Pertengkaran memulai segalanya!

Mobil pun masuk ke gerbang rumah mewah milik keluarga Ardia dan Laras. Setelah Dahlia sampai di rumah dirinya pun pergi ke kamarnya tanpa berkata-kata lagi pada ibunya, dia sangat dingin dirinya pun mengucapkan salam tanpa ekspresi kepada orang-orang di rumah.

"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam non," jawab pembantu nya yang tersenyum, tapi senyuman itu meredup saat Dahlia pergi tak membalas bahkan terlihat seperti sedang kesal.

"Kenapa ya?" Pikir pembantu.

Dahlia mulai berubah, Dahlia mulai menunjukkan siapa dirinya sebenarnya?

Ceklek (suara pintu) Dahlia masuk ke kamarnya dan menutup pintu, dia berjalan dan melemparkan tas ke sofa. Dengan cepat Dahlia berganti pakaian yang rapih dan formal.

Setelah selesai dirinya pun turun ke lantai bawah untuk mencari sang ibu. "Ibu, ibu?" Teriak Dahlia mencari ibunya ke setiap ruangan.

"Non nyari ibu yah?" Tanya pembantu.

Dahlia mengangguk, "Ya, dimana ibu?" Tanya nya sambil melihat kesamping kanan dan kiri.

"Tadi saya lihat ibu di taman,"

Tanpa berkata apa pun lagi Dahlia langsung berlari ke taman yang dikatakan pembantunya.

Taman Rumah.

Dahlia melihat ibunya yang sedang tersenyum sambil berbincang-bincang dengan seseorang di telpon, hal itu membuat rasa penasaran Dahlia kepada sang ibu semakin tinggi?

"Kenapa ibu senyum-senyum gak jelas sih," pikir Dahlia dan dirinya pun mendekati Ibu nya agar bisa mendengar pembicaraannya.

"Haha, kamu ini bisa saja ya... Jangan berkata manis seperti itu." Ucap sang ibu yang sedang mengobrol dengan seseorang di telpon.

"Iya iya aku segera kesana ya..." Lanjut sang ibu.

"Iya sayang iya sabar Daniel."

Dan berapa terkejut nya ibu melihat anaknya sudah berdiri tepat di sampingnya. "Dahlia?" Ucap Ibu.

"Kamu... Kamu sudah lama disini?" Tanya sang ibu penasaran.

"Iya bu, aku sudah mendengar semuanya... Aku benar-benar sudah kecewa sama ibu," ucap Dahlia langsung pergi meninggalkan ibunya.

"Dahlia kamu mau kemana sayang?" Tanya ibunya, namun dia tak bisa mengejar Dahlia yang berlari.

"Sayang?" Laras berteriak.

"Sekarang Dahlia sudah tau, apa dia bisa menerima semua ini?" Pikir Laras.

Kemudian Laras berjalan cepat mencoba mengejar anak nya yang sudah tidak terpandang oleh matanya.

Mengendarai mobil. Walaupun Dahlia tidak cukup umur untuk mengendarai mobil tapi dia tetep nekat melakukannya, dia lakukan ingin bertemu dengan sang Ayah, dia berharap dengan bertemu sang ayah dia bisa kembali menyatukan hubungan mereka.

"Aku harus bertemu dengan ayah," ucap Dahlia.

"Ayah, kenapa ayah tidak menjawab?" Lanjut Dahlia sambil menelpon.

Dahlia pergi dari taman dan membawa mobil nya, dia juga tak henti mengubungi sang ayah, namun ayahnya benar-benar tak bisa menjawab, tidak ada balasan pesan dan tidak ada panggilan yang terjawab.

Suasana Di Rumah, Ibunya terlihat marah-marah kepada semua pekerjaan yang ada di rumah karena mereka membiarkan Dahlia pergi mengendarai mobil sendiri.

"Aduh, kenapa kalian diam saja?" Ucap Laras, dia mulai panik jujur saja Laras takut terjadi apa-apa kepad anaknya? Dimana kondisi Dahlia saat ini sedang diselimuti kesedihan dan amarah.

"Kalian kan tau Dahlia ini masih di bawah umur!" Laras tak henti ingin menyalahkan semuanya.

Dirinya pun langsung menghubungi anaknya, namun Dahlia tak menjawab.

Kantor Ardia

Dahlia berhasil sampai dikantor ayahnya, dirinya pun langsung mencari informasi tentang keberadaan ayahnya kepada resepsionis (front office), dirinya juga bertemu dengan asisten sang ayah di kantor secara tidak sengaja.

Dahlia tersenyum, "Permisi bu, bisa kah saya bertemu dengan ayah saya... pak Ardia Wicaksono. Saya kemari ingin bertemu dengan beliau dikarenakan beliau tidak merespon saya." Tanya Dahlia.

"Baik, sebentar ya Dahlia."

Mereka memang sudah tahu dengan anak pak dirut, ya siapa yang tidak mengenal Dahlia putri cantik yang sering jadi sorotan semuanya, ditambah Dahlia sangat pintar dan berprestasi di sekolahan membuat nama dirinya semakin dikenal.

Setelah menunggu beberapa saat, Dahlia pun mendapatkan kabar bahwa ayahnya sedang tidak ada di kantor. "Mohon maaf Pak Direktur sedang di luar, jadi apa Dahlia ingin menitipkan pesan atau bagaimana? Biar nanti kita sampaikan," ucap nya dan tentu beberapa orang dikantor penasaran kenapa anaknya pak direktur datang ke kantor tiba-tiba?

Dahlia pun memberikan buket dan bingkisan kepada resepsionis, hal itu untuk menutupi masalah yang sedang terjadi di dalam keluarganya. "Huh untung saja aku memiliki ide ini." Ucap Dahlia di dalam hati.

"Dengan begini mereka tak banyak curiga atau penasaran," pikir Dahlia santai.

"Ok, baik saya akan sampaikan dan memberikan nya."

"Terimakasih ya, semangat kejanya... Ini coklat untuk mu," ucap Dahlia.

Resepsionis itu langsung tersenyum kepada teman nya yang di samping menunjukkan apa yang telah dia dapatkan hari ini.

Saat Dahlia sampai di kantor dirinya pun mendapatkan pujian karena sangat sopan kepada semua nya, Dahlia yang tersenyum manis dan bisa menggunakan bahasa yang baik itu ternyata menuai berbagai pujian.

"Wah anaknya udah cantik, ramah, baik pula... Aduh idaman banget ya." Ucap sang ibu resepsionis.

"Idaman memang, gadis remaja yang baik baik... Sangat beruntung memiliki putri seperti Dahlia."

Saat Dahlia berjalan untuk memutuskan pergi ke rumah, tiba-tiba dia bertemu dengan pak Moon yang merupakan asisten ayahnya. Dahlia pun langsung berlari dan memberikan salam.

"Selamat siang Pak Moon," ucap Dahlia yang berada di samping.

"Oh selamat siang, Dahlia..." Jawab Moon sedikit terkejut.

"Bagaimana kabarnya pak?"

"Baik Lia, bagaimana dengan sekolah mu?" Tanya Moon basa basi, dia terlihat senang bisa diajak bicara oleh anak pak Dirut yang begitu cantik.

Dahlia mengangguk, "Pak saya ingin menanyakan mengenai ayah..." Ucap Dahlia tanpa basa basi.

"Ayah?"

"Iya, ayah tak bisa aku hubungi... Aku ingin berbicara mengenai pendidikan ku dan aku rasa ini harus segera di sampaikan."

"Apa yang harus aku katakan padanya... Pak Ardia sama sekali tidak memberi tahu ku kemana dia pergi." Pikir Moon merasa bingung.

"Memangnya pendidikan mu kanapa?" Tanya Moon mencoba mengalihkan pembicaraan tentang ayah Dahlia.

Dahlia hanya tersenyum, "pak Moon saya harus pergi, makasih atas waktunya..." Ucap Dahlia.

"Kamu ke kantor sama siapa?" Tanya Moon penasaran dirinya menarik lengan Dahlia.

Moon tak sadar menarik lengan gadis itu, dia sudah lama ingin bertemu Dahlia, dia juga tertarik dengan Dahlia.

Dahlia terdiam, dia tidak ingin menjawab dan hanya melihat tangan Moon yang sedang menyentuh lengan nya.

"Oh maaf Dahlia, saya tidak sengaja," ucap Moon kemudian melepaskan nya.

Dan Dahlia hanya tersenyum, "Permisi pak," ucap nya sambil pergi meninggalkan Moon.

Parkiran Mobil.

Ketika dia pergi, di parkiran Dahlia melihat mobil sang Ayah dirinya pun sangat terlihat sangat senang. Namun, semau itu lenyap ketika Dahlia melihat ada wanita di dalam mobil sang Ayah?

"Siapa dia?" Ucap Dahlia.

Mata Dahlia melihat wanita itu yang sedang mencium mesra dang ayah di balik kaca. Hal itu membuat hati Dahlia semakin kacau? Dirinya sangat terkejut dengan apa yang terjadi...

"Wanita itu, dia... Dia kan yang waktu itu aku lihat di hotel?"

"Jangan jangan ayah selama ini sudah berselingkuh lama?"

"Mereka jahat, mereka sudah merusak semua impian ku..."

"Ayah!!!" Teriak Dahlia membuat ayahnya berhenti dan melihat ke samping kiri melihat Anaknya yang tertatih di parkiran.

"Dahlia?" Ucap Ardia. Dirinya pun langsung turun dari mobil.

Ardia berlari dan menghentikan Anaknya itu, tapi Dahlia membuat perlawanan agar dirinya bisa lepas.

"Lepaskan aku ayah, aku sudah kecewa dengan kalian semua!"

"Aku benci ayah,"

"Ibu... Aku benci kalian," Dahlia pun berlari dan meninggalkan Ayahnya.

Ardia yang hendak mengejar anaknya pun dihentikan oleh wanita itu.

"Sudah sayang, biarkan..." Ucap wanita itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!