"baiklah nak...sekarang kamu cepatlah mandi...buat dirimu senyaman mungkin...dan kalau ada apa-apa...bisa menghubungiku...atau meminta pada pegawai hotel...semua sudah tahu....siapa yang menempati kamar ini."
sambil memberikan telephon genggam pada nana.
"ini apa bund?"
tanya nana masih belum mengerti.
"ini...telepon genggam untukmu nak...di dalamnya ada nomor keluwarga kita kalau kamu butuh sesuatu."
ucap bunda.
"la ini apa bund?"
tanya nana pada tas ber merk yang di berikan bunda juga.
"buka lah..."
pinta bunda.
nana pun membukanya...di dalamnya...ada sebuah dompet merk terkenal...lalu di bukanya dompet itu...
isinya uang lembaran lima puluh ribuan berjumlah banyak tertata di dalam dompet.
di sebelahnya lagi...ada beberapa kartu atm tentunya.
"itu pin nya...angka satu sampai enam ya nak..
agar kamu mudah mengingatnya."
kata bunda lagi.
"tapi....semua ini untuk apa bund?"
tanya nana keheran-heranan.
"ya untukmu nak...masak iya calon mantu bunda mau jajan tidak ada uang saku...jadi pakailah ya nak...jangan sungkan,"
ucap bunda.
"apa tidak kebanyakan bund ini?gajiku sebulan aja separuhnya ini masih banyakan separoh ini bund..."
kata nana.
"udah sayang...pake aja ya...ya uda istirahatlah...nikmati harimu...bunda pulang dulu...ingat ya...nanti malam rama datang lho...,"
kata bunda membeti tahu.
nana hanya tersenyum sambil berjalan menuju pintu membukannya untuk bunda.
sekali lagi...ia menatap sekitar...kamar hotel paling mewah...di hotel wijaya...
ia berjalan muju ranjang besar...yang berbuansa putih itu.
lalu nana duduk di atas ranjang.
kakinya bersila.
mengamati tangan kirinya memegang dompet ber merk...dan di dalamnya ada uang yang cukup banyak...serta kartu atm...yang lebih dari satu.
lalu ia menatap tangan kanannya...yang memedang telepon genggam dengan merk terkenal pula...di amatinya terdapat tiga kamera di belakan ponselnya dan tanda apel yang sudah bekas gigitan.
"bukankah ini ponsel dengan harga mahal itu?apakah ini nyata?atau jangan-jangan nanti jam dua belas malam akan berganti lagi seperti kehidupanku semula?"
gumamnya sambil tangannya meletakkan ponsel itu...terangkat...lalu mencubit pipinya.
"aduh.....waaah...ini nyata...sungguh nyata...."
ucap nana kegirangan.
lalu ia membawa dompet dan ponselnya turun dari ranjang,meletakkannya ke dalam tas nya kembali.
ia lalu berjalan mendekati lemari besaaar yang ada di dalam kamar tersebut.
nana membuka pintunya.
"uuuwwwaaaaa"
mulutnya menganga matanya seakan mau meloncat dari tempatnya.
"ini semua pakaianku??ini untukku??aku mimpi apa semalam...aku kenapa bisa ada di negeri dongeng??ini beneran kan?"
nana benar-benar tidak percaya.
lalu ia bergegas masuk kedalam kamar mandi.
lagi-lagi ia takjub dengan isi kamar mandinya.
ia mencoba semua tombol lalu mulai mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang pas untuk kulitnya.
lalu ia memakai handuknya,keluar kamar mandi dan menuju lemari pakaian yang tadi,
ia mulai memilih-milih pakaian yang pas...semua terlihat mewah...ini dres semua...dari dulu nana ingin memakainya dan terlihat seperti gadis-gadis pada umumnya,
namun karena kerjaannya kasar...nana harus memakai baju dan celana.
dan belum sekalipun mencoba pakaian indah seperti ini.
nana memilih satu pakaian dres pendek tanpa lengan yang sangat cantik.
sebelum memakainya...ia melihat sebuah laci tarik di atas gantungan baju.
nana pun menariknya,
matanya terbelalak melihat dalaman disana...mulai bra hingga celana dalam.
"apa ia ini juga mas rama yang menyiapkannya?haaaah..."
sambil matanya menatap ke atas menerawang membayangkan calon suaminya itu memilih pakaian dalam untuknya.
"ah...bodo amat...yang penting pakai dulu lah ya...baru jalan-jalan kaya inces di luar hotel,"
gumam nana.
setelah selesei memakai pakainnya...ia pun menuju meja rias di sebelah tempat tidurnya,
terlihat disana banyak sekali bedak dan lipstik beraneka pilihan warna.
nana mulai melihat-lihat bedak mana yang akan ia gunakan.
karena ia benar-benar polos dan tidak tau bedak apa saja dan urutannya yang mana dulu yang harus di pakainya.
lalu ia pun mengambil bedak tabur dan bedak pelembab.
serta lipstik yang lembut sesuai dengan warna bajunya.
menguncir kuda rambut lurusnya yang terasa halus dan wangi setelah keramas dengan syampo yang ada di kamar mandi.
benar-benar sangat polos...natural...
nana melangkah menuju pintu setelah selesei berdandan,
ia membuka pintunya kemudian keluar dari dalam kamarnya.
tak lupa ia membawa kunci kamarnya...
lalu nana naik lif yang menuju lantai bawah,namun lif itu hanya sampai lantai dua...jika nana ingin turun ke lantai dasar...ia harus menuruni anak tangga.
tibalah ia di lantai dua,
nana keluar dari lif menuju lantai dasar,dimana lobi berada,
nana ingin berjalan-jalan di luar hotel milik keluwarga calon suaminya itu.
dan saat nana menuruni anak tangga...ia berpapasan dengan seorang laki-laki...
tinggi juga gagah...wajahnya ganteng tapi pucat,
tanpa sadar ia menatap laki-laki itu,
namun saat laki-laki itu menatap balik nana dan pandangan matanya bertemu...langsung nana membuang muka.melanjutkan jalannya menuruni anak tangga.
"nana...jangan macem-macem...kamu sudah punya calon suami...meski kamu belum pernah bertemu dengannya...entah dia hitam...pendek...gendut...atau pesek...yang penting bunda farida sayang padamu nana...itu sudah cukup."
gumam nana yang tanpa sadar laki-laki tadi mengikutinya.
"tunggu!!"
suara laki-laki yang ada di belakangnya.
"apa dia memanggilku?kumohon...tuhan...jangn berikan aku skandal..."
desah nana lalu menghentikan langkahnya dengan terpincang-pincang itu namun sudah mendingan.
lalu laki-laki itu jongkok mengamati kaki nana yang masih di bebat nya saat usai mandi tadi.
"apa kakimu masih sakit?"
tanya laki-laki itu.
"apa...kenapa ia bertanya padaku seperti itu...apa kita se akrab itu?"
pikir nana.
"oh maaf...kita tidak saling kenal...jadi aku mohon...biarkan aku lanjutkan jalanku ya tuan..."
kata nana memohon diri.
"apa kau akan mengabaikan calon suamimu?"
kata laki-laki yang berdiri di belakangnya itu.
seketika nana memghentikan langkahnya,
ia berbalik menatap laki-laki tinggi di hadapannya itu kini.
menatapnya lekat-lekat.
"kamu...mas rama?"
tanya nana pada laki-laki di depannya itu.
laki-laki tampan namun berwajah pucat itu pun hanya tersenyum dan mengangguk.
"maafkan aku mas...aku tidak tahu kalau itu kamu...aku kira...kamu datangnya masih nanti menjelang makan malam...sekarang aku lapar...aku pingin makan...tadi pagi hanya makan mie instan,"
ucap jujur nana.
lalu mas rama hanya mengelus puncak rambut nana saja,sambil menggandeng tangan nana mengajaknya turun.
"kau mau makan apa?"
tanya mas rama.
"makan apa saja mas...yang penting mengenyangkan murah...dan banyak..."
ucap polos nana.
namun hanya di balas senyum lembut oleh calon suaminya itu.
"baiklah...mari kita cari makanan yang kamu mau itu,"
kata rama dengan nada lemahnya.
"oh ya...namamu?"
tanya rama di sela jalan mereka...
dan para staf yang melihat mereka pun menyapanya.
"namaku mina mas...tapi panggil saja aku nana,"
jawab nana sambil terus mengekori calon suaminya.
"tunggu,"
kata nana sambil menarik tangan yang sedang menggenggamnya.
lalu menghentikan langkahnya,yang di susul rama berhenti juga.
"apa kau baik-baik saja mas?apa tidak sebaiknya kita makan di restoran hotel saja?"
tanya nana pada calon suaminya itu.
"apa kau khawatir aku akan mati tiba-tiba di tepi jalan?"
ucap rama tiba-tiba.
"bu....buu...bukan seperti itu..."
ucap nana terbata-bata.
"lalu?"
tanya rama.
"aku hanya...mengkhawatirkanmu mas...apa aku salah?"
ucap jujur nana.
lalu rama berbalik menatap calon istrinya itu.
"aku malah ingin...mengukir kenangan indah bersamamu sebelum aku benar-benar pergi dan tidak bisa melihatmu lagi,"
ucap rama tiba-tiba yang membuat hati nana sesak.
sangat sesak.
"baiklah mas...mari kita sambil jalan...tapi pelan-pelan aaja ya...kakiku masih sedikit sakit."
alasan nana agar rama berjalan pelan-pelan.
rama hanya tersenyum dan mengangguk.
"apa kau mau naik mobil? mungkin untuk mencari tempat makan yang tepat untuk kita,"
ucap rama yang langsung di angguki nana.
merekapun berjalan bersama menuju mobil yang terparkir di depan lobi hotel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Murtini Marlove
la trus klw rama mati jada donk nana nya kn kasian
2020-08-03
0
Chicie Iteunk
😭😭😭😭😭😭
2020-06-26
0
Shilva Yani
sedih Thor😭😭😭😭
2020-06-15
0