PPS ~ 02

Alex membuka pesan yang dikirim oleh putrinya itu yang ternyata sebuah voice not, ia menatap pada putrinya dengan dahi yang berkerut seolah bertanya, apa ini. Rania yang ditatap oleh papahnya langsung mengangkat bahunya sebelah dan tersenyum seakan memberikan jawaban, bukalah Papah.

Alex yang mengerti langsung memutar rekaman voice not itu dan meletakkan ponselnya di atas meja. Seketika Lisa langsung mengangkat kepalanya dan menatap pada sumber suara tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

“Enggak, itu bukan suaraku. Aku tak pernah mengatakan hal seperti itu, terlebih dengan pria lain. Aku sangat mencintaimu, Mas.” Lisa menggelengkan kepalanya seraya mengguncang lengan Alex.

“Siapa yang lebih hebat, Sayang? Aku atau suamimu yang kaya raya itu?” tanya suara pria.

“Tentu lebih hebat dirimu, Sayang. Mas Alex sudah tak pernah menyentuhku, aku bahkan sudah lupa bagaimana permainan dirinya. Makanya aku memilih dirimu menjadi kekasih gelapku untuk memuaskanku yang kurang sentuhan ini,” jawab suara wanita yang tak lain suara Lisa.

“Aku akan selalu memuaskanmu, Sayang. Asalkan kau penuhi kebutuhanku. Kapan pun aku butuh uang, dan berapa pun yang kuinginkan, kau harus memberikannya padaku maka aku akan selalu memuaskan dirimu. Suamimu kan konglomerat, jadi tak akan sulit bagimu memberikan sedikit uang yang kuminta,” ucap sang pria.

“Kamu tenang saja, berapa pun yang kamu minta pasti akan kuberikan asalkan kau memuaskanku dan bersedia bertemu denganku kapan pun aku minta tak peduli sedang apa dirimu. Lagi pula, Mas Alex tak akan peduli dengan uang sedikit yang kukeluarkan, toh dia begitu sibuknya hingga tak memedulikanku yang haus belaian ini,” jawab Lisa yang selanjutnya terdengar suara desa han dan era ngan yang begitu membuat Alex meradang.

Alex mendorong dan menghempaskan tubuh Lisa hingga wanita itu tersungkur dilantai. Wajahnya begitu murka dengan apa yang didengarnya. Sungguh selama ini ia telah menerimanya dengan sabar mengingat ia sama sekali tak mencintai istrinya itu. Namun, Alex mencoba bersikap tenang untuk menyelesaikan masalah ini.

“Mas, ini tak seperti yang kau pikirkan. Suara itu bukanlah suara milikku, itu pasti ulah putrimu yang ingin memisahkan aku denganmu. Percaya sama aku, Mas, aku tak pernah mengkhianatimu sedikit pun.” Lisa mencoba meyakinkan Alex bahwa yang suaminya dengar itu adalah kebohongan semata.

“Sudahlah, Tante, terima saja nasib kamu yang sudah dibuang oleh Om Alex. Om Alex tanpamu tak akan kesepian.” Aneska berjalan mendekati Alex dengan tatapan merendahkan pada Lisa menolak diusir.

“Om, jangan terlalu emosi nanti Om bisa darah tinggi loh. Wanita ja lang seperti Tante Lisa ini tak pantas Om pertahankan, lebih baik Om buang saja dia dan aku akan dengan senang hati menjadi penggantinya,” sambungnya dengan meletakan kepalanya didada bidang Alex dengan sedikit rasa takut, takut Alex akan melemparnya.

Tanpa Aneska duga, Alex malah memeluknya dengan erat. “Tentu saja, Baby, Om akan membuang sampah kotor ini pada tempatnya, Om juga tak sudi memakai barang bekas. Untuk apa masih memakai barang bekas yang menjijikkan, sedangkan ada kamu yang masih segar,” ucap Alex menatap merendahkan pada Lisa dengan wajah yang menahan amarahnya.

“Enggak, Mas, kamu gak boleh seperti ini sama aku. Kamu sudah janji pada Mommy kalau kamu akan membahagiakan aku dan mencintai aku seperti kamu mencintai mendiang istrimu. Aku ini anak sahabat Mommy kamu, Mas, kamu gak bisa lakukan ini sama aku.” Lisa menggelengkan kepalanya seraya memegang kaki Alex, ia sungguh takut jika Alex benar-benar akan membuangnya seperti yang dikatakannya.

Alex melepaskan pelukannya pada Aneska dan berjongkok dengan satu kaki menopang tubuhnya dan mencengkeram rahang Lisa membuat wanita itu meringis kesakitan.

“Aku memang pernah berjanji pada Mommy akan menerima dan membahagiakanmu, tapi itu jika kau menjadi istri yang baik dan tidak macam-macam di belakangku. Seharusnya kau bersikap manis dan jangan banyak lagu, maka semua ini masih bisa kau nikmati dengan tenang. Aku tahu motif Ibumu menawarkanmu pada Mommyku, karena Ibumu ingin hidup mewah. Salahkan saja dirimu yang menjadi wanita ja lang sehingga membuatmu kehilangan semuanya.” Alex menghempaskan wajah Lisa hingga wanita itu tersungkur kembali.

“Enyah kau dari sini dan jangan pernah muncul kembali di hadapanku jika tak ingin kubu nuh. Aku akan mengurus perceraian kita dan akan kukirim surat perceraian itu ke kediaman orang tuamu. Pergi, sebelum kusuruh Victor membuangmu ke rumah bordil,” usir Alex yang dijawab gelengan kepala oleh Lisa yang langsung memeluk kaki Alex ketika pria tampan itu berdiri.

“Enggak, Mas, aku tak ingin pergi dari sini. Beri aku satu kesempatan, aku janji tak akan mengulanginya. Aku akan setia sama kamu sampai ma ti,” rengek Lisa masih mencoba mengiba pada Alex.

“Lepaskan tangan kotor Tante dari kekasihku, mulai saat ini Tante sudah bukan siapa-siapa di rumah ini. Untuk apa Om Alex memberikan Tante kesempatan pada wanita kotor seperti Tante, sedangkan ada aku yang akan memberikan kehangatan pada Om Alex.” Aneska yang geram langsung melepas paksa pelukan Lisa pada kaki pria yang ia cintainya itu hingga wanita itu kembali tersungkur untuk yang ke sekian kalinya.

Lisa tak terima diperlakukan oleh ABG yang menurutnya masih bau kencur itu. Ia bangkit dan hendak memberinya pelajaran pada Aneska.

Plaaakkkk....

Sebuah tamparan mendarat di pipi Lisa sebelum ia sempat memberikan pelajaran pada Aneska. Ia sungguh terkejut karena orang yang menamparnya adalah Alex. Lisa tak menyangka kalau Alex akan menampar dirinya demi seorang gadis bau kencur seperti Aneska.

“Tamparan ini untuk sakit hatiku karena kau sudah berani-beraninya mengkhianatiku dengan bermain bersama pria lain di belakangku. Tamparan ini juga untuk menyadarkanku akan perbuatan menjijikkanmu yang tak akan bisa kutolerir apalagi kuberi kesempatan,” ucap Alex dengan tatapan tajam bagai padah yang menghunus pada jantung lawannya.

“Victor, bawa wanita kotor ini ke rumah bordil, pastikan ia tak bisa melarikan diri dari tempat tersebut,” panggil Alex pada asisten kepercayaannya.

“Jangan, Mas, aku akan pergi, tapi izinkan aku mengemas barang-barangku, kumohon,” pinta Lisa memohon, ia berencana untuk kalah saat ini agar Alex tak memasukkannya ke rumah bordil.

“Biarkan dia mengemasi barang-barangnya Pah,” ucap Rania menyela untuk memberi izin Lisa mengemasi barangnya. “Namun, aku akan mengawasinya. Selain pakaian, tak akan kubiarkan dia membawa perhiasannya yang dibeli menggunakan uang Papah,” sambungnya dengan seringai licik di wajahnya membuat Lisa terkejut dan panik.

“Jangan begitu kejam, kalau kau ambil perhiasanku, lalu bagaimana denganku? Bagaimana aku bisa bertahan hidup di luar sana? Please, jangan lakukan ini padaku, setidaknya biarkan aku membawa perhiasanku untuk kujual agar aku bisa membeli apartemen sebagai tempat tinggal, aku juga butuh uang untuk bertahan hidup,” mohon Lisa yang tak terima perhiasannya diambil oleh putri tirinya itu.

*****

Happy reading, kalau rame, mau aku lanjutkan updatenya

Jangan lupa like, komen dan subscribenya yah🙏😊🤗

Komen positif yah, ini hanya cerita halu auhor ajah, jangan disangkut pautkan dengan logika atau agama apa pun, see u😘

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

wah..seru ini lisa lngsung d usir

2025-04-14

1

Dewi Fuzi

Dewi Fuzi

harusnya aneska gak bersikap seperti itu walaupun dia cinta sama alex agak krg respect sama sikap anes terlalu frontal

2024-08-20

3

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-02-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!