"Ini udah jam berapa mud?" Tanya anta kepada samud yang duduk di pertengahan anta dan Jaka.
"Udah hampir jam setengah empat" celetuk samud asal.
"Ko Lo bisa tau? Lo kan ga bawa jam?" Jawab lagi anta, sambil fokus nyetir.
"Lo kan tau kalo si samud ga bawa jam? Ngapain nanya, dombaa!!" Kesal Jaka, membalas pertanyaan anta.
"Ngegas Mulu Lo bang, cepet keriput mampus, nanti si neneng ilfil mau Lo?" Sindir anta, mengingat Jaka suka pada pandangan pertama sama anak tetangganya.
"Si neneng aja belum kenal Ama gue" jawab Jaka.
"Ya makanya, kenalan" ucap anta.
"Gimana mau kenalan, orang gue liat dia pas tadi kerumah Lo," Ujar Jaka tampak berfikir.
"ANJIRR LAH!, GUE BELUM NGASIH MAKAN SI TINI!, AYAM BETINA CANTIK BOHAY GUE!!" pekik jaka heboh, ia grasak grusuk di motor takut ayamnya mati mendadak.
"Eh anjing, gausah grasak-grusuk gitu bego!, Lo mau kita nyusruk ke semak semak?" Tegur anta yang merasa motornya oleng sedikit.
"Heh kambing!! Gue sama Lo lebih tua gue ya! Ngomongnya yang sopan!" tegur Jaka, namun anta nampak bodo amat.
...🥀🥀...
"Duh, itu mobil nya si bule cepet banget!" keluh dewa, sekarang Kiana di tengah dan Riyan di belakang.
"Gimana sih, ni motor butut Lo" ledek Kiana.
"Sabar dong ah, Meimei sayang ayo semangat jangan nyerah." dewa menepuk nepuk pelan motor Mio nya agar semangat berjalan, mengingat meimei nya kekurangan bensin.
"Motor goal geol gini ko masih Lo pertahanin bang?" Sindir Riyan sambil menyedot es cekeknya.
"Bisa diem ga si lo cil? Meimei gue nanti tersinggung, mau Lo di turunin di jalan sama si Meimei?" Jawab dewa dengan sinis, Riyan hanya bodo amat sambil menyruput es cekeknya.
"Kiw bang dewa, motornya kok pelan banget kek siput ya HAHAHAHAHAHA" tiba tiba dari arah belakang muncul si Bambang yang di bawa oleh jaja dengan ledekannya.
"Kenapa motornya bang?" Tanya Devan yang duduk paling belakang. Andre yang berada di tengah hanya prihatin melihat teman di sebelahnya.
"Bensin si meimei dikit lagi abis" dewa tidak memperdulikan perkataan si jaja, ia hanya menjawab pertanyaannya Devan.
Dan yah, si Meimei mati di tempat. "Loh Meimei sayang kenapa harus mati di sini ya ampun nak, si Bambang yang udah keropos aja jarang mogok kayak kamu loh." ucap dewa sengsara.
"Dew" panggil jaja, ia berniat menyombongkan motornya dan pergi lebih dulu.
"Gausah singkat nama gue!!" Emosi dewa.
"Motor astrea Dong boss, tahan banting dan kalo sekali jalan bisa freestyle." Ucap jaja merasa bangga sembari menepuk nepuk pelan Bambang.
"Astrea Nih boss, senggol dong" tengilnya dan segera menggas motornya menjauh.
"NYENYENYENYE!!"
"MOTOR APA KURSI PIJET NOH GETER SEMUAA!" pekik dewa merasa kesal di ledek.
"MOTOR CICILAN PERBULAN AJA BANGGA" lanjut dewa, melihat jaja dan temannya sudah tak terlihat.
Setelah itu dewa mendorong motornya, "ko gamau jalan sih? Apa ban nya macet ya?".
Dewa melihat ke belakang, ternyata Kiana dan Riyan masih nangkring di atas motor, "WOY bocil kampret, turun anjir malah diem disitu, emang kagak berat apa." tegur dewa. Akhirnya mereka turun dan ikut jalan kaki.
...🥀🥀...
"Ka! coba kaki Lo tengkelin ke depan!, Ni kaki gue susah nih ga ada tengkelan" ucap Lidia paling belakang karna Aska ingin di tengah.
Aska menaikan kakinya ke paha Tono, "enak bener Lo nengkelin kaki bau Lo ke paha mulus gue!" Ujar Tono tidak terima.
"Yaelah di tengkelin salah, di paha Lo juga salah, gue tengkelin juga kaki gue di kepala lo ya bang." Ucap Aska kesal.
"Yaudah ni gue tengkelin di pundak Lo aja nih" lanjutnya, dengan grasak-grusuk.
"Eh oleng, oleng!" Lidia merasa motor yang di tumpangi nya oleng.
Dengan sadar, Tono langsung memposisikan motor dengan benar, "eh Aska Lo bisa diem ga sih, hampir aja kita kejebur got".
"Orang salah kalian" protesnya gamau disalahkan, sekarang kakinya sudah kembali di paha Tono.
...🥀🥀...
"Hadohhh, sesekk banget sih, harusnya tadi gue ikut si zev aja naik mobil!" Gerutu Dion di motor yang berada di tengah tengah Raka dan Bima.
"Sabar dong! Bentar lagi juga nyampe" Bima mempercepat laju motornya.
"Gini nih, orang kaya, kalo minum teh pucuk sama uletny- ANJINGG!!" Raka yang niat ingin menyindir Dion, malah dirinya yang akan terjungkal ke belakang.
"Lo majuan dikit Napa bang!, pantat gue di atas Awang Awang gini, yaelah!" Raka protes karna Dion yang ingin menang sendiri, padahal Dion bisa majuan dikit karna jok motornya Bima masih luas.
"GABISA! Gue ga suka di gempit, sesek perut mahal gue" tolak Dion.
"Halah, tai busar Lo aja kagak Lo bersihin" sinis Raka.
"HEH! Gue bersihin tiap hari ye, pake soklin cair di tambah rinso. Jadi busar gue mah wangi wangi ae" sombong Dion sambil ngegas.
"Ga sekalian pake boom aja bang?" Tanya Bima, yang langsung dapet tempeleng dari dion di kepalanya yang tertutupi helm warna kuning.
Sedangkan di sisi lain, Yandi, zev, naren, dan Alvi sudah sampai di tempat tujuan. "Yang lain belum nyampe ya?" Tanya Yandi.
"Lo nanya ke siapa bang?" Alvi membawa dua koper miliknya.
"Sama nyamuk" sinis Yandi, Alvi hanya ber oh ria saja.
"Lo ngapain bawa dua koper? Udah kayak mau nginep di hotel bintang 10 aja" ucap naren membuka bungkusan nasi uduk sisa pagi,
HUEEKKK
dan ternyata sudah basi, naren melempar bungkusan itu ke sembarang arah, yang langsung di gerumuti lalat lalat yang kelaparan.
Yandi tertawa renyah melihat naren hampir muntah melihat nasi uduk nya yang basi. Yang langsung di lempar sendal jepit 12 ribuan oleh naren.
"Ini tuh satu koper hitam punya gue, satu lagi koper pink punya Abang gue!!" Ucap Alvi menjawab pertanyaan naren sambil menunjuk koper koper nya.
"Oh iya gue lupa lo kan punya Abang ya" jawabnya dengan kekehan.
"GAA! GUE GA PUNYA ABANG! Yang ini punya monyet bekantan" kesal Alvi menunjuk satu koper warna pink, naren hanya mengangguk sambil mengeluarkan minuman mixue yang udah cair, Yang langsung di sruput oleh Yandi tetapi sang empu tidak sadar. Zev yang melihat itu menatap malas kedua temannya yang tidak pernah akur itu.
"Punya si anta ngapain coba harus warna pink?" Komen lagi naren yang ingin minum mixue nya tetapi sedotannya tidak ada di tempat, ia melihat ke sebelahnya ternyata sedotannya ada di mulut Yandi. Langsung ia Jambak rambutnya, bodo amat jika si Yandi hampir botak tengah, tetapi Yandi hanya tertawa dengan naren yang mengumpat kesal.
"Dia kan suka joget bareng banci" celetuk alvi meledek, untung tidak ada kakanya, jika ada bisa bisa dirinya di sleding oleh sarung bau apek kesayangan kakanya itu.
"Apakah disini tidak ada penjaga nya?" Tanya zev keheranan, karna sekarang mereka berada di tengah hutan tanah kosong yang penuh daun berjatuhan.
"Yang gue liat dari informasi orang, tempat kemping yang ini ga ada penjaganya. Katanya langsung buka tenda aja" ucap Yandi melihat kembali handphone nya, dengan rambut acak acakan.
BROKOTOKKK BROKOTOKKK BROKOTOKKKK KROTOKK TOOKK
Terdengar suara motor berhenti dengan suara kenalpot seperti tersedak biji salak.
"Ya ampun Bambang sayang, untung kamu mogoknya pas udah sampe" jaja turun dari motor astrea miliknya. Devan dan Andre juga segera turun karna jaja ingin mengecek motor astrea butut miliknya.
BROKOTOKKK BROKOTOKKK BROKOTOKKKK
"HAHAHAHAHAHAHA"
Terdengar suara ketawa dewa menggunakan motor Mio nya yang sudah menyala, bersama satu motor di belakang yang di tumpangi dua orang.
"motor Mio dong boss, motor sejuta kenangan. Bukan motor sejuta perbulan." Ledek dewa pada motor astrea temannya yang masih dicicil itu.
"Bacot Lo sumirto, orang sombong pantatnya lebar" ucap jaja yang tak terima Bambang miliknya dihina.
"Yeee, yang sombong duluan siape Sukiyem?" sindir dewa merasa menang.
"Motor Lo kok bisa nyala lagi bang?" Tanya Andre keheranan.
"Noh ada orang Baek yang mau donasi bensin" yang menjawab bukan dewa melainkan adiknya -kiana sambil menunjuk dua orang di belakangnya.
"Sebenernya gue gamau donasiin bensi gue ke kalian, cuma karna gue Soleh dan berhati malaikat, jadi gue kasih deh" ucap salah satu dari dua orang itu yang membawa kamera di lehernya dengan senyum Pepsodent.
"Soleh? Perasaan gue ga pernah liat Lo jum'atan" celetuk teman satunya, membuat temannya melotot. Temannya ini tidak bisa menjaga mulutnya sekali.
"Oh iya kenalin nama gue Gilang" ucap yang membawa kamera.
"Ini temen gue namanya Masta" Gilang memperkenalkan temannya yang asal ceplos tadi.
"Iya, kenalin juga gue Yandi kasep" ucap Yandi dengan kesombongannya sambil menyugarkan rambutnya kebelakang.
"HUEEKKK" ucap naren dengan ekpresi ingin muntah, yang langsung dapat tampolan Yandi di pipinya.
Mereka semua memperkenalkan dirinya dengan berbagai gaya. Gilang dan Masta hanya iya iya aja.
"Yaudah kita buka tenda disini aja" ucap Devan, langsung mengodok isi tas nya untuk mengeluarkan tenda.
"Tapi yang lain belum datang" jawab andre.
"Udah gapapa, nanti juga mereka datang sendiri ko, gue udah kirim lokasinya sama mereka" sahut yandi sama mengodok tas nya, tetapi bukan tenda yang ia keluarkan tetapi Snack. Andre hanya mengangguk sebagai jawaban.
"mereka ga curiga?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Amishofi💙🍉 (HIATUS)
busettt dahh pada cenglu, ga bahaya ta?
2023-12-13
0