perkenalan singkat

mina terlihat duduk di bangku usang dengan meja kosong di hadapannya,

hanya ada mangkuk yang sudah kosong disana,

ia habis memakan mie instan yang di belinya lalu di masak tadi,

"masih lapar..."

gumam mina sambil mengelus perutnya.

"hei....kau itu bagus rata seperti ini saja...jangan minta makanan lebih.."

canda mina pada perutnya.

tak lupa tangannya masih mengelus perutnya itu.

mina menatap jam yang ada di dindingnya,

dinding yang terbuat dari anyaman bambu tua.

waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh siang.

"kenapa waktu begitu cepat sekali..."

padahal hari ini hari terakhirnya ia libur kerja,

"pasti...besok bakal capek lagi seperti biasa...baiklah mina...semangat...kamu pasti bisa!"

tiba-tiba...

"na....nana...kamu dimana?"

terdengar seseorang memanggilnya.

memang namanya " mina sina..." namun orang sekitar...memanggilnya nana.

"iya bi...aku disini...ada apa?"

sahut nana pada orang yang sedang memanggilnya itu.

lalu nana bergegas keluar menemui orang yang mencarinya itu,

"ada apa bi mencariku?"

tanya nana pada orang itu.

"na...tolong dong...antarkan air galon ini ke empat tempat...di dekat persimpangan jalan besar sana.."

kata orang tersebut.

"aku sih mau saja bi...tapi...berapa upahnya ini?"

tanya nana pada orang itu.

"lima ribu gimana na?"

kata bibi itu berupaya tawar menawar.

"masak ia bi...cuma lima ribu?aku harus mengangkat empat air galon lo bi..."

ucap nana lagi.

"baiklah...ini yang terakhir...sepuluh ribu",

kata bibi itu.

"okelah...akan aku antar kan bi..."

kata nana.

kemudian bergegas menuju motor yang terparkir di luar rumahnya,di atas motor ada empat galon yang sudah di tata di tatakan sedemikian rupa.

nana mulai menaikinya...dan melaju mengendarai motor itu menyusuri jalanan menuju rumah yang di tuju...

bibi tadi sudah memberi tau...rumah mana saja yang harus di beri air galon itu.

saat hampir berada di jalan raya...nana lupa ia memakai motor dengan membawa air galon di samping kanan kirinya.

tiba-tiba...

"bruuuaaaakkk"

motor yang di kendarai nana sebelah kanan menghantam mobil mewah di sampingnya.

sontak nana pun terjatuh,terguling dan air galon yang ia bawa...menggelinding...dan pecah,

yang satunya langsung anjlok dari motor dan pecah pula..

untungnya yang dua sudah ia serahkan pada pemiliknya tadi.

sontak nana tergopoh-gopoh bangun dari tempatnya terguling.

"aaaahhh....kakiku..."

pekik nana yang merasa kakinya sangat-sangat sakit untuk berdiri.

lalu keluarlah ibu-ibu dari mobil mewah tersebut.

ia kaget...mobil mewahnya tergores cukup panjang dan terlihat penyok di ujungnya.

nana sudah mulai panik...ia benar-benar takut...jika ibu-ibu itu marah padanya atas kesalahannya.

tiba-tiba....

"nak...kamu tidak apa-apa nak?"

tanya ibu-ibu yang sangat cantik itu.

hati nana seketika plooong mendengan suara ibu-ibu itu yang begitu halus dan sepertinya meng khawatirkannya.

"bu...maaf...maaf kan nana bu...nana ceroboh..."

ucap permintaan maaf nana.

lalu pak supir ibu itu turun untuk meminggirkan motor dan air galon yang menggelinding,

"pak...kamu urus dulu ya disini...nanti aku kabari kalau sudah beres",

kata ibu itu yang langsung mengajak nana naik ke dalam mobil di kursi penumpang bagian depan.

lalu ibu itu naik di kursi kemudi nya.

"ibu bisa naik mobil?"

tanya nana tak percaya.

"tentu...aku bisa nak..."

ucap ibu yang duduk di sampingnya itu.

"kita ke rumah sakit dulu ya nak...!"

ajak ibu-ibu itu pada nana.

"panggil aku nana saja bu...aku baik-baik saja...hanya terkilir sedikit,nanti juga sembuh...tolong antar aku pulang saja bu...aku benar-benar ingin pulang",

ucap nana.

"baiklah nak...mari aku antar kamu pulang."

kata ibu-ibu itu.

lalu mobil yang di kemudikan ibu itu pun melaju menuju alamat yang di berikan nana untuk nya.

mobil memasuki gang kecil...lalu berhenti di rumah tua yang berada di ujung jalan.

"itu nak rumah kamu?"

ucap ibu-ibu itu sambil menunjuk rumah nana.

"benar bu...itu rumah saya sampai lusa depan"

kata nana pada ibu-ibu itu.

"kenapa sampai lusa depan saja?"

tanya ibu-ibu itu penasaran.

"seminggu yang lalu...nenek saya sudah meninggal bu...dan saya harus pindah kontrakan karena sewanya sudah habis ,"

kata nana dengan senyumnya.

namun ekspresi ibu itu sangat terkejut,

"jadi nenek kamu...nenek nur sudah meninggal?"

kata ibu itu.

"kok anda tau nama nenek saya bu?"

tanya nana penasaran.

"ceritanya panjang nak...kamu masuk dulu saja,"

ucap ibu-ibu itu.

lalu ibu itu pun memapah membantu nana berjalan menuju rumahnya.

nana pun mengajak ibu itu masuk kedalam.

lalu...di susul lah oleh ibu-ibu pemilik motor yang tadi meminta bantuan nana.

"lhoooh kok kamu pulang naik mobil bagus na?motor ku kamu kemanain?"

kata ibu-ibu itu nrocos begitu saja.

"motornya tadi menyerempet mobil saya...jadi...sekarang masih di bawa supir saya ke bengkel..."

kata ibu-ibu yang membawa mobil.

"lalu gimana urusan nya ini na?"

tanya ibu-ibu pemilik motor itu pada nana..

"dua galon pecah bi...nanti habis gajian nana ganti deh bi...sekarang nana tidak punya uang bi...aku mohon...pengertiannya ya."

ucap memelas nana.

"ouh...begini saja...bu...saya ganti galon-galon ibu yang pecah itu dengan uang,nanti ibu beli yang baru saja,"

kata ibu-ibu yang membawa mobil.

"nah gitu dong...kan nggak ribet..."

ucap ibu-ibu pemilik motor.

"pokoknya...aku mau...motorku pulang sudah jadi ya na...awas kalau masih ngadat,"

ucapnya lagi setelah mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu.

lalu orang itu pun keluar.

"kenapa anda memberi uang dia banyak sekali bu?padahal...galon-galon itu tidak seberapa",

ucap nana.

"biar lah nak...yang penting dia cepat pergi...biar kamu cepat istirahat."

ucap ibu-ibu itu.

nana pun berbaring di kursi rotan yang ada di dalam rumahnya.

beberapa saat...nana melihat ibu-ibu itu menelfon seseorang untuk mengantarkan obat.

hampir setengah jam...ibu-ibu itu datang dari luar dengan seseorang yang sangat tampan,bertubuh gagah tingi dan kekar...terlihat mengecap di kemeja yang ia kenakan.

"roti sobek",

persis seperti itu.

tanpa sadar nana menatapnya lekat-lekat sampai sosok itu duduk di bangku depannya dan menarik kasar kakinya yang sakit.

"auuuhhh....sakit tau...jangan asal pegang tarik saja,"

ucap nana seketika dengan masih meringis menahan nyeri kakinya.

lalu orang yang super tampan di depannya itu melirik dengan sinisnya ke arah nana.

ibu-ibu itu hanya mencengkeram lembut pundak laki-laki tampan yang ada di depannya itu.

"ini anak saya yang nomer dua nak...kenalin...namanya arif,"

kata ibu-ibu itu.

"nama lengkapnya arif surya wibawa.

karena suami saya...namanya surya wibawa."

canda ibu-ibu itu pada nana.

namun nana hanya tersenyunm kecut,karena sungguh candaan ibu itu tidaklah lucu.

"kenapa ibu ini mengenalkan semua keluwarganya ya..."

ucap nana dalam hati karena kebingungan.

"ouh ya nak...saya masih punya satu lagi,

anak pertama...namanya rama surya wibawa",

lalu anak ibu itu kini sudah selesei membebat kaki nana yang terkilir.

"baiklah bund...sudah beres...aku kembali ke klinik dulu,"

kata laki-laki itu dengan suara yang terkesan dingin dan datar.

"satu lagi bund...kenapa juga bunda memberi tau nya tentang nama-nama keluwarga kita."

sambil berlalu meninggalkan tempat nya.

namun ibu-ibu itu hanya tersenyum menanggapi perkataan puteranya itu.

"sudah nak...jangan di masukkan ke hati...putera kedua ibu memang berwatak pendiam dan terkesan dingin pada orang yang baru dia kenal,dia baru pulang dari luwar negeri,

namun...anak ibu yang tertua...rama,dia sangat ramah dan ceria nak,"

ucap ibu itu karena melihat nana nyengir dengan perkataan arif barusan.

Terpopuler

Comments

Wahyu Ramadani

Wahyu Ramadani

Kediri hadir

2020-10-21

0

Dewi Purwani

Dewi Purwani

jodohnya Nana yang no 1 atau no 2 ya thor

2020-08-22

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

pst no 3 yg di jodohin y thor?? hihai

2020-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 masih hari berkabung
2 perkenalan singkat
3 terkuak
4 kesan pertama
5 janji
6 panggulan
7 balasan pesan
8 dua hari menjelang
9 saling tak suka
10 menepati janji
11 hari pernikahan
12 lagi-lagi kesedihan
13 bantal yang nyaman
14 terpesona pandangan pertama
15 pemandangan itu
16 mulai melunak
17 pengakuan tanpa rencana
18 tipu muslihat
19 aroma lemon segar
20 ucapan yang mengena
21 honey vs cutie pie
22 membekas
23 saling cemburu
24 balasan yang sama
25 hari pertama
26 sedikit perkembangan
27 lagi lagi tidak jadi
28 ladang rumput yang luas
29 nonton
30 sepercik cemburu
31 menggemaskan
32 keinginan
33 alasan
34 alasan 2
35 manis
36 rencana
37 hampir gila karena cinta
38 akhirnya ketemu juga
39 siaga
40 sakitnya tiada tara
41 berharap ini hanya mimpi
42 tanpa bisa di ungkapkan dengan kata kata
43 terpukau
44 hotel Garden
45 malu namun butuh bantuan
46 uneg uneg selama ini yang tersimpan
47 perasaan bergidik
48 semua bermula
49 sikap yang berbeda
50 berangkat berdua dan pulang bertiga
51 lagaknya membuat orang salah paham
52 ketika cinta sudah berperan
53 kata kata yang melegakan
54 dingin yang menghanyutkan
55 sedikit lagi
56 sensai baru
57 yang pertama dan terakhir
58 tahap kejutan
59 dan akhirnya
60 lembaran baru pengantin baru
61 kehampaan
62 kambuh...
63 saling merasa bersalah
64 saling mengkhawatirkan
65 Rencana
66 tanpa kasihan
67 ngedumel
68 menggoda yang langka
69 rencana 2
70 pagi yang luar biasar
71 pancaran segar
72 canda ceria di meja makan
73 haru bunda
74 Hal sepele yang membingungkan
75 Emosi yang tertahan dan di tekan
76 Tuduhan
77 Tanya jawab
78 Cincin kenangan
79 Penyelesaian misi
Episodes

Updated 79 Episodes

1
masih hari berkabung
2
perkenalan singkat
3
terkuak
4
kesan pertama
5
janji
6
panggulan
7
balasan pesan
8
dua hari menjelang
9
saling tak suka
10
menepati janji
11
hari pernikahan
12
lagi-lagi kesedihan
13
bantal yang nyaman
14
terpesona pandangan pertama
15
pemandangan itu
16
mulai melunak
17
pengakuan tanpa rencana
18
tipu muslihat
19
aroma lemon segar
20
ucapan yang mengena
21
honey vs cutie pie
22
membekas
23
saling cemburu
24
balasan yang sama
25
hari pertama
26
sedikit perkembangan
27
lagi lagi tidak jadi
28
ladang rumput yang luas
29
nonton
30
sepercik cemburu
31
menggemaskan
32
keinginan
33
alasan
34
alasan 2
35
manis
36
rencana
37
hampir gila karena cinta
38
akhirnya ketemu juga
39
siaga
40
sakitnya tiada tara
41
berharap ini hanya mimpi
42
tanpa bisa di ungkapkan dengan kata kata
43
terpukau
44
hotel Garden
45
malu namun butuh bantuan
46
uneg uneg selama ini yang tersimpan
47
perasaan bergidik
48
semua bermula
49
sikap yang berbeda
50
berangkat berdua dan pulang bertiga
51
lagaknya membuat orang salah paham
52
ketika cinta sudah berperan
53
kata kata yang melegakan
54
dingin yang menghanyutkan
55
sedikit lagi
56
sensai baru
57
yang pertama dan terakhir
58
tahap kejutan
59
dan akhirnya
60
lembaran baru pengantin baru
61
kehampaan
62
kambuh...
63
saling merasa bersalah
64
saling mengkhawatirkan
65
Rencana
66
tanpa kasihan
67
ngedumel
68
menggoda yang langka
69
rencana 2
70
pagi yang luar biasar
71
pancaran segar
72
canda ceria di meja makan
73
haru bunda
74
Hal sepele yang membingungkan
75
Emosi yang tertahan dan di tekan
76
Tuduhan
77
Tanya jawab
78
Cincin kenangan
79
Penyelesaian misi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!