Aerelle Dan Sang Pewaris

Aerelle Dan Sang Pewaris

Anak SMA

Hari terakhir MOS dibulan July,

Aerelle, gadis pendiam yang dingin dan jutek terlihat turun dari dari angkot dengan membawa kantong berisi atribut Masa Orientasi Siswa (MOS). Aerelle yang selalu berpenampilan sederhana, selama ini bersekolah dengan damai karena dia tak suka menjadi sorotan. Dan hari ini adalah hari terakhir MOS di SMA Negeri 1 Karta. Tahun ini, Aerelle resmi menjadi siswi SMA kelas 1.

Dia berhenti sejenak didepan gerbang sekolah memandangi pohon-pohon yang rindang. SMA Negeri 1 Karta ini terkenal dengan sekolah yang luas dan penuh dengan pepohonan. Sadar bahwa sudah melamun, aku bergegas menuju group MOS yang sudah dibagi sejak hari pertama masuk sekolah (saat itu disebut Gugus). Asyik berjalan, bahuku ditepuk pelan dari belakang.

"Hai Aerelle. Sendirian saja?"sapaan hangat dari Kakak kelas bernama Santo.

"Selamat pagi, Kak. Iya, sendirian saja,"

"Hahaha, bisa gak kamu pakai ekspresi sedikit? Muka datar gitu,"Kak Nando malah tertawa.

"Maaf, maksudnya gimana, Kak?"Aerelle bingung.

Kak Santo yang tertawa lebar itu membuat beberapa siswa siswi yang lewat memandangi mereka. Aerelle yang terheran-heran dengan tawa kakak kelasnya pagi itu, malah sibuk meneliti wajah Kak Santo. Dia berperawakan sedang, rambut cepak, hidung mancung, bibir tebal, alis tipis, berkulit kuning langsat, dan yang terpenting, dia cukup tampan. Meski wajahnya begitu, Aerelle tetap saja tidak tertarik. Aerelle teringat beberapa teman seangkatan yang sering membicarakan Kak Santo.

"Oh pantesan dia jadi kakak kelas idaman,"gumamnya dalam hati.

"Kak, saya mau ke gugus. Permisi,"

"Oke, oke,"Kak Santo berhenti tertawa.

Aerelle kembali melangkah dan berlalu meninggalkan Kak Santo. Sejujurnya dia lumayan merinding pagi itu. Tatapn beberapa anak cewek kearahnya membuat ia ingin kabur dari Kak Santo secepat mungkin.

"Kalau minat, masuk OSIS yaaaa,"teriak Kak Santo.

Aerelle terkejut dan menoleh kebelakang. Kak Santo yang cengengesan dan melambaikan tangan kearahnya, membuat Aerelle menjadi sebal.

"Dia ini gila ya berteriak begitu?"umpatnya dalam hati.

...****************...

Jam istirahat pukul 11:40 WIB,

Aerelle yang baru keluar dari mushalla sekolah, ingincsegera makan siang. Panas yang terik membuat mukanya sedikit memerah. Warna kulit Aerelle tidak terlalu putih (sedang-sedang saja tingkat kecerahannya tapi bukan sawo matang). Hanya saja wajahnya cepat memerah kalau terlalu lama menikmati teriknya sinar matahari. Aerelle melangkah ke perpustakaan untuk menyantap makan siang disana karena disana sunyi dan.....ada AC.

Aerelle adalah anak yang tertutup dan penyendiri. Sifatnya juga pemalu dan tidak suka banyak bicara. Sejak SD, Aerelle selalu membawa bekal ke sekolah karena orangtuanya memberi uang saku sesuka hati mereka. Orangtua Aerelle bisa dibilang orang berada. Sayangnya, mereka pelit dan tidak menfasilitasi kebutuhan buku pelajaran Aerelle dengan benar. Karena situasi yang demikian, Aerelle harus berhemat. Uang sakunya digunakan membeli buku pelajaran dengan mencicil kepada guru. Sedangkan untuk sekolah, Aerelle meraihnya dengan beasiswa.

Sesampainya diperpustakaan, Aerelle duduk paling pojok dan menyantap bekal sederhananya (nasi, telur dadar, kecap). Ia memilih duduk dibawah AC agar badanku tidak terlalu bau (mengusir keringat, hehe). Setelah ini, kegiatan MOS dilakukan didalam kelas. Ia bersyukur tidak usah lagi berpanas-panasan dilapangan sekolah.

Tiba-tiba ia teringat dengan tawaran Kak Santo untuk bergabung ke OSIS. Salah satu keunikan sekolah ini adalah per bulan mendapatkan uang saku dari sekolah sebagai bentuk apresiasi. Jumlahnya tidak banyak, namun kalau dihitung dengan benar, bisa digunakan untuk kebutuhan Aerelle yang lain. Lamunan Aerelle buyar dengan suara bel pertanda jam istirahat selesai.

Dikelas, pukul 16:00,

"Ini lembaran essai. Tolong tuliskan semua yang kalian ketahui tentang sekolah ini, kesan dari MOS, dan juga pilih masing-masing satu nama Kakak Terfavorit, Kakak Terbaik, Kakak Tercantik dan Kakak Terganteng,"tutur Kak Egi, Ketua Penanggung Jawab Gugus Aerelle.

Suasana langsung riuh begitu disebutkan Kakak Tercantik dan Kakak Terganteng. Kak Egi menenangkan kami semua sambil tersenyum dan setengah tertawa.

"Ingat! Harus diisi semua ya. Waktunya 10 menit. Silakan dimulai!"ujarnya kembali dan memberi aba-aba untuk mulai mengerjakan.

Aerelle memandangi lembaran kertas itu dan mulai mengisinya. Ketika sampai dipertanyaan Kakak Terganteng, ia malah memilih untuk tidak mengisinya. Dengan cueknya, Aerelle mengumpulkan kertas tersebut begitu ada aba-aba bahwa sudah selesai. Saat kembali kebangku, Aerelle disapa oleh anak perempuan bernama Mira.

"Aerelle, lo tadi isi siapa Kakak Terganteng? Kalo gue, Kak Santo,"ungkap Mira malu-malu.

"Gak isi,"jawab Aerelle datar.

"Kenapa?"Mira melotot kaget.

"Gak mau isi,"jawab Aerelle kembali cuek.

"Hihihi, lo lucu,"Mira terkekeh.

...****************...

Waktu berlalu hingga akhirnya sampai pada upacara penutupan MOS SMA Negeri 1 Karta. Besok sudah mulai belajar dan mendapat pembagian kelas. Suasana penutupan MOS penuh dengan sorak-sorai begitu sampai pada bagian "Kakak-Kakak" seperti pertanyaan yang tertulis dilembaran yang kami isi sebelumnya.

Sore itu menjadi pecah begitu nama Kak Santo disebutkan sebagai Kakak Terganteng. Yaahh, Aerelle sebetulnya sangat tidak peduli hal-hal begini. Ia hanya ingin cepat pulang dan istirahat. Setelah upacara penutupan MOS selesai, semua berhamburan untuk segera pulang kerumah masing-masing.

Ketika Aerelle tengah sibuk membersihkan roknya, ia disapa Kak Fitri, salah satu Kakak Pembina Gugusnya.

"Aerelle boleh tanya sesuatu?"

"Iya, boleh,"

"Kamu memang selalu begini ya?"Kak Fitri yang manis, berkulit putih dan bicaranya lembut itu sampai setengah tertawa.

"Maaf Kak, gimana maksudnya?"

"Beneran gak ada ekspresi,"Kak Fitri senyum-senyum.

"Setelannya begini, Kak,"jelas Aerelle singkat.

"Haha, oke deh! Lembaran Kesan MOS kamu. Kenapa gak isi bagian ini?"tanyanya sambil menunjuk pertanyaan terakhir.

Aerelle mengernyit. "Karena gak bisa isi,"

Kemudian, datang Kak Egi, Kak Wisnu dan Kak Sinta (Kakak Pembina lain). Mereka ikut nimbrung dan mengerubungi Aerelle dan Kak Fitri. Mereka semua langsung paham situasi begitu melihat lembaran Kesan MOS milik Aerelle, dan balik menatapnya penuh rasa penasaran.

"Gak bisa isi?"Kak Fitri bingung.

"Iya, Kak,"

"Kenapa?"

"Karena gak ada,"jawab Aerelle cuek.

Mereka berempat (para kakak kelas tersebut) saling bertukar pandangan, melongo, lalu tertawa terbahak-bahak. Aerelle sampai keheranan dengan reaksi mereka. Segitu pentingkah jawaban "Kakak Terganteng" dariku? Pikirnya dalam hati.

"Beneran gak ada yang ganteng dari kami semua ya?"tanya Kak Egi yang masih tertawa.

"Iya benar. Itu salah ya?"Aerelle bertanya balik.

"Udah Gi. Dia mau pulang tuh. Kasian. Bingung dia,"celetuk Kak Sinta.

"Lagian cewek bebas menilai,"sambungnya lagi dengan tersenyum geli.

Aerelle yang masih bingung dan keheranan memilih pamit dan melangkah menuju gerbang depan untuk menunggu angkot. Sesekali ia menoleh kebelakangmemperhatikan mereka berempat yang masih tertawa dan entah membicarakan apa.

Aerelle yang tidak pernah tahu bahwa keputusannya untuk tidak mengisi pertanyaan itu, membuatnya menjadi terkenal satu sekolah. Aerelle yang selalu dikejar-kejar pengurus inti OSIS, pada akhirnya menyerah dan bergabung kedalam OSIS. Disinilah awal mula percintaan Aerelle dimulai.

Terpopuler

Comments

ani sumarni

ani sumarni

sy mampir kak semoga cerita ke depan nya menarik ttp semangat kak

2023-11-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!