NovelToon NovelToon

NIKMATILAH PENYESALANMU MAS

001

" Amel..! "

Kemana sih tu anak, dari tadi dipanggil kok gak kelihatan batang hidungnya, dasar wanita kampung, bikin emosi saja hobinya.

" Amel...! , Amel..!"

" Assalamualaikum bu. "

" Kalo datang itu tolong dibiasakan ucapkan salam dulu bu, jangan malah teriak2 begitu, ini bukan hutan, malu didengar sama tetangga."

" Heh... Tidak usah sok nasehati saya segala, mau ucap salam kek tidak kek terserah saya ngapain kamu mau repot, dasar menantu tidak tau sopan santun. "

" Lagian kamu lagi ngapain sih dipanggil dari tadi bukanya jawab malah muncul langsung sok sokan begitu."

" Maaf bu, tadi saya lagi jemur pakaian dibelakang, makanya tidak dengar waktu ibu panggil."

" Memangnya ada apa ibu kesini pagi2...?."

" Ada apa, ada apa..."

" Kenapa kemaren sore kamu larang irfan datang kerumah..?."

" Maksud kamu apa larang2 irfan begitu, kamu lupa irfan itu anak saya, hah...!."

" Maaf bu, saya tidak bermaksud begitu, tapi memang kemaren sore itu saya betul2 butuh bantuan mas irfan. "

" Dan mas irfan juga tidak keberatan kok bu, mas irfan bilang nanti sore pulang kantor baru mau kerumah ibu. "

" Halaaah..., pinter sekali kamu cari alasan."

" Sedangkan irfan bilang sendiri ke saya kalo kamu nyata2 larang dia pergi kerumah."

" Jangan pikir saya tidak tau ya dengan akal bulusmu itu. "

" Kamu mau kuasai anaku kan, kamu sengaja mau jauhkan saya dengan anakku. "

Amel mengerutkan keningnya merasa heran saat mendengar apa yang ibu mertuanya katakan, masa sih mas irfan ngomong begitu ke ibu, maksudnya apa coba, nyata2 kemaren mas irfan sendiri yang bilang begitu, tapi kenapa ibu ngomong begitu ya, ungkap amel dalam benaknya.

" Astagfirullah ibu, saya tidak pernah punya pikiran seperti itu bu."

" Kenapa ibu bisa berpikiran jelek begitu ke saya, lagian mana mungkin saya melarang mas irfan un.. "

" Hallaaaah... Tidah usah munafik."

" Wanita kampung seperti kamu apa sih yang tidak bisa kamu lakukan, apa lagi sekarang anaku irfan sudah jadi pengusaha sukses banyak uangnya."

" Pasti kamu akan lakukan segala cara untuk menguasai anaku, iya kan. ?,"

" Ngaku saja kamu...!."

" Tidak usah pura pura, karna ke pura puraanmu tidak akan mempan didepan saya, ngerti kamu...!. "

SAKIT... Itulah yang amel rasakan saat ini, hatinya seperti tersayat sayat belati yang berkarat, bukan kali ini saja mendapat tuduhan2 yang sama sekali tidak benar, tapi sudah berkali kali, namun amel.masih tetap sabar untuk menghadapi ibu mertuanya yang memang sejak awal pernikahannya tidak pernah memberikan restunya.

" Jadi ibu pagi2 datang kerumah saya hanya untuk mengatakan itu. "

" Sudah berapa kali ibu menuduh saya dengan tuduhan yang sama."

" Apa ibu lupa kesuksesan yang mas irfan raih itu juga tidak lepas dari campur tangan saya."

" Karna saya dan mas irfan sama2 berjuang dari nol sampe akhirnya bisa menjadi yang seperti sekarang."

" APAAA.... Ada campur tanganmu. "

" Hahaha..... amel amel.."

" Kalo mimpi itu jangan ketinggian deh, lagian nih ya, wanita kampung dan miskin seperti kamu ini memangnya bisa apa...?. "

" Terserah ibulah mau ngomong apa, percuma saya bicara panjang lebar tapi ibu tidak akan percaya juga.."

" Yaa iyalah, Ngapain saya harus percaya sama kamu, bikin harga diriku jatuh saja."

Amel hanya menggelapkan kepalanya karna merasa tidak habis pikir dengan jalan pikiran ibu mertuanya.

" Ibu sudah sarapan, kalo belum sarapan dulu, kebetulan tadi saya ada masak lebih selain buat sarapan mas irfan."

" Tidak, saya tidak selera, palingan kamu cuma buat nasi goreng kan buat sarapan...?."

" Saya mau cari sarapan di cafe saja. "

" Ingat eee kamu jangan larang anaku lagi untuk kunjungi saya dirumah, awas saja kamu kalo berani larang2 lagi."

Usai mengatakan itu bu melisa melenggang pergi begitu saja dengan pongahnya tanpa pamit ataupun mengucapkan salam.

Melihat kelakuan ibu mertuanya amel hanya bisa ngelus dadanya, ya allah sampe kapan sikapnya akan seperti itu, pada hal ini sudah hampir 2 tahun usia pernikahannya, tidak mau larut dengan apa yang terjadi amel langsung duduk sarapan untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan sebelum melanjutkan pekerjaan rumah yang lainya.

Kriiiing

Kriiiing

Kriiiiing

" Assalamualaikum ma."

" walaikumsalam nak, apa kabarmu sayang...?? "

" Alhamdulilah kabar amel baik dan sehat ma, mama dan papa gimana kabarnya sehat...?."

" mama dan papa sehat2 saja sayang, jangan kuatir, bagaimana dengan suamimu nak...?."

" Mas irfan baik2 saja ma, sejauh ini aman dan semoga kedepanya selalu begitu, mohon doanya ya ma."

" Pasti sayang, mama dan papa akan selalu mendo'akan rumah tanggamu agar selalu SAMAWA."

" Amiiiiin, makasih ya ma."

" Sama2 sayang, ngomong2 lagi bikin apa nak, apa lagi masak sama beres2 rumah...?."

" Iya ma, ini tadi baru selesai sarapan pas mama telpon."

" Ooh maaf ya mama ganggu."

" Tidak apa2 ma, tidak ganggu sama sekali, saya malah senang kok mama nelpon aku hehehe."

" Syukurlah, tapi lebih baik cari art nak biar bisa bantu beres2 rumah, kasian kamu kecapean urus rumah sendirian, nanti bicarakan dengan suamimu minta pendapatnya."

" Iyaa ma makasih saranya, nanti aku bicarakan dengan mas irfan, sudah dulu ya ma aku mau lanjut beres2 dulu keburu siang nanti."

" Ya nak,sampaikan salam mama papa untuk suamimu."

" Assalamualaikum.."

" Walaikumsalam..."

\=\=\=\=\=\=\=

" Mas saya mau bicara sebentar boleh...?."

setelah selesai makan malam saat santai diruang keluarga sambil nonton tv amel memutuskan untuk bicara dengan suaminya soal saran dari mamanya siang tadi untuk mencari art biar ada yang membantunya untuk mengurus rumah.

" Boleh sayang, mau bicara soal apa, apa mau nanya soal tadi aku kerumah ibu...?, Maaf ya saya belum sempat cerita."

" Tidak apa2 mas, aku bukan mau bicara soal itu kok, tapi soal lain."

" Oh yaa... Jadi Soal apa sayang...? " Tanya irfan penasaran.

" Aku mau minta pendapat mas sekalian mau minta ijin kalo boleh."

" Pendapat...?, Ijin....?, " Irfan semakin bingung dan penasaran dengan maksud istrinya.

" Mmm itu mas... Boleh tidak aku nyari art untuk bantu2 aku dirumah."

" Maksud aku kalo ada yang bantu2 kan akunya jadi tidak terlalu capek mas, bisa lebih fokus ke program hamil yang sedang aku jalani."

" Mas kan tau sendiri dokter bilang aku tidak boleh terlalu capek dan stres apa lagi saat lagi program begini, gimana boleh...?."

Irfan berusaha mencerna setiap kata yang diucapkan istrinya dan detik itu juga jadi merasa bersalah karna membiarkan istrinya mengurus rumah seorang diri, pada hal jangankan 1 art, 5 art sekaligus ia mampu membayar, dan saat istrinya bertanya barulah ia sadar kenapa tidak dari kemaren2 melakukan itu, pada hal dirumah orang tuanya sudah pake jasa art begitupun dirumah orang tua istrinya juga, lalu dengan tersenyum langsung menyetujui keinginan istrinya.

" Boleh sayang, mau dicarikan art berapa...?, 2 atau 5 art sekaligus biar nanti mas hubungi pihak yayasan yang menyediakan jasa art."

" Tidak usah banyak2 mas, 3 saja cukup, tapi saya mau yang usianya di atas 40 ya mas."

" Kok begitu...?, " Irfan merasa heran dengan permintaan istrinya.

" Yaa tidak apa2, pokoknya saya mau yang usianya di atas 40, itu pun orangnya harus yang bener2 baik dan tau aturan."

" Cieeee... Ada yang cemburu nih kalo ada art yang muda2..!, " Goda irfan sambil menaik turunkan alisnya.

" Apaaan sih mas, sapa juga yang cemburu."

" Saya hanya menjaga saja, sekarang kan pelakor lagi merajalela dan menyamar disegala bidang, jadi wajar dong saya waspada, " Jawab amel tegas.

" Iya sayang, mas cuma bercanda kok, itu lebih bagus dan mas juga setuju kita cari art yang usianya di atas 40. '

" Makasih ya mas."

" Sama2 sayangku, apa sih yang tidak buat istri cantiknya mas ini hmmm."

Amel senyum malu2 sambil nyandar dibahu suaminya...

" Udah malam kita masuk kamar yuk,mas juga lagi butuh vitamin nih."

" Vitamin...?, Mas sakit...?."

" Tidak, sehat begini kok dibilang sakit sih."

" Tadi mas bilang butuh vitamin...?."

" Ya vitamin itu sayang yang biasa mas minta sebelum kita tidur, masa lupa ih.... Boleh yaa please....!. "

Mendengar itu amel hanya menggangguk sebagai jawaban, meskipun itu sudah menjadi kebiasaan setiap harinya tapi tetap saja debaran2 itu selalu bergerak liar disudut hatinya setiap suaminya meminta haknya.

Mendapat anggukan sebagai jawaban mata irfan langsung berbinar dan tanpa membuang waktu langsung membopong tubuh mungil istrinya menuju kamar tempat dimana biasa memadu kasih.

\=\=\=\=\=\=\=

3 bulan kemudian

" Bagaimana irfan, sudah kamu putuskan..?."

" Kasian viona lho sudah nunggu2 tapi kamunya malah ogah2an kasih jawaban."

" Apa sih yang kamu takutkan, kalo soal istrimu tenang saja, wanita bodoh itu tidak akan tau selama kamu tidak kasih tau."

" Wanita bodoh itu istriku bu, ibu lupa, dia juga yang menemani aku dari belum punya apa2 sampai bisa dititik sekarang ini."

" Jasanya begitu besar dalam hidupku, apa ibu mau menutup mata atas semua fakta itu...?."

" Baru sekarang ibu nyuruh saya balikan sama viona yang nyata2 dulu pergi ninggalin aku hanya karna aku miskin. "

" Kamu saja yang bikin diri miskin, pada hal bapak sama ibu selalu kasih kamu fasilitas, tapi kamu selalu nolak."

" Coba kamu tidak bikin diri sok miskin pasti viona tidak akan tinggalkan kamu, lagian wajar dulu ninggalin kamu karna kamu kan tau sendiri viona itu anaknya orang kaya."

" Kamu ini gimana sih, masa soal begitu saja tidak tau."

" Tau lah bu, saya lagi pusing banyak kerjaan jadi tolong jangan ibu tambah lagi dengan permintaan ibu yang aneh2 itu. "

" Lagian saya sudah mulai mencintai amel bu."

" APA...!, " Cih.. Yang benar saja kamu irfan."

" Kamu anaku jadi ibu tau seberapa besar cintamu untuk viona, dan seberapa gilanya kamu waktu dulu ditinggalkan viona."

" Itu dulu bu, seiring berjalanya waktu kan perasaanku bisa berubah."

" Halah, Stop omong kosong, ibu tau dan jangan coba kamu bohong sama ibu karna ibu yakin cintamu untuk viona masih besar sama seperti dulu. "

" Ibu kenapa sih, akhir2 ini kayanya getol banget nyuruh irfan balikan sama viona."

" Apa yang sebenarnya ibu rencanakan...?."

" Ibu tidak usah aneh2 sudah, harusnya itu ibu mendukung rumah tanggaku sama amel baik2 saja, bukanya malah mau dihancurkan."

" Lagian apa ibu tidak mikir apa, bagaimana kalo sampai bapak tau apa yang ibu lakukan ini, pasti bapak akan marah besar ke ibu."

" Bapakmu tidak akan tau selama kamu tidak kasih tau, lagian yang mau menghancurkan rumah tanggamu itu siapa hah...!."

" Ibu itu hanya minta kamu jadikan viona istri keduamu itu saja tidak lebih."

" APAAAA...! Ibu gilaaa. "

" APAAA....!, " Berani sekali kamu ngatain ibu gila."

" Mau jadi anak durhaka kamu hah, mau ibu kutuk kamu jadi kodok, iya."

" Maaf bu, saya tidak bermaksud begitu, ibu juga sih kenapa bicara begitu, memangnya viona mau jadi istri kedua...?. "

" Jadi kamu mau, beneran kamu mau, kamu tidak bohong sama ibu kan...?. "

" Ibu apaan sih, irfan kan cuma nanya bu."

" Ck, kamu ini, ibu sudah senang baru, kalo ibu berani bilang begitu itu artinya viona mau."

" Karna kemaren viona sendiri yang bilang waktu datang kerumah, dia bilang seandainya kamu tidak mau ceraikan istrimu yang kampungan itu, tidak apa2 dia iklas jadi istri keduamu."

" Dia bilang mau jadi yang pertama atau kedua tidak masalah yang penting bisa bersama kamu trus."

Mendengar apa yang ibunya katakan hati irfan perlahan mulai goyah, benarkah viona mau jadi istri kedua, kalo boleh jujur sebenaranya rasa itu belum hilang sampe sekarang karna bagaimanapun viona adalah cinta pertama irfan, 5 tahun menjalin kasih asmara bukanlah waktu yang sebentar, banyak kenangan indah yang terukir selama kebersamaanya, bahkan sekarang ketika nama itu selalu di sebut ibunya debaran2 itu kembali datang tanpa bisa dicegah meskipun akal sehatnya tetap berusaha menolak, ya allah bagaimana ini.

" Heh malah melamun...!, Bagaimana....?."

" Ibu tidak mau tau pokoknya, mau tidak mau suka tidak suka, kamu harus nikah sama viona TITIK tidak pake KOMA."

" Ck... ibu apaan sih, main paksa saja, saya tidak bisa jawab sekarang bu, biarkan saya berpikir dulu sebelum saya mengambil keputusan, karna ini semua menyangkut masa depanku juga."

" Kalo boleh tau kenapa ibu ngotot sekali irfan harus nikah dengan viona, tidak mungkin kan kalo tidak ada sesuatu yang ibu incar..?. "

" Ck kamu ini, kenapa kamu tanyakan itu lagi...?. "

" Hehehe.. Kan tadi belum ibu jawab pertanyaan irfan."

" Nanti sore saja saat kamu pulang kantor langsung kerumah ibu, biar ibu bisa jelaskan semuanya."

" Sekarang ibu lapar jadi tidak bisa konsentrasi lagi, ibu mau cari makan dulu sekalian pulang."

" Ooh ya sudah kalo begitu , irfan juga mau lanjut kerja, gara2 ibu kerjaanku jadi terlantar."

" Dasar anak durhaka, sini kasih uang, ibu pengen makan di restoran."

" Kok jadi minta uang sih, memangnya ibu tidak bawa uang...?."

" Ck Buruan, kasih 5 juta saja tidak usah banyak2."

" Bu, Cuma mau makan saja minta sampai 5 juta, ibu sendiri lho yang makan, yang benar saja bu."

" Ya ampun rifan, kamu perhitungan banget sih sama ibumu, selain buat makan kan ibu bisa buat keperluan yang lain."

" Buruan ibu sudah kelaparan ini, kamu juga tidak ada ahklak dari tadi ibunya disini tidak dikasih minum atau kue. "

" Hehehe... Maaf bu, kan ibu tidak minta. "

Kira2 apa ya keputusan yang irfan akan ambil, apakah akan mengikuti kemauan ibunya untuk menikahi cinta pertamanya, dan menghianati istri yang banyak berjasa dalam hidupnya...?, Wah jadi penasaran, ikuti terus ya ceritanya.

002

" Akhir2 ini bapak perhatikan kamu setiap pulang kantor kok langsung ke sini fan."

" Apa kamu lagi ada masalah sama istrimu," tanya pak pram karna merasa kuatir dengan rumah tangga anaknya.

" Tidak pak, hubungan kami baik2 saja kok, bapak tidak usah kuatir. " jawab irfan dengan tegas karna tau bapaknya pasti sedang ber tanya2 dalam hatinya.

" kamu tidak sedang membohongi bapak kan..? ", tanyanya sambil memicingkan mata mencari kebohongan dimata putranya tapi tidak menemukan kebohongan disana.

Namun nalurinya mengatakan ada yang aneh entah itu apa ungkap dalam hatinya.

" Bener pak, untuk apa irfan bohong sama bapak, " tegas irfan berusaha meyakinkan bapaknya.

" Syukurlah kalo begitu, soalnya bapak lihat kamu sering maen ke sini tanpa membawa istrimu, jadi wajar to bapak tanya, " akhirnya pak pram merasa lega setelah mendengar jawaban dari putranya

" Memangnya kenapa kalo irfan sering maen kesini."

" Wajar to dia maen kerumah orang tuanya sendiri, salahnya dimana coba."

" Lagian itu ibu yang minta jadi bapak tidak usah nyalahin irfan, pulang2 bukanya langsung mandi malah ceramah'in anaknya, " jawab ibu melisa yang tiba2 datang dengan suara cemprengnya sambil membawa teh dan kue dinampan.

" Buuu... Bapak cuma nanya saja, bukan marah atau ceramah."

" Lagian wajar juga bapak nanya karna tiap pulang kerja irfan langsung kesini."

" Nanti habis makan malam baru pulang, untung saja amel mengerti dan tidak pernah marah dengan apa yang irfan lakukan akhir2 ini, coba wanita lain pasti sudah mencak2 sama irfan. "

" Itulah kenapa dulu bapak menjodohkan kamu dengan amel, karna bapak tau amel itu wanita yang baik, bijak, ramah dan sopan."

" Jadi bapak minta kamu jaga baik2 istrimu,jangan pernah sakiti dia atau kecewakan dia. "

" Halah bapak ini kalo bicara soal amel selalu dilebih lebihkan, baik bijak sopan dari mananya coba."

" Wanita kampung dan bodoh begitu dibilang baik cih... dimata ibu tidak ada kelebihannya sama sekali. "

" Bu. Kenapa sih senang sekali menghina dan merendahkan istriku, biar bagaimana dia itu istriku bu, menantu ibu, " protes irfan karna merasa tidak terima istrinya selalu direndahkan.

Entah kenapa hatinya merasa sakit saat ada yang menghina istrinya meskipun rasa cinta belum tumbuh dihatinya namun rasa nyaman itulah yang dirasakan irfan selama ini.

" Sorry ya, Sejak kapan ibu anggap dia sebagai menantu, dia itu menantunya bapakmu, paham kamu, " Bantah ibu melisa tegas dengan wajah merasa jijik ketika harus mengakui amel sebagai menantunya.

" Bu.. Kamu ini kenapa sih tidak pernah berubah, sudah hampir 2 tahun lho rumah tangga anakmu, ibu masih saja begitu, tidak bisakah hilangkan egomu itu demi putramu."

" Belajarlah menghargai orang lain, ibu itu sudah tua bu, INGAT UMUR. " tekan pak pram dengan mata tajam menatap istrinya yang di anggap ketelaluan.

Mendapat tatapan tajam dari suaminya ibu melisa langsung melengos dan mengunci rapat mulutnya, karna tidak mau semakin membuat suaminya murka jadi lebih baik diam pikirnya.

\=\=\=\=\=\=\=

Tok

Tok

Tok

" Masuk...!! "

" Selamat pagi pak, 15 menit lagi meting dengan PT. Mitra Sejahtera akan segera dimulai," lapor juan sang assisten pribadi sekaligus sahabat baik irfan.

" Apakah semua berkas yang dibutuhkan sudah siap, " tanya irfan untuk memastikan.

"Sudah semua pak."

" Bagus, bilang dona nanti jangan lupa siapkan minum sama kuenya, kita harus berikan kesan yang baik agar semuanya jadi semakin lancar. "

" Siap pak, " jawab juan langsung keluar dari ruangan ceo guna menemui dona untuk menyampaikan apa yang diperintahkan bosnya.

" Dona, pak bos bilang siapkan minum sama kue diruang meting, 5 menit dari sekarang," kata juan dengan wajah datar dan dingin.

Dona yang lagi asyik dengan laptopnya seketika menoleh ke arah sumber suara bariton, ck dasar muka kulkas tidak ada senyumnya sama sekali, untung tampan jadi aku bisa maklumi sikapnya yang menyebalkan itu.

" Oh iya pak, soal itu sudah selesai saya siapkan dari tadi saat pak bos kasih tau, " jawab dona tegas sambil curi2 pandang.

" Jadiii, pak bos sudah kasih tau kamu sebelumnya soal itu, " sial dasar bos laknat makinya dalam hati karna merasa dikerjai, lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun pada dona.

Iiih dasar pria menyebalkan, apa susahnya sih kasih senyum sedikit, gerutu dona sebel dengan perasaanya sendiri karna merasa di abaikan.

" Kamu kenapa ngedumel begitu, lagi kesambet kamu, " tanya irfan tiba2 yang baru keluar dari ruangannya untuk menuju ruang meting bersama juan.

" Eeeh ti ti dak pak, " jawab dona gelagapan karna tidak menyadari saat bosnya membuka pintu.

" Saya tidak kesambet kok cuma lagi kesel aja sendiri gara2 salah pencet kerjaanku yang belum sempat simpan jadi hilang, " jawab dona asal yang penting selamet pikirnya bisa nutupi rasa malunya.

" Makanya kalo lagi kerja itu fokus, jangan sambil melamun, jadi susah sendiri kan jadinya."

" Ayo juan kita jalan." Ajak irfan sambil berlalu di ikuti juan tanpa ada yang bersuara jalan menuju ruang meting.

" Alhamdulilah akhirnya kerja sama ini bisa terjalin dengan baik, saya puas sekali dengan presentasimu tadi, kamu memang luar biasa juan, tidak salah saya ambil kamu jadi orang kepercayaanku, " ucap irfan dengan senyum penuh rasa bangga.

" Ck tidak usah lebay, sudah tau kan kalo saya itu pintar dari dulu, cuma sayang saja nasibku yang beda denganmu, jadi kamu harus banyak2 bersyukur walau dengan otak standarmu itu tapi bisa sukses dan punya perusahaan sendiri."

" Oh iya satu lagi jangan pernah lupakan juga akan campur tangan istrimu yang menurutku sangat luar biasa itu."

" STOP mengagumi istriku, lancang sekali kamu, mau aku pecat kamu hah..! " Irfan merasa tidak suka ada yang mengagumi istrinya selain dirinya.

Meskipun itu sahabatnya sendiri entah kenapa ada rasa tidak rela dihatinya.

" Kenapa...?? Bukankah kamu tidak mencintainya."

" Selama ini kamu kan hanya ber pura2 saja, kenapa musti kamu marah, " goda juan ingin tau sampai mana irfan akan marah.

" JUAN...! sudah bosan hidup kamu haah...!," Emosi irfan tak ter elakan, dengan tatapan mata yang menghunus tajam ke arah juan.

" Mulai saat ini kamu saya PECAT...!. "

" Hahahaha.... Akhirnya aku tau jawabanya, " jawab juan santai tanpa ada rasa takut sedikitpun.

" Oke baiklah saya terima keputusanmu, bye. " Juan balik badan dan melangkah menuju pintu untuk keluar.

Namun baru saja tangannya pegang gagang pintu suara irfan menghentikan pergerakannya.

" Juan kamu mau kemana, siapa yang suruh kamu pergi, " Irfan kelabakan karna apa yang di ucapkan tadi tidak lah sungguh2.

Karna itu hanya sebuah gertakan saja menurutnya, tapi siapa sangka di anggap serius sama juan, tentu irfan tidak mau kehilangan orang kepercayaannya sekaligus sahabat baiknya yang bisa di andalkan dalam segala hal, karna tidak akan mudah mencari seseorang yang sama dan bisa dipercaya.

" Kenapa nanya lagi, bukankah tadi kamu sudah mecat saya...?."

" Kalo tidak pergi buat apa saya disini, suruh ngelihatin wajahmu yang pas2an itu, huek ogah saya. " ledek juan dengan muka datarnya.

" Bangsat kau...!, Siapa juga yang mecat kamu, aku lho tadi cuma maen2 saja, kenapa kamu anggap serius."

Sudah sana kembali kerja, enak saja mau pergi, aku masih butuh tenaga dan pikiranmu untuk membantu memajukan perusahaan ini."

" Jadi stop ke kanak kanakan, " tekan irfan dengan muka penuh permohonan.

" TIDAK MAU.....!! " , Jawab juan tegas dengan otak liciknya ingin memanfaatkan keadaan, sekali kali ngerjain sahabat sekaligus bosnya tidak apa2 kan pikirnya.

" Kok tidak mau sih, kenapa, Kamu masih marah dengan kata2ku tadi, oke saya minta maaf." Irfan merasa bingung dan takut bener2 akan ditinggalkan sahabatnya.

" Maafmu saya terima, dan saya juga tidak akan pergi tapi dengan syarat...! "

" Syarat....? " , Irfan semakin bingung dengan tingkah polah juan, "

" Syarat apaan...?, Kamu tidak akan meminta syarat yang aneh2 kan..?. "

" Tidak, aku cuma minta gajiku dikasih naik 10 persen, begitu juga bonusnya, " jawab juan datar tapi tegas tanpa merasa ada dosa dengan apa yang dilakukanya.

" Ha....!, " Irfan melongo mendengar apa yang sahabatnya katakan, " kamu serius...?."

" Memangnya gaji dan bonusmu selama ini kurang...?, Kamu tidak lagi berencana untuk memerasku secara perlahan kan...?."

" Mau tidak, kalo tidak mau ya sudah saya pergi saja, " juan membalik badan bersiap untuk melangkah.

" Iya iya, saya kasih naik, dasar sahabat tidak ada ahklak kamu ya." Irfan pasrah dan mengalah.

Bukan soal takut tidak dapat pengganti juan tapi murni karna ingin membantu sahabat baiknya yang selama ini sudah membantunya dalam mengembangkan perusahaanya.

" Nah gitu kan enak, makasih yaa, gak sia2 aku bikin drama, kamu memang bos yang terbaik sahabatku." Puji juan tanpa merasa bersalah sedikitpun.

" APAAAA...!, Jadi apa yang kamu lakukan tadi cuma sekedar drama, " irfan di buat tidak percaya dengan ulah sahabatnya.

" Hehehe, maaf pak bos, kalo tidak begitu kapan gaji dan bonusku naik coba, " jawab juan sambil nyengir kuda.

Irfan cuma bisa menggelengkan kepalanya atas kelakuan sahabat baiknya, lalu berdiri dari kursi kebesarannya dan melangkah pergi menuju pintu keluar..

" Mau kemana bos...?? " Tanya juan.

" Mau cari makan, saya lapar, kamu tidak tau ini sudah jam makan siang...?, " Jawab irfan cuek dan datar sambil terus melangkah.

" Saya ikut bos....!"

" Terserah tapi bayar sendiri eee. "

" Pelit amat bos, " protes juan.

" Bodo...! " Jawab irfan cuek.

\=\=\=\=\=\=\=

6 bulan kemudian

" Gimana fan, istrimu tidak mencurigaimu kan...?, meskipun akhir2 ini kamu jarang pulang..?, " tanya ibu melisa karna hatinya merasa was2 dengan putranya.

" Sejauh ini aman bu, amel santai dan tidak curiga apapun dengan apa yang aku lakukan dibelakangnya "

" Dia selalu percaya saja dengan semua yang aku katakan, kan selama ini irfan alasan kalo sedang membuka cabang perusahaan didaerah."

" Jadi memang butuh waktu yang tidak sedikit, " jelas irfan yang jauh dilubuk hatinya sangat merasa bersalah karna sudah membohongi dan mengkhianati istrinya dibelakangnya.

Merasa bersalah karna sudah merusak kepercayaan yang diberikan, dilema itu lah yang irfan rasakan saat ini, disatu sisi ingin setia dengan istrinya yang sudah berjuang bersama menemani sejak masih belum punya apa2 sampai bisa se sukses sekarang, tapi di sisi lain irfan juga ingin membuat ibunya bahagia yang menginginkan dirinya kembali pada viona mantan kekasihnya.

Yaa beberapa bulan yang lalu irfan akhirnya memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan viona dibelakang istrinya secara diam2, setelah mendapatkan tekanan demi tekanan, bujukan demi bujukan yang tidak pernah lelah dari sang ibu dan juga sang mantan akhirnya benteng pertahanan irfan jebol juga, apa lagi rasa itu memang masih tersimpan rapi dihatinya, meskipun sang mantan pernah menorehkan luka dimasa lalu tak membuat irfan mengurungkan niatnya, apalagi setelah mendapatkan dukungan penuh dari ibu tercinta membuat irfan mengabaikan logika, tanpa irfan sadari telah menggali kuburanya sendiri.

" Bagus, memang istri bodohmu itu gampang sekali di bodohi hahaha..."

" Hah akhirnya apa yang ibu impikan sebentar lagi jadi kenyataan, punya menantu cantik, baik dan kaya raya."

" Setelah kamu nikah nanti ibu akan sering ajak viona jalan dan ketemu sama teman2 arisan ibu, ibu juga akan pamerkan seperti halnya teman2 ibu yang suka memamerkan menantu2 mereka, " Ucap bu melisa penuh semangat.

Irfan yang melihat ibunya tampak bahagia hanya bisa tersenyum, tidak menyangka kebahagiaan yang ibunya impikan hanya sesederhana ini, jadi semakin yakin dengan niatnya untuk menikahi viona sebagai istri ke duanya, toh viona juga tidak keberatan dengan semua itu pikirnya.

\=\=\=\=\=\=\=

" Viona kamu harus tetap meyakinkan irfan dan ibunya biar mereka tidak berubah pikiran."

" Pokoknya pepet trus jangan sampe kendor, ingat kita sangat membutuhkan kucuran dana yang tidak sedikit untuk perusahaan papi yang sudah di ambang kebangkrutan."

" Kalian tidak mau kan kembali menjadi gembel hidup dijalanan, " kata papi viona dengan senyum liciknya.

" Mami tidak mau ah, apa nanti kata teman2 mami kalo sampai mami kembali hidup miskin."

" Bisa2 mami gila dan masuk rumah sakit jiwa saking malunya pi."

" Dengar itu vio apa kata papimu, jangan sampai kamu gagal nikah sama irfan."

" Mana pacarmu yang kemaren tidak bisa diandalkan sama sekali, cuma omongnya saja yang besar, giliran kita minta bantuan alasanya banyak sekali, bener2 tidak berguna. "

" Sekarang sudah jadi mantan mi, bukan pacar lagi,masa mami lupa, tapi ada sesuatu yang ingin vio sampaikan pada kalaian. "

" Apa.. Soal apa...?, " Papi dan mami vio bertanya secara bersamaan.

" vio sudah berhasil mempengaruhi irfan, sandiwara vio selama ini sukses."

" Pendekatan vio melalui ibunya irfan ternyata langkah yang tepat dan tidak sia2 kesabaran yang vio jalani."

" Tinggal selangkah lagi usahaku akan berhasil, ya meski vio harus rela jadi istri keduanya irfan sih, " ungkap vio pada papi maminya dengan penuh rasa bangga.

" Kok jadi istri kedua....,?, kenapa kamu tidak minta irfan ceraikan istri pertamanya biar kamu jadi istri satu2nya, " ada rasa kecewa dihati mami vio mendengar putrinya hanya akan jadi istri kedua.

" Tidak bisa mi, irfan bilang tidak akan pernah menceraikan istrinya yang kampungan itu."

" Alasanya karna dia banyak berjasa dalam hidup irfan sampai bisa sesukses sekarang ini."

" Itu yang irfan katakan pada vio, jadi irfan bilang kalo mau ya jadi isti kedua, kalo tidak mau ya sudah, begitu katanya jadi vio iyakan saja apa maunya irfan dari pada tidak jadi, " jelas vio panjang lebar berharap maminya akan mengerti dengan situasi yang harus dihadapinya.

" Apa yang vio lakukan sudah tepat dan benar mi, tidak masalah jadi istri kedua untuk sementara waktu."

" Yang penting bisa nge'ikat irfan dulu kedalam genggaman kita, soal istri pertamannya itu soal gampang."

" Nanti kita bisa pikirkan belakangan bagaimana caranya untuk menyingkirkannya," dalam benaknya papi vio sudah memikirkan rencana licik apa nanti yang akan dijalankan di ikuti seringai senyum smriknya.

Wah kira2 rencana licik apa ya yang sedang dipikirkan papi vio....?, Apakah rencana vio berjalan sesuai dengan harapanya...?, Lalu apa yang akan terjadi dengan amel ya kira2....?.

ikuti terus ceritanya ya teman2, semoga ceritanya berkenan dihati kalian, amin.

003

" Assalamualaikum.."

" Walaikumsalam, sudah pulang mas, " amel menyambut suaminya yang baru pulang setelah sekian lama dengan mencium punggung tangan irfan dengan ta'jim.

" Iya sayang, maaf ya karna kesibukan mas membuka cabang baru perusahaan kita jadi tidak ada waktu buat kamu, kamu tidak marah kan...?, " Harap irfan yang sangat merasa bersalah terhadap istrinya.

Maafkan aku amel telah menghianati kepercayaanmu dan membohongi kamu, andai kamu tau apa yang aku lakukan dibelakangmu entah apa yang akan kamu lakukan padaku sayang, sungguh aku tidak ada niat tapi apa yang aku lakukan se mata2 hanya untuk membahagiakan wanita yang telah melahirkan aku kedunia ini, ya allah semoga semua baik2 saja.

" Tidak apa2 mas, " jawab amel santai sembari memberikan senyuman terbaiknya.

" Aku mengerti kok apa yang mas kerjakan itu kan demi perusahaan dan demi masa depan kita juga, jadi kenapa aku musti marah !, Kecuali kalo mas diluar sana ada berbuat yang aneh2 ya itu lain ceritanya mas. "

DEG....

" Tapi aku percaya suamiku bukan tipe laki2 seperti itu, karna suamiku adalah suami idaman setiap wanita, iya kan mas...?. "

" I i i ya sa yang, itu pasti, " jawab irfan tiba2 dihinggapi rasa gugup yang luar biasa.

Ya allah ampunilah hambamu ini, jangan sampai istriku tau apa yang aku lakukan diluar sana.

" Makasih ya mas atas kesetiaanmu selama ini, " lanjut amel dengan gaya manja khasnya, meskipun menyadari ada kegugupan dari wajah suaminya tapi amel berusaha mengabaikan.

" Ya sudah mas mandi dulu sana, abis itu baru makan lalu istirahat, pasti mas capek sekali kan baru pulang dari perjalanan jauh.

" Makannya mau dibawa kekamar atau .. ?."

" Nanti makan dimeja makan saja sayang, habis mandi saya turun, " jawab irfan sambil jalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk membersihkan badanya.

" Oke baiklah..., mbok yatiiii...!. "

" iya nyonya..."

" Tolong siapkan makanan kesukaan suami saya ya mbok, sekalian tolong bilang sama mbok dami ambil pakaian kotor yang dikoper warna coklat ya mbok."

" baik nyonya..."

Sambil menunggu suaminya selesai mandi amel melanjutkan kegiatan merajut yang tadi sempat ditinggal saat melihat suaminya baru datang.

" Lagi apa sayang, wah lagi merajut ya, kreatif banget sih istri mas ini, duh jadi tambah sayang deh kalo gini, " tanpa sadar irfan memuji dan merasa bangga dengan istri yang dikhianatinya secara diam2 itu.

amel hanya tersenyum simpul saat mendapat pujian dari suami, tumben muji2 seperti bukan mas irfan pikirnya

" Sudah selesai mas, ayo aku temeni makan, sepertinya si mbok juga sudah selasai nyiapinnya."

" kok cuma temani, memangnya kamu tidak ikut makan, masa mas makan sendirian sih,mana enak sayang."

" Jadi...."

" Temani mas makan dong.."

" Tapi aku masih kenyang mas, sebelum mas datang itu aku baru selesai makan lho, masa mau makan lagi, " amel berusaha menolak ajakan suaminya.

" Ya sudah kalo begitu mas tidak jadi makan, kita langsung istirahat saja yuk.."

" Eee jangan dong mas, mas kan belum makan, tidak baik tidur perut dalam keadaan kosong, ya sudah ayo aku temani makan, " amel akhirnya memilih untuk mengalah.

" Serius mau makan lagi, " tanya irfan merasa ragu dengan jawaban istrinya.

" Serius mas, dari pada mas tidak makan nanti jadi sakit bagaimana. "

Nyess...rasa sejuk menjalar dihatinya mendengar sang istri mengkuatirkan dirinya, Itulah yang bikin irfan merasa nyaman meskipun rasa itu baru mulai bertunas, perhatian dan kasih sayangnya benar2 tulus meskipun rumah tangganya belum dikarunia seorang anak.

" Sayang mas sangat merindukanmu, " ucap irfan saat mereka sudah berada didalam kamar pribadinya.

" Sama mas aku juga merindukanmu, " jawab amel jujur.

Langsung disambut dengan ciuman, dengan lembut irfan melumat bibir sensual sang istri yang akhir2 ini begitu di rindukan, yaa meskipun belum benar2 ada rasa cinta dihatinya tapi setiap inci tubuh istrinya sudah menjadi candunya selama pernikahannya, lalu terjadilah pergulatan panas diantara keduanya untuk saling melepas rindu.

Setelah melewati pergulatan panas hampir 2 jam lamanya kini keduanya tertidur pulas sambil berpelukan tanpa mengenakan pakaiannya terlebih dahulu.

\=\=\=\=\=\=\=

kriiiiing

Kriiiiing

Kriiiiing

Dua sejoli yang lagi tidur nyenyak merasa terganggu dengan suara dering hp yang begitu nyaring ditelinga mereka.

" siapa sih yang telpon, ganggu orang istirahat saja, " gerutu irfan dengan wajah kesalnya.

" Angkat dulu mas siapa tau penting, " saran amel sambil turun dari tempat tidurnya, "

" Astaga sudah jam 7 malam ternyata, angkat telponnya mas, ini bapak yang telpon lho siapa tau penting, saya mau mandi dulu, " ucap amel gegas masuk kekamar mandi setelah memberikan hp suaminya.

Dengan ogah2an irfan akhirnya menekan tombol hijau untuk menerima telpon dari bapaknya..

" Hallo assalamualaikum pak, " Jawab irfan dengan suara serak khas bangun tidur.

" Walaikumsalam, lagi dimana, kenapa dengan suara kamu. "

" Saya baru bangun tidur pak, ini lagi dirumah, ada apa.....?. "

" Bisakan kamu datang kerumah bersama istrimu malam ini, bapak ada perlu penting dengan kalian."

" Nanti saya tanya amel dulu, bisa dan tidaknya nanti saya kabari bapak."

" Oke bapak tunggu kabarnya, assalamualaikum. "

" Walaikumsalam... Tut. "

" Sayang tadi bapak telpon katanya kita disuruh kerumah malam ini, karna bapak ada perlu penting dengan kita, " irfan memberitahu saat melihat istrinya keluar dari kamar mandi..

" Oh baiklah, kalo begitu mas mandi sudah biar bapak tidak nunggu lama. "

" Cup...!! " Satu kecupan dibibir irfan berikan pada sang istri sebelum melenggang masuk kamar mandi, sementara amel yang dapat serangan mendadak hanya mendelik saja.

" Sebelum pergi kita makan dulu ya mas, kasian mbok yati sudah terlanjur masak, sayang kalo tidak dimakan."

" Baiklah, kebetulan juga mas sangat lapar."

" Sepertinya tenagaku habis buat tempur siang tadi, " goda irfan sambil mengedipkan sebelah matanya untuk sang istri.

" Apan sih mas, malu tau kalo nanti mbok sampe dengar, " protes amel saat sang suami mengingatkan adegan panasnya siang tadi.

" Hahaha... Mbok yati kan pernah mudah juga jadi mas rasa tidak jadi masalah sayang, tidak usah malu2. "

" Mas ih.... Sudah ah, lebih baik kita makan sekarang biar bisa segera pergi, kasian nanti bapak nunggu terlalu lama, " putus amel yang hanya bisa di angguki oleh irfan.

\=\=≈\=\=\=\=

" Assalamualaikum... "

" Walaikumsalam, kalian sudah datang, " sambut pak pram ramah dan sopan.

" Iya pak, maaf kalo bapak nunggu lama, soalnya kita tadi makan dulu sebelum kesini, " jawab amel dengan sopan.

" Jadi kalian sudah makan malam, kenapa tidak makan malam bersama di sini, pada hal ibu kalian ada suruh art siapkan makan malam. "

" Maaf pak kami tidak tau, kebetulan simbok dirumah sudah terlanjur masak jadi sayang kalo tidak dimakan, " amel merasa tidak enak hati dan merasa bersalah dengan mertuanya yang sudah sangat berharap.

melihat istrinya merasa bersalah akhirnya irfan buka suara setelah dari tadi hanya diam saja jadi pendengar.

" Sudah tidak apa2, nanti kita tetap akan ikut makan malam kok meski makanya tidak bisa banyak lagi. "

" O iyaa.. Tadi mas irfan bilang katanya bapak ada perlu sama kita, soal apa ya pak...?."

" Ibu mana pak, tidak ikut bicara sekalian ?," tanya amel penasaran karna sedari tadi tidak melihat ibu mertuanya.

" Sudah biarkan saja ibumu itu, mana ngerti dia dengan apa yang akan kita bicarakan, " tegas pak pram.

" Siapa juga yang mau ikut bicara dengan kalian, tidak sudi aku ikut campur urusan kalian yang tidak penting itu," sambar ibu melisa dengan pongahnya melewati orang2 yang lagi duduk diruang keluarga.

Mendengar apa yang ibu melisa katakan irfan dan amel hanya saling tatap saja dengan pikiranya masing2 tanpa memberikan komentar apapun.

" Bagaimana dengan perusahaanmu irfan...?, Aman dan lancar, " tanya pak pram basa basi.

" Alhamdulilah pak aman dan lancar."

" Sebenarnya bapak mau ngomongin apa sih..?, Bapak tidak usah pake acara basa basi segala deh, mending langsung ngomong saja, " Irfan penasaran dengan apa yang akan di omongin bapaknya.

" Mass....!! " Amel melotot karna menganggap sikap suaminya sangat tidak sopan sama bapaknya.

Irfan yang mendapat teguran dari istrinya hanya bisa nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

" Tidak apa2 nak amel, memang dari dulu selalu begitu sikapnya sama bapak tidak pernah berubah meskipun sudah menikah. "

" Begini, maksud bapak minta kalian datang kesini karna bapak mau minta tolong sama kalian untuk nambah modal toko bapak biar bisa mengikuti perkembangan mode."

" kalian kan tau sendiri toko pakaian bapak dari dulu cuma begitu2 saja tidak ada perubahan sama sekali."

" Kalo ada tambahan modal kan setidaknya bisa merenovasi bentuk bangunanya agar lebih menarik, nanti setelah bangunannya sudah selesai direnovasi tinggal memperbaharui stok pakaiannya dengan model2 yang terbaru dan ke kinian, " pak pram menjelaskan apa yang menjadi impiannya.

" TIDAK BISA..!, bapak kan tau sendiri irfan saat ini lagi buka cabang perusahaan yang baru dan itu butuh modal yang tidak sedikit jumlahnya, " tanpa pikir panjang irfan langsung menolak mentah2 keinginan bapaknya.

Irfan bukanya tidak ada uang tapi uang itu rencananya mau dipake untuk persiapan nikah dengan viona dan membeli rumah, mobil dan kebutuhan lainya nanti saat sudah selesai nikah, karna sebelumnya viona sudah menyampaikan semua keinginannya dan irfan sudah terlanjur menyanggupinya, kalo sampai batal apa kata dunia nanti, tentu saja irfan tidak mau dibuat malu.

" Ck.. Bapak itu pinjam lho bukan mau minta secara cuma2 sama kalian, lagian bapak pinjamnya tidak banyak kok cuma 1 milyar saja."

" Dari pada bapak pinjam di bank kan urusannya malah ribet, " pak pram masih berharap bisa mendapat pinjaman dari putranya.

" Maafkan irfan pak, irfan kali ini betul2 tidak bisa membantu bapak, bapak cari pinjaman ditempat lain saja, " jawab irfan sambil berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan ruang keluarga menuju meja makan tanpa mengajak istrinya.

Terlihat sorot mata kecewa nampak jelas dimata pak pram setelah mendapat penolakan tegas dari putra semata wayangnya, dan semua itu tidak luput dari pengamatan amel yang sedari tadi hanya duduk diam mendengarkan apa yang dibicarakan suami dan bapak mertuanya, ada rasa kasian melihat bapak mertuanya yang baik hati diperlakukan seperti itu oleh putranya sendiri.

" Bapak butuh dana itu kapan kira2 mau digunakan...?, " tanya amel tiba2 setelah beberapa saat hanya saling diam.

" Kalo ada ya secepatnya nak, rencananya sih begitu dananya ada bapak akan langsung lakukan renovasi, bukannya makin cepat semakin baik...!, " Ada nada kecewa yang tidak bisa disembunyikan.

" Bapak sabar ya,nanti amel akan coba bicara dengan mas irfan pelan2, semoga mas irfan bisa merubah keputusannya, " amel merasa kasian tapi tidak bisa berbuat banyak untuk saat ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

" Bapak sudah dapat dananya...?."

" Tadi pas saya lewat saya lihat gedungnya yang separuh sudah mulai direnovasi."

" Bukanya irfan bilang tidak bisa kasih pinjam bapak ya, trus itu bapak dapat dana dari mana...?, " melisa merasa penasaran suaminya dapat dana dari mana hingga memberanikan diri untuk bertanya.

" Kenapa memangnya, tumben kamu mau tau urusan bapak, biasanya kamu cuma tau uang dan uang saja tanpa mau tau bapak dapat uang dari mana, " jawab suaminya ketus.

"Bapak ini kenapa sih, ibu kan cuma tanya saja, masa begitu saja tidak boleh, " jawab bu melisa sewot karna mendapat sindiran dari suaminya.

" Dapat dari mana itu tidak penting, yang jelas bukan dari anakmu, kebetulan ada orang yang berbaik hati mau membantu bapak untuk mewujudkan impianku."

" Dan mulai sekarang kamu stop foya2 dan beli barang2 yang tidak berguna itu, mulai sekarang harus pandai2 berhemat selama proses renovasi masih berjalan, " jelas pak pram tegas.

Memang beberapa hari yang lalu tiba2 ada orang datang yang menawarkan kerja sama dengan sistem bagi hasil dan dengan senang hati pak pram menyambutnya dengan sangat antusias, karna tanpa harus repot2 mencari bantuan dan pinjaman tiba2 ada yang datang menawarkan kerja sama, rejeki yang kebetulan datang yang tidak boleh di sia2kan karna perjanjiannya juga sangat jelas dan saling menguntungkan kedua belah pihak pikirnya saat itu tanpa pak pram sadari orang tersebut adalah orang suruhan amelia menantunya sendiri.

" Ya tidak bisa begitu dong pak, bapak yang berhutang kenapa jadi ibu yang kena imbasnya."

" Pokoknya ibu tidak mau tau jatah ibu tidak boleh berkurang sedikitpun, " protes ibu melisa karna merasa uang bulanannya akan berkurang imbas suaminya lagi melakukan renovasi tokonya.

Apa kata teman2 arisanku nanti kalo sampe itu terjadi, tidak tidak, apapun yang terjadi aku harus tetap eksis pikirnya.

\=\=\=\=\=\=\=

Sementara itu dikantor irfan disibukan dengan kerjaan yang menumpuk, apa lagi ada rencana untuk mengambil cuti selama 1 minggu kedepan untuk melangsungkan pernikahannya yang ke 2 dengan viona mantan kekasihnya dulu sehingga ia berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda beberapa hari ini.

Tok

Tok

Tok

" Masuk....! "

" Siang bos, ini makan siangnya yang bos pesan tadi, mau makan sekarang atau nanti, " tanya juan sambil melihat bosnya.

" Taro saja dulu di meja, ntar lagi saya makan, saya mau selesaikan dulu kerjaanku nanggung tinggal dikit lagi.

" Oo iya, Bagaimana dengan tugas yang saya berikan, persiapanya sudah berapa persen..?," irfan penasaran dengan persiapan pernikahannya kira2 sudah sejauh mana.

" Sudah 95 persen bos, semua sudah sesuai dengan keinginan calon istrimu, " jawab juan datar dan cuek.

Mendengar nada bahasa yang tidak biasa irfan menghentikan kerjaanya dan melihat ke arah juan sambil memicingkan matanya.

" Kamu kenapa...?, Seperti tidak suka dengan apa yang saya lakukan, tenang saja bonusmu akan saya transfer 3 kali lipat setelah acara selesai nanti. "

" Ck.. Apa hak saya untuk tidak suka dengan apa yang kamu lakukan, kamu kan bos saya jadi sudah jadi tugasku untuk selalu patuh dengan semua perintahmu, " juan berusaha menyangkal apa yang bosnya tuduhkan.

Meski dalam hati mengutuk bos sekaligus bosnya yang dirasa tidak tau diri dan terima kasih dengan teganya menyakiti istrinya yang begitu baik.

" Tidak usah bohong, saya kenal kamu bukan baru kemaren sore, saya tau kamu tidak suka dengan apa yang saya lakukan, tapi saya minta tidak usah kuatir semua akan baik2 saja.

" Selama kamu tutup mulut amel tidak akan pernah tau pernikahanku ini, dia kan cinta mati sama saya jadi apapun yang saya katakan dia akan percaya2 saja " ucap irfan dengan percaya diri yang tinggi.

" Kamu yakin semua akan baik2 saja, apakah kamu sudah siap dengan segala resikonya, maaf bukannya aku mendoakan tapi tidak ada salahnya kamu waspada dengan apa yang kamu lakukan."

" Jangan pernah anggap remeh diamnya seorang istri karna bisa jadi diamnya istrimu itu bisa menjadi bom atom yang yang akan meluluh lantakan kehidupanmu dimasa depan nanti, " juan berusaha membuka jalan pikiran sahabatnya yang menurutnya lagi salah jalan agar bisa sadar sebelum terlambat.

Meskipun juan sadar tingkat keberhasilannya tidak sampe 5 persen karna juan tau persis bagaimana sifat sahabatnya tersebut, ya allah semoga ini cuma perasaanku saja pasrah juan.

" Hahaha... Kau lebay sekali, percaya sama saya semua akan baik2 saja.

" Karna saya tau amel orangnya seperti apa jadi apa yang kamu kuatirkan itu terlalu berlebihan.

" Nanti selama saya cuti semua pekerjaan tolong kamu urus, " putus irfan tanpa bisa diganggu gugat.

Akankah rencana irfan berjalan sesuai keinginannya...? Mungkinkah apa yang dikuatirkan juan akan jadi kenyataan...?

lalu bagaimana nasib amel...?

penasaran kan...? ikuti terus alur ceritanya yaa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!