"Aaaa!"
Sontak saja Lolita menjerit dengan apa yang di lihatnya. Gadis itu langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Benar benar sok melihat penampakan mahluk kecil milik Aron.
Aron menyeringai, pria itu pun membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan penuh kemenangan. Aron yakin, Lolita tidak akan berani lagi mendekatinya dengan kondisi tubuhnya yang polos.
“Aron! Dasar kamu itu ya! Gak punya malu!" teriak Lolita, setelah melihat Aron berbaring di atas kasur dengan kondisi polos. Pria itu benar benar sudah putus urat malunya.
"Ngapain malu, kan di depan istri" balas Aron tanpa dosa. Bukan kali ini lagi Lolita melihatnya tanpa baju. Dulu sekali, waktu mereka masih menjadi sepasang kekasih, mereka sudah sering tidur tanpa pakaian. Karena memang itu kebiasaan mereka.
"Ya udah, silahkan tidur di sini. Lebih baik aku tidur di kamar lain." Lolita berdiri dari lantai melangkahkan kakinya ke arah pintu. Namun belum sempat Lolita membuat pintu kamar hotel itu, Aron sudah menangkap tubuhnya.
"Ingat, kalau kita tidak memberikan Kakek cicit, dia akan tetap mengeluarkan kita dari ahli waris" ucap Aron, berhasil membuat Lolita terdiam. Namun itu hanya sesaat, setelah menyadari sesuatu menendang pinggangnya dari belakang, Lolita langsung meronta meminta di lepas.
Seperti itulah ancaman Kakek Batara jika keduanya hanya bermain main dalam pernikahan. Kalau Kakek Batara sampai mengetahui mereka menikah bohongan, Pria tua itu akan memecat mereka dari perusahaan dan mengeluarkan mereka dari ahli waris.
“Ayolah kita bekerja sama. Kamu gak maukan jatuh miskin?. Kalau aku ogah!" lanjut Aron menyeringai dalam hati. Dia harus bisa menaklukkan hati Lolita bagaimana pun caranya, setelah itu Aron yakin, dia akan mudah menumbangkan lawannya itu.
Aron adalah satu satunya cucu laki laki Kakek Batara. Seharusnya dialah pewaris utama, tanpa harus berbagi dengan Lolita. Karena Lolita bukanlah cucu yang menyandang nama Sbastian. Namun, karena Lolita yang menuduh Kakek Batara tidak menyayanginya, akhirnya Kakek Batara pun memutuskan memasukkan Lolita ke dalam daftar ahli waris. Semenjak itulah, terjadi permusuhan antara Aron dan Lolita. Dan mulai saat itu, Aron mulai bermain main dengan wanita lain sehingga membuat hubungan mereka kandas tak bersisa.
Lolita kembali terdiam, menimbang nimbang apa yang di katakan Aron. Ia tidak mau jatuh miskin, tapi untuk memberikan Kakek Batara cicit, Lolita juga tidak siap dan tidak mau kalau yang menjadi Ayah dari anaknya adalah si play boy cap cicak.
“Ayolah, hanya satu cicit buat Kakek.“
Melihat Lolita terdiam, Aron pun memberanikan diri mengecup pipi Lolita dari samping. Jangan tanyakan kenapa Aron berani dan tidak kaku menyentuh Lolita. Jawabannya, itu karena di masa lalu mereka adalah sepasang kekasih. Aron dulu sudah terbiasa mendekap tubuh itu dan mengecupnya.
Melihat Lolita diam, Aron pun mengangkat tubuh Lolita dan membawanya ke atas kasur. Dengan gerakan cepat, pria itu menarik kain yang melekat pada tubuh wanita itu hingga terlepas.
“Arooon!“ teriak Lolita tersadar dari godaan pria terkutuk itu. Lolita langsung duduk dan memukuli Aron membabi buta dengan tangannya. Huh! Hampir saja Lolita masuk ke dalam perangkap pria itu.
"Aa! Sakit Lolita!" keluh Aron kesakitan di wajah dan bahunya karena bertubi tubi mendapat pukulan.
“Rasain, kamu itu ya, dasar buaya. Semua perempuan mau kamu cicipi. Gak milih milih, musuhmu sekali pun mau kamu embat" oceh Lolita terus memukuli Aron dengan tangannya.
Aron yang tidak tahan, pun akhirnya menangkap kedua tangan Lolita menumbangkan tubuh gadis itu dan langsung menindihnya.
"Awas!" Lolita memberontak. Namun tenaganya kalah dari Aron.
Cup!
Satu kecupan pun mendarat di bibir Lolita, berhasil membuat Lolita membeku dan memandangi wajah tampan Aron.
"Tenanglah" ucap Aron dengan suara lembutnya sembari menyingkirkan rambut Lolita di wajahnya. Aron memandangi wajah cantik gadis itu dengan intens. Gadis yang di cintainya dulu, kini menjadi istrinya. Namun rasa sakit di hati Aron membuat cinta itu hilang begitu saja dari hatinya.
Lolita mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak sanggup untuk membalas tatapan pria di atas tubuhnya itu.
“Kita tidak punya pilihan selain menuruti Kakek. Kecuali kamu mengundurkan diri dari persaingan kita dan berhenti menginginkan harta Kakek" bisik Aron di telinga Lolita, lalu mengecup telinga wanita itu.
"A- aku belum siap“ gugub Lolita mendorong dada Aron supaya berhenti menggodanya.
Aron menghentikan aksinya dan kembali memperhatikan wajah Lolita. Memandang wanita itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
Lolita kembali mengalihkan tatapannya ke arah lain.
“Baiklah kalau kamu belum siap. Kalau sudah siap bilang saja jangan malu" ucap Aron lantas turun dari atas tubuh Lolita.
Aron pun melangkahkan kakinya ke arah koper miliknya untuk mengambil celana bokser dan langsung memakainya. Kemudian kembali ke atas tempat tidur, membaringkan tubuhnya di sana.
Melihat itu, Lolita yang berbaring di sampingnya, memberi guling di tengah sebagai pembatas mereka. Aron yang tidak terima langsung membuang guling itu, lantas memeluk Lolita dengan erat.
Mereka musuhan gak sih?.
"Jangan peluk peluk!' kesal Lolita, menghempaskan lengan Aron dari pinggangnya.
Aron berdecak, pria itu kembali melingkarkan tangannya ke pinggang Lolita." Tidurlah, aku hanya memelukmu" gumam pria itu memejamkan matanya yang sudah mengantuk.
Selain mengantuk, Aron juga merasakan tubuhnya lelah setelah melewati rentetan acara pernikahan mereka hari ini. Mulai dari acara adat sampai dengan resepsi.
Lolita pun diam dan perlahan memejamkan matanya yang tidak kalah ngantuk dan lelah dengan Aron.
Pagi hari, Lolita mengerutkan keningnya saat merasakan sesuatu yang aneh di atas dadanya. Perlahan Lolita membuka matanya, sontak saja Lolita berteriak kesal, melihat tangan Aron mere mas gundukannya.
"Arooon!“
Mendengar teriakan Lolita, Aron yang sedang bermimpi manis dengan sang kekasih, langsung terbangun. Pria itu langsung duduk sangking kagetnya.
"Kamu itu ya! Gak ada apa isi otakmu itu selain mesum?." kesal Lolita memukul Aron dengan bantal.
“Ck! Jadi gagal kan aku keluar. Lihat ini dia jadi ngamuk." Aron berdecak sembari menunjuk peliharaan kecilnya yang mengamuk di balik selimut.
Lolita memutar bola mata malas, lantas turun dari atas tempat tidur. Kalau terus melayani Aron, Lolita bisa gila di buatnya. Pria itu memang tidak punya malu sedikit pun. Bahkan menurut pria itu, membicarakan hal mesum bukanlah hal yang tabu.
Selesai membersihkan diri, Lolita langsung keluar dari kamar mandi. Di lihatnya Aron masih berada di atas tempat tidur. Pria itu sedang menelepon, melihat wajah senyum pria itu, sepertinya Aron berbicara dengan kekasihnya.
"Aku mengantar Lolita pulang dulu, baru aku menemui mu. Jangan lupa buatkan makanan enak untukku. Seminggu ini aku sudah kangen dengan masakanmu" ucap Aron melalui ponsel di tangannya.
Lolita yang mendengarnya mendengus, lalu memutar mata dengan bibir komat Kamit mengejek Aron. Menurutnya pria itu sangat lebay memperlakukan pacarnya. Dan bodohnya wanita itu, bisa bisanya di bohongi Aron. Tidak tau jika Aron punya lima cewek, Nama namanya, Cila, Dewi, Jeni, Lisa dan Risa.
Selesai berpakaian, Lolita langsung menggeret kopernya ke arah pintu. Lolita bisa pulang sendiri, jadi tidak perlu di antar.
"Hei kau mau kemana?" seru Aron melihat Lolita akan meninggalkan kamar pengantin mereka.
"Pulang" jawab gadis itu singkat dan langsung membuka pintu di depannya, pergi begitu saja meninggalkan Aron yang masih bergulung di bawah selimut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Anawahyu Fajrin
seruuuu Thooorrr
2024-04-02
0