" Zaskia ?". Aku menghampiri Zaskia yang masih saja melamun setelah perkataan ayah dua hari yang lalu.
" Ya ?". Jawaban yang sangat dingin keluar dari mulutnya.
" Kak Renita ingin bicara masalah kemarin denganmu".
" Bicara apa ?!".
" Dek, apa kamu punya solusi ? atau setidaknya apa calon kamu itu bisa kamu negosiasi mengenai waktu lamaran dan Pernikahan nya ?". Aku bertanya dengan hati-hati pada Zaskia.
" Entah, Zaskia belum mengabari nya lagi. Zaskia ngga tau harus bagaimana. Sebelumnya Zaskia sudah berbicara padanya, tentang kondisi Zaskia yang masih kuliah semester satu. Tapi lagi-lagi dia seperti menekan dan memaksa Zaskia".
" Dek, atau bolehkah kak Renita yang berbicara dengan calon kamu ?".
" Silahkan jika kak Renita bisa meluluhkan nya".
Sebenarnya aku sendiri dan keluarga tidak pernah tahu, seperti apa laki-laki yang sudah lama dekat dengan Zaskia. Zaskia termasuk orang yang tertutup. Padaku pun Zaskia hanya memberi tahukan usianya yang katanya seumuran denganku, tapi tidak dengan wajah.
" Atau jika tidak, kita bertemu langsung saja bagaimana dek ? bertiga, kita bicarakan baik-baik. Semoga aja ada solusi".
" Sebenarnya hanya ada solusi, dan semuanya selesai dengan baik". Nada suara Zaskia sangat menusuk di telinga ku.
" A-apa itu dek ?". Tanyaku terbata
" Solusinya ya, kak Renita harus segera cari laki-laki dan menikah. Lagian mau sampai kapan sih kak Renita sendiri terus. Ujung-ujungnya kan adik-adik kak Renita yang di susahkan gara-gara kak Renita ga nikah-nikah". Sepertinya Zaskia sedang marah padaku, nada suaranya agak tinggi, dan ucapannya lumayan menyakitiku.
" Dek, yang namanya jodoh kan ngga tau kapan datang nya ?". Jawabku menenangkan.
" Tapi setidaknya Kaka itu berusaha cari calonnya. Bukan hanya diam saja tanpa ada tindakan kak?!". Kupastikan kali ini Zaskia memang benar-benar marah padaku. Dia seperti menyudut kan posisiku yang tidak juga menikah.
" Kak Renita juga sedang berusaha dek, mencari solusi agar kamu bisa cepat menikah tanpa harus menunggu kak Renita menikah dulu".
" Nggak kak !! Aku tidak akan pernah bisa menikah, selama kak Renita belum menikah. Dan Zaskia sangat benci keadaan ini !!". Aku melihat Zaskia yang menahan air matanya. Dia sedari tadi tidak mau melihat atau bahkan melirik ke arah posisiku berada.
" Dek, cari pasangan itu tidak boleh sembarangan. Karena menikah itu bukan untuk satu atau dua jam, tapi untuk selamanya. Dan mana mungkin kak Renita cepat mendapatkan calon dek ? sekarang aja tidak ada laki-laki yang dekat dengan kak Renita ".
" Ya bodo amat !! Itu urusan kak Renita. pokoknya secepatnya kak Renita harus menikah kak !! Zaskia tidak mau tahu, atau Zaskia akan benci sama kak Renita !!".
Aku melihat tubuh adik kedua ku pergi meninggalkan ku begitu saja setelah melontarkan kata-kata pedas nan menyakitkan. Zaskia baru saja mengancam akan membenciku, jika aku tidak secepatnya menikah. Bagaimana bisa dia mengancam kakak kandung sendiri sebegitu pedasnya ? Sesama saudara kandung saling membenci ? Nauzubillah. Aku bergidik membayangkan nya. Apa yang harus aku lakukan ? Aku tidak ingin bermusuhan dengan siapapun, apalagi dengan keluarga. Apa kata tetangga jika sesama saudara kandung saling bermusuhan ?.
" Zaskia ?". Aku mengejar nya yang masuk kedalam kamar. Aku masuk kedalam kamar nya yang ternyata tidak dikunci.
" Ada apa lagi kak ?!. Mending sekarang kak Renita memikirkan gimana caranya dapat teman dekat, biar kak Renita cepat nikah, dan Zaskia juga cepat nikah dengan orang yang aku suka kak !!". Aku melihat Zaskia yang menangis dan membenamkan wajahnya di bantal.
" Pasti ada cara lain dek, selain harus nunggu kakak menikah dulu". Walaupun sebenarnya aku sendiri masih bingung cara apa agar bisa meluluhkan hati ayah.
" Nggak !!! Nggak ada cara lain selain kak Renita harus secepat nya menikah !! Bodo amat dengan siapapun !! yang penting Zaskia bisa menikah. hiks.... hiks.. hiks... ".
" Jangan terbawa emosi dek. Ya kamu coba bantu kak Renita untuk mencarikan laki-laki yang cocok untuk kak Renita". Aku sudah tidak tahan, tidak tahu harus bagaimana lagi menyikapi emosional Zaskia yang makin tak terkontrol kepada ku.
" Oke, nanti biar calon Zaskia juga ikut bantu cari laki-laki untuk jadi pasangan kak Renita. ".
" Tapi dek, kamu jangan asal cari calon untuk kak Renita, percuma saja jika kamu cari calon lalu ayah dan ibu tidak setuju. Ujung-ujungnya juga kak Renita tidak akan bisa menikah".
" Terus harus bagaimana kak ?!. hiks... hiks.. hiks..".
" Begini saja dek, biar kak Renita berusaha untuk cari calon pasangan sendiri. Dan alternatif kedua kamu berusaha melobi calon kamu untuk memperpanjang rasa sabar nya ".
" Zaskia sudah berusaha kak, Zaskia sudah bilang kalau kakak pertama Zaskia belum menikah !! tapi dia tetap saja ngotot. Zaskia tidak mau berpisah dengan dia hanya gara-gara terhalang restu dan penyebabnya adalah kak Renita !!"
" Zaskiaaa !!! Tolong jangan egois !! kak Renita juga tau, kak Renita juga sedang pusing memikirkan bagaimana dapat solusi untuk kamu, tolong jangan membuat kakak makin pusing dan terbawa emosi gara-gara semua omongan kamu ?!. Aku benar-benar sudah tidak tahan, ucapan Zaskia makin berani kepadaku. Dia benar-benar menyalahkan keadaan ku yang tidak juga memiliki pasangan.
" Kenapa ?!! kenapa kak Renita sekarang malah membentak Zaskia ?!! kenapa kak Renita tidak mau mengakuinya kalau biang masalahnya memang ada di kak Renita !!!".
" Zaskiaaaaaaa !!! jaga omongan kamu !!".
Aku benar-benar kesal dan terbawa emosi. Siapa yang ingin terjebak dalam masalah konyol seperti ini ? Rasanya sangat tidak pantas, keadaan masalah jodoh itu jadikan sebuah masalah yang kemudian di besar-besarkan. Jodoh itu tidak seperti membeli barang, butuh waktu untuk menentukan yang terbaik. Menikah itu untuk seumur hidup, bukan untuk sejam-dua jam, sehari-dua hari, atau bahkan seminggu-dua minggu.
" Kak Renita !! kak Zaskia !! sudah kak, jangan berantem seperti ini. Kalau sampai ayah tau nanti malah makin panjang masalah nya. Kalian berdua kan saudara kandung, ngga pantas jika harus berantem seperti ini kak ?!".
Tiba-tiba Adelia masuk kedalam kamar Zaskia, dan menengahi aku dan Zaskia yang sudah sama-sama emosi. Mungkin teriakan ku dan teriakan Zaskia terdengar, atau malah mungkin, Adelia memang sudah sedari tadi menguping pembicaraan antara aku dan Zaskia.
" Kamu gausah ikut campu Adel !!". Zaskia memarahi Adelia yang kini berdiri di tengah-tengah aku dan Zaskia.
" Kak Zaskia ?! Adel sama sekali tidak ada niatan untuk ikut campur dengan urusan dan masalah kak Zaskia. Adel hanya tidak ingin kakak-kakak Adel berantem seperti ini kak. Adel ingin kita semua punya hubungan yang baik dan harmonis".
" Hahaha !!! bagaimana bisa harmonis Del !! liat aja kakak pertama kita, bisanya hanya menyusahkan adiknya saja, jadi sumber masalah adik-adik nya saja !!!, kamu harus hati-hati dengan kak Renita , Adel !! mungkin kamu korban selanjutnya !!".
" Plaaaakkkk !!! ". Aku menampar dengan keras pipi Zaskia. Kali ini Zaskia benar-benar sudah di luar wajar. Dia sudah menghina dan menghasut Adelia di depanku. Rasa sopan santunnya sudah hilang hanya gara-gara masalah laki-laki.
" Lihat Adel !! lihat !! bahkan dia sudah berani menampar adik nya !! kakak macam apa dia Adel !!". Aku melihat air mata Zaskia menetes di pipinya, ada bekas tamparan ku merah di pipi Zaskia, sebenarnya aku menyesal telah menampar nya. Ini kalo pertama aku menampar Zaskia.
Aku pergi meninggalkan Zaskia dan Adel. Aku tidak ingin terbawa emosi lagi dengan semua sikap dan ucapan Zaskia padaku. Astaghfirullah... ucapku lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
aal lia
gara" cowok yg blm jd syp" bikin saudara kandung berantem. luar biasa
2020-07-30
3
Nurhayati
tapi bisa merasakan juga sih jadi zaskia
2020-06-19
2
Neng Iin Iin
zaskia jahat bngt sih😢😢😢
2020-06-05
2