Chapter 3

"Apakah semuanya berawal sudah salah hinga semuanya menjadi sekacau ini. Aku memang bersalah dan aku akui itu ."

~Lucas Sandoro~

.

.

.

Gadis Cantik dengan gaun selutut berwana merah dengan bahu terbuka dan rambut di rangkai berbentuk jalin kebelakang. Wajah di polesi make up begitu natural. Membuat ia terlihat begitu cantik dan begitu elegan.

Riuh dari canda tawa ke dua keluarga menghiasi meja makan di sebuah retoran Jepang. Keluarga Sandoro dan Keluarga Wijayanto terlihat begitu harmonis. Bukan hanya urusan kerja semata namun karena kedua keluarga besar itu sudah bersahabat dari kecil.

"Wah Dea dan Mutia terlihat begitu cantik ya," puji nyonya Sandoro menatap ke dua gadis cantik berbeda umur itu.

Ibu dan Ayah ke dua gadis itu tergelak mendengar pujian calon besan mereka. Dea dan Mutia hanya tersenyum manis mendengar pujian nyonya Sandoro. Sedangkan Lucas hanya diam mendengar kan pembicaraan ke dua orang tuanya.

"Sudah saatnya kita membicarakannya karena putraku sudah hadir bersama kita di sini," ujar tuan besar Sandoro memulai pembicaraan.

"Ya benar. Ini sudah saatnya karena Lucas telah lulus kuliah Bisnis di Jepang. Dan putriku juga sudah matang untuk itu," timpal tuan Sandro dengan wajah bahagia.

Lucas menatap ke arah sang ayah dengan pandangan was-was. Entah kenapa hatinya merasa tak enak. Entah apa yang akan di katakan oleh sang ayah.

"Lucas!" Anto Sandro menatap sang putra sebelum beralih pada gadis cantik di depannya."Kau dan Dea, kami jodohkan. Dan bulan besok kalian berdua akan segera menikah." Jelas Anto lagi dengan senyum lebar bersama Budi Wijayanto dan kedua istri mereka.

"Apa???!" Pekik Keduanya.

"Wah kalian kompak sekali," goda Ana dengan suara tawa di ikuti yang lainnya.

"Papa! Aku tidak bisa." Jawab Lucas langsung berdiri.

"Lucas!" Pekik tuan Sandoro yang terlihat tak suka dengan ketidak sopanan sang putra tunggal.

Lucas sama sekali tak mengindahkan pekikan tuan besar Sandoro. Ia langsung pergi dari tempat makan. Terlihat jelas Anto marah-marah dan berteriak memangil Lucas agar kembali. Namun Lucas malah semakin menjauh.

Dea hanya diam melihat apa yang terjadi. Mutia berdiri dari duduknya berpamitan lalu mengejar Baekhyun. Karena keduanya sudah bersahabat cukup lama.

"Sudahlah sayang. Jangan marah-marah nanti darah tingginya kambuh." Ucap Santi mengusap punggung belakang sang suami.

Sedangkan Anto menatap ke arah sang Sahabat dengan mengembangkan senyum hangatnya.

"Sudahlah, Anto. Lucas pasti syok hinga ia bertindak seperti itu," ujar Anto menenangkan sahabat nya.

"Iya, kami tau jika Lucas adalah lelaki yang baik," kini giliran Ani yang menimpali perkataan sang suami.

Dea hanya mampu menatap ke dua orang tuanya bergantian. Lalu menatap ke arah jalan keluar Lucas. Lelaki yang sudah di anggap sebagai kakak kandungnya sendiri. Dea tak pernah menaruh hati lebih pada Lucas.

Acara pernikahan tetap terjadi meski Lucas menolak. Namun entah kenapa pada akhirnya Lelaki imut itu menyerah dan menikah dengan Dea.

Pernikahan yang ke duanya jalani begitu dingin. Lucas yang awalnya begitu baik berubah menjadi lelaki yang dingin pada Dea. Tak ada tatapan kasih sayang di ke dua mata Lucas. Namun yang ada di sana adalah tatapan mata kebencian.

Ke duanya duduk saling berhadapan saat makan malam di villa Lucas yang berada di Bali. Dea menundukkan kepalanya karena merasa risih dengan pandangan mata Lucas yang menusuk.

"Kau tau bukan aku dan kau terpaksa menikahi mu," ujar Lucas dengan suara dingin.

"Ya, aku tau Kak!" balas Dea dengan nada lemah

"Dan aku berharap kau tak akan menyusahkan aku dengan banyak menuntut. Kau jalani saja hari-hari mu seperti biasanya. Dan ingat satu hal jangan pernah melanggar batas mu, De!" peringat Lucas dengan intonasi datar.

"Aku mengerti, Kak!." Jawab Dea untuk ke dua kalinya dengan suara pelan.

"Bagus." Tutur Lucas lalu meletakan sumpit di atas meja makan dan melangkah pergi meninggalkan meja makan.

Dea hanya menatap nanar hidangan yang terletak di atas meja. Sudah satu minggu keduanya berada di Bali. Selama satu minggu Dea merasa begitu hampa.

"Jika kau tak bisa melihat aku sebagai wanita setidaknya sayangi aku seperti adikmu, Kak!" lirih Dea dengan lelehan air mata.

Akhirnya Dea mengeluarkan gumpalan rasa sesak di dadanya. Ia tak suka dengan perlakuan Lucas padanya. Meski lelaki itu tidak kasar padanya  namun sikap dingin Lucas benar-benar menyiksanya.

Selesai membereskan meja makan Dea melangkah masuk ke dalam kamarnya. Kamar Dea dan Lucas terpisah karena itu keinginan Lucas.

Dea meraih kotak yang ia letakan di dalam laci meja nakas. Ia membuka dan meraih sebuah foto dimana di sana ia memeluk kekasih yang ia cintai. Dea membelai foto yang penuh kebahagian itu dengan air mata.

Rasa sesak itu datang lagi. Mark  lelaki yang menjalani kisah Cinta bersamanya . Mereka menjalin kasih selama tiga tahun namun harus kandas karena orang ketiga.

Dea mencoba merelakan hubungan yang telah menghilang itu. Membangun hubungan baru dengan sang suami. Meski ia tau jika Lucas tak akan pernah memberikan Cinta padanya.

"Tia!" Racau Lucas masuk ke dalam kamarnya dengan wajah memerah.

Dea berdiri dari duduknya menatap Lucas yang terlihat mabuk.

"Kakak!" Panggil Dea yang tak tau harus berkata apa lagi.

"Tia maafkan aku." Racau Lucas melangkah lalu memeluk tubuh Dea dengan erat membuat tubuh Dea menegang.

Bau Alkohol di tubuh Lucas tercium begitu kental. Lelaki itu sepertinya mabuk. Dea mencoba melepaskan pelukan Lucas yang begitu kuat. Namun Lucas malah mendorong nya dengan kencang hinga ia jatuh di atas tempat tidur. Bingkai foto yang Dea pegang terlepas hinga kaca berhamburan keluar dari tempat nya.

Lucas dengan cepat menindih tubuh Dea. Membuat Dea ketakutan, dengan kasar Lucas ******* bibir Dea. Dea mengunakan ke dua tangannya memukul dada bidang Lucas.

Namun ke dua tangannya malah di cekal di naikan ke atas kepalanya. Lucas melepaskan pagutaan bibir Dea. Membuat Dea meraup oksigen dengan rakus.

"Kita akan bersatu Tia," ucap Lucas dengan nada berat.

"Kakak Lucas! Ini aku, Dea bukan Tia. " Ucap Dea mencoba menyadarkan Lucas menahan tangan Lucas.

Namun usahanya tak membuahkan hasil. Lucas kembali mencium bibir Dea dengan kasar. Malam penyatuan yang tak di harapkan oleh  Dea terjadi begitu saja.

Pagi hari menyingsing, matahari terlihat mengintip di celah jendela kaca. Membuat Lucas merasa terganggu oleh cahaya yang masuk.

Mata Lucas menggerjab beberapa kali. Keningnya berlipat dengan sedikit rintihan karena kepalanya terasa sedikit sakit. Ia mendudukkan tubuhnya dan bersandar di dasbor ranjang.

Ke dua matanya membulat saat ia mengenali kamar yang ia tempati saat ini. Pergerakan mata Lucas dengan cepat menangkap tubuh Dea yang terlihat di balut selimut yang sama dengannya. Punggung polos Dea terlihat jelas di mata Lucas.

Gadis itu membelakangi tubuhnya. Lucas terdiam mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam. Seketika ke dua matanya membulat sempurna saat ingatan seperti kaset rusak terlintas dengan jelas.

Lucas mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tak tau jika ia bisa ceroboh. Namun ia merasa tak ada salahnya melakukannya toh Dea adalah Istrinya juga. Namun setengah hatinya merasa jika ia telah berkhianat dengan gadisnya.

Mengkhianati kekasihnya. Lucas turun dan memunguti pakaiannya yang berada di atas lantai. Saat itu ke dua matanya tak sengaja melihat pecahan kaca foto yang bertaburan dan di sana terlihat wajah Lucas dan lelaki yang ia kenal.

Lucas hanya menatap dingin ke arah Foto itu dan ke arah tempat tidur lalu pergi begitu saja dari kamar Dea.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

beby

beby

aga bingung siapa baygun

2023-08-13

0

Chyka Asika

Chyka Asika

bingung sm namanya ganti ganti

2021-05-07

0

nahas 12

nahas 12

kok tiba² ada nama baekhyun? ini gimana sih? 🙄🙄

2020-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!