Kembalinya Sang Mantan

Kembalinya Sang Mantan

Ep 1: Jodoh untuk Erlangga

"mama sudah Mencarikan seorang Wanita Cantik untuk kamu. Dan mama berharap Kamu, tidak Membuat Masala lagi!" Ucap seorang wanita Dewasa. Kepada Putranya yang sedang Duduk di sofa.

Dengan wajah yang Sedikit Kesal Pemuda itu Menoleh ke Hadapan Ibunya.

"Ma! Aku sudah Punya pacar, Dan sampai kapanpun Aku hanya Mencintai dia. bukan wanita pilihan mama atau papa." Balas Erlangga Saputra Winata. Dengan Tegas Menatap pada Ibunya.

"Cukup Erlan! Mama tidak Akan Pernah Menyetujui Pilihan Kamu itu. Dia tidak Sebanding dengan Keluarga kita, apa kamu Tidak malu? Jika harus Menikah dengan anak Seorang petani?! Tegas Bu Anita Prayoga

"Memangnya Kenapa Ma? Apa masalanya jika aku Memilih Menikah Dengan Anak Seorang petani. Apa mereka sangat hina Di mata mama??

"Pokoknya. mama tidak Akan pernah Merestui Hubungan Kamu dengan Wanita Miskin Itu! dan Jika kamu, Tidak bisa Menuruti Kemauan mama. maka lebih baik Mama Mati saja." Ucap Bu Anita. Dengan raut wajahnya yang begitu marah.

Erlangga hanya bisa Menghempaskan tubuhnya kembali ke sofa. ia bahkan tidak bisa berkata Apa-apa lagi. Karena sikap Bu Anita, Sejak dulu Sangat Egois. Dia sama sekali tidak Mempedulikan Perasaan Orang-orang di sekitarnya karena baginya Kekayaannya Bisa Membuat anak-anaknya Bahagia.

Erlangga adalah anak ke dua dari Pak Deddy Winata Dan Bu Anita. Dan ia memiliki Seorang saudara laki-laki yang bernama Bram Aliando Winata. Dan kini Bram juga sudah menikah Dengan gadis Pilihan Ibunya.

Di tempat lain seorang Gadis sedang Duduk Menunggu Kekasihnya datang untuk Menjemputnya. Karena hari ini adalah hari pertama kalinya bagi Kania Untuk Bertemu dengan Kedua Orang tua Erlan. Wajah Kania Terlihat sangat bahagia Karena Sebentar lagi ia akan Segera Menikah Dengan Erlan. Senyum manis Terukir di wajah cantiknya. membuat Ayahnya Ikut Bahagia melihat Putri Semata Wayangnya Kini Sudah Menemukan kebahagiaannya Sendiri.

Lalu Pak Wandy pergi menemui putrinya yang sedang Duduk Sendirian di Halaman Rumah.

"Kamu terlihat begitu cantik Nak, Ayah berharap Kamu bisa bahagia dengan Pilihan kamu Itu," ucap pa Wandy. Sambil Menatap wajah Anaknya.

Kania pun tersenyum sambil Memeluk Ayahnya dengan sangat bahagia.

"Iya ayah, Aku sangat bahagia ayah, karena hari ini Mas Erlan, akan Membawah aku Ke rumah mereka, untuk Bertemu dengan Kedua Orang Tuanya, Semoga saja Mereka Bisa menerima Kekurangan ku ayah," balas Kania. Yang masih dalam pelukan Sang ayah.

"Ayah yakin, Mereka akan Menerima kamu Dengan baik nak,"

"Amin... Makasih ayah, Aku sangat sayang sama ayah."

Beberapa menit kemudian. Mobil milik Erlangga Memasuki Halaman Rumah Keluarga pak Wandy. Setelah melihat Mobil Milik Erlangga Sudah terparkir di depan rumahnya. Kania Langsung Keluar untuk menemui Erlangga.

"Mas," Sapa kania. Sembari tersenyum menatap Erlangga.

"Kania, maafkan Aku ya, karena aku terlambat menjemput kamu." Ucap Erlangga. Sembari tersenyum menatap Wajah Gadis yang ia cintai.

"Iya mas, Tidak apa-apa Kok, Apa kita mau berangkat sekarang, mas?" Tanya Kania. Dengan Tak sabaran lagi untuk Segera bertemu dengan Kedua Orang tua Erlangga.

Erlangga Mengangguk dengan Antusias.

Lalu Kania Segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil Tas hitam kecil yang selalu ia Bawah kemanapun ia pergi. Dan tak lupa ia Merapikan Penampilannya Terlebih dahulu agar tidak membuat malu Erlangga di depan orang tuanya.

"Apa kalian sudah mau pergi nak?" Timpal pak Wandy. Dari sebrang Dapur.

"Iya, Ayah." Sahut Kania. Sambil pergi Mendekati Ayahnya di dapur sana.

Erlangga juga ikut Masuk kedalam rumah. Untuk meminta ijin kepada pak Wandy, Untuk Membawah Kania ke rumahnya. Dan dengan sangat senang hati Pak Wandy mengijinkan Mereka Pergi.

Akang tetapi dalam perjalanan Menuju rumah keluarga Erlangga. Batin Kania merasa tidak Tenang ia bahkan merasa sangat Gugup Karena ini pertama kalinya ia di bawah Ke rumah keluarga pemuda yang sangat ia cintai.

"Kamu, Kenapa sayang? Kok wajah kamu Pucat?" Tanya Erlangga. Sambil terus mengemudi.

"Entahlah. Mas, tiba-tiba aku merasa Takut Untuk bertemu dengan Orang tua kamu," balas Kania.

"Sebaiknya tenangkan Dulu Pikiran kamu, apa pun yang akan terjadi nanti, Kita akan Hadapi bersama-sama."

Kania hanya mengangguk Sambil Menatap ke jalanan. Namun dalam hatinya ia masih merasa Takut.

Tidak lama kemudian Mobil milik Erlangga Mulai memasuki halaman Rumah Keluarganya. Melihat Halaman Rumah Keluarga Erlangga. Yang begitu luas dan besar. Kania semakin Bertambah canggung

"Rumah mereka sangat mewah dan besar, Bagaikan istana. bagaimana mungkin, Aku bisa menjadi Bagian dari Keluarga Mereka," batin Kania.

Setelah mobil tiba di parkiran. Erlangga Langsung keluar dan Berjalan ke samping mobilnya sambil Membukakan Pintu mobil yang di dalamnya masih ada Kania.

"Ayo sayang, kita masuk kedalam," Ajak Erlangga. Sambil Mengulurkan tangannya. Walaupun ia merasa Gugup dan Takut untuk Masuk Kedalam Rumah itu. Namun Erlangga selalu menyemangatinya. Sehingga ia pun segera Keluar dan Mereka Masuk ke dalam rumah sambil bergandengan tangan.

"Pa, Ma." Sapa Erlangga. Kepada kedua orang tuanya yang sedang Duduk sambil menikmati Kopi.

Tatapan Bu Anita langsung ke arah gadis yang sedang berdiri di samping Erlangga.

Sementara pak Deddy, ayahnya Erlangga. tersenyum Menatap Kepada Erlangga dan Kania.

"Ohhh... jadi ini, Calon istri kamu. Erlangga, apa kamu sudah yakin dengan keputusan yang kamu ambil itu?" Ucap Bu Anita. Dengan sangat sinis menatap wajah Kania.

"Sudahlah. Bu, biarkan saja. Mungkin ini Memang sudah pilihan Hatinya. Untuk apa kita selalu ikut campur dalam urusan mereka." Sambung Pak Deddy.

"Kamu kerja di mana? Dan Keluarga kamu Berasal dari mana?" Tanya Bu Anita. Dengan sangat Sombong.

Membuat Kania Semakin Bertambah Gugup

"A--aku, aku kerja di Pasar Bu, Membantu Ayah untuk berjualan," Jawab Kania. Sambil menundukkan wajahnya.

"Hahaha...! Bu Nita tertawa Mengejek Kania.

"Jadi kamu, Hanya Berjualan di pasar saja? Lalu, apa kamu pantas, berada di dalam rumah keluarga kami?! Menatap Kania dengan tajam.

"Cukup ma! Mama tidak berhak Mengatai Kania Seperti itu. Seharusnya mama bangga, Karena Kania Tidak Seperti wanita lain yang Hanya menghamburkan uang saja. Walaupun mereka Serba Kekurangan tapi Kania tidak pernah merasa malu untuk berjualan di pasar ma. dan Sampai kapanpun, aku tetap akan menikahi Kania!" Bentak Erlangga.

"Erlangga!"

"Apa kamu Sadar dengan Ucapanmu itu! Wanita ini Tidak pantas untuk Kamu! Bahkan Keluarga mereka begitu miskin, di mana Harga diri kamu. jika harus menikah dengan Wanita miskin ini!"

Ujar Bu Anita. Terus menghina Kania

"Sudahlah Bu. biarkan saja, memangnya salah ya, Jika mereka Menikah?" Ucap Pak Deddy.

"Jelas salah pa. mereka itu bagaikan Bumi dan Langit. Takutnya Jika mereka Sudah Menikah, Harta kita akan di hambur-hamburkan oleh orang-orang miskin ini."

"Maaf Bu, jika memang Keluarga bapa dan ibu. Tidak bisa menerima Kehadiran Saya di sini, Tidak Masala Bu, Tapi tolong, jangan pernah menghina keluargaku. Walaupun kami orang Susa akan tetapi kami tidak terbiasa Mengambil barang yang bukan hak kami." Ucap Kania. Dengan wajahnya yang sudah berlinang air mata.

"Kamu pikir hati saya bisa Lulu, Dengan Sandiwaramu itu? Itu hanya akal-akalan kamu saja kan? Memang dasarnya Keluarga kalian miskin. Pastinya ada banyak Sandiwara untuk bisa Menguasai harta kami. Dan Rencana kamu ingin menikah dengan Anak saya. Karena ingin Merubah Nasib kalian kan?!

Kania Menggelengkan Kepalanya dengan cepat.

"Aku tidak pernah punya Pikiran Seperti Bu. Bahkan aku, tidak pernah tahu kalau Keluarga mas Erlangga, ternyata adalah orang terpandang di kota ini. Jika memang Bapa dan ibu, tidak merestui Hubungan kami. tidak Apa-apa, Saya tidak akan Memaksa untuk Menikah dengan mas Erlangga,"

"Baguslah. memang Itu yang saya inginkan. dan sebaiknya kamu Segera pergi dari rumah ini, Karena saya tidak bisa Terlalu lama Berada di Depan kamu yang di penuhi oleh Kotoran dan kuman." Hina Bu Anita. Membuat Kania merasa sangat Kecewa dan Sedih.

"Kania. tolong Jangan tinggalkan aku, Kita bisa lewati semua ini Bersama-sama. Aku tidak ingin Kehilangan kamu Kania," ucap Erlan.

"Maafkan aku mas, Aku juga tidak ingin kehilanganmu. tapi apa yang di katakan oleh Ibumu, semuanya Benar mas. kita bagaikan Bumi dan langit, Cinta kita tidak akan pernah bisa Bersatu. Semoga kamu bahagia mas," balas Kania. Lalu ia segera Berlari Keluar Sambil Menangis terisak-isak. Meninggalkan pemuda yang sangat ia cintai.

"Tunggu Kania!" Teriak Erlangga. Sambil mengejar Kania.

Dengan perasaan yang sangat berat Kania Menghentikan langkahnya. Dan Menoleh pada Erlangga yang sedang Berjalan ke arahnya.

"Kania, tetaplah di sini. Jangan dengarkan Perkataan Mamaku," Erlangga memohon pada Kania.

Akan tetapi Bu anita kembali Berteriak mengusir Kania.

"Keluar kamu dari rumah Ini! Keluar!" Teriak Bu Anita yang sedang Berdiri di depan pintu.

Tanpa mempedulikan Erlangga. Kania kembali berlari Menuju jalan. Dengan perasaan yang sangat Malu dan Kecewa.

Setelah melihat Kania sudah pergi. Erlangga kembali masuk ke dalam rumah. Dengan begitu marah

"Apa sekarang mama sudah Puas? Mama Selalu menentukan Jalan Aku sama Bram, bahkan mama tidak pernah Mau Mendengarkan Penjelasan kami berdua, apa ini yang mama maksudkan kebahagiaan? Dan mama ingin Aku menikahi wanita yang tidak pernah aku Cintai. Yang di pikiran mama hanya harta dan Kekuasaan. Mama tidak pernah Memikirkan Perasaan kami berdua." Tegas Erlangga.

"Memang itu yang Mama inginkan. Kamu harus menikah dengan anak Sahabat Papamu. dan Besok mereka akan datang ke sini. Untuk Membicarakan Perjodohan Kalian Berdua." Balas Bu Anita. Dengan Santai. Tanpa memikirkan Perasaan Erlangga dan Kania.

"Terserah Mama saja. Karena Mama sudah Gila akan Kekuasaan!" Lalu ia segera Masuk Kedalam kamarnya.

Sementara Bu Anita semakin bertambah Emosi karena Putranya sudah berani membentaknya.

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

disini bapakny erlangga kaya kacung. dia ga ada kebijaksanaan sama skali jadi kepala kluarga

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ep 1: Jodoh untuk Erlangga
2 Ep 2: Berusaha Tenang
3 Ep 3: Peringatan untuk Anita
4 Ep 4: Keputusan kania
5 Ep 5: Pemuda yang Duduk di Kursi roda.
6 Ep 6: Menunggu Kania
7 Ep 7: Tawaran dari Pak Rian
8 Ep 8: Kabar pernikahan Erlangga
9 Ep 9: Kesedihan Kania
10 Ep 10: Istri pemalas
11 Ep 11: Sebuah Rencana
12 Ep 12: Apa pria cacat tidak pantas untuk di cintai?
13 Ep 13: Wanita yang didalam lukisan
14 Ep 14: Merasa penasaran
15 Ep 15: Aku pria Normal
16 Ep 16: Seorang Penghianat
17 Ep 17: Mencemaskan Kania
18 Ep 18: Rekan kerja lama
19 Ep 19: Menemani Kania
20 Ep 20: Rumah sederhana
21 Ep 21: Mencari Pekerjaan
22 Ep 22: Menyalakan Dirinya.
23 Ep 23: hukuman untuk Dona
24 Ep 24: Di ajak ke rumah pak James
25 Ep 25: Kemarahan Sonia
26 Ep 26: Pergi dari Rumah
27 Ep 27: kenapa kamu menolongku?
28 Ep 28: Mendapat kejutan
29 Ep 29: Mencoba hal yang Baru
30 Ep 30: Hari yang Melelahkan
31 Ep 31: Lupa Memberi kabar
32 Ep 32: Pilihan untuk kania
33 Ep 33: Karena aku Mencintaimu
34 Ep 34: Aku sudah yakin
35 Ep 35: Bertemu Alisa
36 Ep 36: Kabari aku tentang Kalvin.
37 Ep 37: Dia Bukan Pembantu
38 Ep 38: Carikan Rumah untuk Mereka.
39 Ep 39: Sudah dua hari tanpa kabar.
40 Ep 40: Membantu Kania dan Kalvin.
41 Ep 41: Hadiah untuk Kania
42 Ep 42: Panggil aku mamah.
43 Ep 43: Pemberian dari Kalvin
44 Ep 44: pertemuan Yang tak terduga
45 Ep 45: aku juga mencintaimu.
46 Ep 46: Kabar di Media sosial
47 Ep 47: kecupan untuk Sang istri
48 Ep 48: Pergi belanja
49 Ep 49: Kejujuran kalvin
50 Ep 50: permintaan Bu wanda.
51 Ep 51: Aku pasti Sembuh
52 Ep 52: Kekecewaan Arga.
53 Ep 53: Wanita Simpanan
54 Ep 54: Di permalukan
55 Ep 55: Ketakutan Kania
56 Ep.56: Siapa pemuda itu.
57 Ep 57: Rindu suasana di kampung.
58 Ep 58: Pengakuan arga
59 Ep 59: Berkunjung ke kampung
60 Ep 60: Bertemu Sonia
61 Ep 61: Kamu bukan Saingan ku.
62 Ep 62: keliling kampung
63 Ep 63: Kebohongan Sonia terbongkar
64 Ep 64: Penyesalan Sonia
65 Ep 65: Datang meminta maaf
66 Ep 66: Memili pergi
67 Ep 67: permintaan Kania
68 Ep 68: Kebaikan Kania
69 Ep 69: Wanita suruhan alisa
70 Ep 70: Laki-laki Manja
71 Ep 71: Aku tidak seperti wanita Lain.
72 Ep 72: Kabar Di sosial Media
73 Ep 73: punya saudara kembar
74 Ep 74: Kecurigaan Sean
75 Ep 75: Penolakan Yanto
76 Ep 76: Bibi juga kangen sama kamu.
77 Ep 77: Dia Adalah Cucuku
78 Ep 78: Mempermalukan sang atasan.
79 Ep 79: Penjelasan Dari pak James
80 Ep 80: Selalu Mencintaimu
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Ep 1: Jodoh untuk Erlangga
2
Ep 2: Berusaha Tenang
3
Ep 3: Peringatan untuk Anita
4
Ep 4: Keputusan kania
5
Ep 5: Pemuda yang Duduk di Kursi roda.
6
Ep 6: Menunggu Kania
7
Ep 7: Tawaran dari Pak Rian
8
Ep 8: Kabar pernikahan Erlangga
9
Ep 9: Kesedihan Kania
10
Ep 10: Istri pemalas
11
Ep 11: Sebuah Rencana
12
Ep 12: Apa pria cacat tidak pantas untuk di cintai?
13
Ep 13: Wanita yang didalam lukisan
14
Ep 14: Merasa penasaran
15
Ep 15: Aku pria Normal
16
Ep 16: Seorang Penghianat
17
Ep 17: Mencemaskan Kania
18
Ep 18: Rekan kerja lama
19
Ep 19: Menemani Kania
20
Ep 20: Rumah sederhana
21
Ep 21: Mencari Pekerjaan
22
Ep 22: Menyalakan Dirinya.
23
Ep 23: hukuman untuk Dona
24
Ep 24: Di ajak ke rumah pak James
25
Ep 25: Kemarahan Sonia
26
Ep 26: Pergi dari Rumah
27
Ep 27: kenapa kamu menolongku?
28
Ep 28: Mendapat kejutan
29
Ep 29: Mencoba hal yang Baru
30
Ep 30: Hari yang Melelahkan
31
Ep 31: Lupa Memberi kabar
32
Ep 32: Pilihan untuk kania
33
Ep 33: Karena aku Mencintaimu
34
Ep 34: Aku sudah yakin
35
Ep 35: Bertemu Alisa
36
Ep 36: Kabari aku tentang Kalvin.
37
Ep 37: Dia Bukan Pembantu
38
Ep 38: Carikan Rumah untuk Mereka.
39
Ep 39: Sudah dua hari tanpa kabar.
40
Ep 40: Membantu Kania dan Kalvin.
41
Ep 41: Hadiah untuk Kania
42
Ep 42: Panggil aku mamah.
43
Ep 43: Pemberian dari Kalvin
44
Ep 44: pertemuan Yang tak terduga
45
Ep 45: aku juga mencintaimu.
46
Ep 46: Kabar di Media sosial
47
Ep 47: kecupan untuk Sang istri
48
Ep 48: Pergi belanja
49
Ep 49: Kejujuran kalvin
50
Ep 50: permintaan Bu wanda.
51
Ep 51: Aku pasti Sembuh
52
Ep 52: Kekecewaan Arga.
53
Ep 53: Wanita Simpanan
54
Ep 54: Di permalukan
55
Ep 55: Ketakutan Kania
56
Ep.56: Siapa pemuda itu.
57
Ep 57: Rindu suasana di kampung.
58
Ep 58: Pengakuan arga
59
Ep 59: Berkunjung ke kampung
60
Ep 60: Bertemu Sonia
61
Ep 61: Kamu bukan Saingan ku.
62
Ep 62: keliling kampung
63
Ep 63: Kebohongan Sonia terbongkar
64
Ep 64: Penyesalan Sonia
65
Ep 65: Datang meminta maaf
66
Ep 66: Memili pergi
67
Ep 67: permintaan Kania
68
Ep 68: Kebaikan Kania
69
Ep 69: Wanita suruhan alisa
70
Ep 70: Laki-laki Manja
71
Ep 71: Aku tidak seperti wanita Lain.
72
Ep 72: Kabar Di sosial Media
73
Ep 73: punya saudara kembar
74
Ep 74: Kecurigaan Sean
75
Ep 75: Penolakan Yanto
76
Ep 76: Bibi juga kangen sama kamu.
77
Ep 77: Dia Adalah Cucuku
78
Ep 78: Mempermalukan sang atasan.
79
Ep 79: Penjelasan Dari pak James
80
Ep 80: Selalu Mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!