Imperfect Women With You 2 Cinta Dalam Diam

Imperfect Women With You 2 Cinta Dalam Diam

Awal kehancuran

" Cepat pergi!! Aku akan menahan mereka sampai kalian semua bisa pergi sejauh mungkin dari sini!! " Galen mendorong sangat istri yang tengah menggendong King Grif untuk segera pergi menyusul anggota keluarga lainnya.

" Nggak.. Aku nggak mungkin ninggalin kamu sendirian, Len.. Kita hadapi sama-sama. " Dengan linangan air mata yang membasahi wajahnya, Lucena enggan menolak ucapan Galen.

" Luce.. Jangan egois, pikirkan si kembar!! " Sentak Galen antara tega dan tidak tega.

" Nggak, Len.. Aku nggak bisa pergi begitu saja sedangkan aku tahu, kamu.. Kamu... Enggak, Len. " Galen pun langsung membawa Lucena masuk ke dalam pelukannya. Galen tahu bagaimana perasaan Lucena saat ini, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain meminta Lucena untuk meninggalkan dirinya.

" Aku akan segera menyusul begitu aku berhasil mengalahkan mereka. Tunggu aku bersama si kembar, oke. " Ujar Galen menenangkan Lucena. Galen sendiri tidak yakin apakah dirinya bisa memenuhi janjinya kali ini pada Lucena, tapi yang terpenting saat ini Lucena bisa pergi dari sini bersama si kembar.

" Len.. " Ghadi yang sejak tadi melihat adegan perpisahan sepasang suami istri itupun maju untuk mengingatkan jika mereka tidak lagi memiliki waktu musuh sudah memasuki bagian dalam mansion utama. Bukan lagi masalah waktu, karena musuh pasti akan segera sampai di jalan rahasia ini.

" Aku titip mereka, Ghadi.. Berjanjilah pada ku, kau akan melindungi mereka dengan segenap hidup mu. " Ghadi mengangguk mantap.

Dengan sedikit menarik Lucena yang tengah menggendong King Grif dan Ghadi sendiri tengah menggendong Queen Fay, mereka pun meninggalkan Galen di sana. Tatapan Galen tidak pernah terputus, terus menatap kepergian dari sang istri dan kedua buah hatinya. Senyum tipis Galen tunjukan untuk bisa membuat wanita yang telah merajai hidupnya itu bisa pergi dengan tenang.

Ekspresi yang menenangkan itu berubah sedetik kemudian ketika bayangan istri dan kedua buah hatinya sudah tidak lagi nampak. Galen tahu dan sadar betul bahwa ini adalah akhir dari semuanya. Untuk bisa memperoleh kemenangan maka harus ada pengorbanan. Dan dari semua orang di keluarganya, hanya dirinyalah yang memang patut untuk berkorban karena dia adalah kepala keluarga de Niels.

" Ketos.. Billcan.. Setelah hari ini, aku berharap kalian berdua membantu keluarga ku untuk kembali bangkit. Serta satu permintaan ku, anggap saja permintaan terakhir ku.. " Ketos dan Billcan menunduk menahan sesak di dada mereka. Perpisahan ini terlalu cepat, dan mereka tidak sanggup melepaskan tuan yang selama ini begitu mereka hormati itu.

" Pastikan jalan King Grif untuk menduduki puncak tertinggi tidak akan dihalangi oleh siapapun. Dan biar Queen Fay, princess kecil ku menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.. Kalian sanggup? " Galen menatap dua orang kepercayaannya penuh harap.

" Kami.... Sanggup, tuan muda.. " Ucap Billcan dan Ketos serempak.

Setelah mengatakan hal itu, pesan terakhirnya pada kedua orang kepercayaannya, Galen pergi untuk menyongsong musuh yang berani menginjak daerah yang merupakan wilayahnya. Galen siap mati, jika memang itu adalah hal yang bisa membuat semua anggota keluarganya selamat.

" Selamat tinggal cinta ku, berbahagialah bersama dengan cinta yang memang sudah seharusnya menjadi milik mu sejak dulu.. "

BOOOOMM.... BBOOOOOMMMM.

" TIIIIDDDDAAAAAAAAAAKKKK... GGGAAAAAALLLLLEENNNNNNN...!!! "

HAH.. HAH.. HAH..

Mimpi yang sama, selalu mimpi yang sama meski telah berlalu dua tahun lamanya. Seolah mimpi itu memang sengaja ingin untuk terus diingat olehnya. Mimpi buruk yang menjadi kenyataan, merenggut pria yang teramat dia cintai seumur hidupnya. Pernikahan bahagia dengan hadirnya sepasang anak kembar, berujung petaka yang membuatnya harus kehilangan hidupnya dan hancur.

Ceena, terbangun setelah memimpikan peristiwa dua tahun lalu. Usianya kini telah menginjak imut tiga pulih tujuh tahun. Dan selama usia yang dia lalui ini, kejadian dua tahun lalu adalah kejadian yang paling tidak pernah Ceena harapkan terjadi tapi telah benar terjadi. Matanya yang masih sembab karena menangis dalam mimpi tadi, menatap ke arah sebuah pigura kecil di nakas samping tempat tidurnya.

Dalam sebuah pigura yang dianggap sebagai harta berharga Ceena saat ini. Pigura yang di dalamnya adalah foto seorang pria yang menjadi pemilik hatinya. Dalam foto itu, si pria tersenyum begitu hangat tapi apakah pria itu tahu bahwa senyum itu kini justru membuat Ceena menderita. Senyum yang tidak akan pernah Ceena lihat seumur hidupnya lagi.

Sambil menangis, Ceena mendekap erat pigura itu. Ingin melampiaskan kerinduan dan ingin mengadu berapa berat hidupnya saat ini setelah kepergian pria ini untuk selamanya. Ceena berharap jika saat itu bisa diulang kembali, maka Ceena lebih memilih untuk tetap di sana. Mati bersama sesuai janji mereka yang pernah terucap saat pernikahan. Janji untuk sehidup semati selamanya.

BRAK...

" CEENA.. KAU TIDAK APA-APA? " seorang pria masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu sama sekali.

Ceena menatap tajam pria yang baru saja masuk itu. Pria yang teramat Ceena benci karena keberadaannya dan juga karena takdir sialan yang mengharuskan dirinya menikahi pria di depannya ini. Berapa tidak tahu malunya pria ini, menikahi janda saudara kembarnya sendiri dengan dalih demi nama baiknya dan kedua anaknya.

" Apa peduli mu? Kau tahu sendiri dengan baik jika selama ini aku tidak baik-baik saja. Kenapa masih bertanya? Kau dungu?? " Sentak Lucena tanpa sedikit pun berpikir jika ucapannya bisa saja melukai perasaan pria di depannya ini.

" Aku mendengar mu berteriak, jadi aku langsung kemari. Apa kau bermimpi buruk lagi? " Tanya pria ini tanpa peduli dengan ucapan kasar Ceena tadi. Sudah terbiasa bahkan setiap hari memang selalu seperti ini dan itu sudah berlangsung selama dua tahun lamanya.

" Ya.. Aku memang bermimpi buruk, dan semua itu karena kau. Kenapa bukan kau saja yang mati saat itu? Jika saja kau yang ada di sana maka aku tidak akan pernah kehilangan dia.. Aku membenci mu, sangat membenci mu jadi berhenti bersikap baik pada ku!! " Hardik Ceena.

Setelah melampiaskan emosinya, Ceena bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan sekedar meredam emosi nya. Bertahan terlalu lama di dalam satu ruangan dengan pria itu, hanya membuatnya semakin kehilangan kewarasannya. Ceena tidak ingin ituterjadi karena anak-anak bisa melihat pertengkaran mereka lagi.

Nolan hanya bisa menatap sedih pintu kamar mandi yang tertutup rapat itu. Nolan sendiri tidak tahu harus seperti apa lagi mendekati Ceena. Dua tahun, sudah selama itu mereka menikah dan tidak ada perubahan apapun dalam hubungan mereka. Selalu pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi. Selama ini pula, Nolan selalu mengalah dengan alasan yang sama dengan apa yang selalu dituduhkan Ceena. Andai dia yang menjadi korban di malam naas itu.

" Maafkan aku, Len.. Aku hanya bisa menjaga mereka seperti ini tapi tetap aku tidak bisa menyentuh hatinya agar mau menerima kenyataan. Jangan salahkan Ceena karena aku yang salah. Aku tidak mampu membahagiakannya. " Gumam Nolan kemudian pergi meninggalkan kamarnya dan Ceena.

Meski satu kamar, mereka tidur di ranjang yang berbeda. Mereka sengaja tidak pisah kamar karena masih memikirkan pendapat si kembar andai tahu bagaimana hancurnya pernikahan mereka. Saat mereka menikah, si kembar masih berusia lima tahun sehingga tidak sepatutnya si kembar tahu alasan kenapa kedua orang tuanya ini menikah.

Awalnya mereka memang tinggal satu atap tanpa adanya hubungan apapun selain sebagai saudara ipar. Tapi kemudian gunjingan para tetangga tentang mereka yang dianggap pasangan berselingkuh membuat Nolan memutuskan untuk menikahi Ceena. Meski alot sekali saat perundingan mengenai pernikahan ini, tapi ketika Nolan memakai anak-anak sebagai alasannya, Ceena pun menyetujui namun memberikan segudang persyaratan.

Demi menjaga nama baik Ceena dengan terpaksa Nolan menerima persyaratan dari Ceena meski sebenarnya dia keberatan. Nolan mengalah dan percaya jika waktu yang akan mereka lalui mampu membuat Ceena luluh. Tapi lagi dan lagi tebakan Nolan salah. Jangankan luluh, Ceena justru semakin membencinya dan dengan terang-terangan memusuhinya di depan anak-anak.

" Bertengkar lagi, dad?? " Pertanyaan dari Griffin berhasil membawa Nolan kembali ke dunia nyata.

" Hehe.. Begitulah. " Nolan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena canggung dan malu. Anak-anak sudah bangun rupanya.

" Apa yang daddy masak? " Tanya Fayre. Dia berusaha mengalihkan perhatian daddy Nolan agar tidak memikirkan tentang pertengkaran dengan bunda mereka tadi.

" Omelette daging kesukaan kalian. " Griffin dan Fayre tersenyum senang.

Usia mereka tujuh tahun bulan depan. Meski usia mereka baru menginjak tujuh tahun kurang sedikit, tapi cara berpikir dan pemahaman mereka sudah bisa setara dengan remaja usia lima belas tahunan. Gen ayah mereka benar-benar kuat sehingga mereka bahkan bisa membaca ketika baru berumur kurang dari tiga tahun.

Meski begitu, Nolan selalu berpesan agar mereka tidak terlalu mencolok dalam menunjukan kemampuan mereka. Nolan tidak ingin si kembar menjadi perhatian banyak orang dan bisa saja mengundang mereka yang selama ini mencari mereka. Nolan dan keluarga kecilnya ini tengah dalam pelarian dari kejaran musuh yang telah menghancurkan keluarga bahagia mereka.

Nolan ingin memastikan kedua keponakannya yang sekarang berstatus anak tirinya ini aman hingga waktu dimana mereka mewarisi apa yang telah ayah mereka wariskan pada mereka berdua. Nolan ingin memastikan semua itu berjalan lancar, demi bisa mengurangi rasa bersalahnya karena telah hidup disaat saudaranya telah meninggal dunia.

Terpopuler

Comments

💐Nie Surtian💐

💐Nie Surtian💐

Awal ceritanya seru & bikin penasaran... Tetap semangat kak... 💪💪💪

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal kehancuran
2 Gejolak batin
3 Memahami dalam diam
4 Bicara dari hati
5 Tidak sadar umur
6 Pembicaraan unfaedah
7 Permintaan pertama
8 Hal yang langka
9 Ada-ada saja
10 Bahagia versiku
11 Penyesalan terakhir
12 Merindukan momen itu
13 Sia-sia
14 Terpesona karenanya
15 Rencana jahat
16 Penculikan
17 Misi penyelamatan (1)
18 Misi penyelamatan (2)
19 Terkepung
20 Takut kehilangan
21 Liontin
22 Kenangan lama
23 Orang dewasa
24 Pesan video
25 Wasiat
26 Kisah lampau
27 Kisah lampau 2
28 Siapa yang ku cintai
29 Reuni saudara
30 Apa boleh jatuh cinta lagi
31 Samudera Hindia dan Pasifik
32 Keraguan
33 Kesungguhan
34 Pemilihan CEO
35 Masih di tempat yang sama
36 Wanita itu merepotkan
37 Aturan lama
38 Pengakuan
39 CEO baru
40 Tanpa judul
41 Bisakah bahagia
42 Liburan
43 Merusak kesenangan
44 Saran dari pakar wanita
45 Gugup sekali
46 Partner in live
47 Paman kecil
48 Mood buruk
49 Semua berkumpul
50 Pesta
51 Kedua kalinya
52 Sayap yang saling melindungi
53 Bulan madu
54 Pesona nona kecil
55 First destination
56 Masih bulan madu
57 Gara-gara postingan
58 Keindahannya
59 Bolehkah
60 OTW malam pertama 18+
61 Dibuat kelelahan 21+
62 Kegelisahan si kembar
63 Kepulangan
64 Nyonya muda de Niels
65 Plan B
66 Pembahasan sebelum lelang
67 Saingan Nolan
68 Heran dibuatnya
69 Pembicaraan serius
70 Pembicaraan anak-anak
71 Tema aneh
72 Realistis atau bulol
73 Mencoba yang baru
74 Siang yang indah 21+
75 Tingkah random mama Ceena
76 Keputusan tentang Roseline
77 Mungkinkah
78 Penerimaan
79 Rencana bumil
80 Penerus klan de Niels
81 Pewarisnya Nolan
82 Bertemu kembali
83 Perjuangan demi bahagia
84 Karya Baru
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Awal kehancuran
2
Gejolak batin
3
Memahami dalam diam
4
Bicara dari hati
5
Tidak sadar umur
6
Pembicaraan unfaedah
7
Permintaan pertama
8
Hal yang langka
9
Ada-ada saja
10
Bahagia versiku
11
Penyesalan terakhir
12
Merindukan momen itu
13
Sia-sia
14
Terpesona karenanya
15
Rencana jahat
16
Penculikan
17
Misi penyelamatan (1)
18
Misi penyelamatan (2)
19
Terkepung
20
Takut kehilangan
21
Liontin
22
Kenangan lama
23
Orang dewasa
24
Pesan video
25
Wasiat
26
Kisah lampau
27
Kisah lampau 2
28
Siapa yang ku cintai
29
Reuni saudara
30
Apa boleh jatuh cinta lagi
31
Samudera Hindia dan Pasifik
32
Keraguan
33
Kesungguhan
34
Pemilihan CEO
35
Masih di tempat yang sama
36
Wanita itu merepotkan
37
Aturan lama
38
Pengakuan
39
CEO baru
40
Tanpa judul
41
Bisakah bahagia
42
Liburan
43
Merusak kesenangan
44
Saran dari pakar wanita
45
Gugup sekali
46
Partner in live
47
Paman kecil
48
Mood buruk
49
Semua berkumpul
50
Pesta
51
Kedua kalinya
52
Sayap yang saling melindungi
53
Bulan madu
54
Pesona nona kecil
55
First destination
56
Masih bulan madu
57
Gara-gara postingan
58
Keindahannya
59
Bolehkah
60
OTW malam pertama 18+
61
Dibuat kelelahan 21+
62
Kegelisahan si kembar
63
Kepulangan
64
Nyonya muda de Niels
65
Plan B
66
Pembahasan sebelum lelang
67
Saingan Nolan
68
Heran dibuatnya
69
Pembicaraan serius
70
Pembicaraan anak-anak
71
Tema aneh
72
Realistis atau bulol
73
Mencoba yang baru
74
Siang yang indah 21+
75
Tingkah random mama Ceena
76
Keputusan tentang Roseline
77
Mungkinkah
78
Penerimaan
79
Rencana bumil
80
Penerus klan de Niels
81
Pewarisnya Nolan
82
Bertemu kembali
83
Perjuangan demi bahagia
84
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!