nana pun terpaku sejenak,
"keluarga surya wijaya?"
"sepertinya...aku pernah dengar nama itu..."
gumam nana yang tanpa sengaja di dengar oleh ibu itu.
"mungkin kamu dengar nama klinik?"
kata ibu itu.
"atau rumah sakit bersalin?"
katanya lagi...
"atau hotel mungkin?"
sahutnya lagi.
"putra ibu yang ke dua tadi,
si...arif...dia dokter spesialis kandungan di rumah sakit bersalin milik keluarga,dia pulang dari luar negeri...karena menggantikan kakaknya,
saat ini kakanya sedang sakit,"terang ibu itu lagi.
"lagi-lagi...kenapa dia bercerita padaku?"
pertannyaan nana itu muncul terus di pikirannya.
"tapi bu...aku melihat nama itu familiar bu...tapi dimana...?"
pikira nana mulai mengingat ingat.
hingga beberapa saat sudah ia mengingat.
tiba-tiba...
"oh iya bu...aku punya...foto copy kartu keluarga atas nama surya wijaya bu..."kata nana dengan mantap nya.
namun...ibu-ibu itu sepertinya sudah tahu...ia hanya membalas perkataan nana dengan senyum ramahnya.
"oh ya...benarkah nak...ibu ingin melihatnya..."
ucap ibu-ibu itu.
nana pun berusaha bangkit ia terpincang-pincang di bantu ibu itu untuk menuju lemari usang yang ada di pojok ruangan.
nana berjalan menuju lemari pakaian nya,
ia membuka pintu lemarinya lalu mengambil map warna biru disana,
lalu ia melangkah menuju tempat duduknya kembali,
nana mulai membuka map itu perlahan-lahan...
sampai...matanya terbelalak...melihat foto copyan kartu keluarga tersebut.
"ini ni bu...benar kan nana bilang...disini...ini paling atas...namanya...surya wijaya..lalu...istrinya farida..."
mata nana tak berhenti terbelalak dan mulutnya menganga...tak percaya.
"tapi disini tidak ada nama rama surya wijaya dan arif surya wijaya,"kata nana lagi.
"karena mereka belum lahir waktu itu nak,"
tiba-tiba ucap ibu-ibu itu.
yang makin membuat nana tak mengerti.
"iya nak...ibu ini namanya farida...kamu bisa panggil bunda juga seperti anak ibu tadi..."ucap ibu-ibu itu.
"maksud ibu apa?"hampir nana tidak percaya.
"dulu...almarhum kakek kami...dan kakek kamu...adalah teman seperjuangan...mereka berjanji...jika mereka selamat...dalam menjalankan misinya...mereka akan menjodohkan cucu mereka kelak..."
"bunda sudah mencari keberadaan kalian...tidak tahu nya ketemu karena kecelakaan tadi...bunda sangat senang..."
ucap bunda farida dengan wajah berbinar nya.
"bu...anda tidak salah minum obat?"
canda nana dengan masih kebingungannya.
"nak...bunda tidak pernah berbohong...kamu adalah calon menantu bunda untuk rama anak pertama bunda...kamu harus menjalankan janji kakekmu bukan?kamu tidak ingin mengecewakan kakekmu kan?"
kata ibu itu yang membuatnya tercengang.
sesaat...nana pun memikirkan...
"oh...ternyata...kakek meninggalkan ini...untukku...agar...aku menikah dengan cucu teman kakek..."
pikir nana dalam diamnya.
"tapi bu...eh bund...anda tahu sendiri bagaimana keadaan saya...saya tidak punya apa-apa...sedangkan keluarga bunda...orang yang cukup terhormat,terpandang..."
ucap nana menerangkan...
"nak...justru itu...kami sudah punya semuanya...kami juga tidak kekurangan apapun...hanya...kami butuh menantu untuk anak pertama kami...karena..."
kata bunda terputus dengan airmata menggenang...dan hampir terjatuh.
"kenapa bu?ada apa?"
tanya nana ingin tahu...kenapa ibu itu bisa menangis...
"rama...menderita sakit kangker otak stadium akhir nak...dan dia yang meminta ibu untuk segera memenuhi janji kakek nya,"kata ibu itu dengan sesenggukan.
"tapi bund...mas rama...apa dia akan sembuh?"
tanya nana penasaran.
"tidak nak...dia sudah di fonis hidup tidak lama lagi nak...tinggal menunggu hari saja,ia tahu...adiknya si arif...dengan sikap dan tempramen nya itu ia tidak akan mau melaksanakan janji kakeknya,jadi...ibu mohon...mari kita penuhi...ke inginan almarhum kakek-kakek kita nak..."
ucap ibu-ibu itu.
"tapi bund...."
kata nana masih dengan keraguannya.
"kami akan menanggung hidupmu nak...kamu tidak perlu bekerja dan bersusah payah lagi nak...kamu akan jadi mantu ibu...kamu mau ya...menikah dengan rama?"
permohonan ibu itu sambil menggenggam tangan nana erat-erat...
"baik lah bu...jika kalian tidak apa-apa dengan menantu sepertiku"ucap nana apa adanya.
"kamu ikut pulang ke rumah bunda ya nak..."
kata ibu itu lagi.
"tidak bu...saya belum menjadi menantu bunda...apa kata orang aku sudah pulang ke rumah bunda..."
sahut nana.
"toh di rumah bunda itu pasti ada setan berdarah dingin itu,aku makin tak suka dan pasti menyebalkan,"
kata anna dalam hati.
"aku akan tetap bekerja seperti semula bu...sebelum menjadi menantu ibu,"kata nana.
"baiklah nak...kamu bisa panggil bunda ya mulai sekarang...jangan ibu-ibu terus..."
ucap bunda farida.
lalu nana pun mengangguk.
"lusa katanya kamu akan pindah...gimana kalau untuk sementara...kamu tinggal di hotel wijaya saja nak...itu hotel milik keluarga kita...jadi kamu akan nyaman disana...sebelum kamu masuk kerumah menjadi menantu bunda."ucap bunda tiba-tiba,
lalu nana pun menyetujuinya.
"baiklah bund...saya mau!"ucap jawaban nana.
"ayuk...kita ke hotel sekarang...dan biarkan pakaian mu di sini saja...di hotel kami sudah mempersiapkan pakaianmu nak.."ucap bunda lagi.
lalu nana pun menurutinya.
bunda membantu memapah nana untuk masuk ke dalam mobil,disana sudah ada pak supir yang tadi mengurus motor yang nana pinjam.
"gimana pak motornya?"
tanya bunda...
"sudah beres bu...sudah di ambil yang punya,"
jawab pak supir.
"baiklah pak...nanti urus semua barang-barang calon menantuku ini di rumah lamanya ya pak..."
kata bunda lagi.
"baik nyonya..."
sahut pak supir.
"nak...nanti malam...biar rama datang ke hotel untuk mengajakmu makan."kata bunda sambil mengajak nana maduk ke dalam mobil.
"baik bunda..."kata nana dengan senang.
lalu mobil pun masih melaju menuju ke hotel wijaya yang akan nana tinggali.
setengah jam sudah berlalu...hingga mobil memasuki kawasan hotel megah dengan taman dan parkiran luas sejauh mata memandang.
lalu mobil berhenti tepat di pintu masuk hotel,
bunda memapah nana untuk masuk kedalam hotel.
nana masih terpincang-pincang untuk masuk kedalam.
lalu saat mereka masuk...semua staf hotel sudah berkumpul,bak orang besar...nana dan bunda berjalan di sambut kanan kiri staf menunduk...menghormati keduanya yang lewat.
setelah itu nana dan bunda masuk ke dalam lift,
di dalam lift...sudah ada seorang wanita yang membantu memencetkan tombol lift yang akan keduanya tuju.
setelah lift terbuka...keduanya pun keluar...bunda dengan sigapnya...masih membantu memapah.
"bund...katanya mas rama dia sakit...kenapa...nanti dia mau datang kesini?bukan kah lebih baik aku saja bund yang menemui mas rama,"kata nana tiba-tiba.
"itu kemauan rama nak..."
kata bunda dan mengajak masuk nana ke dalam kamar ya.
"dia juga yang menyiapkan baju semua yang akan kamu pakai disini...meski dia tidak tahu...ukuran tubuhmu...tapi dia cukup semangat dan antusias menyambutmu sebagai calon istrinya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Andi Prasetya
bisa jadi Arif yg di jodohin tp Arif nya gak mau JD Rama yg mau
2020-03-26
1
Halimah Zahra
Sedih thoor.
2020-03-19
1
Ayusofiatun
ceritanya menyentun bget thor..😘😘
2020-03-17
2