Bab 4 MENGGILA

"Brakk..!!" Jenny membanting pintu rumahnya

"Aaagghh...!!!" teriak Jenny, ia masih begitu marah dengan Leon tetangganya yang seorang duda keren, beberapa hari lalu Leon sudah melontarkan kata-kata kasarnya, membuat emosi dan pikiran Jenny kacau balau.

"Astaga..~" ujar Jenny yang kecewa setelah melihat lemari esnya, ia baru saja kehabisan bir kaleng

Dan pasti membuatnya tidak bisa tidur semalaman.

"Iya kirim sekarang juga, hari ini harus sampai, berapa pun biayanya saya bayar dua kali lipat" ujar Jenny di telepon

Setelah semalaman susah tidur karena Leon, pagi ini jenny memesan banyak bir untuk stok selama tinggal di rumahnya, Karena sudah tinggal di daerah pinggiran ia kesulitan mendapatkan bir favoritnya, mau tidak mau ia harus pakai pengiriman dari jakarta.

"Ah..~ Duda Kammvreettt itu, benar-benar mengacaukan kepalaku" Gumam Jenny sambil rebahan di sofa

Sejak bertemu Leon, Jenny tidak pernah bisa lupa, waktu itu hatinya sempat berdebar saat mendengar suara laki-laki itu, apalagi saat ia melihat senyumannya yang sangat menawan, seperti menimbulkan hasrat pada diri Jenny yang sudah terkubur selama satu tahun ini.

Dengan segala perasaan kegalauannya, kemarahan, Jenny berjemur di terasanya menggunakan bikini bewarna merah.

"Oh tidak aku lupa mencuci bajuku, bu Ratih masih tiga hari lagi baru datang, kurasa habis ini aku harus segera mencuci semua pakaian" ucap Jenny dalam hatinya, sambil menikmati hangatnya sinar matahari pagi, tapi tiba-tiba bayangan gelap menutup sinar matahari, jenny pun tersadar

"ASATAGAAA...!! duda keren ini ngapain tiba-tiba muncul di depan gua" ucap Jenny dalam hati, karena Leon menghampirinya

Melihat Leon berada persis di depannya, mau tidak mau Jenny menyapanya.

"Oh hei~ duda ganteng~, ada apa tiba-tiba datang kesini?" ujar Jenny

"Kamu sudah gila apa?? berpakaian minim begini ditempat umum!!" teriak Leon menegurnya keras

"Tempat umum?? setahuku ini teras rumahku" ujar Jenny tidak terima sambil tertawa geli

"Ya memang tidak masalah kalau ini teras rumahmu, tapi setidaknya pakailah baju yang tidak mengundang perhatian seperti ini..!!!" ujar Leon tegas

Mendengar perkataan Leon membuat Jenny jadi sangat marah.

"Hmmpp...!!!" Jenny berdiri kesal

"Kau sendiri apa, keluar rumah cuma pakai celana boxer" Teriak Jenny sambil menunjuk celana Leon

"Oh tidak tubuhnya keren sekali~" ucap Jenny dalam hati, matanya terus melirik kearah celana Leon

"I..itu...~" Leon tidak tau mau ngomong apa, mukanya memerah

Melihat ekspresi muka Leon, hasrat Jenny meningkat, tiba-tiba ia merasa bergairah, apalagi ada Leon di depannya hanya menggunakan boxer, tidak bisa menahan hasratnya lagi Jenny cepat-cepat mengambil selang air.

"SPLASH SPLASH..!!!" dia menyiram Leon agar pria itu cepat pergi dari hadapannya

"ASTAGAAA..!!" Leon panik karena di siram

"Sana lu..!! pergi dari teras rumah gua...!!" teriak Jenny terus menyirami Leon

Leon segera melompat kembali ke teras rumahnya disebelah, ia juga mengambil selang juga, dan membalas Jenny

"Nih..!!! Rasakan emang lu doang yang bisa...!!!" ujar Leon menyemprotkan air pada Jenny

"Oh tidak apa-apaan ini, kenapa malah jadi kayak sepasang kekasih yang lagi bermain air sih...!!!" ucap Jenny dalam hati

Ia langsung berhenti dan segera masuk rumah.

"Huf huf huf huf huf" Jenny ngos-ngosan, mukanya merah, birahinya terus naik

Dikala dirinya terus menderita karena menahan hasrat Jenny mencuci seluruh pakaiannya hari itu.

"Ah~" Jenny menghela nafas meringkuk di atas sofa di ruang TV, ia berharap minuman haram favoritnya segera tiba, Kepalanya pusing, dadanya terus terasa panas, tubuh seksi Leon terus terbayang di kepalanya.

Sudah satu tahun lebih ia bercerai, selama itu juga ia tidak pernah tertarik pada laki-laki ataupun melakukan hubungan, hasrat untuk bercinta ia kubur dalam-dalam, tapi entah mengapa setelah bertemu duda keren tetangganya, hasrat itu muncul setiap harinya, hanya minuman keras yang bisa membuatnya lari dari keinginan itu.

"TIN TIN" Karena jarak yang jauh  pengiriman barang baru sampai pada malam ini

Jenny segera keluar, ia sudah tidak sabar, namun sungguh kecewa, saat diantar masuk ke dalam rumah, terlihat beberapa botol terlihat pecah.

KOK BISA PECAH SIH, RUGI LIMA BOTOL NIH..!!!" teriak Jenny yang emosi

"Maaf bu jaraknya jauh, saya gak tau kalau ada tanjakan" ujar kurir pengiriman barang

Yah memang benar jalanan-nya agak menanjak.

"YA SUDAH SANA PERGI...!!!" teriak Jenny dengan sangat emosi

_________

"Gluk gluk gluk gluk" Jenny langsung minum dari botol, berharap bisa langsung cepat tidur

Malam makin larut, Jenny sudah menghabiskan tiga botol, tapi belum juga tidur, ia meringkuk di atas ranjang kamarnya, ia terus membayangkan tubuh Leon di kepalanya, ia terus teringat-ingat sensasi saat bercinta dengan suaminya dulu.

Merasa tidak kuat lagi, Jenny menyetel film biru di kamarnya, sambil menonton film haram itu, ia mulai membuka bajunya, berpikir untuk bermain dengan dirinya, karena hasrat yang sulit ia kendalikan.

"dok...dok..dok..dok.." tiba-tiba ada yang menggedor-gedor pintu rumahnya

"Siapa..!!!" ujar Jenny yang teler, hanya dengan memakai baju da l a m, ia turun kebawah

"Cekrek" Jenny membuka pintu

"Oh no~, kenapa laki-laki itu datang hanya menggunakan celana boxer nya lagi" ucap Jenny dalam hati ia kaget melihat si duda keren datang malam-malam ke rumahnya

"Hei..!! lu udah gila...." ujar Leon seketika

Pandangan Jenny sudah begitu kabur, kepalanya makin pusing gara-gara Leon bertelanjang dada, sambil terhuyung-huyung, Jenny pun tumbang

Hap..!!! Leon memegang jenny yang mau jatuh

"Lu mabukk...!!! astaga..!!!" ujar Leon sambil membantu jenny berdiri

Sambil menutup kedua matanya, Jenny pasrah, ia tidak tau lagi harus ngapain.

Tiba-tiba tubuhnya melayang, seperti sedang digendong, samar-samar ia melihat wajah Leon sangat dekat sekali dengan wajahnya.

"Brukk.." Jenny dibaringkan di ranjang

"Plip..!!" TV dimatikan

Sambil masih berbaring samar-samar ia melihat Leon di dekatnya, tubuhnya begitu menggoda, tanpa sadar tangan Jenny meraih ke celana boxer Leon.

"Brukkk..~" Leon terjatuh ke ranjang Jenny menariknya dengan sekuat tenaga

Lalu dengan cepat Jenny duduk diatas Leon, "Oh betapa luar biasa tubuhnya" ucap Jenny, ia semakin bergairah melihat Leon berada di bawahnya

"Hey..~ jangan pergi dulu aku sedang lapar" ujar Jenny sambil menatap Leon dengan penuh hasrat

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Maju teruus Jeni...pepet terus mas duda..karena bus telolet sekarang sudah pensiun suara nya...gk seruu..ahh

2024-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!