surat

Di kota Subang, matahari tampak memunculkan diri. Dewa menguap sangat lebar, dengan rambut acak acakan. Dia keluar tenda, terlihat teman temannya sedang berkumpul membicarakan sesuatu.

"Ini apaan ya?" Tanya anta, dengan kertas kecil di tangannya.

"Yo Ndak tau, ko tanya saya" Bima dengan bodo amat.

"Mungkin orang iseng kali" ucap Yandi positif thinking.

"Ada apaan nih" dewa menghampiri teman temannya yang sedang kumpul dekat tendanya anta.

"Coba deh Lo liat" anta memberikan kertas kecil tersebut.

..."DANDI SAND ANDE KANDI ANDT ANDA RANDM ANDU ANDA DANDA ANDP ANDEN ANDJ AHAND ANDA ANDT"...

Itu isi suratnya. "apaan sih? mungkin orang iseng kali" ucap dewa seperti perkataan Yandi.

"Emm... btw disini kita kumpul semua, kecuali si Gilang, dia kemana?" Tanya Andre mencari Gilang yang tidak terlihat batang hidungnya dari tadi pagi.

"Iya ya, kemana tu bocah" Jaka celingak celinguk, ia melihat ke sungai pun tidak ada tanda tanda seseorang pun disana.

"Buat surat itu, Lo buang aja ga penting juga" ujar Lidia, lalu beranjak mendekati kompor untuk memasak, diikuti Kiana untuk bantu bantu.

Anta menuruti perkataan Lidia, ia membuang kertas itu ke sembarang arah. Lalu mereka semua menghampiri dua gadis yang sedang memasak.

Tetapi beda dengan Samud, ia malah memungut lagi kertas yang di buang anta itu, untuk ia simpan.

"Heh kalian, dari pada mainan mending bantu potong bawang" ucap Lidia ngegas, melempar bawang putih dan bawang merah ke arah Bima dan Alvi.

"Oke lah.. gue terima tantangan Lo" Bima mengambil helmnya, ia sudah siap dengan bawang putih di tangannya untuk ia potong.

"Siapa juga yang nantang Lo!?" Sinis Lidia, ia melanjutkan mencuci wortel.

"Yaelah, kenapa harus potong bawang sih" keluh Alvi.

"Semangat besti" ucap Raka dan Tono bersamaan.

"NYENYENYE" kesal Alvi.

"Oke kita mulai dari hitungan..." ucap jaja memberi aba aba.

SATU.....

"EH BENTAR ANYING, GUE BELUM SIAP" Alvi mengambil kaca mata hitam nya, lalu kembali ke tempat.

TIGA......

GOOOO

"ANJIR BELUM JUGA NYEBUT DUA UDAH TIGA AJA" protes Alvi memulai potong bawang.

"AYO SEMANGATT TEMANN!!" Naren dengan heboh kepada Alvi.

"ANYING NEMBUS, PERIH PERIH" Bima kicep kicep di dalam helm nya.

"KICEP KICEP AJA BANG, KALO KALAH PINDAH AGAMA" Teriak Riyan.

"SIALAN LO YAN" teriak balik Bima.

"SEMANGAT TEMAN, INGAT KATA SHAUN THE SHEEP" heboh Yandi nyemangati mereka berdua.

"emang kata shaun the sheep apa?" Tanya Aska.

"Mbee mbee mbee mbeee~" Yandi menirukan suara kambing di film kartun, yang sering ia tonton sejak kecil sampai sekarang.

"Eh Lang, Lo dari mana?" Tanya dewa yang melihat Gilang baru datang.

"Gue habis dari sungai" jawab Gilang melihat kamera nya.

"Tapi kok, gue liat di sungai ga ada?" Celetuk Jaka tiba tiba.

"Mereka lagi ngapain?" Gilang malah bertanya balik bukannya menjawab, melihat ke arah teman temannya yang sibuk bersorak.

"Oh, itu lagi lomba potong bawang" jawab Jaka. Yang di angguki oleh Gilang. Gilang lalu masuk ke dalam tendanya, dengan smirk dimulutnya yang hampir tidak terlihat.

"OI! BUKANNYA POTONG BAWANG MALAH BALAPAN, DI KIRA LOMBA MASAK APA" Lidia memukul Alvi dan Bima memakai panci pink kesayangannya.

Kiana yang melihat itu hanya tertawa, merasa lucu, Lidia seperti mengurus 19 anak.

...🥀🥀...

Samud yang bosan, memilih untuk jalan jalan sendiri ke hutan. Ia duduk di bawah pohon yang jauh dari tendanya.

NGIIINNGGG

"Ni nyamuk, ganggu" Samud menepak nepak nyamuk. Tiba tiba satu lalat lewat, ia mengambil Lalat itu dengan sangat slay.

"Ini lalat enaknya diapain ya?"

"Di pelihara" celetuk dewa datang dengan membawa Snack di tangannya.

"Lo bawa benang?" Tanya samud.

"Nih gue bawa" Gilang datang dengan zev sambil live di YouTube walaupun macet macet. Gilang menunjukkan benang berwarna hitam lalu ia berikan kepada samud.

Samud mengikat lalat itu dengan benang untuk ia pelihara. "Padahal gue cuma bercanda, ternyata di pelihara beneran" kekeh Yandi.

Yandi, zev dan Gilang duduk di dekat samud, "mud, keknya Lo Indihome ya?" Tanya Gilang, melihat Samud seperti peka terhadap sesuatu.

"India, Ari sia, Indihome apa, Indihome?" Dewa menggeplak kepala Gilang.

"Bukannya indigo ya?" Zev membenarkan perkataan temannya itu.

"Lebih pinter si zev dari pada kalian berdua" bukannya menjawab, Samud malah ngejek temannya sambil mengelus elus peliharaan nya.

"Diem Lo" sinis Gilang dan dewa ke Samud bersamaan.

"Hallo people" naren datang membawa susu panas lalu duduk di depan mereka berempat.

"Lo megangin apa mud?" Heran naren karna Samud seperti tidak memegang apa apa.

"Lo liat lebih teliti lagi coba" ucap dewa.

"ANJIRR LALAT!" Naren ngakak, ternyata ada juga manusia memelihara satu lalat.

Samud yang melihat temannya yang menertawakan dirinya, ia berjanji akan ia tulis di buku playlist nya, untuk ia masukan ke kandang angsa milik bapaknya -Asep. Agar temannya di sosor oleh angsa milik bapaknya itu.

"Liat gess, temen ku lagi cacingan" Gilang mengarahkan kamera nya ke arah naren yang lagi ngakak guling guling.

"Lo mau namain lalat Lo apa mud?" Tanya dewa.

"Cecep" jawab samud.

Naren yang sudah hampir selesai menertawakan, kembali tertawa lagi membuatnya sakit perut.

"Si naren kalo ketawa kenapa hidungnya yang mekar mekar?" Tanya Gilang, zev hanya menyimak pembicaraan mereka.

"Biasalah, dia kalo ngupil sering pake jempol, jadi melebar" jawab dewa.

"Oh" ucap Gilang, lalu ia meminum susu naren yang dari tadi tidak di minum minum oleh sang pemilik yang sibuk tertawa.

BYUURRR

Gilang menyemburkan susunya tepat ke wajah naren, "ANYING PANAS." Sang pemilik susu langsung berubah raut muka dan mood.

Sekarang gantian dewa, Samud, dan zev yang tertawa. "BELEGUG ANYING!! Sini Lo gue cekek Lo lang!" Naren mengejar gilang, Gilang tertawa melihat sang teman kena sembur jigong nya.

"pinter banget manipulasi nya" ucap seseorang di balik pohon, ia tersenyum, lalu pergi begitu saja.

...🥀🥀...

"Disini duit gue ga ke pake, ga suka gue, ga suka" gerutu Dion menghentak hentakkan kakinya.

"Mending duit nya buat gue aja bang" celetuk Andre, duduk di meja masak.

"Sorry ya!, Me ga ada duit cash, me cuma bawa black card" sombong Dion mengeluarkan black card di saku celananya.

"Bang! kata si Jaja, orang sombong pantatnya lebar!" Ucap Andre memberi tau.

"Halah, omong kosong itu. Yang ada itu orang sabar pantatnya lebar" Dion membenarkan ucapan Andre.

"Berarti, orang sombong idungnya bolong ya bang?" Tanya Andre.

"Iya"

"Kalo ga bolong, ga bisa napas atuh belegug" celetuk Yandi datang dengan Masta.

Andre cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kalian ga merasa aneh gitu?" Tanya Masta tiba tiba.

"Aneh kenapa?" Jawab Dion.

"Katanya anta dapet surat lagi di tas nya, dan isi surat nya sama kayak yang tadi pagi" ucap Masta.

"Masa sih?" Andre bingung, ada apa sebenarnya? Siapa pelakunya?.

"Buat lebih jelasnya kita samperin anta langsung" Masta pergi di ikuti yang lain.

"Loh? Si anta di mana?" Yandi sudah melihat ke tendanya tapi anta tidak ada.

"Eh Lo liat anta ga?" Tanya Andre ke Devan yang lewat.

"Emang kenapa?" Jawab Devan keheranan.

"Katanya anta dapet surat lagi" ujar Yandi.

"Oh! Gue liat dia di sana lagi ngerumpi, gue pikir lagi bahas apaan jadi gue abaikan aja" jawab devan mereka langsung menghampiri anta dan yang lain.

...🥀🥀...

Kiana di tenda sedang membereskan baju baju di dalam tasnya, tapi ia menemukan surat, kali ini berbahasa Indonesia, berbeda dengan surat yang anta dapatkan.

...Jangan gampang percaya sama seseorang maupun itu orang terdekat karna percaya itu bisa membunuh mu...

Kiana terdiam beberapa saat, ia lalu menyimpan surat itu di tas nya. Ia berniat tidak akan memberi tau ini ke siapa siapa, menunggu waktu yang tepat saja.

Ia punya feeling, pasti akan ada sesuatu terjadi kedepannya, yang sangat sangat berbahaya.

...🥀🥀...

"Ko bisa sama?" Tanya anta menyamakan kertas yang tadi pagi, untung saja Samud memungutnya kembali.

"ANTAAA"

Anta menoleh, ternyata yang teriak tadi adalah Andre. "Lo dapet surat lagi?" Tanya Andre.

"Iya, kali ini dua" jawab anta. Mereka semua berkumpul, termasuk Kiana yang sudah kembali dari tenda.

"Coba gue liat" Yandi melihat surat satunya lagi.

...HANDA TANDI ANDH ANDA ANDTI, ANDJ AGAND ANDA JANDA GANDA....

Yandi membaca suratnya, naren yang melihat ada tulisan kata 'JANDA' di surat itu kembali tertawa.

"Ketawa Mulu Lo, idung Lo tu kembang kempis. Mana di rekam, lagi sama si Gilang." Sinis dewa, terlihat Gilang masih rekaman dari ia menyemburkan susu ke naren, lalu di kejar oleh naren, itu masih di rekam.

"Kayaknya gue tau kode ini!" Gilang memperhatikan isi kedua surat itu.

"Apa?" Raka penasaran.

"....."

Terpopuler

Comments

jiunn my lope

jiunn my lope

ini apa cokk

2023-12-20

0

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

yauda Ami juga ikhlas lahir batin kok bang cuma dikasi kartu item satu gitu /Applaud/

2023-12-13

0

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

Amishofi💙🍉 (HIATUS)

atau buat Ami /Proud//Determined/

2023-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!