LILY & ALION

LILY & ALION

BAB 1 PRASANGKA

'KRINGGG'

Mendengar bell masuk yang berbunyi, semua siswa langsung berhamburan untuk masuk ke kelasnya masing-masing.

Anggota kelas MIPA 1 yang memang telah masuk kelas sejak guru Bk datang, duduk dengan perasaan cemas. Pertama, tak ada ketua kelas ataupun pengurus kelas lain.

Saat jam istirahat tadi semua pengurus kelas dipanggil, untuk ikut rapat di ruang guru. Dengan begitu tak ada perwakilan kelas yang bisa mendukung Selli dan Fika.

Kedua, Lily dan Alion yang menjadi alasan mereka bertengkar tak terlihat sejak tadi. Setidaknya jika ada keduanya Selli dan Fika bisa membuktikan bahwa mereka tak sepenuhnya salah.

Dan ketiga, mereka tak bisa meminta tolong pada wali kelas. Jelas saat ini rapat tengah terjadi dan jika mereka ke ruang guru. Bisa-bisa bukan hanya Selli dan Fika, tapi seluruh kelas akan terlibat.

Bukannya mereka tak setia kawan, saat ini mereka jika tengah mempertimbangkan apa yang harus mereka lakukan.

"Bagaimana jika kalian hubungi ketua kelas," Tia angkat suara setelah sekian lama berfikir.

"Aku sudah melakukannya, masalah nya dia tak membuka pesanku," balas Rio penuh sesal.

Semua orang kembali terdiam lagi, dan saat itulah Lily dan Alion yang mereka tunggu-tunggu akhirnya memasuki kelas.

Lily dan Alion baru saja sampai di depan kelas MIPA 1 beberapa menit setelah bell. Karena memang jarak kelas mereka dengan warung belakang lumayan jauh. Dan keduanya pun berjalan dengan santai. Alhasil mereka cukup terlambat memasuki kelas.

Untuknya guru tengah mengadakan rapat, jadi mereka tak perlu khawatir jika saat masuk sudah ada guru.

Lily dan Alion baru saja memasuki kelas saat seseorang menghentikan mereka berdua.

"Lily gawat, Fika dan Selli di bawa ke ruang BK," kata Risya salah satu teman sekelas Lily.

Lily yang mendengar kabar itu tentu saja terkejut. Mereka baru berpisah beberapa detik namun kenapa mereka tiba-tiba mendapat masalah.

Karena kini perutnya tak lagi sakit seperti tadi. Otak Lily pun kembali bekerja cepat seperti biasanya. "Selly dan Fika tak biasanya membuat masalah. Kenapa tiba-tiba.... Hmm, murid baru mungkinkah...." batin Lily menduga.

Sebuah tebakan pun muncul di pikiran Lily. Tapi dia tak langsung menyimpulkan dan memilih untuk bertanya.

"Apa yang terjadi?" tanya Lily cepat.

"Setelah kamu pergi mereka terlibat perkelahian dengan Lucia. Guru Bk tiba-tiba datang di tengah-tengah perkelahian. Dan langsung membawa mereka berdua," jelas Risya secara singkat.

Risya tak memberi tahu alasan mereka bertiga bertengkar. Bukan niatnya untuk menyembunyikan. Hanya saja dia terlalu bingung untuk bercerita dari mana.

Mengingat yang paling penting saat ini adalah nasib Selli dan Fika. Risya pun hanya memberi tahu garis besarnya saja.

Alion yang datang bersama dengan Lily pun mendengar semuanya. Dia sedikit tak menyangka akan ada masalah setelah kepergiannya.

"Kenapa harus dengan Lucia, shi**," batin Alion mengumpat kesal.

"Bagaimana..." Lily tak melanjutkan kata-kata nya. Semua tebakan nya sepertinya benar. Kini Lily bingung bagaimana membantu kedua temannya.

Melihat Lily yang terdiam, Alion pun angkat bicara.

"Terima kasih informasinya. Kami akan mengurusnya," kata Alion membawa Lily pergi.

Keduanya baru akan melewati koridulot saat Lily menahan tangan Alion agar pria itu berhenti.

Meski tenaga Alion lebih besar, tapi untuk Lily tentu saja dia akan menahannya. Meski Alion menyeret Lily tadi dia juga tak menggunakan kekuatan yang besar.

Jadi saat Lily menahannya Alion bisa merasakannya. Dan seketika menghentikan tarikan tangan dan langkah kakinya.

"Ada apa?" tanya Alion. Saat ini mereka harus segera bergerak. Jika tidak kedua teman Lily akan dihukum.

Tapi kenapa Lily malah menghentikannya.

Lily melepaskan tangan Alion. Dan mengambil langkah mundur untuk memberi jarak antara dirinya dan Alion. Sepertinya Lily benar-benar tengah marah.

"Apa kamu begitu menyukai gadis itu, Lio?" tanya Lily tiba-tiba.

Pertanyaan yang tak pernah Alion sangka akan keluar dari mulut Lily. Sejak tadi gadisnya tak pernah menanyakan apapun. Sikap nya masih seperti biasanya.

Alion awalnya berpikir Lily sama sekali tak peduli. "Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?"

"Aku tahu kamu terburu-buru bukan karena temanku. Tapi agar gadis itu tak dihukum," kata Lily menatap lurus ke arah mata Alion.

Alion menatap mata Lily yang tengah menatap dirinya. Pandangan mata marah dan cemburu bisa Alion rasakan.

Seketika Alion terkekeh geli melihatnya. "Ahh, bagaimana ini aku jadi semakin mencintaimu."

"Aku tak sedang bercanda," kata Lily serius.

Alion seketika menghentikan tawanya. Bagaimanapun juga tidak baik memprovokasi perempuan. Dan lagi perempuan itu adalah gadisnya yang paling berharga. tentunya dia tak mau sama pa Lily marah kepadanya. 

Tapi Alion tak bisa menahan perasaan senang nya. Ini pertama kalinya Lily menunjukkan rasa cemburunya setelah keduanya jadian. Terakhir kali sebelum mereka jadian, Lily sempat menunjukkan rasa cemburunya, dan itu sudah lama sekali.

"Tentu saja pikirmu itu tidak benar. Aku akan menjelaskan nanti. Tapi sekarang yang terpenting adalah kedua temanmu, okey," jelas Alion dengan cara yang paling lembut. Bukan saatnya untuk menikmati kecemburuan kekasihnya.

Ada orang lain yang saat ini butuh bantuan mereka. Jika hanya dihukum biasa tak masalah. Tapi jika sampai scors atau bahkan pengurangan nilai. Itu akan sangat buruk bagi Fika dan Selli.

Yang tentunya Alion cukup peduli, karena keduanya pasti melakukan ini untuk mendukung Lily.

Mendengar perkataan lembut Alion, Lily menjadi sedikit tersadar. Sekarang memang yang terpenting adalah menolong kedua temannya.

"Baiklah," jawab Lily memutuskan.

"Hmm, aku janji penjelasan ku tak akan sampai menyakitimu," kata Alion lagi berusaha menenangkan. Dia tak mau jika gadisnya terlalu berfikir buruk nantinya.

Lily mengangguk, emosinya seketika meluap setelah keyakinan yang Alion beri padanya. Jika Alion berkata hal itu tak akan menyakitinya, maka itu pasti benar.

Melihat Lily telah tenang Alion kembali menggenggam tangan Lily. Untungnya gadis itu tak menolaknya.

Keduanya pun melanjutkan langkah mereka yang tertunda.

****

Di ruangan Bk.

Hari masih siang, tapi suasana di ruangan ini sudah sangat mencengkam. Tak bisa dipungkiri bahwa ruang Bk adalah salah satu tempat yang ditakuti selain ruang guru.

Entah kenapa saat memasuki kedua ruangan itu, setiap murid selalu merasa berdebar bahkan meski mereka tak berbuat salah sekalipun. 

Masih ingat dengan Bu Rahayu guru seni sekaligus guru BK, yang terkenal dengan sebutan 'cantik tapi galak'.

Saat ini Rahayu tengah menatap marah pada ketiga murit nya. Bisa-bisa nya mereka berkelahi tidak tahu tempat seperti itu. Masih dilingkungan sekolah dan memakai atribut sekolah. Mereka seperti menyepelekan peraturan sekolah.

Bahkan meski ketiganya adalah siswi perempuan, Rahayu tak mengendur sedikitpun. Nada nya tetap tegas seperti biasa.

"Apa yang terjadi?" tanya Rahayu.

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

merapat Thor,, jangan ada komplik berat Thor apa lagi sampai hubungan Lily dan alion meregang mereka harus tetap saling mendukung dan menguatkan, saling percaya,, jujur pokoknya selalu menerima kekurangan masing masing,,👍👍💪💪✌️✌️🙏🙏

2023-12-08

2

🦆͜͡ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ

🦆͜͡ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ

Langsung cus kesini lohh.../Joyful//Joyful/


lama kali siihhh..
hampir aja kopinya jadi es batu. /Grievance//Grievance//Grievance//Grievance/

2023-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!