NIKMATILAH PENYESALANMU MAS

NIKMATILAH PENYESALANMU MAS

001

" Amel..! "

Kemana sih tu anak, dari tadi dipanggil kok gak kelihatan batang hidungnya, dasar wanita kampung, bikin emosi saja hobinya.

" Amel...! , Amel..!"

" Assalamualaikum bu. "

" Kalo datang itu tolong dibiasakan ucapkan salam dulu bu, jangan malah teriak2 begitu, ini bukan hutan, malu didengar sama tetangga."

" Heh... Tidak usah sok nasehati saya segala, mau ucap salam kek tidak kek terserah saya ngapain kamu mau repot, dasar menantu tidak tau sopan santun. "

" Lagian kamu lagi ngapain sih dipanggil dari tadi bukanya jawab malah muncul langsung sok sokan begitu."

" Maaf bu, tadi saya lagi jemur pakaian dibelakang, makanya tidak dengar waktu ibu panggil."

" Memangnya ada apa ibu kesini pagi2...?."

" Ada apa, ada apa..."

" Kenapa kemaren sore kamu larang irfan datang kerumah..?."

" Maksud kamu apa larang2 irfan begitu, kamu lupa irfan itu anak saya, hah...!."

" Maaf bu, saya tidak bermaksud begitu, tapi memang kemaren sore itu saya betul2 butuh bantuan mas irfan. "

" Dan mas irfan juga tidak keberatan kok bu, mas irfan bilang nanti sore pulang kantor baru mau kerumah ibu. "

" Halaaah..., pinter sekali kamu cari alasan."

" Sedangkan irfan bilang sendiri ke saya kalo kamu nyata2 larang dia pergi kerumah."

" Jangan pikir saya tidak tau ya dengan akal bulusmu itu. "

" Kamu mau kuasai anaku kan, kamu sengaja mau jauhkan saya dengan anakku. "

Amel mengerutkan keningnya merasa heran saat mendengar apa yang ibu mertuanya katakan, masa sih mas irfan ngomong begitu ke ibu, maksudnya apa coba, nyata2 kemaren mas irfan sendiri yang bilang begitu, tapi kenapa ibu ngomong begitu ya, ungkap amel dalam benaknya.

" Astagfirullah ibu, saya tidak pernah punya pikiran seperti itu bu."

" Kenapa ibu bisa berpikiran jelek begitu ke saya, lagian mana mungkin saya melarang mas irfan un.. "

" Hallaaaah... Tidah usah munafik."

" Wanita kampung seperti kamu apa sih yang tidak bisa kamu lakukan, apa lagi sekarang anaku irfan sudah jadi pengusaha sukses banyak uangnya."

" Pasti kamu akan lakukan segala cara untuk menguasai anaku, iya kan. ?,"

" Ngaku saja kamu...!."

" Tidak usah pura pura, karna ke pura puraanmu tidak akan mempan didepan saya, ngerti kamu...!. "

SAKIT... Itulah yang amel rasakan saat ini, hatinya seperti tersayat sayat belati yang berkarat, bukan kali ini saja mendapat tuduhan2 yang sama sekali tidak benar, tapi sudah berkali kali, namun amel.masih tetap sabar untuk menghadapi ibu mertuanya yang memang sejak awal pernikahannya tidak pernah memberikan restunya.

" Jadi ibu pagi2 datang kerumah saya hanya untuk mengatakan itu. "

" Sudah berapa kali ibu menuduh saya dengan tuduhan yang sama."

" Apa ibu lupa kesuksesan yang mas irfan raih itu juga tidak lepas dari campur tangan saya."

" Karna saya dan mas irfan sama2 berjuang dari nol sampe akhirnya bisa menjadi yang seperti sekarang."

" APAAA.... Ada campur tanganmu. "

" Hahaha..... amel amel.."

" Kalo mimpi itu jangan ketinggian deh, lagian nih ya, wanita kampung dan miskin seperti kamu ini memangnya bisa apa...?. "

" Terserah ibulah mau ngomong apa, percuma saya bicara panjang lebar tapi ibu tidak akan percaya juga.."

" Yaa iyalah, Ngapain saya harus percaya sama kamu, bikin harga diriku jatuh saja."

Amel hanya menggelapkan kepalanya karna merasa tidak habis pikir dengan jalan pikiran ibu mertuanya.

" Ibu sudah sarapan, kalo belum sarapan dulu, kebetulan tadi saya ada masak lebih selain buat sarapan mas irfan."

" Tidak, saya tidak selera, palingan kamu cuma buat nasi goreng kan buat sarapan...?."

" Saya mau cari sarapan di cafe saja. "

" Ingat eee kamu jangan larang anaku lagi untuk kunjungi saya dirumah, awas saja kamu kalo berani larang2 lagi."

Usai mengatakan itu bu melisa melenggang pergi begitu saja dengan pongahnya tanpa pamit ataupun mengucapkan salam.

Melihat kelakuan ibu mertuanya amel hanya bisa ngelus dadanya, ya allah sampe kapan sikapnya akan seperti itu, pada hal ini sudah hampir 2 tahun usia pernikahannya, tidak mau larut dengan apa yang terjadi amel langsung duduk sarapan untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan sebelum melanjutkan pekerjaan rumah yang lainya.

Kriiiing

Kriiiing

Kriiiiing

" Assalamualaikum ma."

" walaikumsalam nak, apa kabarmu sayang...?? "

" Alhamdulilah kabar amel baik dan sehat ma, mama dan papa gimana kabarnya sehat...?."

" mama dan papa sehat2 saja sayang, jangan kuatir, bagaimana dengan suamimu nak...?."

" Mas irfan baik2 saja ma, sejauh ini aman dan semoga kedepanya selalu begitu, mohon doanya ya ma."

" Pasti sayang, mama dan papa akan selalu mendo'akan rumah tanggamu agar selalu SAMAWA."

" Amiiiiin, makasih ya ma."

" Sama2 sayang, ngomong2 lagi bikin apa nak, apa lagi masak sama beres2 rumah...?."

" Iya ma, ini tadi baru selesai sarapan pas mama telpon."

" Ooh maaf ya mama ganggu."

" Tidak apa2 ma, tidak ganggu sama sekali, saya malah senang kok mama nelpon aku hehehe."

" Syukurlah, tapi lebih baik cari art nak biar bisa bantu beres2 rumah, kasian kamu kecapean urus rumah sendirian, nanti bicarakan dengan suamimu minta pendapatnya."

" Iyaa ma makasih saranya, nanti aku bicarakan dengan mas irfan, sudah dulu ya ma aku mau lanjut beres2 dulu keburu siang nanti."

" Ya nak,sampaikan salam mama papa untuk suamimu."

" Assalamualaikum.."

" Walaikumsalam..."

\=\=\=\=\=\=\=

" Mas saya mau bicara sebentar boleh...?."

setelah selesai makan malam saat santai diruang keluarga sambil nonton tv amel memutuskan untuk bicara dengan suaminya soal saran dari mamanya siang tadi untuk mencari art biar ada yang membantunya untuk mengurus rumah.

" Boleh sayang, mau bicara soal apa, apa mau nanya soal tadi aku kerumah ibu...?, Maaf ya saya belum sempat cerita."

" Tidak apa2 mas, aku bukan mau bicara soal itu kok, tapi soal lain."

" Oh yaa... Jadi Soal apa sayang...? " Tanya irfan penasaran.

" Aku mau minta pendapat mas sekalian mau minta ijin kalo boleh."

" Pendapat...?, Ijin....?, " Irfan semakin bingung dan penasaran dengan maksud istrinya.

" Mmm itu mas... Boleh tidak aku nyari art untuk bantu2 aku dirumah."

" Maksud aku kalo ada yang bantu2 kan akunya jadi tidak terlalu capek mas, bisa lebih fokus ke program hamil yang sedang aku jalani."

" Mas kan tau sendiri dokter bilang aku tidak boleh terlalu capek dan stres apa lagi saat lagi program begini, gimana boleh...?."

Irfan berusaha mencerna setiap kata yang diucapkan istrinya dan detik itu juga jadi merasa bersalah karna membiarkan istrinya mengurus rumah seorang diri, pada hal jangankan 1 art, 5 art sekaligus ia mampu membayar, dan saat istrinya bertanya barulah ia sadar kenapa tidak dari kemaren2 melakukan itu, pada hal dirumah orang tuanya sudah pake jasa art begitupun dirumah orang tua istrinya juga, lalu dengan tersenyum langsung menyetujui keinginan istrinya.

" Boleh sayang, mau dicarikan art berapa...?, 2 atau 5 art sekaligus biar nanti mas hubungi pihak yayasan yang menyediakan jasa art."

" Tidak usah banyak2 mas, 3 saja cukup, tapi saya mau yang usianya di atas 40 ya mas."

" Kok begitu...?, " Irfan merasa heran dengan permintaan istrinya.

" Yaa tidak apa2, pokoknya saya mau yang usianya di atas 40, itu pun orangnya harus yang bener2 baik dan tau aturan."

" Cieeee... Ada yang cemburu nih kalo ada art yang muda2..!, " Goda irfan sambil menaik turunkan alisnya.

" Apaaan sih mas, sapa juga yang cemburu."

" Saya hanya menjaga saja, sekarang kan pelakor lagi merajalela dan menyamar disegala bidang, jadi wajar dong saya waspada, " Jawab amel tegas.

" Iya sayang, mas cuma bercanda kok, itu lebih bagus dan mas juga setuju kita cari art yang usianya di atas 40. '

" Makasih ya mas."

" Sama2 sayangku, apa sih yang tidak buat istri cantiknya mas ini hmmm."

Amel senyum malu2 sambil nyandar dibahu suaminya...

" Udah malam kita masuk kamar yuk,mas juga lagi butuh vitamin nih."

" Vitamin...?, Mas sakit...?."

" Tidak, sehat begini kok dibilang sakit sih."

" Tadi mas bilang butuh vitamin...?."

" Ya vitamin itu sayang yang biasa mas minta sebelum kita tidur, masa lupa ih.... Boleh yaa please....!. "

Mendengar itu amel hanya menggangguk sebagai jawaban, meskipun itu sudah menjadi kebiasaan setiap harinya tapi tetap saja debaran2 itu selalu bergerak liar disudut hatinya setiap suaminya meminta haknya.

Mendapat anggukan sebagai jawaban mata irfan langsung berbinar dan tanpa membuang waktu langsung membopong tubuh mungil istrinya menuju kamar tempat dimana biasa memadu kasih.

\=\=\=\=\=\=\=

3 bulan kemudian

" Bagaimana irfan, sudah kamu putuskan..?."

" Kasian viona lho sudah nunggu2 tapi kamunya malah ogah2an kasih jawaban."

" Apa sih yang kamu takutkan, kalo soal istrimu tenang saja, wanita bodoh itu tidak akan tau selama kamu tidak kasih tau."

" Wanita bodoh itu istriku bu, ibu lupa, dia juga yang menemani aku dari belum punya apa2 sampai bisa dititik sekarang ini."

" Jasanya begitu besar dalam hidupku, apa ibu mau menutup mata atas semua fakta itu...?."

" Baru sekarang ibu nyuruh saya balikan sama viona yang nyata2 dulu pergi ninggalin aku hanya karna aku miskin. "

" Kamu saja yang bikin diri miskin, pada hal bapak sama ibu selalu kasih kamu fasilitas, tapi kamu selalu nolak."

" Coba kamu tidak bikin diri sok miskin pasti viona tidak akan tinggalkan kamu, lagian wajar dulu ninggalin kamu karna kamu kan tau sendiri viona itu anaknya orang kaya."

" Kamu ini gimana sih, masa soal begitu saja tidak tau."

" Tau lah bu, saya lagi pusing banyak kerjaan jadi tolong jangan ibu tambah lagi dengan permintaan ibu yang aneh2 itu. "

" Lagian saya sudah mulai mencintai amel bu."

" APA...!, " Cih.. Yang benar saja kamu irfan."

" Kamu anaku jadi ibu tau seberapa besar cintamu untuk viona, dan seberapa gilanya kamu waktu dulu ditinggalkan viona."

" Itu dulu bu, seiring berjalanya waktu kan perasaanku bisa berubah."

" Halah, Stop omong kosong, ibu tau dan jangan coba kamu bohong sama ibu karna ibu yakin cintamu untuk viona masih besar sama seperti dulu. "

" Ibu kenapa sih, akhir2 ini kayanya getol banget nyuruh irfan balikan sama viona."

" Apa yang sebenarnya ibu rencanakan...?."

" Ibu tidak usah aneh2 sudah, harusnya itu ibu mendukung rumah tanggaku sama amel baik2 saja, bukanya malah mau dihancurkan."

" Lagian apa ibu tidak mikir apa, bagaimana kalo sampai bapak tau apa yang ibu lakukan ini, pasti bapak akan marah besar ke ibu."

" Bapakmu tidak akan tau selama kamu tidak kasih tau, lagian yang mau menghancurkan rumah tanggamu itu siapa hah...!."

" Ibu itu hanya minta kamu jadikan viona istri keduamu itu saja tidak lebih."

" APAAAA...! Ibu gilaaa. "

" APAAA....!, " Berani sekali kamu ngatain ibu gila."

" Mau jadi anak durhaka kamu hah, mau ibu kutuk kamu jadi kodok, iya."

" Maaf bu, saya tidak bermaksud begitu, ibu juga sih kenapa bicara begitu, memangnya viona mau jadi istri kedua...?. "

" Jadi kamu mau, beneran kamu mau, kamu tidak bohong sama ibu kan...?. "

" Ibu apaan sih, irfan kan cuma nanya bu."

" Ck, kamu ini, ibu sudah senang baru, kalo ibu berani bilang begitu itu artinya viona mau."

" Karna kemaren viona sendiri yang bilang waktu datang kerumah, dia bilang seandainya kamu tidak mau ceraikan istrimu yang kampungan itu, tidak apa2 dia iklas jadi istri keduamu."

" Dia bilang mau jadi yang pertama atau kedua tidak masalah yang penting bisa bersama kamu trus."

Mendengar apa yang ibunya katakan hati irfan perlahan mulai goyah, benarkah viona mau jadi istri kedua, kalo boleh jujur sebenaranya rasa itu belum hilang sampe sekarang karna bagaimanapun viona adalah cinta pertama irfan, 5 tahun menjalin kasih asmara bukanlah waktu yang sebentar, banyak kenangan indah yang terukir selama kebersamaanya, bahkan sekarang ketika nama itu selalu di sebut ibunya debaran2 itu kembali datang tanpa bisa dicegah meskipun akal sehatnya tetap berusaha menolak, ya allah bagaimana ini.

" Heh malah melamun...!, Bagaimana....?."

" Ibu tidak mau tau pokoknya, mau tidak mau suka tidak suka, kamu harus nikah sama viona TITIK tidak pake KOMA."

" Ck... ibu apaan sih, main paksa saja, saya tidak bisa jawab sekarang bu, biarkan saya berpikir dulu sebelum saya mengambil keputusan, karna ini semua menyangkut masa depanku juga."

" Kalo boleh tau kenapa ibu ngotot sekali irfan harus nikah dengan viona, tidak mungkin kan kalo tidak ada sesuatu yang ibu incar..?. "

" Ck kamu ini, kenapa kamu tanyakan itu lagi...?. "

" Hehehe.. Kan tadi belum ibu jawab pertanyaan irfan."

" Nanti sore saja saat kamu pulang kantor langsung kerumah ibu, biar ibu bisa jelaskan semuanya."

" Sekarang ibu lapar jadi tidak bisa konsentrasi lagi, ibu mau cari makan dulu sekalian pulang."

" Ooh ya sudah kalo begitu , irfan juga mau lanjut kerja, gara2 ibu kerjaanku jadi terlantar."

" Dasar anak durhaka, sini kasih uang, ibu pengen makan di restoran."

" Kok jadi minta uang sih, memangnya ibu tidak bawa uang...?."

" Ck Buruan, kasih 5 juta saja tidak usah banyak2."

" Bu, Cuma mau makan saja minta sampai 5 juta, ibu sendiri lho yang makan, yang benar saja bu."

" Ya ampun rifan, kamu perhitungan banget sih sama ibumu, selain buat makan kan ibu bisa buat keperluan yang lain."

" Buruan ibu sudah kelaparan ini, kamu juga tidak ada ahklak dari tadi ibunya disini tidak dikasih minum atau kue. "

" Hehehe... Maaf bu, kan ibu tidak minta. "

Kira2 apa ya keputusan yang irfan akan ambil, apakah akan mengikuti kemauan ibunya untuk menikahi cinta pertamanya, dan menghianati istri yang banyak berjasa dalam hidupnya...?, Wah jadi penasaran, ikuti terus ya ceritanya.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

keep dl 👍

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!