Bab 2 DIASINGKAN

"PRRIIUTTT..!!! PRRIIUTTT.." beberapa anggota satpol PP berlari mengejar seorang wanita

"Hey...!! Jangan kaburrr...!!!"

Wanita itu terus berlari, tapi kalah jumlah.

"STOP..!!! anda sudah terkepung..!!!"

Tangannya diikat, sambil di bawa mobil satpol PP ke kantor polisi.

"Hey nona..!! Ini sudah kedua kalinya kamu berulah" ujar seorang polwan

"Cih...!!!" Wanita itu membuang muka

"ASTAGAA...!!! cuma pake masker doang apa susahnya sihh...!!!" Teriak sang Polwan yang emosian

"Brak..!!" seorang pria muda datang menjemput wanita pembuat onar itu

"KAK JEN...!!!" teriak Harris yang marah pada kakaknya

Ya wanita pembuat onar ini bernama Jennifer, kakak perempuan Harris, sekarang tahun 2020 covid sedang melanda, semua orang harus mematuhi protokol kesehatan, Jennifer tanpa peduli ia keluar rumah berjalan-jalan tidak menggunakan masker, ketika ditangkap untuk di beri nasihat, tapi kabur. Hari ini ia tertangkap lagi, di beri sangsi tapi malah kabur lagi.

"Kak Jen, patuhi protokol apa susahnya sih, kak Jen gak takut kena virus apa!!" ujar Harris sambil menyetir mobil

"Justru gua sengaja pengen banget sakit, hahaha~" ujar Jennifer meledek

"Astaga kak, kalau gitu jangan tinggal sama papa mama..!!! Kak Jen tinggal sendiri aja sana..!!!" ujar Harris yang marah sekali pada kakaknya

Sudah satu tahun Jennifer bercerai dari suaminya, sudah satu tahun juga Jennifer menggila. Suaminya dengan kejam menceraikan begitu saja setelah tahu kalau Jennifer mandul, ia pernah menjalani beberapa kali program bayi tabung tapi semuanya gagal, rasa sakit yang diderita sangat besar waktu itu, dikala putus asa, suaminya dengan kejam melayangkan surat cerai, dan kehidupan Jennifer berubah sejak itu.

Sudah satu tahun Jennifer menganggur, beruntungnya dia masih punya orangtua yang kaya raya, sehingga masih bisa hidup enak walaupun merasakan penderitaan dihatinya setelah bercerai.

"Bruk..bruk..brukk.." Koper Jennifer baru saja di keluarkan paksa oleh para pelayan rumah

"Maaf sayang, mama gak mau kalau papa sampai kena virus gara-gara kamu, jadi kamu harus pindah dari sini" ujar Herlina ibu Jennifer

"....." Jennifer diam saja ia pasrah

"Ini kunci rumahnya kak, alamatnya sesuai di catatan ini" ujar Harris memberikan kunci rumah dan alamat

Kebetulan mama papa Jennifer pernah membeli sebuah rumah di pinggiran kota Bogor, untuk dijadikan villa keluarga. Jadi untuk sementara Jennifer harus tinggal disana, menjalani hidup barunya seorang diri.

"Si Harris kammvreettt...!!!!" teriak Jennifer sambil nyetir mobil

Ia merasa sangat marah, diasingkan adiknya begitu saja ke pinggiran kota Bogor.

"Gak heran, kalau dia gak punya pacar sampai sekarang...!!!" teriak Jennifer yang masih menyetir

Jarak villanya cukup jauh butuh waktu dua jam lebih perjalanan dari Jakarta. Walaupun daerah pinggiran tapi jalannya bagus tertata rapi, bisa dilewati banyak kendaraan mobil. Akhirnya sudah mulai dekat, terlihat gerbang daerah perumahan yang begitu besar dengan pilar-pilar raksasa, mobil Jennifer terus masuk menyelusuri jalanan, terlihat masih sangat asri ada banyak sapi dan domba berlarian di Padang rumput, pepohonan besar di sepanjang jalanan.

"Bruk..bruk..brukk.." Jennifer menurunkan kopernya

"Bu Jennifer ya.." ujar seorang ibu paruh baya, yang baru saja tiba di bonceng seorang pemuda

"Ah iya betul" ujar Jennifer tidak kenal

"Saya bu Ratih yang biasa urus rumah ini" ujar bu Ratih memperkenalkan diri

"Ya halo Bu" ujar Jennifer

Seketika Jennifer melirik pemuda diatas motornya, dia tidak suka dengan tatapan pemuda itu, karena tatapannya sungguh tidak sopan

"Itu namanya Dimas, anak sayang yang paling kecil, biasa selalu antar jemput saya kesini" ujar bu Ratih

"Oke" ujar Jennifer sambil menatap sinis pada pemuda itu

Bu Ratih dan Dimas membantu membawakan barang-barang Jennifer, bu Ratih juga menjelaskan soal kondisi rumah, karena sedang masa Pandemi Bu Ratih hanya akan datang seminggu sekali untuk bantu bersih-bersih rumah dan taman di teras depan dan belakang,

Habis itu ia pamit pulang.

Sambil menghela nafas Jenny memperhatikan setiap sudut rumah, begitu masuk langsung ada sofa dan TV, lalu meja makan kecil untuk empat orang, dibelakang ada dapur sederhana, lalu sebelah ruang tv ada satu kamar di bawah yang dijadikan gudang perabotan, dan dua kamar lagi ada lantai atas.

"Tok..tok..tok.." pagi-pagi sekali ada yang mengetuk pintu rumahnya

"Iya siapa?" ujar Jenny yang baru bangun

"Halo kenalkan nama saya Wendy, yang tinggal di sebelah, ini cucu saya Karin" ujar Wendy membawa makanan

"Loh apa ini?" Jenny bingung

"Ini saya buat kue bolu, anggap aja sebagai perkenalan, selamat menikmati" ujar Wendy kembali pulang dengan cucunya

"Tok..tok..tok.." tidak lama ada yang mengetuk lagi

"Siapa..??" Jenny baru selesai mandi

"Halo kenalkan nama saya Yanti, yang tinggal di seberang rumah bu Wendy" ujar Yanti membawa makanan

"Tok..tok..tok.." ada yang mengetuk lagi

"SIAPA..!!!" ujar Jenny lagi makan

"Halo kenalkan nama saya bu Dewi, yang tinggal di sebelah rumah bu Yanti" ujar Dewi membawa makanan

"Asstagaa...~ kenapa banyak banget yang dateng sih..~" ucap Jenny sambil rebahan di sofa

"Bu Wendy, Yanti, Dewi, Sandra, Okta, aduh banyak juga yang tinggal disini" ujar Jenny yang keheranan, selama ini ia tidak pernah merasakan hidup bertetangga, biasanya di apartemen atau di rumah ayah ibunya yang sudah punya banyak pelayan rumah.

Jenny yang pengangguran tidak tahu mau ngapain di rumahnya, di meja makan sudah ada banyak makanan dari para tetangganya, rumah juga sudah bersih karena baru tinggal satu hari, akhirnya Jenny coba ke belakang rumahnya.

"Oh~, cuma tempat jemur baju rupanya" ujar Jenny kecewa, halaman belakang rumah sangat kecil, masih lebih besar teras depan rumah.

"Brak.." pintu gudang di buka, Jenny penasaran ada apa saja di dalamnya, terlihat ada kursi malas, panggangan barbeque, alat pancing, sisanya cuma kardus-kardus yang tidak tahu apa isinya.

"sreeett...sreettt... sreeett" Jenny menyeret kursi malasnya, supaya bisa digunakan di teras depan rumah.

"Ayaahhh~ hahaha" terdengar suara karin di depan sedang bermain air

Setelah sampai depan rumah sambil membawa kursi malas, Jenny melirik ke rumah sebelah.

"Oh tidaakkk...!!! apa itu...!!! otot lengannya keren sekali, dadanya yang bidang sangat menggoda, perutnya begitu seksi..!!!" ucap Jenny dalam hati melihat seorang pria sedang mencuci mobil hanya menggunakan boxer, lekuk tubuhnya sangat menggoda hati Jenny, wajahnya juga begitu tampan dan senyumannya sangatlah menawan.

"Oh..halo" Leon baru menyadari ada Jenny di luar

"Halo tetangga baru, kenalkan nama saya Leon" ujar Leon menyapa Jenny

"Ah.. iya, kenalkan saya Jenny" ujar Jenny yang tersipu malu

#TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA ❤️

MOHON DUKUNGANNYA, TANPA DUKUNGAN KALIAN NOVEL INI TIDAK BISA BERKEMBANG

#JANGAN RAGU UNTUK MEMBERIKAN SARAN DAN KOMENTAR, AKAN SANGAT BERGUNA KEDEPANNYA 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

✨𝓛𝓾𝓴𝓪 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪☘︎

✨𝓛𝓾𝓴𝓪 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪☘︎

lanjutkan /Good//Good//Good//Good//Good/ saya sudah hampir /Bye-Bye/

2024-10-23

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

awal perkenalan yg bagus..lama2 ngeselin nn..begitulah suara hati semua tetangga Jeni/Joyful/

2024-08-23

1

Bayangan Cinta

Bayangan Cinta

lama2 jadian deh Leon jeny

2024-05-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!