Pesona Papa Sahabatku
Happy reading, tolong jangan mengaitkan cerita ini dengan hal apa pun terutama yang berbau agama, terima kasih🙏😊🤗
“Hai Om, siang!” sapa gadis cantik bernama Aneska Mahendra pada pria tampan sedang duduk di sofa yang tak lain adalah papah dari sahabatnya, Alex.
“Siang, Nes. Bagaimana kabarmu?” jawab Alex seraya bertanya kabar.
“Baik, Om,” sahut Aneska yang menatap tanpa kedip pada Alex.
Aneska selalu dibuat terpesona oleh penampilan Alex, meski sudah berumur nyatanya kharisma dan ketampanannya tak memudar sedikit pun. Alex malah semakin tampan di usianya yang sudah menginjak kepala empat. Itu terbukti dari Aneska yang sangat tergila-gila padanya dan diam-diam menyukai papah sahabatnya itu.
‘Oh Om Alex, seandainya kau duda, aku akan maju paling depan untuk menjadi sugar babymu. Aku berharap kau akan menjadi duda agar aku bisa menjadikanmu milikku,’ batin Aneska penuh harap.
“Oi, lu liatin apa sampai bengong begitu?” tanya Rania pada sahabatnya yang masih menatap tanpa kedip pada Alex.
“Liatin Om ganteng,” jawab Aneska tanpa sadar membuat Rania terkejut hingga rahangnya hampir saja jatuh, tapi sepersekian detik kemudian ide isengnya muncul.
“Tunggu bokap jadi duda lagi, baru dah lu pepet dan jangan kasih kendor,” bisik Rania seketika membuat Aneska tersadar, wajahnya menjadi merah merona bagaikan kepiting rebus, sedangkan Rania terkekeh geli tapi yang menjadi target utamanya malah asyik dengan tabnya.
“Apaan lu ih, sudah ayolah kerjai tugasnya.” Aneska yang gugup mengalihkan ucapannya seraya membuka tasnya guna mengambil buku, Rania dengan mesem-mesem mau tak mau ikut membuka bukunya, mereka mengerjakan tugas kuliah dengan serius.
Aneska sesekali mencuri pandang pada Alex yang masih sibuk dengan tabnya, hal itu diketahui oleh Rania. Rania hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu, ia sebenarnya sudah tahu kalau Aneska menyukai Papahnya. Namun, Rania tak ingin membuat sahabatnya menjadi malu dan canggung.
Tak lama, Lisa, ibu tiri Rania datang dari dalam kamarnya dengan berjalan melenggokkan tubuhnya. Wanita itu menghampiri Alex dan langsung duduk di sampingnya seraya menyandarkan kepalanya pada lengan Alex dengan manja. Hal itu membuat Aneska kesal dibuatnya, ia mengepalkan tangannya erat, ingin sekali rasanya ia menarik rambut Lisa agar ia menjauh dari Om ganteng pujaannya itu.
‘Awas saja kau Nenek lampir. Saat gua bongkar kelakuan lu ke Om Alex, siap-siap saja nangis darah,’ batin Aneska yang sepertinya memiliki rencana untuk Lisa.
“Sayang, bisakah malam ini kita makan malam di luar berdua saja? Rasanya sudah lama sekali kita tak pernah makan malam di luar, terakhir saat Rania ulang tahun saja,” ucap Lisa manja ingin makan malam di luar hanya berdua bersama dengan Alex.
“Aku lelah, masih banyak pekerjaan yang belum kuselesaikan. Jika kau ingin makan malam di luar, kau bisa mengajak teman-temanmu, bukankah itu sudah menjadi kebiasaanmu?” Alex menolak ajakan Lisa dengan menarik tangan yang dipeluk oleh Lisa, Alex memang selalu bersikap dingin pada istrinya itu karena ia memang tak menyukainya, Alex menikah dengan Lisa hanya karena permintaan dari Ibunya.
Setelah kepergian istrinya—Margaret, Alex tak pernah dekat atau pun membuka hatinya untuk wanita lain. Setelah lima tahun sendiri, sang Ibu memintanya untuk menikahi anak dari sahabatnya. Alex tak ingin berdebat, jadi ia menyetujui saja permintaan ibunya, tapi ia sama sekali tak pernah menyukai istrinya itu meski sudah menikah lama.
“Atau Tante bisa mengajak berondong peliharaan Tante untuk menemani Tante makan dan menghabiskan malam panas seperti biasanya,” celetuk Aneska seketika membuat Alex dan Lisa terkejut dan menoleh menatap pada gadis cantik yang masih asyik memandang laptopnya.
Wanita itu berdiri dan menghampiri Aneska dengan tatapan marah.
“Apa maksud kamu anak kecil? Kamu jangan memfitnah aku di depan suami dan putriku,” tanya Lisa dengan amarah yang ia tahan, Alex masih menyimak dengan tenang, ia tak ingin tersulut emosi sebelum semuanya jelas.
“Apa yang dikatakan oleh sahabatku bukanlah omong kosong semata, kami memiliki buktinya. Dan Tante, tolong ralat ucapan Anda, saya bukan putri Anda dan tak akan pernah menjadi putri wanita murahan seperti Anda.” Rania membenarkan perkataan sahabatnya dan memprotes sebutan Lisa pada dirinya membuat wanita itu mengepalkan tangannya, tapi sebisa mungkin ia mencoba mengontrol emosinya jangan sampai ia kelepasan di depan Alex, Aneska tersenyum licik di depan Lisa.
“Bukti apa yang kalian miliki, bisakah kalian berikan padaku?” pinta Alex yang ternyata sudah berada di dekat Lisa sehingga membuat wanita itu terkejut dan hampir saja jantungnya lepas.
Lisa langsung berbalik dan mengusap dada bidang Alex untuk menenangkan suaminya itu.
“Sayang, mereka mungkin hanya sedang bercanda saja untuk mengeprank kita. Aku tak mungkin melakukan hal seperti itu, aku sangat mencintaimu,” ucap Lisa dengan suara yang begitu lembutnya membuat Aneska dan Rania memutar bola matanya jengah.
“Sudahlah Tante, tak perlu bersandiwara lagi, kami sudah muak tingkah Tante yang bersikap lembut dan manja pada Papah tapi bersikap seperti ja lang ketika berada di luar rumah. Apa yang aku katakan benar adanya dan buktinya sudah kukirim ke nomor ponsel Papah,” ucap Rania yang memang sudah muak dengan tingkah Ibu tirinya itu.
Alex langsung mendorong tubuh Lisa yang memeluk dirinya dan berjalan menuju meja di mana ponselnya berada. Lisa sudah terlihat pucat pasi karena ketakutan, kemungkinan terburuknya ia pasti akan diceraikan dan diusir dari rumah mewah tersebut. Bagi Lisa, hal itu sungguh sesuatu yang menyeramkan karena pasti ia akan hidup terpuruk jauh dari kemewahan.
“Mas, Mas Alex, dengarkan aku. Itu pasti foto atau video editan, tak mungkin aku melakukan hal seperti itu dengan pria lain selain dirimu.” Lisa mencoba menjelaskan sebelum Alex melihat bukti apa yang Rania kirimkan padanya, Alex berhenti sejenak ketika akan membuka kunci ponselnya dan menatap pada Lisa dengan dahi yang dikerutkan.
“Mengapa kamu begitu panik, Lisa? Bukti apa yang dikirimkan oleh Rania pun belum jelas, tapi kenapa kamu sudah berasumsi bawa ini adalah sebuah foto atau video. Apa jangan-jangan yang dikatakan oleh Rania dan Anes benar kalau kamu bermain dengan pria lain di belakangku?”
Skak mat, rasanya seperti tersambar petir disiang bolong. Suaranya seakan tertahan di tenggorokan, Lisa tak dapat membela dirinya. Aneska dan Rania yang melihat hal tersebut beradu tos dengan senyum liciknya, rencana keduanya berjalan setengah jalan.
“Bu—bukan begitu, Mas. Biasanya kan selalunya foto atau video yang digunakan sebagai bukti kejahatan atau perselingkuhan. Sedangkan keduanya di jaman sekarang ini sangat mudah dipalsukan hanya untuk merugikan orang lain,” jawab Lisa yang gugup.
“Apa pun itu, jika kamu merasa tak melakukannya maka kamu tak perlu panik. Kecuali jika kamu memang benar-benar melakukannya, kamu pasti akan mati-matian untuk membuat aku tak melihatnya.”
Lisa pasrah ketika Alex membuka kunci ponselnya, ia sudah tak bisa membela dirinya lagi.
‘Habislah aku, jika Mas Alex sampai tahu, maka aku akan menjadi gembel dalam sekejap,’ batin Lisa menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya. Kira-kira apa isi pesan yang dikirimkan oleh Rania pada papahnya itu?
Pesona Papa Sahabatku || Isti Shaburu || Noveltoon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
singkirkan wanita jalang itu rania dr kehidupan papamu.....
2024-01-25
0
HARTIN MARLIN
mampir nih
2023-12-03
1
💥bunda Qahiya💥
hadir KK💪💪
2023-12-03
1