Terjerat Cinta Sang Mantan

Terjerat Cinta Sang Mantan

1

Penurunan saham yang signifikan membuat Ayara Tanjaya serta sang Ayah—Yudha Tanjaya kelimpungan. Bagaimana tidak? Jika saham perusahaan terus-menerus turun, itu akan berakibat fatal. Bisa-bisa, perusahaan Jaya Company itu harus melakukan PHK masal atau paling buruknya adalah gulung tikar.

Ayara yang memiliki kemampuan khusus di bagian IT, tidak menemukan tanda-tanda perusahaan milik keluarganya itu diretas. Yang artinya tidak ada pihak luar yang melakukan kecurangan.

Setelah diusut dalam waktu yang cukup lama. Perusahaan milik Tanjaya itu mengalami penurunan harga saham, dikarenakan masalah penyaluran distribusi yang macet. Alhasil, tidak ada pemasukan untuk diputar menjadi modal dan pembayaran hutang kepada pihak Bank.

“Aya ... tidak ada jalan lain. Sepertinya, Papa harus meminta bantuan kepada teman Papa,” putus Yudha, sebelum masalah ini semakin merembet ke mana-mana.

Ayara yang tengah sibuk dengan layar laptop di depannya, sembari memikirkan jalan keluar, sontak mendongak untuk menatap papanya.

“Papa mau minta bantuan ke siapa?” tanya Ayara penasaran.

“Ada teman dekat Papa waktu sekolah dulu. Kamu tidak perlu khawatir, teman papa baik. Dia pasti mau membantu,” papar Yudha mencoba menenangkan putrinya.

Ayara terlihat berpikir. Namun, pada akhirnya, dia mengangguk setuju. Tidak ada jalan keluar lain, sebelum masalah semakin memburuk. Juga, tidak ada cukup waktu untuk menunda, sedangkan banyak karyawan yang bergantung hidup di perusahaannya.

***

Keesokan harinya, setelah sebelumnya melakukan janji temu. Yudha–papa Ayara datang berkunjung ke perusahaan milik teman dekatnya.

Sebuah perusahaan yang masuk dalam jejeran perusahaan terbesar di negara Indonesia. Yudha tidak hentinya berdecak kagum sejak masuk ke perusahaan tersebut. Semuanya tampak mengagumkan.

Yudha diarahkan menggunakan lift khusus bagi para petinggi perusahaan menuju ruangan tempat sahabatnya bekerja, di lantai sepuluh, dan dia pun langsung disambut ramah oleh pemilik perusahaan itu, yang tidak lain adalah Deni Aditya.

“Bagaimana kabarmu Yudha? Sudah lama kita tidak bertemu, bukan?” sapa Deni langsung bersalaman singkat dengan teman sekolahnya itu.

Yudha tertawa singkat. “Baik. Bagaimana dengan kamu, Bung? Kamu terlihat sangat awet muda,” balas Yudha berbasa-basi singkat.

Hal itu membuat Deni tergelak. “Kamu memang sangat pintar dalam berbicara, Bung! Sama sekali tidak berubah,” sahutnya dengan santai. “Oh iya ... ayo silakan duduk. Biar kita lebih nyaman ngobrolnya,” lanjutnya mempersilahkan Yudha untuk bersantai di dalam ruangannya.

Setelah berbasa-basi singkat itu selesai. Obrolan berat mulai mengalir dengan sendirinya dari Yudha. Pria paruh baya itu menceritakan permasalahan yang terjadi dengan perusahaan miliknya.

Selama mendengarkan keseluruhan cerita Yudha, Deni diam dan mengangguk singkat. Dia cukup mengerti dengan permasalahan perusahaan milik Yudha dan menurutnya itu bukanlah suatu hal yang sulit baginya untuk membantu seorang teman.

“Jadi ... saya kesini buat meminta bantuan, dengan suntikan dana dari kamu, Bung. Kiranya ... Bung Deni berkenan, tidak, untuk membantu perusahaan kecil milik saya?” lontar Yudha sembari menyelipkan sebuah gurauan.

Deni terkekeh ringan. “Saya ... bisa saja membantu kamu, Bung. Tapi ... bolehkah saya meminta satu syarat?” tanyanya tenang.

Deni Aditya tidak akan melewatkan kesempatan baik di depan matanya. Setelah sebelumnya dia menyelidiki latar belakang Yudha, yang sudah lama tidak dia temui. Dia menemukan hal yang sangat menarik.

“Syarat apa itu, Bung?” Yudha bertanya penasaran.

“Jadi ... begini, Bung. Saya memiliki satu putra yang sudah sangat bisa dikatakan dewasa. Tetapi, putra saya itu tidak ada tanda-tanda mengenalkan seorang gadis ke rumah. Sebagai orang tua, saya tentunya khawatir dengan putra saya, Bung. Tapi, saya ini benar-benar meminta secara baik-baik, ya, Bung. Tidak bermaksud untuk bertukar keuntungan. Saya ... ingin meminta putri Bung Yudha untuk menikah dengan putra saya,” ungkap Deni panjang lebar akan masalah pribadinya.

Hal itu membuat Yudha terkejut. Dia tidak menyangka Deni akan meminta putrinya sebagai imbalan telah membantunya. Tetapi, putrinya bukanlah sebuah barang untuk diperjual belikan. Itu, membuat pikiran Yudha gamang.

Melihat keterdiaman Yudha, Deni menjadi merasa bersalah. “Begini, Bung. Saya tidak memaksa. Saya akan tetap membantu perusahaan milik kamu, tapi bolehkah putra dan putri kita saling dijodohkan? Ini murni karena saya sudah mengenal kamu, Bung. Jadi, saya tidak perlu khawatir akan bibit, bebet, bobot, calon menantu saya nantinya,” tutur Deni lagi sebijak mungkin.

Yudha terdiam, lantas dia menghela nafas berat. “Baiklah. Saya setuju.”

***

Suntikan dana dari Deni telah berhasil masuk ke perusahaannya. Hal itu tentunya membuat perusahaannya mulai kembali stabil. Tetapi, sampai sekarang dia belum berani membicarakan masalah permintaan Deni kepada putrinya.

Gerak-gerik Yudha yang terlihat aneh di mata Ayara, tentu saja membuat sebuah tanda tanya besar muncul di kepalanya. Tidak biasanya, papanya itu banyak diam. Terlebih, sekarang perusahaan sudah kembali stabil. Bukankah papanya itu seharusnya senang?

Ayara pun memutuskan untuk mendekati Yudha. “Papa kenapa?” lontarnya mengagetkan Yudha.

Yudha terlonjak kecil. “Eh- Papa tidak apa-apa.”

Ayara memicing curiga ke arah papanya. Apalagi, sangat terlihat jelas raut Yudha yang gelagapan, serta reaksi kaget yang begitu berlebihan. Seolah-olah tengah menyembunyikan sesuatu hal darinya.

“Ayah gak bisa bohong ke Aya. Memangnya ... Aya segampang itu buat dibohongi,” cibir perempuan itu bersedekap dada.

Mendengar itu, Yudha meringis kecil. Merasa sangat buruk dalam hal menyembunyikan kegelisahannya terhadap sang putri.

“Keliatan bangat, ya, Nak?” Yudha masih mempertanyakan hal yang sudah jelas sekali jawabannya.

Ayara tidak menyahut, tetapi pandangannya seakan mengatakan dia menunggu penjelasan dari papanya. Hal itu membuat Yudha mau tidak mau harus mengatakan yang sejujurnya kepada putri satu-satunya itu.

Yudha menghela nafas panjang. Kemudian, dia menatap lekat wajah putrinya yang sudah dewasa. “Kalau Papa jodohin kamu sama anak teman Papa, kamu mau?”

Satu pertanyaan yang berhasil membuat Ayara mendelik kaget. “Papa gak lagi bercanda, kan?”

Yudha menggeleng lemah. “Sayangnya ... Papa memang benar-benar serius, Aya dan maaf ... karena sebenarnya, Ayah sudah menerima.”

“Apa?” Ayara terkejut sekaligus kesal.

Yudha lagi dan lagi menghela nafas berat. Kemudian, pria paruh baya tersebut menceritakan perihal pertemuannya dengan Deni, tanpa sedikit pun dia sembunyikan. Dia menceritakan semuanya kepada Ayara.

Ayara yang mendengar cerita panjang lebar dari papanya, terdiam. Di sisi lain, dia sangat berat hati, jika harus menikah melalui perjodohan. Bagaimana jika yang dijodohkan dengannya adalah pria gendut, jelek, pendek, dekil, tua? Membayangkannya saja, sudah membuat dia bergidik ngeri.

Tetapi, dia juga tidak boleh egois. Setelah bantuan besar yang dia dapat, yang berhasil membuat perusahaannya kembali stabil. Tidak etis rasanya, jika dia menolak. Apalagi, mendengar dari cerita sang papa, yang mengatakan kalau ini bukan semata-mata bertukar keuntungan. Setidaknya, itu menjadi pertimbangan baik buat Ayara, karena yang akan menjadi calon mertuanya nanti masih menghargainya.

“Baiklah,” putus Ayara lemah. Lantas, dia menatap ke arah papanya. “Kalau boleh Aya tau, siapa yang akan menjadi calon suami Aya?”

Yudha terperangah dengan jawaban putrinya yang tidak terlalu drama seperti yang ada pikirannya. Pria paruh baya itu tersenyum. Kemudian, dia mencari foto putra temannya yang sudah dia simpan.

“Ini ... yang akan Papa jodohkan sama kamu.” Yudha menyodorkan foto pria dewasa ke hadapan putrinya. “Namanya, Marvin Aditya.”

“Hah?!”

*

*

*

Hai semuaa author kembali lagi dengan cerita baru.

Mohon dukungannya dan semoga kalian suka 🥰

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

kalian ssma2 masih bertwhan ga jalin hubungan dgn yg lain,krn jalian berdua masih sama2 cinta

2024-01-09

1

Suka Baca

Suka Baca

Mampir kakk

2023-12-13

0

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09

ak mampir kak
jgn lpa mampir di secretly sorry ya..
🙏

2023-12-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!