Night Cloud

Night Cloud

PROLOG: Ayin dan Wilona

...Peringatan: Semua yang ada di sini hanyalah fiksi belaka. Kepada anak-anak spesial, izinkan saya untuk membuat cerita fiksi ini agar tidak terjadi kesalahpahaman....

...DIINGATKAN UNTUK PARA PEMBACA untuk tidak membawa-bawa nama AYIN dan WILONA diluar dari novel ini (OOT, LATAH, komen di segala sosial media aespa dan sebagainya yang membuat orang risih dan memicu fanwar) kecuali untuk promosi Night Cloud bisa kalian kreatifkan di konten kalian sendiri....

Langkah kaki kecil Ayin terdengar cepat, dia berlari menuju ke ruang tamu mengajak adiknya, Wilona untuk bermain diluar. Rambut keriting dari Wilona tampaknya berhasil membuat Ayin gemas.

Ayin mengulurkan tangan kanannya ke arah Wilona yang sedang duduk di kursi tamu membuatnya mendongak dan menatap wajah lucu Ayin. Ayin mengatur napasnya meski masih terlihat dari wajahnya yang begitu lelah berlari dari arah kamar ke ruang tamu.

"Wilo, ayo main keluar!"

Wilona menggelengkan kepala sembari mengangkat boneka beruang salju itu ke wajah Ayin. Ayin tahu maksud Wilona, dia tidak mau bermain di luar karena dia bisu. Sulit berkomunikasi jika itu permainan petak umpat. Tapi bagi Ayin, itu tak masalah.

Ayin menghela napas pelan. "Gapapa ... nanti Ayin kasih tau ke temen-temen, jadi adek bisa main." Wilona berhenti memainkan bonekanya, telihat dia berpikir sejenak. Lalu Wilona mengangguk sebagai jawabannya.

Wilona dan Ayin hanya berbeda setahun, maka dari itu mudah bagi mereka berkomunikasi walau Wilona bisu tapi Ayin hafal dan tahu cara Wilona menjawab. Meski pun mereka belum bisa baca-tulis.

Ayin melebarkan telapak tangan kanannya ke depan Wilona seakan menyuruhnya untuk menunggu. "Tunggu bentar ya, Adek. Ayin izin dulu ke Bunda!" Wilona mengangguk dan tersenyum lalu matanya menatap kepergian Ayin untuk izin ke Bundanya.

Semenit kemudian Ayin datang kembali membawa satu boneka kesukaannya yaitu kuromi. Ayin menyentuh lengan Wilona.

"Ayo!" ajaknya.

Wilona mengikuti Ayin keluar dari rumah. Ayin dan Wilona bergabung dengan anak-anak sebayanya di area lapangan berumput hijau tua. Ada satu anak perempuan yang melihat keduanya lalu mendekat. Dia menghampiri Ayin dan Wilona yang baru saja sampai ke lapangan.

"Haloo, Ayin," sapanya.

"Halo."

Anak itu melirik Wilona yang diam memegang boneka beruangnya. Dia kemudian menatap Ayin. "Dia siapa? Temen kamu, ya?" Ayin tersenyum melirik Wilona dengan bangga. Wilona membalas tatapan Ayin kemudian tersenyum kecil. Matanya menyipit. Anak itu mengulurkan tangan ke arah Wilona dan ia membalasnya.

"Halo, nama kamu siapa?" Tak ada jawaban dari Wilona, dia hanya menjabat tangannya.

"Ayin, dia kok diem terus? Gak bisa ngomong, ya?" Senyuman Wilona langsung luntur mendengar itu.

Ayin memasang wajah panik lalu menepuk pundak anak itu. "Ah, itu ... um...." Ayin tak sanggup menjawab dia refleks menatap Wilona. Wilona mengangguk memperbolehkan Ayin menjawabnya.

Ayin menarik napas. "Dia adek aku, namanya Wilona. Dia bisu." Anak itu tampak mengerutkan alis. "Kok bisu? Harusnya, 'kan bisa ngomong?" Wilona menundukkan kepala. Jari-jarinya meremas boneka di pelukannya.

"Um ... adek aku udah bisu dari lahir, tapi Adek bisa diajak main kok! Aku bangga punya adek! Dia juga bisa denger omongan kamu." Anak itu mengernyit tampak berpikir lalu menggeleng.

"Gak ah gak mau, nanti susah ngomong, bisu!"

Lalu anak itu pergi.

Ayin langsung menatap keadaan Wilona yang sedang menangis tanpa suara, dia mengusap ingusnya yang telah banyak itu sambil meremas kuat boneka. Ayin memeluk tubuhnya yang agak mungil darinya. Lalu mengusap pucuk kepala Wilona.

"Udah Adek, gapapa ... ada Kak Ayin di sini."

Air mata Wilona melebar di baju Ayin. Pelukannya begitu kuat bahkan Ayin ikut merasakan sakit hati mendengar perkataan anak itu. Tangan kecilnya mengusap rambut Wilona lalu menempelkan pipinya di kepalanya.

"Adek, mending kita pulang yuk?"

Tatapnya penuh air mata. Ayin begitu sayang kepada Wilona karena lahirnya Wilona membuatnya ada teman di rumah. Wilona mengangguk cepat lalu Ayin menggandeng tangannya erat-erat dan pergi dari lapangan luas itu.

...💌...

Suara ketukan pintu terdengar, Bunda Ayin membuka pintu lalu menunduk untuk melihat Ayin dan Wilona di bawah. Bundanya yang tadi memasang wajah ceria berganti dengan wajah khawatir. Dia berjongkok dan mengusap air mata Wilona yang masih mengalir. Tatapan Bunda mengarah ke Ayin.

"Itu ... Adek habis diejek sama temen baru."

Tampak dari wajahnya begitu kaget dengan ucapan anaknya. "Diejek siapa?" Ayin menjelaskan dari awal hingga akhir membuat Bunda langsung menyuruh Ayin dan Wilona masuk ke dalam.

Bundanya berjongkok kembali di lantai kamar Ayin dan Wilona lalu memegang kedua pundak Wilona.

"Sayang, jangan dengerin kata orang, ya? Adek itu spesial, gak semua orang punya yang Adek miliki. Jadi, jangan pernah pikirin omongan orang, ya?" Tatapan Bunda mengarah pada wajah Wilona yang habis menangis. Sesak hatinya melihat raut wajah Wilona.

Wilona mengangguk, air matanya masih mengalir hangat di pipi tembamnya. "Kak Ayin juga ... tolong jaga Adeknya baik-baik, ya. Kak Ayin hebat tadi langsung meluk dan ajak pulang Adek. Makasih ya, Kak Ayin. Bunda bangga punya kakak kayak Kak Ayin. Sayangi Adek ya, tolong bela dan jagain Adek."

Hati Ayin tenang mendengar ucapan dari Bundanya tadi. Ada rasa bangga dengan dirinya ketika menjaga Wilona. Dia semakin sayang dengan Wilona. Ayin menatap Wilona lalu dia mengedipkan kedua mata.

"Iya, Ayin bakalan selalu jagain adek dari siapa pun yang jahat! Kak Ayin sayang sama adek."

Ayin langsung memeluk tubuh Wilona erat-erat. Wilona tersenyum di balik dekapan hangat Ayin. Bermaksud berterima kasih kepada sang kakak karena telah melindunginya.

BERSAMBUNG.

Ini baru permulaan, yaa, besok update lagi🫢

Terpopuler

Comments

Husna15🐅

Husna15🐅

keren thor


saling support yuk

2024-01-04

1

Cicit Minaula Silondae

Cicit Minaula Silondae

keren

2023-12-09

1

Z for zoe

Z for zoe

kaya gini gini aku suka, bukan cerita g×g tapi yang saudara an gini kaya cerita yang ku buat dulu hehe

2023-12-08

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!