003

" Assalamualaikum.."

" Walaikumsalam, sudah pulang mas, " amel menyambut suaminya yang baru pulang setelah sekian lama dengan mencium punggung tangan irfan dengan ta'jim.

" Iya sayang, maaf ya karna kesibukan mas membuka cabang baru perusahaan kita jadi tidak ada waktu buat kamu, kamu tidak marah kan...?, " Harap irfan yang sangat merasa bersalah terhadap istrinya.

Maafkan aku amel telah menghianati kepercayaanmu dan membohongi kamu, andai kamu tau apa yang aku lakukan dibelakangmu entah apa yang akan kamu lakukan padaku sayang, sungguh aku tidak ada niat tapi apa yang aku lakukan se mata2 hanya untuk membahagiakan wanita yang telah melahirkan aku kedunia ini, ya allah semoga semua baik2 saja.

" Tidak apa2 mas, " jawab amel santai sembari memberikan senyuman terbaiknya.

" Aku mengerti kok apa yang mas kerjakan itu kan demi perusahaan dan demi masa depan kita juga, jadi kenapa aku musti marah !, Kecuali kalo mas diluar sana ada berbuat yang aneh2 ya itu lain ceritanya mas. "

DEG....

" Tapi aku percaya suamiku bukan tipe laki2 seperti itu, karna suamiku adalah suami idaman setiap wanita, iya kan mas...?. "

" I i i ya sa yang, itu pasti, " jawab irfan tiba2 dihinggapi rasa gugup yang luar biasa.

Ya allah ampunilah hambamu ini, jangan sampai istriku tau apa yang aku lakukan diluar sana.

" Makasih ya mas atas kesetiaanmu selama ini, " lanjut amel dengan gaya manja khasnya, meskipun menyadari ada kegugupan dari wajah suaminya tapi amel berusaha mengabaikan.

" Ya sudah mas mandi dulu sana, abis itu baru makan lalu istirahat, pasti mas capek sekali kan baru pulang dari perjalanan jauh.

" Makannya mau dibawa kekamar atau .. ?."

" Nanti makan dimeja makan saja sayang, habis mandi saya turun, " jawab irfan sambil jalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk membersihkan badanya.

" Oke baiklah..., mbok yatiiii...!. "

" iya nyonya..."

" Tolong siapkan makanan kesukaan suami saya ya mbok, sekalian tolong bilang sama mbok dami ambil pakaian kotor yang dikoper warna coklat ya mbok."

" baik nyonya..."

Sambil menunggu suaminya selesai mandi amel melanjutkan kegiatan merajut yang tadi sempat ditinggal saat melihat suaminya baru datang.

" Lagi apa sayang, wah lagi merajut ya, kreatif banget sih istri mas ini, duh jadi tambah sayang deh kalo gini, " tanpa sadar irfan memuji dan merasa bangga dengan istri yang dikhianatinya secara diam2 itu.

amel hanya tersenyum simpul saat mendapat pujian dari suami, tumben muji2 seperti bukan mas irfan pikirnya

" Sudah selesai mas, ayo aku temeni makan, sepertinya si mbok juga sudah selasai nyiapinnya."

" kok cuma temani, memangnya kamu tidak ikut makan, masa mas makan sendirian sih,mana enak sayang."

" Jadi...."

" Temani mas makan dong.."

" Tapi aku masih kenyang mas, sebelum mas datang itu aku baru selesai makan lho, masa mau makan lagi, " amel berusaha menolak ajakan suaminya.

" Ya sudah kalo begitu mas tidak jadi makan, kita langsung istirahat saja yuk.."

" Eee jangan dong mas, mas kan belum makan, tidak baik tidur perut dalam keadaan kosong, ya sudah ayo aku temani makan, " amel akhirnya memilih untuk mengalah.

" Serius mau makan lagi, " tanya irfan merasa ragu dengan jawaban istrinya.

" Serius mas, dari pada mas tidak makan nanti jadi sakit bagaimana. "

Nyess...rasa sejuk menjalar dihatinya mendengar sang istri mengkuatirkan dirinya, Itulah yang bikin irfan merasa nyaman meskipun rasa itu baru mulai bertunas, perhatian dan kasih sayangnya benar2 tulus meskipun rumah tangganya belum dikarunia seorang anak.

" Sayang mas sangat merindukanmu, " ucap irfan saat mereka sudah berada didalam kamar pribadinya.

" Sama mas aku juga merindukanmu, " jawab amel jujur.

Langsung disambut dengan ciuman, dengan lembut irfan melumat bibir sensual sang istri yang akhir2 ini begitu di rindukan, yaa meskipun belum benar2 ada rasa cinta dihatinya tapi setiap inci tubuh istrinya sudah menjadi candunya selama pernikahannya, lalu terjadilah pergulatan panas diantara keduanya untuk saling melepas rindu.

Setelah melewati pergulatan panas hampir 2 jam lamanya kini keduanya tertidur pulas sambil berpelukan tanpa mengenakan pakaiannya terlebih dahulu.

\=\=\=\=\=\=\=

kriiiiing

Kriiiiing

Kriiiiing

Dua sejoli yang lagi tidur nyenyak merasa terganggu dengan suara dering hp yang begitu nyaring ditelinga mereka.

" siapa sih yang telpon, ganggu orang istirahat saja, " gerutu irfan dengan wajah kesalnya.

" Angkat dulu mas siapa tau penting, " saran amel sambil turun dari tempat tidurnya, "

" Astaga sudah jam 7 malam ternyata, angkat telponnya mas, ini bapak yang telpon lho siapa tau penting, saya mau mandi dulu, " ucap amel gegas masuk kekamar mandi setelah memberikan hp suaminya.

Dengan ogah2an irfan akhirnya menekan tombol hijau untuk menerima telpon dari bapaknya..

" Hallo assalamualaikum pak, " Jawab irfan dengan suara serak khas bangun tidur.

" Walaikumsalam, lagi dimana, kenapa dengan suara kamu. "

" Saya baru bangun tidur pak, ini lagi dirumah, ada apa.....?. "

" Bisakan kamu datang kerumah bersama istrimu malam ini, bapak ada perlu penting dengan kalian."

" Nanti saya tanya amel dulu, bisa dan tidaknya nanti saya kabari bapak."

" Oke bapak tunggu kabarnya, assalamualaikum. "

" Walaikumsalam... Tut. "

" Sayang tadi bapak telpon katanya kita disuruh kerumah malam ini, karna bapak ada perlu penting dengan kita, " irfan memberitahu saat melihat istrinya keluar dari kamar mandi..

" Oh baiklah, kalo begitu mas mandi sudah biar bapak tidak nunggu lama. "

" Cup...!! " Satu kecupan dibibir irfan berikan pada sang istri sebelum melenggang masuk kamar mandi, sementara amel yang dapat serangan mendadak hanya mendelik saja.

" Sebelum pergi kita makan dulu ya mas, kasian mbok yati sudah terlanjur masak, sayang kalo tidak dimakan."

" Baiklah, kebetulan juga mas sangat lapar."

" Sepertinya tenagaku habis buat tempur siang tadi, " goda irfan sambil mengedipkan sebelah matanya untuk sang istri.

" Apan sih mas, malu tau kalo nanti mbok sampe dengar, " protes amel saat sang suami mengingatkan adegan panasnya siang tadi.

" Hahaha... Mbok yati kan pernah mudah juga jadi mas rasa tidak jadi masalah sayang, tidak usah malu2. "

" Mas ih.... Sudah ah, lebih baik kita makan sekarang biar bisa segera pergi, kasian nanti bapak nunggu terlalu lama, " putus amel yang hanya bisa di angguki oleh irfan.

\=\=≈\=\=\=\=

" Assalamualaikum... "

" Walaikumsalam, kalian sudah datang, " sambut pak pram ramah dan sopan.

" Iya pak, maaf kalo bapak nunggu lama, soalnya kita tadi makan dulu sebelum kesini, " jawab amel dengan sopan.

" Jadi kalian sudah makan malam, kenapa tidak makan malam bersama di sini, pada hal ibu kalian ada suruh art siapkan makan malam. "

" Maaf pak kami tidak tau, kebetulan simbok dirumah sudah terlanjur masak jadi sayang kalo tidak dimakan, " amel merasa tidak enak hati dan merasa bersalah dengan mertuanya yang sudah sangat berharap.

melihat istrinya merasa bersalah akhirnya irfan buka suara setelah dari tadi hanya diam saja jadi pendengar.

" Sudah tidak apa2, nanti kita tetap akan ikut makan malam kok meski makanya tidak bisa banyak lagi. "

" O iyaa.. Tadi mas irfan bilang katanya bapak ada perlu sama kita, soal apa ya pak...?."

" Ibu mana pak, tidak ikut bicara sekalian ?," tanya amel penasaran karna sedari tadi tidak melihat ibu mertuanya.

" Sudah biarkan saja ibumu itu, mana ngerti dia dengan apa yang akan kita bicarakan, " tegas pak pram.

" Siapa juga yang mau ikut bicara dengan kalian, tidak sudi aku ikut campur urusan kalian yang tidak penting itu," sambar ibu melisa dengan pongahnya melewati orang2 yang lagi duduk diruang keluarga.

Mendengar apa yang ibu melisa katakan irfan dan amel hanya saling tatap saja dengan pikiranya masing2 tanpa memberikan komentar apapun.

" Bagaimana dengan perusahaanmu irfan...?, Aman dan lancar, " tanya pak pram basa basi.

" Alhamdulilah pak aman dan lancar."

" Sebenarnya bapak mau ngomongin apa sih..?, Bapak tidak usah pake acara basa basi segala deh, mending langsung ngomong saja, " Irfan penasaran dengan apa yang akan di omongin bapaknya.

" Mass....!! " Amel melotot karna menganggap sikap suaminya sangat tidak sopan sama bapaknya.

Irfan yang mendapat teguran dari istrinya hanya bisa nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

" Tidak apa2 nak amel, memang dari dulu selalu begitu sikapnya sama bapak tidak pernah berubah meskipun sudah menikah. "

" Begini, maksud bapak minta kalian datang kesini karna bapak mau minta tolong sama kalian untuk nambah modal toko bapak biar bisa mengikuti perkembangan mode."

" kalian kan tau sendiri toko pakaian bapak dari dulu cuma begitu2 saja tidak ada perubahan sama sekali."

" Kalo ada tambahan modal kan setidaknya bisa merenovasi bentuk bangunanya agar lebih menarik, nanti setelah bangunannya sudah selesai direnovasi tinggal memperbaharui stok pakaiannya dengan model2 yang terbaru dan ke kinian, " pak pram menjelaskan apa yang menjadi impiannya.

" TIDAK BISA..!, bapak kan tau sendiri irfan saat ini lagi buka cabang perusahaan yang baru dan itu butuh modal yang tidak sedikit jumlahnya, " tanpa pikir panjang irfan langsung menolak mentah2 keinginan bapaknya.

Irfan bukanya tidak ada uang tapi uang itu rencananya mau dipake untuk persiapan nikah dengan viona dan membeli rumah, mobil dan kebutuhan lainya nanti saat sudah selesai nikah, karna sebelumnya viona sudah menyampaikan semua keinginannya dan irfan sudah terlanjur menyanggupinya, kalo sampai batal apa kata dunia nanti, tentu saja irfan tidak mau dibuat malu.

" Ck.. Bapak itu pinjam lho bukan mau minta secara cuma2 sama kalian, lagian bapak pinjamnya tidak banyak kok cuma 1 milyar saja."

" Dari pada bapak pinjam di bank kan urusannya malah ribet, " pak pram masih berharap bisa mendapat pinjaman dari putranya.

" Maafkan irfan pak, irfan kali ini betul2 tidak bisa membantu bapak, bapak cari pinjaman ditempat lain saja, " jawab irfan sambil berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan ruang keluarga menuju meja makan tanpa mengajak istrinya.

Terlihat sorot mata kecewa nampak jelas dimata pak pram setelah mendapat penolakan tegas dari putra semata wayangnya, dan semua itu tidak luput dari pengamatan amel yang sedari tadi hanya duduk diam mendengarkan apa yang dibicarakan suami dan bapak mertuanya, ada rasa kasian melihat bapak mertuanya yang baik hati diperlakukan seperti itu oleh putranya sendiri.

" Bapak butuh dana itu kapan kira2 mau digunakan...?, " tanya amel tiba2 setelah beberapa saat hanya saling diam.

" Kalo ada ya secepatnya nak, rencananya sih begitu dananya ada bapak akan langsung lakukan renovasi, bukannya makin cepat semakin baik...!, " Ada nada kecewa yang tidak bisa disembunyikan.

" Bapak sabar ya,nanti amel akan coba bicara dengan mas irfan pelan2, semoga mas irfan bisa merubah keputusannya, " amel merasa kasian tapi tidak bisa berbuat banyak untuk saat ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

" Bapak sudah dapat dananya...?."

" Tadi pas saya lewat saya lihat gedungnya yang separuh sudah mulai direnovasi."

" Bukanya irfan bilang tidak bisa kasih pinjam bapak ya, trus itu bapak dapat dana dari mana...?, " melisa merasa penasaran suaminya dapat dana dari mana hingga memberanikan diri untuk bertanya.

" Kenapa memangnya, tumben kamu mau tau urusan bapak, biasanya kamu cuma tau uang dan uang saja tanpa mau tau bapak dapat uang dari mana, " jawab suaminya ketus.

"Bapak ini kenapa sih, ibu kan cuma tanya saja, masa begitu saja tidak boleh, " jawab bu melisa sewot karna mendapat sindiran dari suaminya.

" Dapat dari mana itu tidak penting, yang jelas bukan dari anakmu, kebetulan ada orang yang berbaik hati mau membantu bapak untuk mewujudkan impianku."

" Dan mulai sekarang kamu stop foya2 dan beli barang2 yang tidak berguna itu, mulai sekarang harus pandai2 berhemat selama proses renovasi masih berjalan, " jelas pak pram tegas.

Memang beberapa hari yang lalu tiba2 ada orang datang yang menawarkan kerja sama dengan sistem bagi hasil dan dengan senang hati pak pram menyambutnya dengan sangat antusias, karna tanpa harus repot2 mencari bantuan dan pinjaman tiba2 ada yang datang menawarkan kerja sama, rejeki yang kebetulan datang yang tidak boleh di sia2kan karna perjanjiannya juga sangat jelas dan saling menguntungkan kedua belah pihak pikirnya saat itu tanpa pak pram sadari orang tersebut adalah orang suruhan amelia menantunya sendiri.

" Ya tidak bisa begitu dong pak, bapak yang berhutang kenapa jadi ibu yang kena imbasnya."

" Pokoknya ibu tidak mau tau jatah ibu tidak boleh berkurang sedikitpun, " protes ibu melisa karna merasa uang bulanannya akan berkurang imbas suaminya lagi melakukan renovasi tokonya.

Apa kata teman2 arisanku nanti kalo sampe itu terjadi, tidak tidak, apapun yang terjadi aku harus tetap eksis pikirnya.

\=\=\=\=\=\=\=

Sementara itu dikantor irfan disibukan dengan kerjaan yang menumpuk, apa lagi ada rencana untuk mengambil cuti selama 1 minggu kedepan untuk melangsungkan pernikahannya yang ke 2 dengan viona mantan kekasihnya dulu sehingga ia berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda beberapa hari ini.

Tok

Tok

Tok

" Masuk....! "

" Siang bos, ini makan siangnya yang bos pesan tadi, mau makan sekarang atau nanti, " tanya juan sambil melihat bosnya.

" Taro saja dulu di meja, ntar lagi saya makan, saya mau selesaikan dulu kerjaanku nanggung tinggal dikit lagi.

" Oo iya, Bagaimana dengan tugas yang saya berikan, persiapanya sudah berapa persen..?," irfan penasaran dengan persiapan pernikahannya kira2 sudah sejauh mana.

" Sudah 95 persen bos, semua sudah sesuai dengan keinginan calon istrimu, " jawab juan datar dan cuek.

Mendengar nada bahasa yang tidak biasa irfan menghentikan kerjaanya dan melihat ke arah juan sambil memicingkan matanya.

" Kamu kenapa...?, Seperti tidak suka dengan apa yang saya lakukan, tenang saja bonusmu akan saya transfer 3 kali lipat setelah acara selesai nanti. "

" Ck.. Apa hak saya untuk tidak suka dengan apa yang kamu lakukan, kamu kan bos saya jadi sudah jadi tugasku untuk selalu patuh dengan semua perintahmu, " juan berusaha menyangkal apa yang bosnya tuduhkan.

Meski dalam hati mengutuk bos sekaligus bosnya yang dirasa tidak tau diri dan terima kasih dengan teganya menyakiti istrinya yang begitu baik.

" Tidak usah bohong, saya kenal kamu bukan baru kemaren sore, saya tau kamu tidak suka dengan apa yang saya lakukan, tapi saya minta tidak usah kuatir semua akan baik2 saja.

" Selama kamu tutup mulut amel tidak akan pernah tau pernikahanku ini, dia kan cinta mati sama saya jadi apapun yang saya katakan dia akan percaya2 saja " ucap irfan dengan percaya diri yang tinggi.

" Kamu yakin semua akan baik2 saja, apakah kamu sudah siap dengan segala resikonya, maaf bukannya aku mendoakan tapi tidak ada salahnya kamu waspada dengan apa yang kamu lakukan."

" Jangan pernah anggap remeh diamnya seorang istri karna bisa jadi diamnya istrimu itu bisa menjadi bom atom yang yang akan meluluh lantakan kehidupanmu dimasa depan nanti, " juan berusaha membuka jalan pikiran sahabatnya yang menurutnya lagi salah jalan agar bisa sadar sebelum terlambat.

Meskipun juan sadar tingkat keberhasilannya tidak sampe 5 persen karna juan tau persis bagaimana sifat sahabatnya tersebut, ya allah semoga ini cuma perasaanku saja pasrah juan.

" Hahaha... Kau lebay sekali, percaya sama saya semua akan baik2 saja.

" Karna saya tau amel orangnya seperti apa jadi apa yang kamu kuatirkan itu terlalu berlebihan.

" Nanti selama saya cuti semua pekerjaan tolong kamu urus, " putus irfan tanpa bisa diganggu gugat.

Akankah rencana irfan berjalan sesuai keinginannya...? Mungkinkah apa yang dikuatirkan juan akan jadi kenyataan...?

lalu bagaimana nasib amel...?

penasaran kan...? ikuti terus alur ceritanya yaa.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

semoga Amel segera mengetahui kebohongan Irfan.

2023-11-30

1

Abdul Rahman

Abdul Rahman

Aku baru baca beberapa chapter, tapi udah gak sabar mau lanjut lagi!

2023-11-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!