Creepy Camping

Creepy Camping

ajak camping?

"WOY!! KARNA BESOK LIBUR 2 MINGGU, KITA KEMPING YOOO" teriak Yandi yang naik di atas meja, kebetulan sekarang lagi jamkos.

"AYOO! GUE IKUT YAN!!, GUE IKUTT!" setuju anta dengan heboh.

"GUE JUGA MAU IKUT YAN" Devan mengacungkan tangannya sambil nyengir menampilkan gigi kelinci nya.

"GUE IKUT BAAANGGG" Alvi ikut ikutan naik meja sambil loncat loncat kecil, tetap begitu yang berada di sekitar Alvi was was takut meja nya patah.

"WOY KLEAN ANAK KECIL GA BOLEH IKUT!!" Bima menunjuk kepada Alvi dan Devan, sekalian menyindir tinggi badan Devan.

"WOY YANDI KAPAN KEMPINGNYA!!" teriak dewa, tetapi si Yandi tidak mendengarnya yang sibuk menuliskan siapa saja yang ikut.

"Heh! enak aja lo bocil, gue sama Lo lebih tua gue ya!" Jawab devan kepada bima sambil melotot.

"Awas tu bola mata keluar" celetuk Jaka, tetapi sang empu hanya mengabaikannya. Di sebelahnya ada yang tertawa dengan celetukan si Jaka, yaitu Tono alias Hartanto. Karna namanya terlalu susah untuk mereka sebutkan, teman temannya sering manggil ia dengan sebutan Tono atau Anto.

"Halah tua aja bangga" bima memutar bola matanya sambil ngupil memakai jari tengah.

"Iyalah, gue mah udah bisa makan garem, elo masih berenang renang di air ketuban" bangga Devan. Selanjutnya mereka adu cekcok tiada akhir.

"BANG GUE IKUTTT!" Aska yang baru datang dari kamar mandi masuk kelas dengan heboh sambil berlari, dan satu tangan ia acungkan.

"Anjir suara si Aska cempreng bet dah" jaja mengusap ngusap telinganya yang terasa berdengung.

"UDAH YA GAIS, SABAR JANGAN RIBUT DULU GAIS NANTI DI KIRA ADA PASAR DADAKAN SAMA GURU" ucap Yandi dengan embel embel sebutan gais kepada teman temannya.

"WOY BEBEGIG SAWAH, KAPAN KEMPINGNYA!! DARI TADI GUE NANYA GA DI JAWAB JAWAB!!" Teriak dewa mulai emosi.

"KEMPINGNYA BESOK, DAN TADI LO BILANG APA? BEBEGING SAWAH?!" Yandi mulai emosi juga sama dengan Dewa sambil meletakan kedua tangannya di pinggang.

"GUE GANTENG KAYAK YEDAM TREASURE GINI DI BILANG BEBEGING SAWAH!!" Yandi malah menyombongkan dirinya sambil menyugarkan rambut ke belakang, dengan muka menyebalkan di mata dewa.

"Idih si najis" sinis dewa. Murid yang mendengar percekcokkan keduanya menyoraki Yandi dengan kesombongan nya.

"SSSSTTT.... UDAH UDAH GA USAH TERIAK GITU, IYA TAU GUE GANTENG" Yandi makin menjadi jadi, sorakan murid yang hampir lenyap kini kembali menyorakinya.

"YANG MAU IKUT KEMPING, KUMPUL DI RUMAH A'A YANDI YA GAISS" teriak kembali Yandi, murid yang di depannya hanya menampilkan wajah jijik dengan sebutan A'A itu, Sang empu hanya tersenyum Pepsodent.

Devan hanya bisa tersenyum jijik dengan teman semasa TK nya itu, "bagaimana bisa tuhan menghilangkan kewarasan teman temannya ini" ucapnya dalam hati, kata itu tidak ia tunjukkan kepada yandi saja tetapi semua teman dekatnya, ia hanya bisa istigfar dalam hati.

...🥀🥀...

"SAMLEKOM PEOPLE" dewa membuka pintu rumahnya, bukan membuka melainkan mendobrak. Membuat orang rumah yang ada di dalam terkejut apalagi adeknya -kiana yang sedang tidur di sofa, terkejut dengan sangat tidak estetik mendengar dobrakan pintu yang sangat keras. Hampir saja ia jantungnya pindah ke lambung.

"WOY DEWA, ITU PINTU KALO RUSAK GUE USIR LO DARI RUMAH" Kiana melempar bantal sofa tepat mengenai wajah kakanya, ia tidak masalah jika terbangun dari tidurnya karna ulah Kaka biadabnya karna hari juga sudah menunjukan jam 16.57. Kata orang tua dulu jika sore sore ada orang lagi tidur harus di bangunkan soalnya pamali alias dosa, itu yang ia dengar.

Jennie -ibunya datang mendengar keributan di depan di susul oleh ayahnya -seokjin "astaga dewa!! Udah kayak maling aja kamu" ucap Jennie.

Dewa hanya cengengesan dengan membawa bantal sofa yang tadi di lempar Kiana itu di tangannya, "hampura atuh mah, pah" dewa menundukkan badannya seperti orang Korea atau orang Jepang meminta maaf. Lalu ia duduk di dekat Kiana.

Mama dan papa nya hanya menggeleng gelengkan kepalanya lalu ikutan duduk di sofa sebrang.

"Ma, pa, bangke, Kiana mau mandi dulu ya" Kiana beranjak dari sofa.

"Enak bener Lo manggil gue bangke" sinis dewa. Kiana mengacungkan jari tengahnya tanpa melihat ke belakang.

"Udah udah, sekarang kamu mandi gih" lerai Jennie yang entah sejak kapan ibunya itu sudah memakai bando di kepalanya siap siap ingin maskeran.

"Ma, pa besok kan sekolahan dewa mau libur 2 Minggu, besok dewa ikut temen temen kemping yah" mohonnya.

"Iya, tapi hati hati bawa semprotan nyamuk, obat nyamuk juga, trus siapin sompel" ucap seokjin berturut turut, takut anaknya kena gigitan nyamuk demam berdarah.

"Iya iya pah, yaudah dewa mandi dulu ya ni badan udah kayak permen cair nempel di plastik, lengket bet" dewa pergi ke kamar sambil kodek kodek kuping.

"Yah, kamu tau kan sikapnya dewa gimana? Aku takut dia kena gebukan teman temannya" bisik jennie yang sedang mengaduk ngaduk maskernya.

"Suruh aja Kiana ikut biar si dewa di jagain Kiana, Kiana kan agak waras dari kakanya" bisik seokjin, dengan di tangannya sebuah koran menutupi wajahnya.

...🥀🥀...

"Yah, Bun" ucap Tono dan Aska barengan. Ayah dan bunda nya lalu menoleh dengan raut muka seakan bertanya ada apa.

"Aska sama Hartanto mau kemping sama temen ya" izin Aska kepada mereka. Lidia -kaka dari Aska hanya menatap mereka dengan datar, ia sudah feeling jika ia akan di paksa ikut agar tambah seru.

Mereka sedang ada di dapur, jisoo -bundanya sedang memasak jika Lidia sedang di depan kulkas, lagi ngadem katanya. Ayahnya -taehyung duduk di sofa kecil dekat dapur sambil meminum kopi.

"Iya boleh" jisoo mengambil pisau lalu memotong daun bawang.

"Silahkan, siapa yang ngelarang" ucap taehyung menyruput kopinya. Tono dan Aska mengucapkan 'yess' bersamaan.

"Gue gamau ikut ya, Abang adek tersayang." ucap Lidia dengan tersenyum manis. Ucapan itu langsung di tolak mentah mentah oleh Abangnya, yaitu Tono.

"Lo harus ikut, biar kita sengsara sama sama di dalem hutan" perkataan Tono di setujui oleh Aska.

"Dih, mau susah ko ngajak ngajak, kalian aja gue gamau" ucap Lidia sambil memakan es batu.

"Ayolah, kakaku cayang, kwamu kan cwantikk, ikut cama adwekmu ini yaa!" Ucap Aska dengan suara di buat seimut mungkin, membuat wajah melas. Yang malah terdengar oleh Tono dan Lidia sangat menjijikan.

"Iya iya gue ikut, tapi Lo ga usah ngomong kayak gitu, jijik gue dengernya" ingin sekali Lidia berkata kasar tetapi ia sadar jika ia sedang berada di dekat orang tua. Aska hanya cengengesan tanpa dosa.

...🥀🥀...

Besoknya jam 05.23, "dek ikut Kaka kamu kemping ya, ibu takutnya Kaka kamu berulah" tanya Jennie baik baik.

"Gamau ah Bu, di sana banyak cowo, masa Kiana cewe sendirian" gerutu Kiana.

"Gapapa dek, kamu pasti tau sikap Kaka kamu gimana" seokjin menanyakan baik baik.

"EKHEMM EKHEMM, aduh keselek sendok, Bau bau perghibahan nih" ucap dewa garuk garuk pantatnya yang gatal, ia baru bangun tidur dengan rambut acak acakan, memakai kolor sepongebob warna biru dan kaos putih berlengan pendek.

"Nah contohnya seperti itu nak" bisik seokjin kepada Kiana.

...🥀🥀...

"WOY naren"

"Uy, apaan Yan?" Naren yang sedang memasak nasi goreng terganggu oleh dering ponselnya yang ternyata, si Yandi telpon.

"Kemping Yo, banyak yang ikut tau" beri tau Yandi.

"Ayo lah tapi kapan?" Tanya naren dengan santuy nya sambil mengaduk ngaduk nasi goreng di wajan.

"Sekarang" jawab Yandi tanpa dosa.

"WHATT?? MENDADAK BANGETT ANJIR!!" Di sebrang sana terdengar naren grasak grusuk mematikan kompor, sepertinya menyiapkan barang barang, mana belum mandi.

"Lo ngapain ngajak nya sekarang bamsattt!!!" Emosi naren.

"Ya mangap, gue lupa ngajak Lo semalem" Yandi cengengesan. Emang teman durjana.

Setelah itu terdengar telpon di matikan.

...🥀🥀...

"Ma kita berangkat, samlekomm" salam dewa yang sudah ada di motor dengan Kiana. Lalu pergi kerumah temannya supaya berangkat bareng.

"Waalaikumsalam, ck, ck, ck, ucap salam aja ga bener" Jennie geleng geleng kepala melihat kelakuan anaknya.

"Mah, kayaknya kita lupa sesuatu...." Tanya seokjin.

"Apa?"

"Kamu lupa perkataan nenek aku dulu sebelum kita nikah?" Seokjin mulai was was.

"Oh iya mamah lupa, gimana dong ini yah" Jennie menatap suaminya, ia takut ada hal terjadi dengan anaknya.

"Tenang ma, ada kiana, pasti Kiana menjaga kakanya agar tidak melakukan sesuatu. Berdoa saja" seokjin menenangkan istrinya agar tidak panik.

...🥀🥀...

"udah kumpul semua??" ucap Yandi kepada teman temannya di halaman rumahnya.

"WOYYY GUE KETINGGALAN" teriak Riyan yang di bonceng oleh dewa.

BROKOTOKKK BROKOTOKKK BROKOTOKKKK

Motor yang di bonceng tiga orang itu berhenti di halaman rumah yandi. Kiana turun dengan kaki bagai ager ager, bagaimana tidak gemetaran? Ia di depan motor sambil jongkok, pas ada batu terpaksa dagunya kena stang motor membuat dagunya memar. Ia sudah mengumpat sepanjang jalan tetapi kakanya dan riyan hanya cekikikan bagai kuntilanak.

"Adohh, kaki gue jedag jedug" Kiana mendudukan dirinya di kursi reot milik Yandi.

"Untung ga gue tinggal Lo bertiga" celetuk Yandi, mengangkat barang barang teman temannya ke mobil.

"Brisik Lo kampret, Meimei gue kayaknya kekurangan asupan bensin" dewa menggoyang goyangkan motornya.

"CIH, motor buluk, butut, nan reot gitu di khawatirin" sindir jaja si punya motor Astrea.

"Dari pada si Bambang, udah cicilan, geter geter, ban nya botak lagi" sindir dewa meledek motor Astrea milik jaja.

"HEH PARA SETAN, ayo cepet berangkat mau disini Ampe malem Lo?" celetuk aska, melihat yang lain sudah pada berangkat memakai motor semua kecuali Yandi, naren, zev, dan Alvi memakai mobil. Barang barang mereka semua sudah di bawa oleh mobilnya si bule -zev.

Terpopuler

Comments

Samlekom itu apa?

2024-01-10

0

Sopheliaren

Sopheliaren

haloo kak! , aku mampir nih! . semangat terus ya lanjutin ceritanya.

2023-12-24

1

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

wadidaw sekarang jisoo x taehyung /Chuckle/

2023-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!