PPS ~ 04

Alex menatap tajam ke dalam mata gadis kecil itu untuk mencari kejujuran pada perkataan yang keluar dari bibir manisnya. Sejenak Alex terdiam, tak lama ia menarik tengkuk gadis cantik itu dan memagut bibir ranum yang begitu sangat menggoda dirinya itu. Aneska yang belum siap dengan serangan mendadak itu sontak membolakan matanya, tapi sepersekian detik kemudian ia tersenyum dan membalas ciuman Alex dengan memejamkan matanya.

Ciuman yang awalnya hanya saling bertukar saliva itu semakin lama semakin dalam dan semakin memanas. Alex menerobos rongga mulut Aneska dan mengabsen isinya satu persatu. Ia membelit lidah gadis kecil itu dan menyedotnya membuat Aneska merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ciuman tersebut akhirnya terlepas kala Aneska kehabisan napasnya.

“Yakin ingin menjadi kekasih dari pria paruh baya ini? Apakah kamu tak menyesal mengambil keputusan untuk menjadi sugar Baby-ku?” Alex mengusap bibir mungil Aneska dengan ibu jarinya.

Aneska langsung menganggukkan kepalanya dengan segera tanpa berpikir lagi, baginya ini adalah kesempatannya setelah sekian lama ia mengagumi pesona papah sahabatnya itu.

“Kamu tahu kan, kalau sugar Baby itu pasti akan selalu dituntut untuk memuaskan sugar Daddy-nya?” kembali Alex menanyakan hal demikian untuk memastikan dan memantapkan keputusan gadis kecil itu.

“Nikahi aku secara siri, Om. Aku bersedia menjadi penghangat ranjangmu dan menjadi pemuas nafsumu,” bisik Aneska ditelinga Alex, seketika Alex yang telah lama tak pernah menyalurkan has ratnya kini menjadi meremang dan berhas rat.

Inti tubuhnya yang semula anteng, kini menjadi tegang di bawah bokong Aneska, dan gadis itu tersenyum licik karena merasakan sesuatu yang menegang tapi bukan aliran listrik.

“Si kecil sudah mulai aktif, Om. Yakin tak ingin dimanja olehku?” bisiknya kembali menggoda pria yang kini tengah menahan has ratnya itu agar tak melewati batas.

Tanpa menunggu jawaban dari pria paruh baya itu, Aneska turun dari pangkuan Alex dan berjongkok. Ia menatap wajah Alex dengan tatapan nakal dan mengerling menggoda Alex.

“Kamu mau ngapain?” tanya Alex dengan sedikit bingung, tapi Aneska tak menjawabnya karena ia kini tengah sibuk dengan sesuatu yang menurutnya lebih menyenangkan.

Alex tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya karena apa yang dilakukan oleh Aneska membuat dirinya hanya dapat menggelengkan kepalanya. Bukan karena ia kesakitan dan menolak diobati, tapi karena sensasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Aneska.

Tak mampu menerima lebih dari apa yang dilakukan oleh Aneska, Alex langsung mengangkat tubuh gadis kecil itu dan menggendongnya menuju sofa. Ia membaringkan tubuh mungil tersebut dan membuka kancing kemeja yang dikenakan oleh Aneska. tak ada penolakan dari Aneska, karena memang itu yang menjadi tujuannya, menjadikan Alex miliknya seutuhnya.

 Mulut dan tangannya kini sudah berbuat nakal pada sesuatu yang berada di dalam kemeja tersebut hingga membuat gadis kecil itu terus menyebut nama Alex dengan begitu seksinya. Ketika ia sedang menikmati perlakuan Alex, tiba-tiba saja pria itu bangkit dan mengambil kemeja Aneska yang tadi sempat ia lempar ke sembarang arah dan memberikannya. Terlihat gurat kecewa dari raut wajah gadis kecil itu karena Alex berhenti melakukannya.

“Om tak akan memberikannya padaku?” tanya Aneska dengan nada kecewa.

“Saya akan melakukannya setelah kita menikah siri, Baby. Bukankah itu permintaanmu?” jawab Alex yang seketika membuat raut wajah Aneska berubah menjadi semeringah.

“Realy, Om?” tanya Aneska memastikan.

“Yes, Baby. Weekend kita akan menikah siri, Victor akan menyiapkan segalanya dan kamu harus bersiap untuk memuaskan saya karena saya tak akan memberikanmu ampun meski kau meminta,” sahut Alex, Aneska langsung memeluk tubuh pria idamannya itu dengan erat saking bahagianya.

“Tapi, biarkan aku menuntaskan ini terlebih dulu agar Om tak merasa pusing atas bawah.” Aneka langsung melakukan sesuatu yang tadi sempat tertunda dan membuat Alex merasakan kepuasan yang telah lama tak ia dapatkan.

“Aaarrrgghhh....” Era ngan Alex ketika sesuatu yang telah lama ia tahan, kini menyembur tanpa bisa ia tahan lagi. Aneska tersenyum puas melihat Alex begitu menikmati apa yang ia lakukan.

“Terima kasih, Baby. Ini sangat nik mat, sudah lama aku tak mengeluarkannya.” Alex memagut bibir gadis kecil yang telah memberikan kenikmatan padanya itu.

“Aku akan selalu membuat Om merasakan hal ini ke depannya, asalkan Om berjanji akan selalu memanjakan dan mencintaiku tanpa berselingkuh di belakangku,” ucap Aneska setelah pagutan bibir mereka terlepas.

“Aku keluar dulu, Om. Kasihan Rania pasti menungguku lama. Jangan lupa, weekend adalah acara kita, jangan sampai Om ingkar janji atau aku akan membuat Om memohon ampun dikakiku,” pamit Aneska setelah ia selesai merapikan pakaian dan wajahnya.

“Kamu tenang saja, Baby, Om bukan tipe pria yang suka ingkar janji.”

*

Aneska keluar dari ruangan Alex dengan wajah yang begitu semeringah seperti telah memenangkan jackpot. Rania menatap penuh selidik wajah sahabatnya itu membuat Aneska menyengir kuda.

“Lu kesambet, Nes?” tanya Rania bingung seraya menempelkan punggung tangannya di dahi sang sahabat.

“Gua waras, Beb, gua Cuma lagi happy ajah,” jawab Aneska menyingkirkan tangan sahabatnya itu dan duduk bersandar di sofa.

“Happy?” tanya Rania bingung, sedangkan Aneska menjawab dengan anggukkan kepalanya. “Happy kenapa?” kembali Rania bertanya kepo.

“Gua sama bokap lu, weekend ini mau merid, Beb,” jawab Aneska seketika membuat Rania terkejut, tertegun dan tercengang, beruntung saja gadis cantik itu tidak terjengkang dan terjerembap karena saking terkejutnya dengan pernyataan sahabatnya itu.

“Apa! Lu gak lagi bercanda kan? Merid? Sama bokap gua? Lu gak kesambet se tan jalanan sewaktu kita kesini kan?” banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Rania dengan suara yang begitu memekik pada sahabatnya itu membuat Aneska harus menutupi telinganya, sepersekian detik Aneska langsung membekap bibir Rania dengan tangannya.

“Lu ngomongnya bisa pelan dikit gak sih, pengeng kuping gua tahu,” ucap Aneska yang mendapat jawaban anggukkan kepala dari Rania, Aneska lalu membuka bekapan tangannya dari mulut sahabatnya.

“Lu serius?” kembali Rania bertanya ketika ia sudah sedikit lega, Aneska mengangguk dan menceritakan semua detailnya dari A sampai Z tanpa ada yang ia tutupi, karena biar bagaimanapun Rania akan menjadi anak tirinya kelak setelah ia menikah dengan Alex, meski pernikahan itu dilakukan secara siri.

“Waaah, berarti elu bakal jadi nyokap tiri gua dong, Nes. Ah, gak asyik lu, gua masih jomblo tapi elu udah start di depan ajah, mana mau merid lagi, curang lu,” sungut Rania dengan wajah ditekuk karena status dirinya yang masih jomblo akan ditinggal oleh sahabatnya itu.

“Lah, misi elu buat ngejar Victor gimana? Udah elu jalani belom?” tanya Aneska seketika membuat Rania langsung gantian membekap mulut sahabatnya itu dan menengok ke kanan dan ke kiri takut ada seseorang yang mendengarnya.

What! Rania suka sama Victor? Apakah Victor yang dimaksud Aneska adalah Victor orang kepercayaan Alex?

Pesona Papa Sahabatku || Isti Shaburu || Noveltoon

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-02-12

0

💥yuii💥

💥yuii💥

widih sat set nh si ANES 🤣🤣
lanjut kk Thor ❤️💪

2023-12-05

1

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

seru....... lanjut lagi thor jadi penasaran

2023-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!