Mr. Charming & Ms. Naughty
"Leon...!!! Leon..!!!" teriak Wendy
"Brak..." pintu kamar dibuka
Leon sedang rebahan di kamarnya bersama putri kecilnya Karin.
"Ada apa Bu?? kok panik gitu sih??" Leon kebingungan melihat ibunya yang panik gak karuan
"Itu..!!!, tetangga gila itu..!!!" Wendy ngos-ngosan habis naik tangga
"Iya kenapa lagi dia?"
"Benar-benar wanita gak tau malu, dia duduk berjemur di teras rumahnya, pakai bikini..!!!" teriak Wendy seorang ibu paruh baya berusia 65 tahun, ia adalah ibu Leon sekaligus nenek Karin.
"Astagaaa..!!!" tidak sangka tetangga barunya berulah lagi membuat ibunya panik setengah mati, sungguh tidak tahu malu
Bergegas Leon dan Wendy turun kebawah, menghampiri wanita tidak tahu malu itu
"Brak..!!!" Leon membuka pintu rumahnya, dan langsung terlihat, wanita itu sedang duduk bersantai di kursi malas depan teras, yang bersebelahan persis dengan rumah Leon.
Yup benar saja seperti yang ibunya bilang, wanita itu memakai bikin seksi bewarna merah terang, berani-beraninya dia memperlihatkan lekuk tubuhnya pagi-pagi gini, di depan para tetangga sekitar rumahnya, wanita ini sungguh sudah gila.
"Hey nona..!!!" Leon menegur
Wanita itu tidak menghiraukan, tetap mendengar musik dengan earphone nya.
"Astaga~" ujar Leon, mendekat langsung di hadapannya
Melihat Leon berada persis di depannya, wanita itu langsung membuka sunglasses.
"Oh hei~ duda ganteng~, ada apa tiba-tiba datang kesini?" ujar Wanita itu
"Kamu sudah gila apa?? berpakaian minim begini ditempat umum!!" ujar Leon menegur keras
"Tempat umum?? setahuku ini teras rumahku" ujar Wanita itu sambil tertawa geli meledek Leon
"Ya memang tidak masalah kalau ini teras rumahmu, tapi setidaknya pakailah baju yang tidak mengundang perhatian seperti ini..!!!" ujar Leon tegas
Memang benar, para tetangga di sekitaran cluster sedang memerhatikan wanita itu, sekelompok ibu-ibu sedang mencibirnya, bapak-bapak sengaja berlama-lama diluar untuk memandanginya.
"Hmmpp...!!!" wanita itu berdiri kesal
"Kau sendiri sama aja, keluar rumah cuma pakai celana boxer" ujar wanita itu sambil menunjuk celana Leon
Ya ada benarnya juga, Leon tadi sedang bersantai dalam rumah, ia lupa memakai kaos, hanya langsung berlari ke bawah karena ibunya yang panikan.
"I..itu...~" Leon bingung mau berkata apa
Dengan kesal wanita itu mengambil selang rumahnya, dan menyiram Leon dengan air.
"SPLASH SPLASH..!!!"
"ASTAGAAA..!!" Leon panik karena di siram tiba-tiba
"Sana..!! PERGI LU..!!! dari teras rumah gua..!!" ujar Wanita gila itu terus menyirami Leon
Leon segera melompat kembali ke teras rumahnya disebelah, segera ia mengambil selang juga, dan membalas wanita itu.
"Nih..!!! Rasakan...!!! emang lu doang yang bisa..!!!" ujar Leon menyemprotkan air yang besar ke wanita itu
Terlihat dari kejauhan dua orang penghuni cluster sedang perang air.
"Brak..!!" Leon masuk kembali ke rumahnya dengan basah kuyup
"Astaga benar-benar kurang ajar dia" Wendy sangat marah melihat anaknya malah di semprot air
"Ayah.., main air kok gak ajak Karin" ujar Karin iri melihat ayahnya yang bermain
"Hah~ Kepalaku pusing, aku balik ke kamar dulu" ujar Leon naik ke atas
Jenny itu nama wanita gila itu, tetangga baru yang baru saja menetap di cluster ini selama seminggu, semua orang-orang cluster heboh, karena wanita itu suka pamer badannya yang seksi di teras rumah, baru menetap sudah banyak sekali gossip yang beredar tentang dia. Ada yang bilang ia seorang kupu-kupu malam, ada yang bilang juga ia wanita simpanan pejabat setempat, dan ada juga yang bilang kalau dia janda yang kesepian.
"Oh..~ Sarah..~, bantulah aku lebih sabar menghadapi tetangga gila ini, semoga saja anak kita Karin tidak terpengaruh olehnya" ujar Leon berbicara sambil memandangi foto mendiang istrinya di kamar
Sarah mendiang istrinya sangatlah anggun, ia meninggal satu bulan setelah melahirkan Karin anak mereka, kini Karin sudah berusia 7 tahun, tidak terasa Leon juga sudah menduda selama 7 tahun, dikala masa-masa berdukanya, Leon berfokus untuk menjalani bisnis alat-alat camping, tas darurat, baju naik gunung, dll....
Saat ini tahun 2020 covid sedang melanda di Indonesia, Leon terpaksa harus menutup toko, tapi ia bisa tetap jualan secara online di rumahnya, anaknya Karin juga sekolah lewat online, untung saja ia tinggal jauh dari perkotaan, perumahan tempat tinggalnya sekarang terletak di daerah pinggiran Bogor, dimana masih banyak sekali nuansa alam, sungai, dan pepohonan.
"Ayah ayo kita lanjut main puzzle" Karin menghampiri Leon
"Okay.. yuk kita lanjutin puzzle yang kemarin, sini duduk sama ayah" ujar Leon yang sangat menyayangi putri kecilnya
Karin adalah harta peninggalan dari mendiang istrinya, jadi Leon selalu memanjakan Karin, ia tidak mau jauh dari Karin.
"Mari makan..!!!" ujar Leon, Karin, Wendy
"Wih mantap masakan ibu paling top" ujar Leon menyantap sayur lodeh buatan Wendy
"Karin suka masakan nenek" ujar Karin menyantap ayam goreng
"Harus habis ya" ujar Wendy senang melihat anak dan cucunya makan
"Prang..!! bak buk..bak buk..!!" terdengar suara berisik disebelah
Leon yang penasaran langsung mengintip dari jendela rumahnya.
"KOK BISA PECAH SIH, RUGI LIMA BOTOL NIH..!!!" teriak Jenny si tetangga gila
"Maaf bu jaraknya jauh, saya gak tau kalau ada tanjakan" ujar kurir pengiriman barang
"YA SUDAH SANA PERGI...!!!" teriak Jenny dengan kasar
Mata Leon menyipit, melihat barang yang dikirim, lima kardus minuman keras, botol bir, dan bir kaleng. "Astaga wanita ini gak takut mati apa??" ucap Leon dalam hati
"Kenapa lagi dia" ujar Wendy yang kesal
"Kayaknya dia mau mati deh, pesen minuman keras banyak banget" ujar Leon keheranan
"Bisa jadi dia mau jualan disini" ujar Wendy santai
"Ya ampun siapa sih yang mau beli" ujar Leon meledek
Karena perumahan mereka jaraknya jauh dari kota, banyakan yang tinggal orang-orang pensiunan, atau warga desa sekitar yang membeli rumah, jadi jarang sekali terlihat anak-anak muda di komplek perumahan ini.
"Zzz...zzzz" Karin sudah tidur, seperti biasa Leon selalu membacakan buku cerita untuk menidurkan putrinya. Kamar ibunya di bawah, kamar Leon bersebelahan dengan kamar karin, dan berdempetan dengan kamar tetangganya.
"Good night Sarah" seperti biasa leon pasti memandangi foto mendiang istrinya dulu, sebelum tidur, ia pun segera menutup matanya.
"Ahh..~ ah..hmm..~" terdengar suara men d e s ah di kamar Leon
"Bentarr...??" Leon kembali duduk di ranjang mencari sumber suara itu
ia menempelkan telinganya di tembok yang bersebelahan dengan tetangga gilanya.
"Astagaa...&$&@..!!!!" Leon sangat syok, suara haram itu berasal dari kamar tetangganya, dan semakin keras.
"Buk buk buk...!!!" Leon segera kebawah menuruni tangga, ia sangat emosi kesabarannya sudah habis
"dok...dok..dok..dok.." Leon menggedor-gedor pintu tetangga gilanya
Ia sangat ingin protes, dia benar-benar khawatir akan masa depan putrinya, kalau tetangga gilanya tetap tinggal disini.
"Cekrek.." Pintu terbuka
"Hei..!! lu udah gilaaaa...." ujar leon seketika bibirnya berhenti bicara, ketika melihat Jenny berdiri di depannya hanya memakai baju dalaman sambil memegang botol bir, mukanya juga terlihat teler, ia berdiri terhuyung-huyung dan jatuh karena mabuk.
Hap..!!! Leon memegang jenny yang mau jatuh
"Lu lagi mabok...!!! astaga..!!!" ujar Leon yang terpaksa menggendong Jenny
Ia melihat jenny tidak sadarkan diri, botol ditangannya juga sudah jatuh, tidak mungkin kan Leon membiarkan jenny terkapar di depan pintu, mau tak mau akhirnya ia menggendong Jenny, memasuki rumahnya.
"Astaga...~ isi rumahnya berantakan sekali kayak kapal pecah" ucap Leon dalam hati, melihat ada banyak baju berserakan dan bekas bungkusan Snack dan bir kaleng dimana-mana
Sambil menggendong Jenny seperti tuan putri, Leon menaiki tangga, sambil melirik tubuh jenny yang kurus, tetapi pay udaranya cukup besar untuk ukuran wanita, sambil mengalihkan matanya dari pay udara tetangga gilanya, Leon berkonsentrasi fokus ke arah kamar utama.
"Aahhgg..ah..ah..~" suara haram terdengar makin kencang, adegan tak senonoh langsung terlihat jelas di layar TV kamar Jenny di depan ranjangnya.
Sambil memejamkan matanya, Leon menaruh Jenny di ranjang, dan segera mencari-cari remote tv untuk mematikan suara haram itu.
"Plip..!!" TV berhasil dimatikan
"Hah~" Leon menghela nafas, akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini
"Brukkk..~" Leon terjatuh ke ranjang Jenny, tubuhnya seperti di tarik seseorang
Tiba-tiba Jenny sudah ada diatasnya, Leon sangat kaget, tanpa sadar ia terus menatap pay udara si tetangga gila.
"Hey..~ jangan pergi dulu aku sedang lapar" ujar Jenny dengan nada suara yang menggoda sambil menatap Leon dengan penuh hasrat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
king🎲ايتاشي
mantap lanjutkan /Good//Good//Good//Good//Good/
2024-10-23
1
Yani Cuhayanih
Leon di perkaos..paksa....rame rame..aku paling suka cerita seperti ini up nya gk panjang..cepat end..top othor/Smile/
2024-08-23
1
Angsa Nelangsa
yah ampun tetangga gila kok gitu banget
2024-05-13
1