1 Hati 2 Cinta

1 Hati 2 Cinta

Bab 1

Hari ini setelah pulang sekolah, Fatimah Saraswati atau lebih dikenal dengan nama Fatimah Akan pergi ke rumah sahabat dekatnya Salsabila atau sebut saja dengan salsa. Dengan tujuan mengerjakan tugas dari sekolah bersama-sama. Karena jarak sekolah dan rumah Salsa lumayan dekat. Akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Setelah 30 menit berjalan akhirnya sampai lah mereka di rumah Salsa. Ada mobil yang terparkir didepan rumah Salsa. Yang tentu belum pernah Fatimah lihat selama main ke Rumah Salsa.

"Eh sal, kayak nya ada tamu tuh di rumah Loe. Loe kenal gak Sal dari mobilnya." tanya Fatimah sambil berjalan masuk.

" Kayaknya sih pernah tau tapi gue lupa Fat" ucapnya

" Ya udah yuk kita masuk aja,kita lihat siapa tamunya." imbuhnya lagi.

Kemudian mereka berjalan bersama memasuki rumah.

" Assalammualaikum, mami...." teriak Salsa.

" Hust, berisik tahu bisa nggak sih gak teriak Sal" tegur ku.

" Loe kayak gak tau gue aja. Lagian yah mami itu kalo udah asyik nonton Drakor. Gak akan denger kalo kita GK teriak." elak nya.

"Tapi ya gak segitu juga sista, ini rumah bukan hutan"sahutku.

Mereka berjalan santainya, hingga tak sadar saat melewati ruang keluarga. Banyak pasang mata yang menyaksikan perdebatan kecil mereka. Hingga terdengar sapaan dari mami citra, maminya Salsa.

" Loh anak gadis mami udah pulang. Ada Fatimah juga ya. Mau ngerjain tugas?" sapa mami citra.

" Iya mam, ada tugas sains." jawab Salsa.

" Ayo Salim dulu sama om Arga Hutomo dan Tante Dewi Handayani " ucap mami.

Salsa menuruti apa yang diminta mami citra. Ia berjalan mendekati kearah Dua orang paruh baya dan Dua orang cowok yang tampaknya sih seumuran.

"Wah sudah besar kamu nak, sudah jadi anak gadis. Terakhir kita ketemu kamu masih kecil banget." ucap Tante Dewi.

" ah Tante bisa aja." balas Salsa tersenyum manis.

" Loh satunya siapa namanya kok diam aja disana, sini nak" tanya Tante Dewi lagi.

" ini Fatimah namanya, sahabat nya Salsa. Udah kayak anak ku sendiri mbak" ucap mami memperkenalkan Fatim.

Aku kemudian melakukan apa yang tadi dilakukan oleh Salsa.

" Oh ya Sal, Fatim, yang dua anak cowok itu adalah keponakan papi. Anak nya om dan tante ini. Namanya Hendra dan satunya Hendri mereka kembar. Dan bagusnya lagi besok mereka masuk sekolah yang sama dengan kalian" ucap mami citra menjelaskan.

Mereka pun mulai berkenalan.

" Achmad Hendra Kurniawan kamu bisa panggil aku Hendra" ucapnya memperkenalkan diri.

" Achmad Hendri Kurniawan, Hendri"ucap Hendri begitu datar.

" Gue Salsabila bisa di panggil salsa, Sabil atau Bila. Tapi terserah Loe mau panggil apa. Sedangkan dia sahabat gue namanya Fatimah Saraswati." ucap salsa sambil mengenalkan Fatimah pada sepupunya.

Hendra menyambut uluran tangan Salsa dan Fatimah dengan ramah sedangkan sikap Hendri kebalikannya. Ia begitu datar dan dingin, namun di dalam sorot mata Hendri nampak sekali ada sebuah kelembutan. Tapi berusaha ia tutupi dengan sikap datar dan dinginnya.

" Karena hari udah siang banget, sebaiknya kita makan dulu. Salsa, Fatimah, sebaiknya kalian keatas dulu , ganti baju terus mami tunggu dimeja makan." ucap mami.

" Mami, sama yang lain makan aja dulu. Aku sama Fatimah gak ikut makan soalnya sebelum pulang kita mampir makan dulu di kantin." balas Salsa.

" Maaf ya Tante, Om , kak. Salsa gak bisa temenin makan siang." tambah Salsa.

Mereka hanya mengangguk, Fatimah dan Salsa lalu berjalan keatas kearah kamar tidur Salsa. Karena lelah, Mereka berdua Langsung merebahkan diri diatas kasur begitu sampai kedalam kamar.

" uhhhh enaknya bisa tiduran begini." ucap Fatimah.

" iya loe bener bgt Fat, gila aja pak Heru ngasih tugasnya banyak bgt." imbuh Salsa.

" Otak sama tangan ku berasa keriting. Eh Sal, itu tadi saudara loe? Kok kayaknya loe gak kenal sih sama saudara sendiri." tanya Fatimah melihat reaksi Salsa yang nampak asing dengan kedatangan orang-orang itu.

" Gue sih pernah denger nama-nama tadi. Tapi ya gitu karena gue orang nya cuek banget. Jadi gak tahu deh, mana saudara gue. Lagian ya saudara papi sama mami tuh banyak banget. Males gue suruh ngapalin satu-satu. Yang penting gue gak lupa sama mami papi tuh udah cukup." ucap Salsa.

" Dasar sedeng loe, mana ada anak lupa sama orang tua nya sendiri. Yang ada loe dikutuk noh sama mami jadi Malin Kundang versi loe." ejek Fatimah.

Setelah cukup lama obrolan ngalor ngidul gak berfaedah dan melupakan tujuan awal mereka untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka malah tertidur lelap sampai teriakan mami dari luar kamar pun tak membuat mereka terusik.

Mungkin karena mami sudah lelah mencoba membangunkan mereka berdua. Akhirnya mami Citra menyerah dan membiarkan saja mereka tidur.

Hingga sinar matahari berganti bulan dan bintang. Fatimah yang merasa tidur nya sudah cukup akhirnya terbangun.

Dan betapa kaget nya ia karena melihat suasana di luar jendela yang sudah gelap dengan penerangan dari lampu yang temaram.

" Astaghfirullah, udah malem aja. Gawat, bisa nyap-nyap nih ibu. Jam berapa sekarang? Nih bocah, malah ikut tidur, mana kebo banget." gerutu Fatimah.

Fatimah bergegas bangun, dan pergi ke kamar mandi. Setelah dirasa sudah merasa segar. Ia keluar dari kamar mandi dan melihat jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 7 malam. Lalu ia berjalan ke tempat tidur untuk membangunkan Salsa. Bersamaan itu terdengar suara derit pintu. Ternyata adalah Mami yang masuk ke kamar.

" Mami kira masih pada tidur, habisnya udah mami bangunin dari sore gak ada yang bangun. Jadi mami biarin aja deh. Pasti Salsa masih susah ya di banguninnya. Dasar nih anak, kebo banget. Sekarang kamu makan malam dulu aja. Biar nih anak urusan mami" gerutu mami citra sebal karena ulah Salsa.

" Fatimah tunggu Salsa aja deh mi." ucap Fatimah.

Setelah berbagai cara di lakukan, akhirnya membuah kan hasil. Akhirnya Salsa terbangun juga dari tidurnya. Dan mendapatkan Omelan dari mami.

Karena males mendengarkan Omelan mami yang semakin panjang dan lebar. Salsa dengan secepat kilat berlari masuk ke kamar mandi. Butuh waktu 15 menit untuk Salsa membersihkan diri. Kemudian mereka turun ke meja makan menyusul mami Citra yang lebih dulu sudah berada di sana.

Dimeja makan sudah nampak papi, mami, juga keluarga Om Arga. Lalu Salsa dan Fatimah bergegas mencari tempat duduk di sebelah Mami Citra.Yang ternyata berhadapan langsung dengan si kembar.

Setelah dirasa semua sudah berkumpul di meja makan. Papi mempersilahkan untuk semua orang menyantap makanan yang telah disajikan.

Satu persatu mereka mulai mengisi piring mereka dengan nasi dan berbagai lauk yang sudah dihidangkan diatas meja.

" Oh ya, bagaimana persiapan kalian untuk masuk sekolah?" Tanya papi Kevin papinya Salsa kepada si kembar.

" Sudah beres om, sudah diurus sama asisten papa. Dan besok kami sudah bisa sekolah." jawab Hendra disela menyantap makanannya.

" Emangnya mau sekolah dimana kak?" ucap Salsa ikut nimbrung.

" Sekolah di SMA BINA PERTIWI." sahut Hendra.

" Itukan sekolah kita kan Fat? Wah pasti besok disekolah kita pada heboh. Soalnya kedatangan dua cowok ganteng. Hi..hi...hi" celoteh Salsa yang langsung membuat gelak tawa semua orang kecuali Hendri.

Fatimah yang sejak tadi menjadi pendengar. Tanpa sengaja tatapan nya jatuh pada sosok dingin dan datar Hendri. Kalian pasti bertanya bagaimana membedakan antara Hendra dan Hendri.

Tentu saja dari sifat mereka yang sangat berbeda. Walaupun wajah dan postur tubuh yang sama mirip sekali. Tapi sifat mereka sangat berbeda jauh sekali.

Hendra yang ramah dan cepat akrab dengan orang lain. Sedangkan Hendri malah terkesan dingin dan datar juga cuek dengan sekitar.

Tanpa disangka Hendri juga menatap Fatimah. Dengan tatapan yang sulit diartikan. Awalnya Fatimah tak terlalu merespon tatapan dingin itu. Tapi lama kelamaan Fatimah pun merasa risih. Fatimah lalu membalas tatapan dingin itu dengan memelototi balik Hendri.

Bukannya menyudahi tatapannya, ia malah lebih memperdalam tatapannya pada Fatimah. Karena saking gemasnya dengan ulah Fatimah. Hendri tersenyum, yang membuat Fatimah cukup tertegun karena melihat senyum manis Hendri.

Wajah Hendri yang biasa dingin dan datar untuk sekian detik berubah terlihat sangat mempesona dengan senyum terukir di bibirnya.

Semua orang yang berada di meja makan tidak ada yang menyadari perubahan mimik wajah Hendri selain Fatimah. Karena mereka sibuk mengobrol satu sama lain.

Hingga akhirnya, momen itu harus berakhir saat papi Kevin bertanya pada Hendri.

" Hendri, bagaimana dengan usaha bengkel yang sedang kamu rintis saat ini? Apakah sudah ada kemajuan." tanya papi Kevin.

" Sudah Lumayan om untuk bengkel yang baru dibuka" jawab Hendri singkat.

" Emang kak Hendri punya bengkel Pi. Dimana?" tanya Salsa penasaran.

" Punya dan baru dibuka. Di Deket sekolah kalian." balas papi Kevin.

" O... Bengkel besar didepan supermaket alfamei. Wah kalo itu mah bukan lumayan lagi Pi. Kata temen Salsa, ramai banget bengkelnya sampai antri-antri. Wah Fat, bisa tuh si Bejo bawa ke bengkel kak Hendri. Pasti sama kak Hendri dikasih gratis. Daripada di bawa ketempat lain pasti nguras kantong banget." celoteh Salsa.

" Siapa Bejo?" tanya Hendra penasaran.

" Si Bejo itu motor matic Fatimah" jawab Salsa.

Kemudian acara makan malam itu harus berakhir dengan kedatangan Pak Mulyono, ayah dari Fatimah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!