Hari ini adalah liburan semester ganjil. Bulan depan sudah masuk semester genap.
"Kak?, apa Kak Renita sedang sibuk?,". Zaskia tiba-tiba menghampiriku.
"Tidak dek, ada apa?,". Tanyaku pada Zaskia yang terlihat murung.
"Kak, Zaskia ingin minta pendapat dari kak Renita sebagai kakak tertua Zaskia,".
"Iya kenapa dek?, ada masalah apa?, minta pendapat tentang apa?,". Aku jadi penasaran.
"Kak, jadi gini. Kan kak Renita tahu sendiri kalau Zaskia punya teman dekat sudah sangat lama, dari jaman Zaskia SMA kelas satu kak, nah kemarin yang bersangkutan mengutarakan niat untuk melamar Zaskia kak. Tapi Zaskia takut mau bicara dengan Ibu dan Ayah. Secara Zaskia baru mau naik semester dua kak,".
Zaskia memang sudah memiliki teman dekat. Bahkan aku juga mengenal nya juga. Teman dekat Zaskia seumuran denganku. Aku tentu sangat mendukung niat baik adikku untuk menikah di usia muda, dari pada hanya main-main dan foya-foya tidak jelas. Akan jauh lebih terhormat bagi seorang wanita dicintai dalam pernikahan.
"Nanti kakak temani untuk bicara dengan Ayah dan Ibu yah dek. Nanti kita cari waktu yang tepat. Biar enak saat ngobrolin nya,".
"Aahh.. serius kak?. Kak Renita mau bantuin Zaskia buat ngomong dengan Ayah dan Ibu kak?!,". Zaskia terlihat sangat gembira dan bahagia. Sorot matanya memancarkan harapan dan kebahagiaan.
"Iya dek, nanti kak Renita bantu kamu biar dapat ijin dan restu untuk menikah muda,".
"Makasih banyak kak Renita. Zaskia sayang kakak,".
"Jangan makasih dulu dong dek. Kan belum dicoba,".
"Hehehe.. setidaknya kan makasih gitu udah mau bantuin Zaskia,".
"Iya sama-sama deh. Oh iya, hari ini Ayah dan Ibu kira-kira pulang kantor jam berapa dek?,".
"Paling lama ya jam dua siang kak. Emang mau ngomong langsung sekarang kak?,".
"Lebih cepat lebih baik bukan?,".
"Zaskia deg-degan deh kak,". Ucapnya sambil memegang tanganku.
"Santai aja kali. Banyakin berdoa saja. Oke,".
"Oke kak,".
"Yasudah kakak mau ke dapur dulu,".
Aku berencana akan secepat nya untuk bicara dengan Ibu dan Ayah mengenai rencana Zaskia dan calonnya. Niat baik harus segera di laksanakan. Lagi pula Zaskia sudah berusia 21 tahun, menurutku pantas-pantas saja untuk membina sebuah hubungan rumah tangga. Tunggu waktu yang pas saja. Kalau Ibu dan Ayah sedang duduk bersantai sepulang dari kantor. Akan lebih tenang bagiku sebagai seorang kakak, jika adiknya sudah terikat dalam hubungan rumah tangga. Mau kemana pun atau bahkan hamil pun sudah legal alias sah karena sudah memiliki suami. Akhir-akhir ini pergaulan semakin menakutkan. Banyak gadis-gadis yang mudah memberikan kehormatan nya pada laki-laki kurang ajar yang berstatus pacar. Ujung-ujungnya hamil diluar nikah dan menjadi buah bibir dan bikin malu orang tua nya, apalagi banyak laki-laki bejat yang pergi begitu saja ketika sudah berbuat. Aku bahkan sampai bergidik membayang kannya. Nauzubillah, ucapku lirih.
Aku biasa mengisi waktu libur semesterku dengan menghabiskan waktu di dapur untuk sekedar mencoba beberapa resep masakan baru yang aku lihat di internet. Entahlah rasanya bagiku memasak bisa membuat strees hilang dan jadi enjoy. Aku sudah hobi memasak sejak duduk di bangku SMA. Awalnya hanya coba-coba, lama-lama aku ketagihan juga. Lagi pula Ayah dan Ibu serta adik-adikku sangat menyukai masakanku. Bukannya sombong, tapi emang fakta yang ada begitu.
"Kak masak apa?,". Tiba-tiba adikku Adelia datang menghampiriku di dapur, rupanya dia pulang cepat sekarang.
"Kok sudah pulang dek?, biasanya sampe rumah jam satu siang. Ini baru jam sebelas sudah pulang aja,". Tanyaku pada Adelia yang masih asyik menatap masakanku.
"Guru-guru sedang ada rapat kak. Baunya enak sekali kak. Adelia langsung lapar,". Aku melihat Adelia yang tiba-tiba mengelus-elus perut nya.
"Kamu ganti baju aja dulu, baru makan. Tapi sebelum makan bantuin kakak potongin sayur dan cuci buah-buahan dulu ya,".
"Oke siap kak. Eh, kak Zaskia kemanan?,".
"Ngga tau tadi seperti nya ke kamar. Emangnya di kamar nggak ada dek?,".
"Ngga tau si, Adel belum nengok ke kamar kak Zaskia hehehe, yasudah Adel ke kamar buat ganti baju dulu ya kak. Nanti kalau udah selesai Adel bantu kakak,".
"Ohalah... oke dek. Jangan kelamaan yah,".
"Oke,".
Aku melihat tubuh adikku Adelia yang pergi meninggalkan dapur dengan bersiul-siul. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkat Adel. Bisa-bisanya perempuan bisa bersiul sangat lihai seperti laki-laki. Bahkan terkadang terdengar seperti sebuah nada lagu. Jika saja Ibu tau, pasti akan kena marah kalau ketahuan bersiul didalam rumah.
"Kak, buah nya apa aja yang mau di cuci?". Tidak ada lima menit Adel sudah balik dari kamar nya dan menghampiriku lagi di dapur.
"Hari ini buah nya pakai apel, pisang, sama anggur aja dek. Sayur nya yang sudah kak Renita siapkan di wadah,".
"Oke kak,".
"Kalau sudah dicuci, buah nya kamu taruh di meja makan ya dek. Sayurnya bawa ke kakak. Biar kakak tumis sayurnya,".
"Iya kak,".
Adelia berbeda dengan dua adikku yang lain, Zaskia dan Safira. Aku dan Adelia memang sudah berjilbab, bahkan kami memiliki hobi yang sama, yaitu memasak. Makanya tak jarang Adelia lebih dekat denganku di banding dua adikku yang lainnya. Adelia anak yang sangat sederhana, dia penurut, dan lemah lembut. Adelia sama sekali tidak manja. Dalam hal apapun dia selalu terbuka denganku.
Hari ini aku memasak tumis jamur dan kangkung, lauknya ayam tepung. Selama liburan akulah yang menyediakan makanan untuk makan bersama ketika Ibu dan Ayah pulang kerja. Dan buah, kami terbiasa memakan buah terlebih dahulu sebelum makan berat atau makan makanan utamanya.
"Gimana sekolah nya dek?,". Aku bertanya pada Adelia yang asyik membantu mengoseng-oseng tumis jamur di wajan.
"Yaa Alhamdulillah kak. Minggu depan Adelia mau ujian kenaikan kelas kak. Doakan yah,".
"Pasti dong, tanpa kamu minta kakak akan selalu doa kan kamu. Semoga aja bisa dapat peringkat pertama lagi kaya tahun-tahun sebelumnya nya ya dek. Belajar yang serius dan yang semangat,".
"Aamiin, makasih kakak sayang doanya,".
Aku dan Adelia selesai memasak sekitar pukul dua belas lebih lima menit. Bertepatan dengan adzan dzuhur. Setelah memasak aku dan Adelia kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap-siap sholat. Safira adikku yang terakhir lah yang suka susah untuk disuruh shalat. Mungkin karena masih remaja, jadi suka labil dan lebih susah di atur nya. Ibu kadang suka marah-marah kalau Safira mulai membantah dan ngeyel saat di nasehati. Diantara kami, yang paling di sayang Ayah adalah Zaskia, dan Safira. Sedang Ibu netral, pada siapapun tidak pernah membeda-bedakan. Akulah manusia yang sering menjadi pelampiasan marah Ayah. Tapi aku tetap menyayangi Ayahku, seburuk apapun sikapnya padaku.
#####
Jam dinding kamarku menunjukkan jarum pendek di angka satu dan jarum panjang di tengah-tengah angka satu dan dua. Sebentar lagi Ayah dan Ibu pulang. Aku masih mager beranjak dari tempat tidurku setelah shalat Dzuhur tadi. Udara masih sangat panas diluar sanah. Jadi rasanya sangat nikmat jika rebahan sambil menyalakan kipas. Nanti saja lah kalau sudah ada ketukan pintu rumah, kalau Ibu dan Ayah sudah benar-benar pulang.
"Assalamualaikum,". Terdengar ucapan salam yang khas, itu suara Ibu. Jam setengah dua Ibu dan Ayah sudah pulang?. Tumben sekali, biasanya jam dua tepat baru sampai rumah. Aku dengan malas beranjak dari tempat tidur dan menyambut Ibu dan Ayah.
"Waallaikumussalam, Ibu tumben sudah pulang?, Ayah mana Bu?,". Aku bertanya pada Ibu, karena keberadaan Ayah belum terlihat semenjak Ibu masuk rumah tadi.
"Oh Ayah lagi benerin sesuatu kak di depan. Adik-adik pada kemana kak?,".
"Pada di kamar nya masing-masing Bu. Kecuali Safira, belum pulang dari sekolah Bu,".
"Yasudah, Ibu mau istirahat dan ganti baju dulu ya. Nanti nunggu Ayah selesai baru kita makan bersama,".
"Iyah Bu,".
Aku kembali ke kamar. Sudah menjadi kebiasaan keluargaku makan bersama setiap Ayah dan Ibu pulang kantor. Dengan begini hubungan antara kami diharapkan semakin kuat sebagai keluarga. Aku masih kepikiran bagaimana cari waktu yang tepat untuk bisa berbicara dengan Ayah dan Ibu tentang keinginan Zaskia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Keira_shi
Ceritanya bagus kak,,,
Jangan lupa mampir juga di novelku yg judulnya "Dikejar CEO Tampan" ya kak,,
Bantu vote dan likenya ^^
Mari saling membantu
Terima kasih ^^
2020-06-29
2
Elmania May Ryca Al Fera
aku udah mampir dan like juga Kaka, ceritanya bagus,
jangan lupa mampir ya kak di karya ku " demi mereka aku bertahan"
2020-05-31
3