" Akhir2 ini bapak perhatikan kamu setiap pulang kantor kok langsung ke sini fan."
" Apa kamu lagi ada masalah sama istrimu," tanya pak pram karna merasa kuatir dengan rumah tangga anaknya.
" Tidak pak, hubungan kami baik2 saja kok, bapak tidak usah kuatir. " jawab irfan dengan tegas karna tau bapaknya pasti sedang ber tanya2 dalam hatinya.
" kamu tidak sedang membohongi bapak kan..? ", tanyanya sambil memicingkan mata mencari kebohongan dimata putranya tapi tidak menemukan kebohongan disana.
Namun nalurinya mengatakan ada yang aneh entah itu apa ungkap dalam hatinya.
" Bener pak, untuk apa irfan bohong sama bapak, " tegas irfan berusaha meyakinkan bapaknya.
" Syukurlah kalo begitu, soalnya bapak lihat kamu sering maen ke sini tanpa membawa istrimu, jadi wajar to bapak tanya, " akhirnya pak pram merasa lega setelah mendengar jawaban dari putranya
" Memangnya kenapa kalo irfan sering maen kesini."
" Wajar to dia maen kerumah orang tuanya sendiri, salahnya dimana coba."
" Lagian itu ibu yang minta jadi bapak tidak usah nyalahin irfan, pulang2 bukanya langsung mandi malah ceramah'in anaknya, " jawab ibu melisa yang tiba2 datang dengan suara cemprengnya sambil membawa teh dan kue dinampan.
" Buuu... Bapak cuma nanya saja, bukan marah atau ceramah."
" Lagian wajar juga bapak nanya karna tiap pulang kerja irfan langsung kesini."
" Nanti habis makan malam baru pulang, untung saja amel mengerti dan tidak pernah marah dengan apa yang irfan lakukan akhir2 ini, coba wanita lain pasti sudah mencak2 sama irfan. "
" Itulah kenapa dulu bapak menjodohkan kamu dengan amel, karna bapak tau amel itu wanita yang baik, bijak, ramah dan sopan."
" Jadi bapak minta kamu jaga baik2 istrimu,jangan pernah sakiti dia atau kecewakan dia. "
" Halah bapak ini kalo bicara soal amel selalu dilebih lebihkan, baik bijak sopan dari mananya coba."
" Wanita kampung dan bodoh begitu dibilang baik cih... dimata ibu tidak ada kelebihannya sama sekali. "
" Bu. Kenapa sih senang sekali menghina dan merendahkan istriku, biar bagaimana dia itu istriku bu, menantu ibu, " protes irfan karna merasa tidak terima istrinya selalu direndahkan.
Entah kenapa hatinya merasa sakit saat ada yang menghina istrinya meskipun rasa cinta belum tumbuh dihatinya namun rasa nyaman itulah yang dirasakan irfan selama ini.
" Sorry ya, Sejak kapan ibu anggap dia sebagai menantu, dia itu menantunya bapakmu, paham kamu, " Bantah ibu melisa tegas dengan wajah merasa jijik ketika harus mengakui amel sebagai menantunya.
" Bu.. Kamu ini kenapa sih tidak pernah berubah, sudah hampir 2 tahun lho rumah tangga anakmu, ibu masih saja begitu, tidak bisakah hilangkan egomu itu demi putramu."
" Belajarlah menghargai orang lain, ibu itu sudah tua bu, INGAT UMUR. " tekan pak pram dengan mata tajam menatap istrinya yang di anggap ketelaluan.
Mendapat tatapan tajam dari suaminya ibu melisa langsung melengos dan mengunci rapat mulutnya, karna tidak mau semakin membuat suaminya murka jadi lebih baik diam pikirnya.
\=\=\=\=\=\=\=
Tok
Tok
Tok
" Masuk...!! "
" Selamat pagi pak, 15 menit lagi meting dengan PT. Mitra Sejahtera akan segera dimulai," lapor juan sang assisten pribadi sekaligus sahabat baik irfan.
" Apakah semua berkas yang dibutuhkan sudah siap, " tanya irfan untuk memastikan.
"Sudah semua pak."
" Bagus, bilang dona nanti jangan lupa siapkan minum sama kuenya, kita harus berikan kesan yang baik agar semuanya jadi semakin lancar. "
" Siap pak, " jawab juan langsung keluar dari ruangan ceo guna menemui dona untuk menyampaikan apa yang diperintahkan bosnya.
" Dona, pak bos bilang siapkan minum sama kue diruang meting, 5 menit dari sekarang," kata juan dengan wajah datar dan dingin.
Dona yang lagi asyik dengan laptopnya seketika menoleh ke arah sumber suara bariton, ck dasar muka kulkas tidak ada senyumnya sama sekali, untung tampan jadi aku bisa maklumi sikapnya yang menyebalkan itu.
" Oh iya pak, soal itu sudah selesai saya siapkan dari tadi saat pak bos kasih tau, " jawab dona tegas sambil curi2 pandang.
" Jadiii, pak bos sudah kasih tau kamu sebelumnya soal itu, " sial dasar bos laknat makinya dalam hati karna merasa dikerjai, lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun pada dona.
Iiih dasar pria menyebalkan, apa susahnya sih kasih senyum sedikit, gerutu dona sebel dengan perasaanya sendiri karna merasa di abaikan.
" Kamu kenapa ngedumel begitu, lagi kesambet kamu, " tanya irfan tiba2 yang baru keluar dari ruangannya untuk menuju ruang meting bersama juan.
" Eeeh ti ti dak pak, " jawab dona gelagapan karna tidak menyadari saat bosnya membuka pintu.
" Saya tidak kesambet kok cuma lagi kesel aja sendiri gara2 salah pencet kerjaanku yang belum sempat simpan jadi hilang, " jawab dona asal yang penting selamet pikirnya bisa nutupi rasa malunya.
" Makanya kalo lagi kerja itu fokus, jangan sambil melamun, jadi susah sendiri kan jadinya."
" Ayo juan kita jalan." Ajak irfan sambil berlalu di ikuti juan tanpa ada yang bersuara jalan menuju ruang meting.
" Alhamdulilah akhirnya kerja sama ini bisa terjalin dengan baik, saya puas sekali dengan presentasimu tadi, kamu memang luar biasa juan, tidak salah saya ambil kamu jadi orang kepercayaanku, " ucap irfan dengan senyum penuh rasa bangga.
" Ck tidak usah lebay, sudah tau kan kalo saya itu pintar dari dulu, cuma sayang saja nasibku yang beda denganmu, jadi kamu harus banyak2 bersyukur walau dengan otak standarmu itu tapi bisa sukses dan punya perusahaan sendiri."
" Oh iya satu lagi jangan pernah lupakan juga akan campur tangan istrimu yang menurutku sangat luar biasa itu."
" STOP mengagumi istriku, lancang sekali kamu, mau aku pecat kamu hah..! " Irfan merasa tidak suka ada yang mengagumi istrinya selain dirinya.
Meskipun itu sahabatnya sendiri entah kenapa ada rasa tidak rela dihatinya.
" Kenapa...?? Bukankah kamu tidak mencintainya."
" Selama ini kamu kan hanya ber pura2 saja, kenapa musti kamu marah, " goda juan ingin tau sampai mana irfan akan marah.
" JUAN...! sudah bosan hidup kamu haah...!," Emosi irfan tak ter elakan, dengan tatapan mata yang menghunus tajam ke arah juan.
" Mulai saat ini kamu saya PECAT...!. "
" Hahahaha.... Akhirnya aku tau jawabanya, " jawab juan santai tanpa ada rasa takut sedikitpun.
" Oke baiklah saya terima keputusanmu, bye. " Juan balik badan dan melangkah menuju pintu untuk keluar.
Namun baru saja tangannya pegang gagang pintu suara irfan menghentikan pergerakannya.
" Juan kamu mau kemana, siapa yang suruh kamu pergi, " Irfan kelabakan karna apa yang di ucapkan tadi tidak lah sungguh2.
Karna itu hanya sebuah gertakan saja menurutnya, tapi siapa sangka di anggap serius sama juan, tentu irfan tidak mau kehilangan orang kepercayaannya sekaligus sahabat baiknya yang bisa di andalkan dalam segala hal, karna tidak akan mudah mencari seseorang yang sama dan bisa dipercaya.
" Kenapa nanya lagi, bukankah tadi kamu sudah mecat saya...?."
" Kalo tidak pergi buat apa saya disini, suruh ngelihatin wajahmu yang pas2an itu, huek ogah saya. " ledek juan dengan muka datarnya.
" Bangsat kau...!, Siapa juga yang mecat kamu, aku lho tadi cuma maen2 saja, kenapa kamu anggap serius."
Sudah sana kembali kerja, enak saja mau pergi, aku masih butuh tenaga dan pikiranmu untuk membantu memajukan perusahaan ini."
" Jadi stop ke kanak kanakan, " tekan irfan dengan muka penuh permohonan.
" TIDAK MAU.....!! " , Jawab juan tegas dengan otak liciknya ingin memanfaatkan keadaan, sekali kali ngerjain sahabat sekaligus bosnya tidak apa2 kan pikirnya.
" Kok tidak mau sih, kenapa, Kamu masih marah dengan kata2ku tadi, oke saya minta maaf." Irfan merasa bingung dan takut bener2 akan ditinggalkan sahabatnya.
" Maafmu saya terima, dan saya juga tidak akan pergi tapi dengan syarat...! "
" Syarat....? " , Irfan semakin bingung dengan tingkah polah juan, "
" Syarat apaan...?, Kamu tidak akan meminta syarat yang aneh2 kan..?. "
" Tidak, aku cuma minta gajiku dikasih naik 10 persen, begitu juga bonusnya, " jawab juan datar tapi tegas tanpa merasa ada dosa dengan apa yang dilakukanya.
" Ha....!, " Irfan melongo mendengar apa yang sahabatnya katakan, " kamu serius...?."
" Memangnya gaji dan bonusmu selama ini kurang...?, Kamu tidak lagi berencana untuk memerasku secara perlahan kan...?."
" Mau tidak, kalo tidak mau ya sudah saya pergi saja, " juan membalik badan bersiap untuk melangkah.
" Iya iya, saya kasih naik, dasar sahabat tidak ada ahklak kamu ya." Irfan pasrah dan mengalah.
Bukan soal takut tidak dapat pengganti juan tapi murni karna ingin membantu sahabat baiknya yang selama ini sudah membantunya dalam mengembangkan perusahaanya.
" Nah gitu kan enak, makasih yaa, gak sia2 aku bikin drama, kamu memang bos yang terbaik sahabatku." Puji juan tanpa merasa bersalah sedikitpun.
" APAAAA...!, Jadi apa yang kamu lakukan tadi cuma sekedar drama, " irfan di buat tidak percaya dengan ulah sahabatnya.
" Hehehe, maaf pak bos, kalo tidak begitu kapan gaji dan bonusku naik coba, " jawab juan sambil nyengir kuda.
Irfan cuma bisa menggelengkan kepalanya atas kelakuan sahabat baiknya, lalu berdiri dari kursi kebesarannya dan melangkah pergi menuju pintu keluar..
" Mau kemana bos...?? " Tanya juan.
" Mau cari makan, saya lapar, kamu tidak tau ini sudah jam makan siang...?, " Jawab irfan cuek dan datar sambil terus melangkah.
" Saya ikut bos....!"
" Terserah tapi bayar sendiri eee. "
" Pelit amat bos, " protes juan.
" Bodo...! " Jawab irfan cuek.
\=\=\=\=\=\=\=
6 bulan kemudian
" Gimana fan, istrimu tidak mencurigaimu kan...?, meskipun akhir2 ini kamu jarang pulang..?, " tanya ibu melisa karna hatinya merasa was2 dengan putranya.
" Sejauh ini aman bu, amel santai dan tidak curiga apapun dengan apa yang aku lakukan dibelakangnya "
" Dia selalu percaya saja dengan semua yang aku katakan, kan selama ini irfan alasan kalo sedang membuka cabang perusahaan didaerah."
" Jadi memang butuh waktu yang tidak sedikit, " jelas irfan yang jauh dilubuk hatinya sangat merasa bersalah karna sudah membohongi dan mengkhianati istrinya dibelakangnya.
Merasa bersalah karna sudah merusak kepercayaan yang diberikan, dilema itu lah yang irfan rasakan saat ini, disatu sisi ingin setia dengan istrinya yang sudah berjuang bersama menemani sejak masih belum punya apa2 sampai bisa se sukses sekarang, tapi di sisi lain irfan juga ingin membuat ibunya bahagia yang menginginkan dirinya kembali pada viona mantan kekasihnya.
Yaa beberapa bulan yang lalu irfan akhirnya memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan viona dibelakang istrinya secara diam2, setelah mendapatkan tekanan demi tekanan, bujukan demi bujukan yang tidak pernah lelah dari sang ibu dan juga sang mantan akhirnya benteng pertahanan irfan jebol juga, apa lagi rasa itu memang masih tersimpan rapi dihatinya, meskipun sang mantan pernah menorehkan luka dimasa lalu tak membuat irfan mengurungkan niatnya, apalagi setelah mendapatkan dukungan penuh dari ibu tercinta membuat irfan mengabaikan logika, tanpa irfan sadari telah menggali kuburanya sendiri.
" Bagus, memang istri bodohmu itu gampang sekali di bodohi hahaha..."
" Hah akhirnya apa yang ibu impikan sebentar lagi jadi kenyataan, punya menantu cantik, baik dan kaya raya."
" Setelah kamu nikah nanti ibu akan sering ajak viona jalan dan ketemu sama teman2 arisan ibu, ibu juga akan pamerkan seperti halnya teman2 ibu yang suka memamerkan menantu2 mereka, " Ucap bu melisa penuh semangat.
Irfan yang melihat ibunya tampak bahagia hanya bisa tersenyum, tidak menyangka kebahagiaan yang ibunya impikan hanya sesederhana ini, jadi semakin yakin dengan niatnya untuk menikahi viona sebagai istri ke duanya, toh viona juga tidak keberatan dengan semua itu pikirnya.
\=\=\=\=\=\=\=
" Viona kamu harus tetap meyakinkan irfan dan ibunya biar mereka tidak berubah pikiran."
" Pokoknya pepet trus jangan sampe kendor, ingat kita sangat membutuhkan kucuran dana yang tidak sedikit untuk perusahaan papi yang sudah di ambang kebangkrutan."
" Kalian tidak mau kan kembali menjadi gembel hidup dijalanan, " kata papi viona dengan senyum liciknya.
" Mami tidak mau ah, apa nanti kata teman2 mami kalo sampai mami kembali hidup miskin."
" Bisa2 mami gila dan masuk rumah sakit jiwa saking malunya pi."
" Dengar itu vio apa kata papimu, jangan sampai kamu gagal nikah sama irfan."
" Mana pacarmu yang kemaren tidak bisa diandalkan sama sekali, cuma omongnya saja yang besar, giliran kita minta bantuan alasanya banyak sekali, bener2 tidak berguna. "
" Sekarang sudah jadi mantan mi, bukan pacar lagi,masa mami lupa, tapi ada sesuatu yang ingin vio sampaikan pada kalaian. "
" Apa.. Soal apa...?, " Papi dan mami vio bertanya secara bersamaan.
" vio sudah berhasil mempengaruhi irfan, sandiwara vio selama ini sukses."
" Pendekatan vio melalui ibunya irfan ternyata langkah yang tepat dan tidak sia2 kesabaran yang vio jalani."
" Tinggal selangkah lagi usahaku akan berhasil, ya meski vio harus rela jadi istri keduanya irfan sih, " ungkap vio pada papi maminya dengan penuh rasa bangga.
" Kok jadi istri kedua....,?, kenapa kamu tidak minta irfan ceraikan istri pertamanya biar kamu jadi istri satu2nya, " ada rasa kecewa dihati mami vio mendengar putrinya hanya akan jadi istri kedua.
" Tidak bisa mi, irfan bilang tidak akan pernah menceraikan istrinya yang kampungan itu."
" Alasanya karna dia banyak berjasa dalam hidup irfan sampai bisa sesukses sekarang ini."
" Itu yang irfan katakan pada vio, jadi irfan bilang kalo mau ya jadi isti kedua, kalo tidak mau ya sudah, begitu katanya jadi vio iyakan saja apa maunya irfan dari pada tidak jadi, " jelas vio panjang lebar berharap maminya akan mengerti dengan situasi yang harus dihadapinya.
" Apa yang vio lakukan sudah tepat dan benar mi, tidak masalah jadi istri kedua untuk sementara waktu."
" Yang penting bisa nge'ikat irfan dulu kedalam genggaman kita, soal istri pertamannya itu soal gampang."
" Nanti kita bisa pikirkan belakangan bagaimana caranya untuk menyingkirkannya," dalam benaknya papi vio sudah memikirkan rencana licik apa nanti yang akan dijalankan di ikuti seringai senyum smriknya.
Wah kira2 rencana licik apa ya yang sedang dipikirkan papi vio....?, Apakah rencana vio berjalan sesuai dengan harapanya...?, Lalu apa yang akan terjadi dengan amel ya kira2....?.
ikuti terus ceritanya ya teman2, semoga ceritanya berkenan dihati kalian, amin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ma Em
Irfan akhirnya terhasut juga sama ibunya untuk menikahi Viona hati hati Irfan kamu sudah menyakiti istrimu jangan sampai kamu menyesal .
2023-11-30
2
Ludmila Zonis
Alurnya tak terduga, sangat menarik. 😮
2023-11-27
1