Alena Aldebaran

Alena Aldebaran

Takdir yang datang

Tuk tuk tuk.....

(Suara sepatu alena)

Alena berjalan jalan untuk menghilangkan rasa penat dan sedih nya,ia baru saja keluar dari sebuah gramedia,Alena membeli buku lagi.

Alena sangat suka membaca buku karena menurut nya itu bisa menambah wawasan terhadap dunia luar,itu juga yang menjadi alasan mengapa Alena tidak ingin berkuliah,jika ia bisa mendapatkan ilmu lewat membaca buku yang ia beli di Gramedia kenapa ia harus masuk universitas.

Apakah itu alasan  satu satunya? Tentu saja tidak hanya Alena yang tahu alasan nya.

Sebelum pulang ia berniat untuk membeli ice cream di mini market terdekat.

Beberapa menit kemudian ia sampai di mini market penjual es cream setelah memesan ia pun menunggu.Tak Selang beberapa menit ice cream nya pun datang Alena bergegas pulang namun Alena tidak mengikuti jalan yang biasa dia lalui untuk pulang ia mengambil jalan pintas yang memang sangat jarang orang lalui, pinggiran jalannya di penuhi dengan tumbuhan ilalang namun ia tidak mempermasalahkan hal itu.

Di tengah jalan sembari Alena menikmati ice cream nya ia teringat lagi tentang Devan yang sudah pergi,Alena menjadi sedih hingga ia termenung di tengah jalan hingga tiba-tiba....

Bruk...awwww

(Suara teriakan seseorang)

Seseorang dengan tidak sengaja menabrak Alena dari belakang,tentu saja Alena terkejut tetapi orang itu jatuh karena ia sedang memainkan skateboard.

Awww ahhh

(Suara rintihan orang itu)

Alena terkejut tapi bukan karena orang itu terjatuh melainkan karena ice cream yang ada di tangannya kini berpindah karena sudah terjatuh akibat tabrakan tadi.

Alena menatap sedih Ice cream nya.

"Oo apakah itu karena aku? "tanya orang itu kepada Alena

Alena tidak menjawab dia hanya diam menatap sendu ice cream nya.

Orang itu berdiri lalu berjalan mengambil skateboard nya yang tergelintir tidak jauh dari tempat di mana ia berada.

Sambil berjalan tertatih tatih orang itu mengambil skateboard nya.

Tidak di sangka hujan turun tiba-tiba Alena yang terkejut karena hujan langsung berlari menuju halte yang berada didekat jalan itu.

Baru saja alena sampai di halte, ia di kejutkan dengan suara seseorang dari belakang nya.

"aaa soal tadi aku minta maaf " ucap orang itu.

alena yang terkejut langsung menoleh kebelakang dan ia mendapati sosok laki-laki yang sepertinya 1 tahun lebih tua dari nya dengan wajah tegas dan kulit putih serta rambut hitam nya dengan gaya potongan Quiif haircut serta jaket hitam menambah kesan karismanya, laki-laki itu menatap Alena sambil tersenyum.

"aku Azka,Azka dirgantara " ucap

nya sambil mengulurkan tangan.

Alena yang terkejut langsung menatap wajah Azka

"Alena" balas Alena singkat sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Untuk ice cream mu yang jatuh, aku akan mengganti nya" ucap Azka lembut sambil tersenyum

Lagi lagi Alena hanya menganggukkan kepalanya.Tanpa sengaja ia melihat tangan kiri Azka yang memar dan mengeluarkan sedikit darah,Alena pun mengeluarkan plester luka yang entah sejak kapan ada di saku baju nya.

"Ulurkan tanganmu,biar ku lihat"  ucap Alena sambil membuka plester luka tersebut

"Apa maumu?"  tanya Azka keheranan

"Ulurkan saja" ucap Alena sambil mengambil tangan azka lalu menempelkan plester luka.

Setelah selesai menempelkan plester luka Alena meniup pelan tangan Azka untuk meringankan rasa sakit nya,Azka yang melihat itu heran.

"Bukankah itu terlalu berlebihan?" ujar Azka

" Memang harus seperti ini agar cepat sembuh" ujar Alena kesal.

Alena memang gadis yang pendiam tetapi bukan berarti ia orang yang egois, alena memiliki hati yang baik ia suka menolong orang hanya saja ia kadang terkesan aneh karena kepribadian nya yang tertutup.

Hujan masih deras dan jalanan mulai sepi jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.

Alena pun mulai khawatir pasal nya ia meminta izin kepada ibunya hanya untuk membeli buku tapi sekarang dia terjebak hujan di halte bersama seseorang yang baru saja ia  kenal.

Azka yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Alena mulai tersenyum.

"Berikan ponsel mu"ujar Azka sambil mengambil ponsel nya dari saku jaket nya.

"Kenapa? tanya Alena bingung

"Karena aku ingin makan bersama mu" ucap Azka serius.

Alena yang bingung dengan perkataan Azka hanya menatap wajah Azka dengan penuh tanda tanya

"Aku yang traktir" ujar Azka

"Kenapa?"  tanya Alena

"Hanya ingin saja" ucap Azka

Karena Alena tidak memberikan ponselnya,Azka pun menyerah kan milik nya kepada Alena agar Alena menuliskan nomor telepon nya di ponsel milik Azka, Alena pun mengambil ponsel itu lalu mulai mengetik nomor telepon nya..

Sembari Alena mengetik nomor telepon nya Azka terus saja menatap wajah Alena sambil tersenyum.

"Wajahmu masih tetap sama,tidak ada yang berubah" ujar Azka

"Apa maksud mu?" ujar Alena bingung.

"Argh tidak ada" ujar Azka tertawa kecil.

Apa arti dari perkataan Azka?

Apakah sebelum nya Azka sudah pernah melihat Alena?

Apakah Azka jatuh cinta pada pandangan pertama?

Setelah Alena selesai mengisi nomor nya,ia mengembalikan ponsel Azka.Sambil tersenyum Azka mengambil nya kembali dan mulai mengotak-atik layar ponsel nya.

Tiba-tiba...

Lalalaaa....lalalaaaa lalaaa lala la laaa....

(Suara nada dering ponsel Alena)

Ternyata Azka menelpon nomor Alena yang baru saja alena berikan.Alena pun mengambil ponsel nya yang sedang berbunyi lalu mengangkat telepon dari Azka.

"Halo ,alena" ucap Azka

"Halo" balas Alena

"Ini aku, Azka dirgantara " ucap Azka sambil tersenyum.

Alena memutar badan nya untuk menatap Azka yang berada di samping nya.

"Mari kita berteman mulai sekarang" ujar Azka kepada Alena.

"Kenapa aku harus jadi teman mu?" tanya Alena kepada Azka.

"Karena aku ingin" ujar Azka sambil tertawa kecil.

Sambil menunggu hujan reda Azka dan Alena mulai mengobrol satu sama lain.Dari situlah Alena tau bahwa Azka merupakan tetangga baru dia,yah walaupun tetangga jauh,Azka dan ibunya baru saja pindah dari kota karena ibunya memilih tinggal di desa karena suasana alam yang damai.Azka bersekolah di salah satu sekolah musik terbaik di kota nya dan 2 bulan yang lalu ia baru saja lulus.Azka pandai dalam bermain gitar ia kerap menulis lagu sendiri.

Tidak terasa hari mulai gelap dan hujan pun sudah mulai mereda Alena dan Azka bergegas untuk pulang ke rumah.

[Hari  ketika cinta pertamaku pergi, beginilah aku bertemu dengannya]. *alena

Di jalan pulang tiba-tiba Azka berhenti,Alena yang bingung pun ikut berhenti lalu menatap Azka keheranan.

"Tapi kamu,kenapa kamu berjalan sambil menunduk?" Ujar Azka

Alena hanya diam mematung.

"Berdiri yang tegap,angkat dagu mu" ucap Azka sambil mengangkat dagu Alena.

"Lihat ke depan" ujar Azka tegas

Alena yang bingung pun langsung menurut.

"Ya,ini jauh lebih baik"  ucap Azka tersenyum

"Ayo pergi"  ujar Azka sambil berjalan lebih dulu.

[ kami, bukan kebetulan dan juga bukan takdir] * alena

Episodes
1 Takdir yang datang
2 Surat penyesalan
3 Azka cemburu
4 Flashback
5 Skateboard
6 Perasaan suka
7 Aku menyukai mu
8 Romantic relationship
9 Berlatih
10 Cafe
11 Lagu untuk Alena
12 Second wind
13 Teka teki parfum
14 Misi baru
15 Misi terselesaikan
16 Sebuah kecurigaan
17 Azka menangis
18 Bangkit kembali
19 Bertahan
20 Menguping
21 Toko Buku
22 Rencana Ayah Azka
23 Natan
24 Hadiah yang tidak terduga
25 Rencana Baru
26 Orang yang datang
27 Surat Cerai
28 Pekerjaan yang melelahkan Alena
29 Lagu untuk Alena Pt 2?
30 Chef Azka?
31 Kedai Smoothie
32 Vino sakit
33 Kelab
34 Sesuatu Yang Menakutkan
35 Tanda Tanya?
36 Introvert
37 Introvert
38 New Plans?
39 Sesuatu Yang Di Rencanakan
40 Azka dan penggemar Vino
41 Wise Word from Natan
42 Cha Eun Woo?
43 Black Glass Cafe
44 Vino And Natan Dating?
45 Tersesat
46 Warning!
47 Thai Series
48 Hujan Saat Berbintang
49 Orang Yang Datang
50 Kesetaraan
51 Nara meet Azka
52 Kiss me if you can
53 Attention Please!
54 Penolakan Azka
55 Bad Meeting
56 Kasur yang asing
57 Hujan Meteor
58 Strong Bond
59 Gisela bertemu Alena
60 Rencana masuk universitas
61 Veterans University
62 Uncertain guess
63 Hal yang menyenangkan
64 Mengikuti kata hati
65 Melempar batu
66 Percikan dua kali
67 Sesuatu yang tidak terduga
68 Morning kiss
69 Syndrome stupid
70 Teori manusia egois
71 Buah persik
72 A Fun Day
73 Gambar yang legendaris
74 Dinner
75 Keluar dari zona nyaman
76 Ketenangan emosional
77 Nightmare
78 Nara is depressed
79 Song under the moon
80 Meet again
81 Holiday
82 Bibi ana
83 Memulai hal baru
84 Hari pertama masuk kampus
85 Alena dan Senior
86 Senior Veren
87 Awal Mula
88 Kesalahpahaman yang terselesaikan
89 Kontes Fresh Boy University
90 Dinner from my boyfriend
91 Prioritas
92 Rencana pembentukan Boyband baru
93 Kecelakaan masa kecil
94 Awal yang baru
95 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Takdir yang datang
2
Surat penyesalan
3
Azka cemburu
4
Flashback
5
Skateboard
6
Perasaan suka
7
Aku menyukai mu
8
Romantic relationship
9
Berlatih
10
Cafe
11
Lagu untuk Alena
12
Second wind
13
Teka teki parfum
14
Misi baru
15
Misi terselesaikan
16
Sebuah kecurigaan
17
Azka menangis
18
Bangkit kembali
19
Bertahan
20
Menguping
21
Toko Buku
22
Rencana Ayah Azka
23
Natan
24
Hadiah yang tidak terduga
25
Rencana Baru
26
Orang yang datang
27
Surat Cerai
28
Pekerjaan yang melelahkan Alena
29
Lagu untuk Alena Pt 2?
30
Chef Azka?
31
Kedai Smoothie
32
Vino sakit
33
Kelab
34
Sesuatu Yang Menakutkan
35
Tanda Tanya?
36
Introvert
37
Introvert
38
New Plans?
39
Sesuatu Yang Di Rencanakan
40
Azka dan penggemar Vino
41
Wise Word from Natan
42
Cha Eun Woo?
43
Black Glass Cafe
44
Vino And Natan Dating?
45
Tersesat
46
Warning!
47
Thai Series
48
Hujan Saat Berbintang
49
Orang Yang Datang
50
Kesetaraan
51
Nara meet Azka
52
Kiss me if you can
53
Attention Please!
54
Penolakan Azka
55
Bad Meeting
56
Kasur yang asing
57
Hujan Meteor
58
Strong Bond
59
Gisela bertemu Alena
60
Rencana masuk universitas
61
Veterans University
62
Uncertain guess
63
Hal yang menyenangkan
64
Mengikuti kata hati
65
Melempar batu
66
Percikan dua kali
67
Sesuatu yang tidak terduga
68
Morning kiss
69
Syndrome stupid
70
Teori manusia egois
71
Buah persik
72
A Fun Day
73
Gambar yang legendaris
74
Dinner
75
Keluar dari zona nyaman
76
Ketenangan emosional
77
Nightmare
78
Nara is depressed
79
Song under the moon
80
Meet again
81
Holiday
82
Bibi ana
83
Memulai hal baru
84
Hari pertama masuk kampus
85
Alena dan Senior
86
Senior Veren
87
Awal Mula
88
Kesalahpahaman yang terselesaikan
89
Kontes Fresh Boy University
90
Dinner from my boyfriend
91
Prioritas
92
Rencana pembentukan Boyband baru
93
Kecelakaan masa kecil
94
Awal yang baru
95
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!