Gara-gara Hutang
Pesawat penerbangan telah sampai dengan selamat, koper berukuran sedang berwarna abu-abu gelap berjalan mengikuti langkah kaki seorang lelaki tampan dengan baju jas dan celana dasar berwarna hitam pekat menarik dengan leluasanya.
Sudah bertahun-tahun semenjak ia ingin memulai hidup baru sekarang bisa menginjakkan kaki kembali ke tanah air dengan membawa berbagai kesuksesan di bidang yang ia inginkan selama ini.
Bakat yang terpendam membuat lelaki bernama Azri menyalurkan hobi dan membuat usaha sendiri dari bidang pengalamannya selama ini.
Terlena dan terperdaya oleh mantan kekasih yang diam-diam menyukai saudara kembarnya sendiri membuat Azri ingin mengubur dalam-dalam semua kenangan pahit yang di alaminya.
Usia tidak lagi muda dengan status yang tersebar telah menjadi duda di tambah ia di sebut anak yang merusak nama baik keluarga akibat skandal yang pernah di alaminya.
Azri sedikit mengalami depresi gara-gara kesalahan yang ia perbuat. Ia merasa ketakutan, badannya akan bergetar dengan sendirinya, saat harus berhadapan dengan wanita yang terlalu ingin memilikinya.
Kesalahan di masa lalu membuat pelajaran bagi Azri bahwa semua tindakannya harus benar-benar di pikirkan secara matang-matang sebelum di lakukan.
Akan tetapi tidak bisa di pungkiri masih banyak wanita yang mengantri panjang untuk mendapatkan sesosok Azri lelaki tampan, kaya raya, dan bersifat killer dalam bekerja. Para pekerja sering menyebutnya monster, tapi bagi wanita yang melirik, Azri adalah lelaki idaman para kaum hawa. Skandalnya cepat berlalu akibat daya tarik Azri yang mempesona sejak lama.
Tatapan semua orang tertuju pada Azri, mereka merasa kagum saat melihat laki-laki dengan gaya rambut belah tengah berponi depan membuatnya tampak terlihat lebih awet muda dari usianya saat ini. Tidak ada yang tahu jika Azri adalah orang yang selalu di bicarakan di kalangan masyarakat pada masanya, karena wajah Azri selalu di blur saat di tampilkan.
Akan tetapi semua cerita itu bagaikan gosip belakang dan lenyap begitu saja, semua beranggapan bahwa sesosok Azri tidaklah nyata dan sebagian juga menganggap bahwa cerita Azri hanyalah modus bagi orang-orang yang tidak menyukainya.
Saudara kembaran Azri bernama Adam telah memiliki anak tapi Azri sendiri masih memikirkan perusahaan yang baru ia jalani beberapa tahun kebelakang, kebebasan, kenikmatan dalam bekerja membuat Azri bernafas lega, ia tidak lagi mempunyai rasa takut akan pemilihan pemimpin karena dirinya telah menjadi pemimpin di areanya sendiri.
Keluarga yang selalu sibuk membicarakan agar secepatnya menikah membuat Azri tidak begitu tertarik dan menganggap angin lalu. Perasaannya telah mati di telan bumi, pernikahan tidak ada dalam kamusnya.
Berjalan santai keluar area bandara, langkah kaki Azri berhenti dan membuka kaca mata hitam, tatapan matanya yang tajam melihat iklan produknya sendiri merasa bangga, garis tipis dari sudut bibirnya terlihat jelas usahanya selama ini tidaklah sia-sia.
Saatnya Azri melepaskan diri dari ikatan angkasa earld group dan menerbangkan sayap setinggi-tingginya tanpa bantuan siapapun, itulah cita -cita yang Azri inginkan. Dengan santai ia pulang menaiki taksi tanpa di jemput seseorang, ia hanya ingin melihat dan mengenang masa-masa indahnya itu, termasuk kenangan yang kelam pernah terjadi.
Walau kondisi Aisyah mantan istrinya dahulu yang telah menikahi kembarannya membuat Azri tidak bisa melupakan hal memalukan serta hutang budi telah menyembuhkan penyakit yang selama ini menyerang setiap detik dirinya bernafas.
Mengetahui semua yang di lakukan Adam untuknya, Azri merasa malu di campur sesak di dada, berarti selama itu ia di anggap tidak mampu atau tidak pantas untuk menjadi pengusaha terkenal. Bersaing hanya karena cinta membuat Azri sadar tidak akan ada lagi wanita yang benar-benar menerima dirinya apa adanya, hanya ada uang baru ada cinta walau itu palsu tapi semuanya telah di hapus Azri bahwa tidak akan ada lagi kata perasaan.
Mata yang terlihat sayu melirik keluar jendela, tatapan kosong yang hanya Azri rasakan saat sampai di pertengahan jalan. Supir yang melirik dari kaca spion dalam mobil merasa bingung dengan lamunan panjang penumpangnya itu sampai-sampai ia takut bertanya kemana jalan yang akan mereka tujuh.
Ckittt!
Bugh!
Mobil itu berhenti mengejut membuat kening Azri terbentur ke kaca mobil.
“Ah...”
Azri mengelus keningnya merasa sakit, ia ingin sekali mengumpat sang sopir karena membawa mobil tidak hati-hati sampai-sampai kepalanya sedikit terasa pusing, ingin mengeluarkan suara, Azri di kagetkan dengan sesosok wanita cantik berpakaian stylish membuka pintu mobil secara tiba-tiba dan langsung tanpa permisi duduk di sampingnya.
“Maaf Pak, saya benar-benar terlambat, tolong antarkan saya sebentar.” ucap gadis cantik bernama Safa Serevina sering di panggil Safa itu dengan kondisi yang tergesa-gesa melihat jam tangan dan meletakkan tas di atas pangkal paha serta beberapa paper bag memenuhi lantai mobil.
“Maaf Non, tapi saya harus mengantar penumpang di sebelah anda dulu.” tolak Sopir merasa kurang nyaman dengan keberadaan Safa, bukan dirinya ingin menolak rezeki, tapi menurut peraturan kerja ia tidak bisa membuat kesalahan. “Nona bisa—”
“Enggak masalah bagi saya, antar saja nona ini.” ucap Azri yang tidak mau ambil pusing dengan hal semacam itu, lagian wanita itu terlihat tergesa-gesa, walau begitu Azri sebenarnya kurang nyaman dengan tingkah wanita di sebelahnya dengan cara main masuk tanpa adanya kata permisi.
“Terimakasih.” senyum Safa pada Azri, ia langsung melihat sopir. “Antarkan saya ke toko baju Syamnda.” pintanya untuk di antarkan ketempat sahabatnya itu yang ternyata desainer terkenal.
Penampilan Safa terlihat glamor akibat sahabatnya bernama Nayla menyuruh datang ke perjodohan yang di atur keluarganya.
Azri yang melihat Safa sekilas merasa aneh dengan rupa Safa yang terlihat seperti wanita liar, lebih tepatnya wanita simpanan.
Safa yang sesekali melirik ke Azri merasa kagum, ia tidak bisa berbohong pertama kali melihat Azri ada sinar mentari yang menyilaukan.
Mobil berhenti di depan toko yang baru pertama kali Azri lihat cukup aesthetic dari luar. Logo besar bertulis Syamnda, Azri teringat dengan semua baju yang selalu ibundanya kirimkan. Ternyata toko itu yang sering bundanya banggakan.
“Berapa, Pak?” tanya Safa sambil mengeluarkan dompetnya yang berwarna merah muda.
“Lima puluh ribu, Non.” jawab Sopir dengan sangat senang hari ini ia mendapatkan penumpang dua sekaligus.
“Ini Pak, sekalian bayar laki-laki yang di sebelah saya.” ucap Safa memberikan uang senilai dua ratus ribu rupiah secara cuma-cuma, agar lelaki di sampingnya tidak terlihat ilfil saat melihat tingkah dan penampilannya yang membuatnya juga merasa geli, demi sahabatnya saja ia seperti itu.
Azri langsung melihat ke arah Safa dengan mata yang membulat dan alis melengkung ke atas, ia di bayar oleh wanita yang tidak jelas asal-usulnya. Azri ingin mencegah namun Safa langsung turun dan menutup pintu dengan secepat kilat, ia langsung masuk ke dalam toko yang berlantai tiga.
“Pak kita mau kemana?” tanya Sopir yang bingung kemana lagi mereka akan jalan.
Pertanyaan sopir memecahkan lamunan Azri. “Antarkan saya ke hotel terdekat.” jawabnya dengan membuang nafas yang sedikit sesak di akibat sesosok wanita aneh yang membuatnya merasa terganggu.
Rasanya Azri tidak pernah di bayar oleh wanita sekali pun, baru kali ini ia merasa terbebani dengan bayaran wanita yang tidak ia kenal.
Apa penampilannya saat ini terlihat laki-laki yang kekurangan uang?
Azri melihat kaca mobil yang memantulkan dirinya sambil menilai di mana letak kekurangannya sampai-sampai ada orang yang membayar secara cuma-cuma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Eva Karmita
nongkrong di sini aku 🙏😁
2024-07-25
0
Alexandra Juliana
Ko Angsa sih Thor..kan Angkasa
2024-04-24
0
Alexandra Juliana
Waahh berarti ini sdh beberapa tahun kemudian yaaa krn Adam dan Ais sdh punya anak...
2024-04-24
0