AODA

AODA

A - Keputusan

Hari ini seluruh keluarga Zara tengah kedatangan tamu. Mereka duduk di ruang tamu sambil membicarakan hal yang penting. Zara ikut bergabung usai menyediakan minuman untuk semua orang. Papa Zara memperkenalkan satu persatu tamu yang hadir di rumah mereka.

"Papa, akan menikahkan kamu dengan Alvaro" ucap Papa Zara begitu tiba-tiba.

"Papa ngomong apa sih? Kenapa tiba-tiba jadi bahas pernikahan? Pa, aku baru saja lulus sekolah dan aku juga sudah punya pacar Pa" ujar Zara dengan tawanya.

"Pada tidak sedang bercanda Zara, ini serius. Putuskan saja pacar kamu karena Papa tidak mau berdebat denganmu untuk masalah ini"

Zara terdiam membisu, ia masih tak memahami situasinya. Air mata Zara menetes begitu deras di depan semua orang. Padahal selama ini Papa tidak mengatakan apapun mengenai hubungan Zara, Papa juga tidak menentangnya. Mama Zara datang dan membawanya anak gadisnya pergi. Beliau mencoba membuat Zara mengerti jika ini adalah pilihan yang terbaik.

"Tapi Ma, aku sayang sekali sama pacar aku" ucap Zara dalam isak tangisnya.

"Papa dan Mama lebih sayang padamu Zara"

Gadis itu menatap mata Mamanya yang memancarkan kesedihan. Zara mengangguk mengerti, ia mengambil ponselnya dan meminta sang kekasih untuk bertemu sekarang juga. Ia melewati ruang tamu, Papa Zara menatap putrinya yang hendak pergi keluar.

"Mau kemana?" Tanya Papa Zara dengan nada sedikit tinggi.

"Menemui pacarku, aku akan memutuskannya sesuai permintaan Papa"

"Tidak harus pergi bukan? Kamu bisa meneleponnya"

"Kumohon, biarkan aku menemuinya untuk terakhir kali Pa" pinta Zara.

Papa Zara terus menolak, ia meminta Zara memutuskan kekasihnya lewat telepon. Gadis itu menggenggam ponselnya dengan erat, ia kembali menetes kan air mata. Alvaro berdiri dari duduknya, ia mengatakan akan mengantarkan Zara pergi menemui kekasih gadis itu. Mendengar hal itu, Papa Zara mengijinkannya, tetapi beliau berkata agar mereka cepat kembali.

Zara pergi berjalan lebih dulu, sedangkan Alvaro mengikutinya dari belakang. Mereka menuju jalanan ke ujung komplek, terlihat seorang pemuda tengah berdiri disana. Zara berlari lalu memeluknya dengan erat, ia menangis dalam dekapan pemuda itu. Alvaro menunggu Zara dari kejauhan, ia hanya melirik sesekali lalu menatap ke arah lain.

"Maaf, maaf kan aku" ucap Zara dalam tangisnya.

"Kenapa sayang? Kamu ada masalah apa?" Tanya sang pemuda.

Gadis itu melepaskan pelukannya, ia menggenggam erat tangan pemuda itu.

"Aku, mau kita putus" ucap Zara dengan nada bergetar.

"Kenapa tiba-tiba? Alasannya apa? Aku ada salah ke kamu?" Cecar sang kekasih.

"Aku yang salah, maaf.. Maaf sudah menyakiti kamu. Kamu boleh membenciku, maafkan aku. Papa akan menikahkan aku, maafkan aku" lirih Zara dalam tangisnya.

Pemuda itu mengelus kepala Zara dengan penuh perhatian. Ia mengatakan pada Zara agar tak khawatir, ini bukanlah masalah besar baginya. Padahal Zara pun tau jika kekasihnya itu juga terluka karena keputusan ini. Tapi tak ada yang bisa mereka perbuat saat ini.

"Aku antar kamu pulang ya, ini sudah malam" tawar pemuda itu masih begitu ramah.

Zara semakin tak bisa membendung air matanya, kakinya terasa begitu lemas hingga membuatnya hampir terjatuh. Gadis itu meminta maaf pada kekasihnya lalu pergi menghampiri Alvaro yang menunggu. Zara tak bisa menghentikan air matanya yang mengalir deras. Pemuda itu adalah cinta pertama Zara, mereka sudah menjalin hubungan selama kurang lebih dua tahun. Zara merasa sangat bahagia saat bersama sang kekasih.

Sampai dirumah, Zara langsung berlari masuk ke kamarnya dan menangis kembali. Hari ini air matanya terus menetes tanpa henti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa hari berlalu, Zara dan keluarganya pergi menuju rumah Alvaro. Keluarga Alvaro sudah menyiapkan semuanya disana, keluarga Zara hanya perlu duduk dan menunggu. Zara tengah duduk di teras rumah, ia memandangi halaman rumah megah tersebut yang sudah penuh dengan hiasan pernikahan.

"Kak Alvaro mau kemana?" Tanya Zara kala melihat calon suaminya keluar rumah.

"Panggil Al saja, mau bertemu teman-teman ku. Kamu mau ikut?"

Zara menggelengkan kepalanya, ia kembali duduk dan melihat altar pernikahannya. Al menatap ke arah pandang Zara, ia kemudian melanjutkan jalannya dan pergi sambil menaiki motor. Setelah motor Al pergi, Zara menatap ke arah gerbang besar rumah tersebut. Ia merasa sedikit aneh, rasanya sedikit senang saat Al mengajaknya bertemu dengan temannya. Meski dua tahun berkencan, mantan kekasih Zara tak pernah mengajaknya bertemu dengan temannya. Mungkin sesekali mereka berpapasan secara tak sengaja, barulah sang mantan mengenalkan Zara. Meski begitu, anehnya teman-teman sang mantan sudah mengenali Zara sebelum dikenalkan.

Gadis itu masuk kedalam usai sang Mama memanggilnya. Zara harus mencoba lagi baju pengantinnya untuk esok hari. Ia menatap Papanya yang tampak khawatir. Zara tak ingin mengacaukan apapun atau membuat kedua orangtuanya merasa sedih. Ia hanya ingin Papa dan Mamanya selalu bahagia.

Malam tiba...

Seluruh keluarga tengah makan malam bersama, suasananya sangatlah aneh. Zara melirik setiap orang yang makan dengan tenang, tak ada candaan ataupun obrolan apapun.

"Apa Papa dan Mama akan meninggalkan ku?" Celetuk Zara tiba-tiba. Ia langsung mendapatkan perhatian semua orang yang ada disana.

"Kamu ngomong apa sih sayang? Mana mungkin Papa dan Mama meninggalkan kamu, jangan mikir yang tidak-tidak ya" jawab Mama Zara.

"Habisnya, sikap kalian aneh. Sebelum Kakek meninggal dulu juga sikap Kakek aneh, seperti menjaga jarak dariku. Aku tidak suka" rengek Zara seperti anak kecil.

Mama Zara mengelus kepala putrinya itu, ia meminta Zara untuk melanjutkan makannya dengan tenang. Namun gadis itu menyelesaikan makannya dengan cepat lalu pergi keluar rumah. Zara memandangi langit malam yang sepi tanpa satupun bintang disana. Ia berjalan mengelilingi rumah besar itu seraya melihat-lihat apa yang ada disana.

Zara melihat sebuah bangunan terpisah di area belakang, bangunan dengan dua lantai yang cukup lebar. Gadis itu mengintip ke dalam, ia melihat ada banyak sofa dan papan tulis disana. Zara pikir ini adalah tempat berkumpul untuk membicarakan hal serius.

"Mau masuk?" Celetuk seseorang mengejutkan Zara.

Gadis itu menoleh dan mendapati Al berdiri tak jauh darinya. Zara menggelengkan kepalanya lalu berjalan pergi menjauh. Hanya beberapa langkah, Zara kembali menghentikan jalannya dan berbalik menatap Al.

"Apa Kak Al tidak memiliki seseorang yang dicintai?" Tanya Zara.

"Punya, tapi hubungan kami sudah putus sehari sebelum aku pergi ke rumahmu hari itu"

"Maaf ya, rasanya aku tidak akan pernah bahagia usai menyakiti banyak orang. Hehehe..." tutur Zara sebelum benar-benar pergi berlalu.

Al memandangi Zara yang pergi dengan lesuh, ia lalu masuk kedalam bangunan yang ada dihadapannya itu.

Terpopuler

Comments

Jynaraauliya_

Jynaraauliya_

ayo thor tmbh lg.....

2023-12-09

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

yux.....
Semunguy, Author qu☺

2023-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 A - Keputusan
2 A - Pernikahan Zara dan Al
3 A - Terpaksa
4 A - Zara Demam
5 A - Kematian Orangtua Zara
6 A - Kembalinya Zara
7 A - Kepemilikan
8 A - Kencan Pertama
9 A - Aoda
10 A - Pria jahat
11 A - Al si selingkuhan
12 A - Menebar rasa
13 A - Ciuman sang Pangeran
14 A - Markas Kedua Aoda
15 A - Tipu-tipu
16 A - Ospek yang kacau
17 A - Minuman pertama
18 A - Hadiah ulangtahun Zara
19 A - Orang yang sama
20 A - Firasat
21 A - Bulan madu di Jepang
22 A - Firasat Buruk terwujud
23 A - Peringatan
24 A - Hadirnya Fara
25 A - Al dan Zara kembali bersama
26 A - Percikan api
27 A - Zara di bully
28 A - Hari yang Panjang
29 A - Rahasia yang terungkap
30 A - Keputusan Vernon sebagai ketua
31 A - Niat Al
32 A - Kesalahan siapa?
33 A - Target sasaran
34 A - Jalan-jalan
35 A - Malam yang berkisah
36 A - Masih penuh kisah
37 A - Rencana Al
38 A - Di hari hujan turun
39 A - Kematian Anak Asuh Zara
40 A - Sembunyikan luka
41 A - Hari bersama para adik ipar
42 A - Sepucuk Surat
43 A - Berita Kehamilan
44 A - Keras kepalanya Zara
45 A - Hadiah Akuarium
46 A - Di hari kita terluka
47 A - Amnesia Sementara
48 A - Hari penuh cinta
49 A - Zara yang manja
50 A - Nona Muda
51 A - Menikmati liburan
52 A - Versus
53 A - Zara Hamil
54 A - Dua
55 A - Kematian buah hati
56 A - Kehilangan Zara
57 A - Sebuah permintaan
58 A - Perubahan Nyata
59 A - Di balik cerita
60 A - Switch
61 A - Meramal
62 A - Hari Terberat
63 A - Tujuh Tahun kemudian
64 A - Kejutan Ulang tahun Al
65 A - Lahirnya Drama
66 A - Permintaan
67 A - Al yang paling bahagia
68 A - Pesta perusahaan
69 A - Penerus
70 A - Seputar Tahta
71 A - Didih
72 A - Kesalahpahaman
73 A - Makan malam
74 A - Pertengkaran karena amarah
75 A - Kehilangan Harapan
76 A - Buah Hati
77 A - Melelahkan
78 A - Sebuah Janji
79 A - Dua Putri Raja
80 A - Hadiah Kesalahpahaman
81 A - Akhir yang Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
A - Keputusan
2
A - Pernikahan Zara dan Al
3
A - Terpaksa
4
A - Zara Demam
5
A - Kematian Orangtua Zara
6
A - Kembalinya Zara
7
A - Kepemilikan
8
A - Kencan Pertama
9
A - Aoda
10
A - Pria jahat
11
A - Al si selingkuhan
12
A - Menebar rasa
13
A - Ciuman sang Pangeran
14
A - Markas Kedua Aoda
15
A - Tipu-tipu
16
A - Ospek yang kacau
17
A - Minuman pertama
18
A - Hadiah ulangtahun Zara
19
A - Orang yang sama
20
A - Firasat
21
A - Bulan madu di Jepang
22
A - Firasat Buruk terwujud
23
A - Peringatan
24
A - Hadirnya Fara
25
A - Al dan Zara kembali bersama
26
A - Percikan api
27
A - Zara di bully
28
A - Hari yang Panjang
29
A - Rahasia yang terungkap
30
A - Keputusan Vernon sebagai ketua
31
A - Niat Al
32
A - Kesalahan siapa?
33
A - Target sasaran
34
A - Jalan-jalan
35
A - Malam yang berkisah
36
A - Masih penuh kisah
37
A - Rencana Al
38
A - Di hari hujan turun
39
A - Kematian Anak Asuh Zara
40
A - Sembunyikan luka
41
A - Hari bersama para adik ipar
42
A - Sepucuk Surat
43
A - Berita Kehamilan
44
A - Keras kepalanya Zara
45
A - Hadiah Akuarium
46
A - Di hari kita terluka
47
A - Amnesia Sementara
48
A - Hari penuh cinta
49
A - Zara yang manja
50
A - Nona Muda
51
A - Menikmati liburan
52
A - Versus
53
A - Zara Hamil
54
A - Dua
55
A - Kematian buah hati
56
A - Kehilangan Zara
57
A - Sebuah permintaan
58
A - Perubahan Nyata
59
A - Di balik cerita
60
A - Switch
61
A - Meramal
62
A - Hari Terberat
63
A - Tujuh Tahun kemudian
64
A - Kejutan Ulang tahun Al
65
A - Lahirnya Drama
66
A - Permintaan
67
A - Al yang paling bahagia
68
A - Pesta perusahaan
69
A - Penerus
70
A - Seputar Tahta
71
A - Didih
72
A - Kesalahpahaman
73
A - Makan malam
74
A - Pertengkaran karena amarah
75
A - Kehilangan Harapan
76
A - Buah Hati
77
A - Melelahkan
78
A - Sebuah Janji
79
A - Dua Putri Raja
80
A - Hadiah Kesalahpahaman
81
A - Akhir yang Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!