Ep 3: Peringatan untuk Anita

Erlangga yang masih Tertidur pulas di dalam Kamarnya. Segera di bangunkan oleh Ibunya. Karena Ada tamu istimewa yang sudah datang ke rumah mereka.

"Ada apa Si, Ma? Aku masih ngantuk!" Gerutu Erlangga. Yang tidak suka dengan Suara ibunya yang sedang membangunkannya.

"Lebih baik Kamu segera bangun. Erlangga, karena Di luar sana sudah ada Sonia, Yang Sedang Menunggu kamu di ruang tamu." Ujar Bu Anita. Kembali Menarik Selimut yang masih menutupi tubuh Erlangga.

"Aku tidak Ingin bertemu dengan siapapun hari ini. Mama saja yang pergi menemui dia. Aku tidak mau!" Kembali menutup selimutnya.

"Baik, Jika kamu memang tidak ingin menemui Sonia. maka Mama akan melakukan Hal yang buruk kepada Gadis Miskin itu dan keluarganya!" Ujar Bu Anita. dan Erlangga langsung Menatap Wajah ibunya dengan tajam.

"Jangan Sakiti Kania, dan ayahnya. Aku bersumpah. Akan keluar dari rumah ini Jika Terjadi Sesuatu terhadap Mereka?!

"Ya sudah. Jika memang kamu tidak ingin Wanita miskin itu Menderita. Sebaiknya kamu temui Sonia, Dan ajak dia jalan-jalan!" Pinta Bu Anita. Sembari Tersenyum sinis pada anaknya.

"Mama Memang wanita yang paling kejam. Yang aku kenal di dunia ini." Ucap Erlangga. Lalu ia segera keluar dari kamarnya. Dan Menemui Gadis yang Sejak tadi Menunggunya di ruang tamu

"Hai... Mas Erlangga," Sapa Sonia. Dengan Wajah manisnya. Kepada Erlangga.

"Mau apa kamu ke sini?" Tanya Erlangga. Menatap datar pada Gadis itu.

"M'mm. A-ku, Kesini Karena Ingin Bertemu dengan kamu Mas." Jawab Sonia. Sambil Menatap Wajah Erlangga. Yang Terlihat tidak menyukainya.

"Oh. Sekarang kan Kamu, Sudah ketemu sama aku. Jadi sebaiknya kamu Pulang Saja!"

"Kamu Mengusir aku, Mas??" Tanya Sonia. Menatap serius pada pemuda yang baru saja Bertemu dengannya.

"Iyaa. memangnya aku sedang Bicara sama Siapa?" Menatap Sonia. Penuh permohonan agar wanita itu bisa segera Pergi dari rumahnya.

"Memangnya kenapa mas, apa salahku. Hingga kamu Mengusir aku dari sini mas?"

"Cukup Erlangga. mama tidak suka dengan Cara Bicara kamu terhadap Sonia. karena menurut mama, Sonia ini lebih pantas menjadi Istri kamu. bukan Wanita kampung itu!" Tegas Bu Anita.

"Walaupun Kania tinggal di kampung. Setidaknya Dia tidak Seperti mama, yang selalu Meremehkan Orang lain." Balas Erlangga.

"Apa yang kamu Banggakan dari Wanita Miskin itu Erlangga?? penampilannya saja sama seperti Pemulung. Kamu masih saja Membanggakan dia?!

"Karena dia Wanita yang aku cintai Ma. dan sampai kapanpun, Hanya dia yang ada di hati aku. jadi buat kamu, Sebaiknya jangan pernah berharap bisa menggantikan Posisi Kania, di hati aku." Ucap Erlangga. Menatap Sonia dan ibunya Secara bergantian.

Anita Menatap Wajah Erlangga dengan sangat Marah. Ia bahkan tidak mengerti dengan apa yang ada Dalam pikiran Erlangga saat ini.

Sementara Sonia Terus Memaksa Anita untuk bisa Menemukan cara agar Erlangga bisa menyukainya.

"Kamu tenang dulu, biar nanti Tante yang akan Bicara sama Erlangga." Ucap Anita. Pada Gadis yang Ada di depannya.

Sonia Mengangguk Pelan. Sembari tersenyum kepada Calon Mertuanya.

Setelah kepergian Sonia dari rumah Mereka. Anita segera menemui Erlangga yang berada di dalam kamarnya. Wajah wanita itu terlihat sangat Marah Ketika Memasuki kamar putranya.

"Kenapa kamu Melakukan ini Sama Mama??" Ucap Anita. Menatap Erlangga. Yang masih berbaring ditempat tidurnya.

"Memangnya Kenapa Ma??" Apa mama, Tidak senang dengan Perlakuan aku sama Sonia?" Balas Sambil mengerutkan keningnya

"Erlangga. Apakah kamu tidak bisa Mengikuti Kemauan mama Kali ini?? Apa Menurut kamu, Wanita miskin itu bisa Membuat kamu bahagia. Sehingga kamu tidak bisa Melupakan Dia."

"Hmm..

"Karena di hati aku, cuma ada Kania. bukan Sonia, Wanita yang mama banggakan. Dan aku sangat yakin dengan Keputusan yang sudah aku Ambil Saat ini, Bahwa aku akan tetap mencari Kania." Ujar Erlangga.

"Mama Sungguh Kecewa sama kamu Erlangga. Kamu sangat Keras kepala dan tidak mau Berubah. Bahkan kamu Sangat jauh berbeda dengan Kakakmu." Ucap Kembali Bu Anita. Dengan wajahnya yang masih terlihat emosi

"Terserah Mama saja. Terpenting aku tidak mau Menerima Perjodohan Ini!" Balas Erlangga.

Lalu pemuda segera bangkit dari tempat tidurnya. Dan Masuk ke kamar mandi.

****

Sejak Kejadian Beberapa hari lalu Kania selalu Menghindar dari Erlangga. Bahkan ia juga mengganti nomor Teleponnya agar Erlangga tidak lagi menghubunginya. Meskipun hatinya juga sangat merindukan Pemuda yang amat ia cintai. Namun Kania lebih memilih untuk tidak Meneruskan hubungan mereka, Karena ia tidak ingin Ayahnya Mendapatkan Masala dari keluarga Erlangga.

"Nak, apa yang sedang kamu pikirkan??" Tanya pak Wandy. Yang sejak tadi sudah Memperhatikan Putrinya.

"Tidak ada ayah," Jawab Kania. Berusaha Meyakinkan ayahnya. Jika tidak ada yang sedang ia pikirkan.

Yang jelas saat ini Kania begitu merindukan Sosok Erlangga, yang selalu membuatnya Menjadi Seperti orang tidak waras.

"Apa kamu yakin??" Kembali menatap wajah Putrinya.

Dan hanya Di anggukkan oleh Kania.

"Jika kamu memang Sedang ada Masala. Sebaiknya kamu Cerita sama ayah, Siapa tahu ayah bisa membantu kamu nak," ucap kembali pak Wandy. Yang merasa Khawatir dengan Keadaan Putrinya saat ini.

"Aku tidak Apa-apa Ayah, Mungkin aku hanya kelelahan saja."

Meskipun pak Wandy Masih Penasaran dengan sikap Kania. Namun ia sudah tidak Menanyakan apa-apa lagi kepada Putrinya. Karena mungkin saat ini Kania Memang sedang kelelahan karena seharian ini ia Sangat sibuk Membantu Berjualan Hingga Sore.

"Hai Kania..." Suara seorang wanita dari sebrang sana. Membuat Kania terkejut ketika melihat wanita yang sedang berjalan menuju ke arah rumahnya.

"Windy?? Kapan datangnya??" Ucap Kania. Dengan sangat bahagia. Ketika bertemu sahabat lamanya.

Selama ini windy Bekerja di luar kota. Sehingga Membuat mereka harus Berpisah dan Tak saling berkirim kabar.

Dan kini kedua wanita itu saling berpelukan Melepas kerinduan mereka selama bertahun-tahun tidak pernah bertemu.

"Kamu kapan Pulangnya Dari kota?? Perasaan, Kemarin aku Tidak melihat kamu di Sekitaran Sini," ucap Kembali Kania. Penuh penasaran

"Baru Dua jam yang lalu kok, Gimana kabarmu, dan paman?" Menatap Kania.

"Alhamdulillah. Kabar aku sama ayah, baik." Jawab Kania. Sembari tersenyum menatap sahabatnya itu.

"Syukurlah. Selama ini aku Selalu menghungi kamu, tapi nomor ponsel kamu Selalu tidak aktif."

"M'mm.

"Ponsel aku hilang, Makanya aku juga Tidak pernah bisa menghubungi kamu."

Kedua wanita itu berbincang dengan sangat Serius di luar sana. sehingga membuat pak Wandy Merasa Penasaran dengan Wanita yang sedang Duduk bersama Kania. Tanpa ragu-ragu pak Wandy pun menemui Kedua wanita itu.

"Windy," ucap pak Wandy.

"Paman, bagaimana Kabar paman?" Balas Windy. Sembari tersenyum menatap Ayahnya Kania.

"Baik nak, Kamu sendiri gimana kabarnya. Dan Kapan kamu tiba di kampung?" Tanya pak Wandy.

"Tadi pagi Pak, aku Sengaja datang Tanpa mengabari kalian Semua," jawab Windy. Sembari tersenyum menatap Lelaki tua yang saat ini tengah duduk bersama mereka.

Sejak kecil Windy dan kania, memang sudah berteman. Bahkan hingga saat ini mereka masih menjadi sahabat yang baik. Dan saling membantu satu dengan yang lainnya.

Ketika hari sudah mulai sore. Windy pun segera berpamitan pada pak Wandy dan juga Kania. Ia juga tidak lupa memberikan beberapa bungkusan plastik untuk Kania dan ayahnya.

Setelah Windy pulang. Kania Langsung Mengajak ayahnya masuk ke dalam rumah. Dan mereka Membuka bingkisan dari windy.

Wanita itu tersenyum Bahagia Ketika melihat isi dari bingkisan itu. Ia bahkan tidak habis pikir jika sahabatnya itu bisa Memberikannya Pakaian yang sangat Bagus dan mewah. Bahkan ia sendiri belum bisa membelinya karena hasil Penjualan mereka hanya cukup untuk makanan mereka hari-hari.

"Makasih Windy," ucap Kania. Sembari tersenyum menatap beberapa Dres yang ada di tangannya.

Malam pun tiba. Pak Wandy masih sibuk Dengan Pekerjaannya di ruang tamu. Sementara Kania Sibuk memasak untuk makan malam mereka nanti.

Tok!

Tok!

Tok!

Suara ketukan pintu yang cukup kuat dari luar sana. Sehingga Membuat pak Wandy terkejut.

"Siapa yang datang Ayah?" Tanya Kania. Dari arah dapur.

Pak Wandy tak sempat menjawab pertanyaan Kania. Ketika melihat Seorang Wanita Berdiri di depan Rumahnya.

"Di mana Kania!" Ucap Bu Anita. Dengan sinis Menatap pak Wandy.

"Dia sedang berada di dapur Bu," jawab Pak Wandy. Dengan Ramah.

"Kania... Keluar kamu!!"

Suara itu tentu saja tidaklah asin di telinga Kania. Ia pun segera berlari Menuju ke arah sumber suara itu.

"Bu Anita??" Gumam Kania. Ketika melihat Ibunya Erlangga sedang berdiri di depan pintu.

"Sebaiknya kita bicara di dalam Saja Bu," Ajak pak Wandy.

"Tidak perlu. Saya hanya ingin bertemu Dengan Kania!" Ujar wanita itu dengan sangat Emosi.

"Ada apa Ibu mencariku."

Ucap Kania. Saat sudah berada di samping Pak Wandy.

"Nak, sebaiknya Ajak Wanita ini kedalam dulu. Biar kalian bisa bicara dengan baik di dalam Rumah," ucap pak Wandy. Menatap pada Putrinya.

"Chuiiiiii...

"Saya tidak Sudi Masuk ke dalam Sarang tikus Seperti ini. Lebih baik Saya di sini saja." Ulang Bu Anita.

Sementara pak Wandy hanya pasrah dengan perlakuan wanita itu.

"Lalu apa tujuan Ibu kesini." Kembali bertanya.

"Saya minta Kamu secepatnya Meninggalkan kampung ini. Agar Erlangga tidak lagi Mencarimu. Karena putra saya, tidak pantas bersanding dengan wanita Seperti Kamu ini. Jadi sebaiknya kamu segera tinggalkan tempat ini, Karena saya tidak ingin kebahagiaan Putraku Hancur hanya karena Wanita Sepertimu!" Ujar Bu Anita. Menatap Tajam pada Kania.

"Maaf Bu, tapi Untuk apa harus pergi dari rumah kami sendiri. Lagi pula aku sama Erlangga sudah Hampir sebulan ini tidak Pernah Bertemu. Lalu kenapa ibu masih Menginginkan aku sama ayahku, untuk pergi dari kampung ini. Memangnya salah kami apa??"

"Sudahlah. Jangan Terlalu banyak protes di depan saya. Saya juga tahu, kalau kalian berdua Sedang Membutuhkan uang yang banyak. Agar bisa Mengubah Nasib kalian, dan jika memang kalian ingin Menuruti Perintah saya. Maka saya akan Memberikan Uang Yang Kalian Harapkan itu."

"Terimakasih Bu. Tapi Kami tidak Terbiasa menerima Uang yang Bukan hasil Dari Suar lelah kami, Jadi sebaiknya Ibu segera pergi dari sini. Sebelum aku memanggil Orang kampung untuk mengusir ibu dari Rumah kami." Nada bicara Kania. Sudah mulai Naik Sedikit demi sedikit

Karena ia tidak bisa bisa diam dengan perlakuan Ibunya Erlangga. Terhadap keluarganya.

Anita Mala Tertawa sambil menatap Kania.

"Jangan Sok Suci kamu! Apa ini sudah cukup, untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Kamu sama Ayahmu??"

Ucap Kania. Sambil memberikan Amplop tebal Berwarna coklat kepada Kania. Namun dengan cepat Kania Menolaknya.

"Tidak perlu Bu. Aku sama ayahku, bisa Mendapatkan uang sendiri. Tanpa harus menerima uang Ini." Balas Kania. Lalu ia segera mencekal Lengan tangan Wanita itu dan Menghempaskannya keluar. Sehingga membuat Anita harus merintih kesakitan di bagian Lengannya.

"Awas kamu ya! Aku akan pastikan Hidup kamu. dan si tua Bangka itu akan lebih Menderita!!" Ujar Anita.

"Silahkan, lakukan apapun yang Ingin kamu lakukan. Aku tetap pada pendirianku Bu. Justru sebaliknya, aku akan membuat ibu lebih Kesakitan di situ. Jika tidak segera meninggalkan tempat ini!" Ancam Kania. Yang sudah terlihat sangat emosi.

Ketika melihat Putrinya sudah emosi. Pak Wandy segera mengajak Kania untuk segera masuk ke dalam rumah. Karena pak Wandy tidak ingin terjadi sesuatu pada Putrinya.

"Sudahlah. nak, kamu harus bisa Menahan Emosimu. Jangan sampai Diri kamu di kuasai oleh amarah nak," bujuk pak Wandy. Dan seketika Kania Langsung tertunduk Lemas di depan ayahnya.

Ia tidak bisa menerima jika ayahnya terus di hina Oleh keluarga Erlangga.

"Maafkan aku ayah," ucap kania. Penuh penyesalan. Karena sudah berbuat kasar pada Ibunya Erlangga. Sebenarnya ia juga tidak ingin Berbuat kasar pada Ibunya Erlangga. Namun karena sikap Bu Anita sudah kelewatan. Sehingga membuat Kania Harus melakukan hal yang di luar nalar. Karena ia sudah tidak tahan dengan perlakuan Bu anita terhadap keluarganya.

Terpopuler

Comments

Sherin Gilang

Sherin Gilang

novel nya bagus tapi sayang yang baca baru dikit😂

2024-01-25

1

Widi Widurai

Widi Widurai

ga sadar diri dirinya jg tua bangka

2024-01-14

0

Widi Widurai

Widi Widurai

sapeluuu ngusir ngusir.. jgn sampe ternyata dlu asal usulny jg manusia miskin. tp dinikahi bapakny erlangga jadi kaya trs belagu gini

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ep 1: Jodoh untuk Erlangga
2 Ep 2: Berusaha Tenang
3 Ep 3: Peringatan untuk Anita
4 Ep 4: Keputusan kania
5 Ep 5: Pemuda yang Duduk di Kursi roda.
6 Ep 6: Menunggu Kania
7 Ep 7: Tawaran dari Pak Rian
8 Ep 8: Kabar pernikahan Erlangga
9 Ep 9: Kesedihan Kania
10 Ep 10: Istri pemalas
11 Ep 11: Sebuah Rencana
12 Ep 12: Apa pria cacat tidak pantas untuk di cintai?
13 Ep 13: Wanita yang didalam lukisan
14 Ep 14: Merasa penasaran
15 Ep 15: Aku pria Normal
16 Ep 16: Seorang Penghianat
17 Ep 17: Mencemaskan Kania
18 Ep 18: Rekan kerja lama
19 Ep 19: Menemani Kania
20 Ep 20: Rumah sederhana
21 Ep 21: Mencari Pekerjaan
22 Ep 22: Menyalakan Dirinya.
23 Ep 23: hukuman untuk Dona
24 Ep 24: Di ajak ke rumah pak James
25 Ep 25: Kemarahan Sonia
26 Ep 26: Pergi dari Rumah
27 Ep 27: kenapa kamu menolongku?
28 Ep 28: Mendapat kejutan
29 Ep 29: Mencoba hal yang Baru
30 Ep 30: Hari yang Melelahkan
31 Ep 31: Lupa Memberi kabar
32 Ep 32: Pilihan untuk kania
33 Ep 33: Karena aku Mencintaimu
34 Ep 34: Aku sudah yakin
35 Ep 35: Bertemu Alisa
36 Ep 36: Kabari aku tentang Kalvin.
37 Ep 37: Dia Bukan Pembantu
38 Ep 38: Carikan Rumah untuk Mereka.
39 Ep 39: Sudah dua hari tanpa kabar.
40 Ep 40: Membantu Kania dan Kalvin.
41 Ep 41: Hadiah untuk Kania
42 Ep 42: Panggil aku mamah.
43 Ep 43: Pemberian dari Kalvin
44 Ep 44: pertemuan Yang tak terduga
45 Ep 45: aku juga mencintaimu.
46 Ep 46: Kabar di Media sosial
47 Ep 47: kecupan untuk Sang istri
48 Ep 48: Pergi belanja
49 Ep 49: Kejujuran kalvin
50 Ep 50: permintaan Bu wanda.
51 Ep 51: Aku pasti Sembuh
52 Ep 52: Kekecewaan Arga.
53 Ep 53: Wanita Simpanan
54 Ep 54: Di permalukan
55 Ep 55: Ketakutan Kania
56 Ep.56: Siapa pemuda itu.
57 Ep 57: Rindu suasana di kampung.
58 Ep 58: Pengakuan arga
59 Ep 59: Berkunjung ke kampung
60 Ep 60: Bertemu Sonia
61 Ep 61: Kamu bukan Saingan ku.
62 Ep 62: keliling kampung
63 Ep 63: Kebohongan Sonia terbongkar
64 Ep 64: Penyesalan Sonia
65 Ep 65: Datang meminta maaf
66 Ep 66: Memili pergi
67 Ep 67: permintaan Kania
68 Ep 68: Kebaikan Kania
69 Ep 69: Wanita suruhan alisa
70 Ep 70: Laki-laki Manja
71 Ep 71: Aku tidak seperti wanita Lain.
72 Ep 72: Kabar Di sosial Media
73 Ep 73: punya saudara kembar
74 Ep 74: Kecurigaan Sean
75 Ep 75: Penolakan Yanto
76 Ep 76: Bibi juga kangen sama kamu.
77 Ep 77: Dia Adalah Cucuku
78 Ep 78: Mempermalukan sang atasan.
79 Ep 79: Penjelasan Dari pak James
80 Ep 80: Selalu Mencintaimu
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Ep 1: Jodoh untuk Erlangga
2
Ep 2: Berusaha Tenang
3
Ep 3: Peringatan untuk Anita
4
Ep 4: Keputusan kania
5
Ep 5: Pemuda yang Duduk di Kursi roda.
6
Ep 6: Menunggu Kania
7
Ep 7: Tawaran dari Pak Rian
8
Ep 8: Kabar pernikahan Erlangga
9
Ep 9: Kesedihan Kania
10
Ep 10: Istri pemalas
11
Ep 11: Sebuah Rencana
12
Ep 12: Apa pria cacat tidak pantas untuk di cintai?
13
Ep 13: Wanita yang didalam lukisan
14
Ep 14: Merasa penasaran
15
Ep 15: Aku pria Normal
16
Ep 16: Seorang Penghianat
17
Ep 17: Mencemaskan Kania
18
Ep 18: Rekan kerja lama
19
Ep 19: Menemani Kania
20
Ep 20: Rumah sederhana
21
Ep 21: Mencari Pekerjaan
22
Ep 22: Menyalakan Dirinya.
23
Ep 23: hukuman untuk Dona
24
Ep 24: Di ajak ke rumah pak James
25
Ep 25: Kemarahan Sonia
26
Ep 26: Pergi dari Rumah
27
Ep 27: kenapa kamu menolongku?
28
Ep 28: Mendapat kejutan
29
Ep 29: Mencoba hal yang Baru
30
Ep 30: Hari yang Melelahkan
31
Ep 31: Lupa Memberi kabar
32
Ep 32: Pilihan untuk kania
33
Ep 33: Karena aku Mencintaimu
34
Ep 34: Aku sudah yakin
35
Ep 35: Bertemu Alisa
36
Ep 36: Kabari aku tentang Kalvin.
37
Ep 37: Dia Bukan Pembantu
38
Ep 38: Carikan Rumah untuk Mereka.
39
Ep 39: Sudah dua hari tanpa kabar.
40
Ep 40: Membantu Kania dan Kalvin.
41
Ep 41: Hadiah untuk Kania
42
Ep 42: Panggil aku mamah.
43
Ep 43: Pemberian dari Kalvin
44
Ep 44: pertemuan Yang tak terduga
45
Ep 45: aku juga mencintaimu.
46
Ep 46: Kabar di Media sosial
47
Ep 47: kecupan untuk Sang istri
48
Ep 48: Pergi belanja
49
Ep 49: Kejujuran kalvin
50
Ep 50: permintaan Bu wanda.
51
Ep 51: Aku pasti Sembuh
52
Ep 52: Kekecewaan Arga.
53
Ep 53: Wanita Simpanan
54
Ep 54: Di permalukan
55
Ep 55: Ketakutan Kania
56
Ep.56: Siapa pemuda itu.
57
Ep 57: Rindu suasana di kampung.
58
Ep 58: Pengakuan arga
59
Ep 59: Berkunjung ke kampung
60
Ep 60: Bertemu Sonia
61
Ep 61: Kamu bukan Saingan ku.
62
Ep 62: keliling kampung
63
Ep 63: Kebohongan Sonia terbongkar
64
Ep 64: Penyesalan Sonia
65
Ep 65: Datang meminta maaf
66
Ep 66: Memili pergi
67
Ep 67: permintaan Kania
68
Ep 68: Kebaikan Kania
69
Ep 69: Wanita suruhan alisa
70
Ep 70: Laki-laki Manja
71
Ep 71: Aku tidak seperti wanita Lain.
72
Ep 72: Kabar Di sosial Media
73
Ep 73: punya saudara kembar
74
Ep 74: Kecurigaan Sean
75
Ep 75: Penolakan Yanto
76
Ep 76: Bibi juga kangen sama kamu.
77
Ep 77: Dia Adalah Cucuku
78
Ep 78: Mempermalukan sang atasan.
79
Ep 79: Penjelasan Dari pak James
80
Ep 80: Selalu Mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!