DIBALIK PESONA DAHLIA
Kisah Sebelumnya.
Sekolah Menengah Atas, pagi hari di hari senin. Sebelum upacara di mulai anak-anak menunggu di kelas sampai bel instruksi berbunyi. Saat ini siswa dan siswi duduk berkumpul sambil fokus dengan ponselnya masing-masing.
"Lihat ini, wah mereka happy banget..." Ucap teman Dahlia yang sedang melihat beberapa postingan baru milik family. Mereka berkumpul dan saling memberikan komentar pada postingannya.
"Ah ngiri banget deh" lirih salah satu anak.
Yah, siapa yang tidak merasa iri, pasti ada saja yang iri karena melihat keluarga yang super bahagia. Bahkan mereka sangat kompak, tidak ada tekanan atau sesuatu yang menyedihkan terlihat? Keluarga itu terlihat sempurna?
"Pengen deh jadi anak angkatnya, hahaha" mereka masih fokus melihat apa yang di tontonan oleh keluarga Dahlia.
Memang keluarga Dahlia terlihat harmonis, bahkan teman-temannya sering iri melihat kekompakan Dahlia dan kedua orang tuanya di balik layar. Keluarga Dahlia selalu menampilkan moment bersama yang memang terlihat akur dan harmonis di setiap postingan di media sosial milik masing-masing?
Ya, tak hanya itu untuk menunjukkan betapa mereka sangat bahagia mereka pun membuat berbagai akun media sosial yang mengatasnamakan family. Jadi, setiap postingan bersama mereka selalu mengabaikan nya di akun tersebut.
Ibu Dahlia terlihat sangat perhatian kepada anak semata wayangnya itu, bahkan terlihat setiap saat selalu menyempatkan waktu bersama Dahlia dan sangat memperhatikan perawatan kecantikan anaknya yang kini duduk di bangku akhir SMA(1).
(1)Sekolah Menang Atas (SMA)
"Pantes aja dia selalu kelihatan bening, orang sering diajak perawatan dan ini gila bagus banget," ucap salah satu dari mereka yang kini melihat postingan di tempat kecantikan.
"Ah pengen banget sih jadi anak nya, nyokap dan bokap nya super perhatian abis," mereka mengiyakan pendapat yang lainya. Mereka menjadi iri dengan keluarga Dahlia yang selalu memperlihatkan kebersamaan.
Gerbang sekolah
Begitu juga dengan Ayah nya yang tak pernah lupa untuk mengantarkan Dahlia ke sekolah. Hal ini selalu menjadi pusat perhatian teman-temannya apabila melihat Dahlia di antarkan.
Saat Dahlia turun dari mobil, teman-temannya datang dan merangkul Dahlia, "Wih anak ayah bunda... Selalu aja ya diantar jemput tepat waktu lagi? Gak pernah ke siangan, enak banget sih hidupmu bak putri aja!" Nyeletuk mulut Amelia.
Dahlia hanya tersenyum, yah Dahlia memang anak nya terlihat pendiam dan tidak banyak tingkah? Dia anak yang baik-baik, anak yang lembut dan palingan hanya tersenyum kepada orang-orang yang dia kenal tanpa banyak mengatakan apa pun.
"Hey ayolah Dahlia... Kenapa kamu dari dulu sampai sekarang hanya menyelipkan senyuman?" Tanya Amelia.
Dahlia menoleh, dan dirinya berjalan sambil menggandeng Amelia. Amelia hanya mengangguk masih tidak tahu kenapa temannya selalu bersikap seperti ini?
Bel berbunyi tepat saat Dahlia dan Amelia sampai di kelas, dan mereka pun langsung ke lapangan untuk upacara.
Mereka berbaris, "Hey Lia... Kemarin kamu berlibur kemana?" Tanya anak-anak kelas tadi yang rumpi.
Dahlia terdiam, dia tidak berbicara apa pun dan hanya merogoh kantong rok nya kemudian memberikan hadiah untuk nya.
"Hah, apa ini Dahlia?" Ucap anak itu sambil terkejut melihat cincin yang diberikan Dahlia.
"Diam lah, sedang upacara." Ucap singkat Dahlia.
"Ini untuk ku? Wah kamu beneran membelikannya..." Anak itu kembali bertanya sambil tidak percaya.
"Heh berisik! Nanti yang lain iri." Kata Amelia sambil memutar bola matanya malas.
Anak itu pun mengangguk.
"Lia," Teman nya dari samping mencolek Dahlia.
"Lia... Kamu tidak lupa kan?" Lanjutnya mengingatkan Dahlia.
Dahlia hanya mengangguk tanpa berkata apa pun, kemudian dirinya melirik Amelia yang ada di belakangnya. Amelia pun tersenyum dan mengangguk pelan seolah-olah dia sudah paham.
"Cukup diam lah, Dahlia sedang menghormati upacara... Kalian gak perlu khawatir." Ucap pelan Amelia sambil melirik ke kanan dan kiri.
Ruang Kelas
Kelas, setelah selesai upacara mereka semua selalu mengerumuni kursi Dahlia entah apa keinginan mereka, mereka datang dengan berbagai tujuan.
"Lia makasih ya..." Ucap ketika mereka sudah mendapatkan apa yang mereka mau.
Yah, Dahlia memang memiliki banyak teman bahkan satu sekolah tahu siapa Dahlia jadi mereka selalu terlihat baik, ramah dan menjadi temannya.
Lia tidak banyak mengatakan apa pun, dia hanya fokus dengan prestasi yang selalu di impikan oleh kedua orang tuanya. Jadi, dia tak pernah banyak keluar, ke kantin, bergosip atau apa pun itu ajakan teman-temannya yang bersifat sia-sia baginya.
Dan untuk tetap memiliki teman-teman Dahlia selalu memberikan apa yang mereka inginkan selagi itu masih bisa di lakukan oleh Dahlia. Jika tidak? Itu juga tidak masalah sebenarnya karena dengan kecerdasan dan kepintaran Dahlia mereka juga tidak bisa menjauhi Dahlia?
Tapi, jika mereka tidak mendapat apa yang mereka mau dari Dahlia terkadang anak-anak itu nyinyir dengan kata-kata yang begitu pedih, dan perlakuan itu membuatnya tak bisa fokus belajar.
Kring-kring kring suara bel berbunyi tanda istirahat.
"Saatnya istirahat" Bel berbunyi, anak-anak langsung bersorak ria untuk segera kembali membuat lingkaran dan menikmati waktu istirahat.
"Lia, kamu mau ke perpustakaan atau mau makan dulu?" Tanya Amelia.
"Aku ke perpustakaan," Dahlia menjawab.
Dia kini berjalan menuju perpustakaan, dan dengan ramah dirinya selalu tersenyum kepada orang-orang yang menyapanya.
"Kak Dahlia,"
"Hai kak aku di lantai atas..."
"Love you Dahlia," sorak anak-anak.
"Itu kak Dahlia tuh, pinter banget... Cantik lagi," anak-anak memperhatikan Dahlia dan saling berbisik.
Bahkan Dahlia merupakan anak populer di sekolahan Adidaya Wita, dia populer bukan karena jabatan atau organisasi? Dia populer karena termasuk anak yang pintar dan selalu memenangkan nilai terbaik setiap tahunnya.
Tak hanya disitu, dia juga merupakan perwakilan anak yang sering mengikuti berbagai macam lomba seperti Debat, Olimpiade sains, festival seni, jadi tak heran banyak anak yang nge fans. Berbagai poster di pajang di sekolahan menunjukkan prestasi yang sudah dicapai Dahlia.
Begitu karena Dahlia juga cantik dan berprestasi dia juga di jadikan model untuk promosi sekolahnya.
Hampir di sepanjang sudut terpajang beberapa poster tentang Dahlia.
Perpustakaan, Dahlia pun sampai di perpustakaan, dia mencari tempat duduk favorit nya di paling ujung dan pojok. Bagi Dahlia perpustakaan adalah tempat yang tenang dan nyaman, di sana dirinya bisa membuka berbagai sudut pandangan, dan membuka jendela baru dalam berpikir. Tak hanya itu, perpustakaan yang di kenal dengan tempat terhening di sekolahan membuat dirinya mampu beristirahat sejenak sambil menutup dirinya dengan buku.
Lelah nya Dahlia tak bisa dirasakan oleh siapa pun? Di sore hari sehabis pulang Dahlia tak bisa langsung merebahkan tubuhnya dengan sangat santai, pasalnya dia harus mengikuti beberapa bimbel untuk mempertahankan prestasi.
Dahlia harus belajar mati-matian demi membuat kedua orang tuanya bangga dan hal itu juga untuk mempertahankan reputasi keluarga Dahlia yang memang terkenal dengan segi keahliannya? Kedua orang tua Dahlia terbilang pintar dan sukses jadi anak nya juga harus seperti mereka bahkan mereka menuntut Dahlia seperti yang mereka impikan?
"Huh, aku lelah... aku ingin mengakhiri semua ini!" Ucap didalam hati Lia sambil melihat view dari jendela.
Dret dret... Suara getaran HP, panggilan telpon masuk dari ibunya yang secara tiba-tiba dan membuat Dahlia heran?
"Ibu?" Ucap sambil menggeser untuk mengirimkan pesan.
"Tumben sekali ibu menelpon? " pikir Dahlia.
...➳༻❀✿❀༺➳...
...Jangan Lupa Rekomendasi Karya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rita Riau
hallo aku mampir,,, kayak nya seru nih 🙏👍🏻🥰
2024-01-26
2
虞书欣 Vííҽ🦂
hai kak aq mampir jga nih🥰q baca dlu ya crtanya
2023-12-22
4
Winner
aq dh mampir y bestfriend
2023-12-21
2