Karena memang hari ini aku merasa sangat lelah sekali. Tak ku hiraukan dering ponsel di nakas, karena mataku sudah terasa berat. Hingga tak terasa, matahari sudah berganti dengan bulan. Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang.
" Astaghfirullah, jam berapa sekarang?" melihat jam dinding yang ternyata menunjukan pukul 6 sore.
" Ya Allah, kebo banget aku. Udah adzan Maghrib nih" ucap ku bergegas bangun langsung masuk ke kamar mandi
Dengan secepat kilat aku mandi dan segera menunaikan sholat Maghrib. Setelah selesai aku keluar kamar hendak mencari bunda. Disaat hendak menuju dapur, terdengar suara bunda seperti sedang berbicara dengan seseorang. Jiwa kekepoan ku meronta-ronta, ku langkahku kaki mengikuti asal suara itu.
Nampak bunda sedang ngobrol dengan seorang pria muda. Dari wajah nya sepertinya aku tidak pernah mengenalnya. Karena penasarannya tanpa sadar aku mendekat kearah bunda berada.
" Aisyah, sini nak. Apa kamu gak mau salaman dulu sama Radit." panggil bunda
Aku masih diam mencerna ucapan bunda. Lalu aku pun mendekati bunda dan duduk di sebelah bunda. Sambil menatap penasaran sosok yang kata bunda bernama Radit.
"Radit...?"tanya sambil mengingat nama itu
Nampak seorang cowok tinggi, putih dengan setelan kaos dan celana jeans. Duduk di seberang sofa yang di duduki bunda. Cowok itu hanya menatap ku sejenak lalu tatapan itu beralih ke bunda kembali. Ada rasa yang tak asing saat aku menatap mata cowok itu.
" Aisyah, kamu lupa ya. Ini loh Radit anak Om Surya, yang tadi siang bunda bilang." ucap bunda memperkenalkan.
" Oh..Radit anaknya om Surya. Loh katanya masih besok datangnya Bun, kok sekarang udah disini?"tanyaku kembali
" Iya Tante Fatma ada urusan disini jadi dipercepat pindahnya." jelas bunda.
Sedangkan yang dibicarakan hanya diam mendengarkan. Beberapa saat kemudian yang tersisa hanyalah obrolan antara bunda dan juga Radit. Aku hanya diam menjadi pendengar setia. Hingga tak berselang lama, Radit meminta izin bunda untuk pulang.
" Ya udah deh bun, Radit pamit pulang dulu. Soalnya mau nyiapin keperluan buat besok. Dan mungkin besok papa pulang bareng ayah Hendra." sahut Radit berpamitan .
" Loh dit, kamu gak makan malam di sini aja. Kan katanya tadi mama kamu masih di rumah Tante Anya. Kok buru-buru banget sih." pinta bunda.
" Maaf deh Bun, lain kali ya Radit makan malem bareng bunda disini." balas Radit dengan tersenyum.
" Iya udah kalo gitu, lain kali gak boleh nolak. Kalo butuh apa-apa kamu bisa kasih tahu bunda atau Ais." sahut bunda
Radit hanya mengangguk, kemudian menyalami tangan bunda. Lalu melangkah keluar rumah, tanpa berpamitan dengan ku.
" Dasar orang aneh, ada orang disini. Dia diam-diam Bae." gerutu ku
Aku masih memperhatikan kearah Radit berlalu. Hingga aku tersadar saat bunda menepuk pundak ku.
" Ngeliatnya gak usah segitu juga kali Ais. Tuh orangnya udah gak keliatan." ejek bunda ku.
" Apaan sih bunda, biasa aja kali Aisnya. Udah yuk makan, perut Ais udah laper." ngelak ku.
" Ya udah yuk, kasian anak gadisnya bunda kelaparan." sahut bunda.
Aku dan bunda melangkah menuju ruang makan. Kamipun segera menikmati makan malam. Setelah selesai makan malam, dan membantu bunda membereskan meja makan. Lalu aku berpamitan lebih dulu untuk masuk ke kamar.
Kucari ponsel yang sejak tadi siang ku abaikan. Tampak banyak sekali notifikasi dari Naura, Hesty, Ardian, beberapa teman ku dan satu no tidak ku kenal.
Naura
Ais, where are you?
Aisyah
Ais in here
Tak berselang lama terdengar dering telepon dan terpampang di layar nama Naura. Segera ku geser tombol hijau di layar ponselku. Kamipun terlibat obrolan seru, setelah puas mengobrol dengan Naura.
Aku lalu melihat pesan teks dari Hesty yang isinya sama dengan apa yang tadi ku obrolkan dengan Naura. Bahwa besok kami akan pergi ke mall untuk mencari bahan tugas kelompok.
Lalu nampak pesan teks dari Ardian
Ardian
Aisyah, besok bisa gk kita ketemuan?
Ada yang mau aku omongin ke kamu.
Aisyah please
Aisyah......
Aisyah
Bisa
Dimana, tapi aku cuma ada waktu sebentar.
Ar**dian**
Aku tunggu di taman belakang
Jam istirahat
Aisyah
Insya Allah😊
Aku pun membuka satu persatu pesan dari teman-teman ku. Dan ada pesan teks dari no tidak kukenal. Kubuka pesan teks tersebut.
089xxxxxxxx
Assalamualaikum Humaira
"No siapa ya? Kok manggil aku Humaira." ucapku.
Tak mau ambil pusing ku abaikan saja pesan teks tersebut tanpa ku balas. Karena aku merasa tidak mengenalnya.
Aku lalu duduk di meja belajar guna mengerjakan tugas yang belum sempat aku selesaikan. Hingga tak beberapa lama terdengar dering notifikasi dari ponsel ku.
Nampak pesan teks dari no yang tidak ku kenal. Tapi aku abaikan, dan kembali fokus mengerjakan tugas sekolah ku.
Tak terasa punggung ku sudah terasa kaku, aku renggangkan sebentar punggungku. Sambil menatap jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Karena hari sudah larut ku bereskan buku-buku pelajaran dan sekalian menyiapkannya untuk besok. Setelah selesai segera aku masuk ke kamar mandi. Mengganti baju ku dan tak lupa mengerjakan sholat isya.
Kemudian ku rebahkan tubuhku di kasur yang nyaman. Beberapa kali aku menguap, mataku pun sudah terasa berat. Hampir aku menutup mataku. Namun dering ponsel membuat mataku kembali terbuka. Ku tengok layar ponsel ku, ada pesan teks masuk.
089xxxxxx
Humaira👋🏻
Maaf kalo aku mengganggu
Humaira, apa kamu sudah tidur?
Ya sudah kalo begitu
Semoga mimpi indah Humaira ku.😊😊😊
" Siapa ya, jadi penasaran deh. Aku bales gak ya chatnya." gumam ku.
" Bales... Nggak....bales ..... Nggak. Kepo nih, siapa sih?" gumam ku lagi
" Halah biarin aja deh, lama-lama nanti juga ketahuan siapa orangnya. Aku udah ngantuk banget, masa bodoh deh." gumam ku.
Segera ku matikan ponsel ku, aku pun pergi berlayar ke lautan mimpi.
Keesokan harinya, terdengar sayup-sayup adzan subuh berkumandang. Aku pun bangun dari tidurku sekalian membereskan kamarku. Lalu segera membersihkan diri dan tak lupa mengerjakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Setelah selesai, aku keluar kamar dan turun menuju dapur untuk membantu bunda menyiapkan sarapan seperti biasa. Walau aku anak semata wayang, tapi ayah dan bunda mendidik ku untuk tidak manja. Mereka mendidik ku untuk disiplin dan mandiri.
Sarapan pun telah selesai tertata rapi di meja makan. Lalu aku kembali ke kamar untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Meninggalkan bunda di dapur.
Jam sudah menunjukan pukul setengah 6, aku bergegas berganti baju seragam , dan mengecek kembali semua keperluan sekolah. Setelah yakin semua sudah lengkap. Kemudian aku keluar kamar turun menuju meja makan. Di sana sudah nampak bunda menunggu ku untuk sarapan bersama.
Setelah selesai sarapan, aku pun berpamitan pada bunda dan tak lupa meminta ijin bunda untuk pulang terlambat.
" Bunda, nanti Aisyah pulang sekolah mau ke mall dulu sama Naura dan Hesty. Mau cari bahan tugas kelompok pak Harun. Boleh ya bunda?" meminta ijin bunda
" Tapi jangan lama-lama, soalnya ayah nanti pulang." ucap bunda mengijinkan.
" Iya bunda, Aisyah bakal langsung pulang kalo udah dapat semua bahan tugasnya. Aisyah berangkat dulu ya bunda, nih Hesty udah nunggu di luar. " ucapku sambil menunjukan ponsel ku yang tertera nama Hesty memanggil.
Lalu aku pun menyalami tangan bunda dan bergegas keluar rumah karena ada Hesty yang sudah menunggu di dalam mobil.
"Assalamualaikum bunda" pamit ku.
Aku pun masuk kedalam mobil Hesty. Mobil Hesty pun meluncur meninggalkan rumah ku menuju sekolah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Faaabb
Wuiih, dapet feel bangeet!
2023-11-26
1