Kehidupan sering kali penuh dengan kejadian tak terduga, tantangan, dan perubahan yang tiba-tiba.
Saat kita menyadari bahwa tidak semua hal dapat kita kendalikan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah bersiap-siap menghadapinya, layaknya Azka yang sudah siap untuk hal-hal seperti itu.
Apakah Azka baik-baik saja?
Bukankah dia tersakiti hingga ia menangis?
Di dalam kamar dengan nuansa abu-abu Azka terbaring di atas kasurnya, tiba-tiba sesuatu muncul di dalam benak nya.
Azka pun bangun dari kasurnya lalu berjalan menuju meja belajar,di situ ia membuka laptop nya dan mengetik sesuatu di sebuah website.
Apakah Azka sedang mencari solusi?
Atau mungkin Azka ingin menghibur dirinya?
Tiba-tiba Azka mendekatkan wajahnya ke luar laptop,dia mulai membaca dengan serius sebuah artikel.
Berikut adalah beberapa tips untuk tetap siap menghadapi hal-hal yang berada di luar kendali kita:
Tetap fleksibel: Cobalah untuk mempertahankan sikap yang fleksibel ketika menghadapi perubahan atau situasi yang tak terduga. Ini akan membantu kita untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Atur ekspektasi: Jangan terlalu berharap pada apa yang seharusnya terjadi. Sebaliknya, cobalah menerima dan menghadapi apa yang sedang terjadi pada saat ini.
Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan: Alihkan perhatian kita pada hal-hal yang masih bisa kita kontrol, seperti tanggapan kita terhadap situasi atau cara kita mengelola emosi dan pikiran.
Kelola stres: Ketika dihadapkan dengan hal-hal di luar kendali kita, penting untuk mengelola stres dengan bijak. Temukan cara yang tepat untuk meredakan stres, seperti olahraga, meditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan.
Mencari dukungan: Tak ada yang salah dengan meminta bantuan atau mengandalkan orang-orang terdekat ketika menghadapi kesulitan. Dukungan sosial dapat membantu kita melewati masa sulit dengan lebih baik.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri dalam menghadapi hal-hal di luar kendali Anda. Bersiaplah dengan sikap yang terbuka dan berdaya tahan, serta berfokus pada hal-hal yang tetap bisa Anda kendalikan. Semoga tips ini dapat membantu Anda dalam menghadapi segala situasi yang Anda temui.
Ting
(Suara tombol power laptop)
Setelah Azka membaca dengan seksama dia mematikan laptop nya lalu dia duduk bersandar di kursi belajar nya.
Pelan pelan ia rehat sejenak lalu memikirkan kembali situasi yang sedang ia hadapi.
Mungkinkah Azka sudah jatuh cinta dengan Alena?
Apa yang akan terjadi dengan Azka?
Setelah beberapa menit tiba-tiba terdengar suara nada dering ponsel Azka, seperti nya ada seseorang yang menelepon nya,namun tidak ada nama yang muncul yang artinya itu nomor baru,tanpa pikir panjang Azka pun mengangkat telfon tersebut.
"Halo,dengan siapa?" Ujar Azka sambil memejamkan matanya.
"Azka dirgantara,apa kabar sekarang?" Ujar seseorang di balik telefon.
Azka yang kaget pun membuka mata nya lalu bangun dan duduk di atas kasur.Suara orang tersebut seperti tidak asing baginya.
"Apakah kamu sudah mempunyai pacar baru?" Ujar orang tersebut.
"Itu bukan urusan mu andre ,dan juga berhentilah menggangguku" ujar Azka sambil mematikan sambungan telefon itu.
Azka pun lalu memasukkan nomor Andre tersebut kedalam daftar hitam. Ia terlihat sangat kesal.
"Kenapa semua harus muncul di saat yang bersamaan?" Ujar Azka lalu berjalan menuju roof top.
Huff
(Suara hembusan nafas Azka)
"Andai saja dulu aku tidak pernah menyetujui permintaan ayah mungkin tidak akan seperti ini" ujar Azka sembari menatap langit.
Flashback beberapa bulan yang lalu
Ketika Azka masih bersekolah di sekolah musik ayahnya menyuruh Azka untuk menjalin hubungan dengan Nara karena menurut Ayahnya Jika Azka bisa dekat dengan Nara ayah nya bisa memiliki lebih banyak koneksi di perusahaan nya,ayah nya sangat egois dia hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Dan ketika Azka menjalin hubungan dengan Nara ia sama sekali tidak merasa bahagia karena memang tidak ada dasar cinta antar keduanya hanya Nara lah yang sangat tergila-gila dengan azka.
Namun satu insiden membuat Azka muak dengan semua perintah ayah nya,di mana ketika ayah nya tertangkap basah telah berselingkuh dengan sekertaris nya sendiri,Azka yang mengetahui hal itu lalu memberitahukannya kepada ibunya.
Setelah hal itu terjadi hubungan Azka dan Nara juga di akhiri.Setelah perselingkuhan tersebut telah terbongkar sang ayah pun pergi dari rumah karena tidak tahan mendengar ocehan ibunya . ibu nya pun menyuruh Azka untuk pergi ke sebuah desa tempat tinggal paman Azka dulu sebelum meninggal.
Untung saja insiden tersebut terjadi ketika Azka telah lulus dari sekolah nya sehingga ibunya tidak terbebani lagi. Setelah mereka pindah rumah lama mereka pun tidak di jual namun di sewakan sehingga bisa memberikan manfaat bagi Azka dan ibunya.
Lalu bagaimana dengan ayah Azka,tentu saja ayahnya tidak akan kesusahan mencari tempat tinggal karena dia memiliki banyak aset.
Azka pun pergi menuju desa yang di maksud oleh ibunya,ia berjalan di sekeliling taman di dekat sungai dan tiba-tiba di salah satu tempat duduk di taman azka menemukan sebuah gantungan berwana putih bertuliskan alena.
Jadi orang yang menemukan gantungan kunci alena adalah Azka,dan pada hari itu sebenarnya Azka ingin mengembalikan gantungan tersebut dan harus terhenti karena ibunya menelepon.
Kini kembali ke Azka yang sedang termenung di atas roof top, Setelah beberapa menit berada di roof top,Azka pun kembali ke kamar nya,lalu membuka laci kecil di meja belajar nya.
Ia pun mengambil kotak kecil berwarna coklat lalu membuka nya, dan mengeluarkan isinya yang ternyata adalah gantungan buku harian Alena.
"Aku akan mengembalikan ini kepadanya"ujar Azka sambil tersenyum lalu ia berjalan ke arah kasur dan mengambil boneka kucing yang beli di toko bersama Alena.
"Aku merindukan mu" ujar Azka lalu memeluk boneka itu.
Azka pun memasukan kotak kecil berwarna coklat tersebut yang berisi gantungan Alena ke dalam tas ranselnya nya.
Di sisi lain Alena masih tidak sadar dengan hilang nya kertas kecil miliki nya,namun dia juga sepertinya tidak akan terlalu memikirkan kertas tersebut jika dia tahu sudah jatuh,karena kertas itu memang sengaja dia robek dan Alena berniat membakar nya namun terlalu sering lupa hingga ia melipat nya lalu meletakkan nya di bagian belakang buku.
Malam pun tiba kini Azka kembali ke roof top sambil membawa ponselnyanya,ia pun memandangi langit malam yang indah setelah puas melihat ia pun mengambil beberapa foto.
Cekrek
(Suara kamera Azka)
"Alena pasti akan suka jika melihat ini dan dia akan menggambar nya lagi" ujar Azka sambil tersenyum menatap foto yang baru saja dia ambil.
Jam kini menunjukkan pukul 10 malam,suasana kamar Azka kini sepi tanpa suara hanya terdengar suara hembusan nafas Sementara di kamar dengan nuansa putih terlihat Alena sedang menatap boneka kucing di depan nya sambil sesekali tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments