Pukul 14.00
Siang itu matahari seakan tak bersahabat, Cahaya matahari bersinar sangatlah terik hingga menyilaukan mata. Bahkan angin pun bertiup dengan sangatlah kencang hingga debu-debu di jalanan terlihat beberapa kali menerpa tubuh kurus kedua gadis yang sedang berdiri di halaman sekolah yang terlihat ramai para pelajar! Teriknya matahari tak menghentikan niatnya untuk menonton pertandingan sang pujaan hatinya. Apalah arti sengatan matahari dan hembusan angin yang membawa Debu itu bagi orang yang sedang di mabuk cinta.
"Res buruan nanti telat!" Ajak Keyla pada Resni sembari menarik kasar tangan sahabatnya itu, karna tk sabar melihat puja,An hatinya bermain basket.
Gadis itu balik menarik tangannya karna merasa kesakitan.
"Hei! Jangan tarik tangan ku dong." Tukas Resni pada Keyla dengan meringis kesakitan.
Keyla terlihat tersenyum kecut mendengar ucapan sahabatnya itu, "Ma. . maaf!" Sahut Keyla pada Resni sembari mengatupkan kedua tangannya.
"Buruan Res sudah di mulai ni!" Rengek Keyla kembali dengan wajah memohon.
Dengan berdecak kesal Resni mengiyakan permintaan temannya itu, Resni sangat hafal sifat Keyla sejak duduk di kelas 1 sekolah menengah atas, Keyla sangatlah tak sabaran jika menyangkut pujaan hatinya, tak jarang membuat Resni menahan kegeramannya. Namun Resni sangatlah sayang pada sahabatnya itu hingga selalu menuruti keinginan Keyla.
15 menit kemudiam
Kedua gadis itu segera menuju tempat duduk penonton. Mata keduanya terlihat berkeliling melihat apakah masih ada tempat duduk yang kosong, dibarisan paling depan tangan seorang pria terlihat melambai-lambai dari kejauhan ternyata itu adalah tangan Ferdi, tanpa kedua gadis tersebut sadari Ferdi sedari tadi sudah menyiapkan tempat duduk untuk mereka. Kedua sahabat itu melangkah mendekati Ferdi dengan peluh berjatuhan karna kedua gadis itu berlari cepat agar sampai tepat waktu.
Keyla terlihat tersenyum kecil kepada Ferdi, setelah Keyla dan Resni duduk tanpa berkata Ferdi berlalu pergi meninggalkan mereka dan menyusul kelompok basketnya. Sedangkan Keyla dan Resni terlihat mengibas-ngibas wajannya dengan tangan karna merasa gerah habis berlarian.
Beberapa saat kemudian pertandingan pun di mulai terlihat di antara para pemain basket hanya Ferdi saja yang paling menonjol, kelihatan tampan dan dengan tubuh atlet nya, sungguh pria tampan & pantas menjadi idola para wanita.
Ferdi. . . Ferdi. . . Ferdi. . terdengar sorak sorak penonton yang gaduh menyemangati Ferdi, bahkan tak jarang para wanita memotret Ferdi dengan kamera ponselnya sedangkan Keyla hanya memfokuskan pandanganya kepada sang pujaan hatinya. Hingga suatu Resni membuyarkan lamunannya.
"Key! Apa kamu sadar suara ini?" Tanya Resni dengan menyandarkan punggungnya di kursi penonton.
"Tentu saja aku tau! Ini suara para wanita yang menyemangati Ferdi," jawab Keyla dengan tak menoleh karna Keyla masih memfokuskan pandangannya pada Ferdi.
Seperti yang diduga sahabatnya itu memang tak peka dengan apa yang dia ucapkan!
"Menghela nafas panjang, dasar Gadis ini. Apa kamu masih gak ngerti Key?" Tanpa Resni sembari menarik kembali punggungnya dari kursi penonton.
"Ini pertanda kalau saingan mu banyak sekali di sekolah! Lihatlah hampir semua mata para gadis menatap tajam ke arah Ferdi." Ucap Resni kembali dengan mengerut dahinya.
"Oh!" Jawab Keyla dengan wajah santai sembari matanya tak bergeming menatap Ferdi,"Mau gimana lagi? Ferdi memang pantas menjadi idola kaum hawa." Cetus Keyla dengan nada suara pasrah.
Keyla sangatlah sadar jika orang yang sedang dia sukai adalah idola para wanita di sekolah tersebut. Beberapa menit kemudian pertandingan akhirnya di menangkan oleh Ferdi.
Semua Gadis terlihat berdiri dari posisi duduknya tak terkecuali Keyla dan Resni, mereka bersorak gembira melihat idolanya memenangkan pertandingan tersebut. Terlihat Ferdi sedang tersenyum bahagia melihat ke arah Keyla dan Resni. Ketika Ferdi hendak melangkah mendekati Keyla! Kerumunan pada wanita segera menyerbu idolanya itu. Bahkan Ferdi terlihat kesusahan keluar dari kerumunan besar tersebut.
"Ayo kita pergi Res!" Cetus Keyla dengan nada suara terlihat sangat jutek.
"Key kenapa aku seperti mencium aroma terbakar!" Goda Resni sembari mengendus ngendus ke arah Keyla.
"Berhentilah menggodaku," sahut Keyla singkat dengan mempercepat langkahnya. Terlihat Resni mengekor di belakangnya.
Resni sempat menengok ke belakang melihat kearah Ferdi. Tak di sangka Ferdi dengan cepat bisa lolos dari para fens beratnya, bahkan kini Ferdi berjalan mendekati mereka dengan kaki panjangnya. dengan wajah di tekuk Keyla masih memfokuskan pandangannya masuk ke halaman sekolah.
"Key aku ke kamar mandi dulu ya." Ucap Resni berbohong karena tak ingin menjadi penganggu.
"Berdecak kesal, Pergilah!" Cetus Keyla dengan tak menoleh. Karna merasa emosi hingga Keyla tak melihat lantai sekolah yang terlihat basah karna seorang siswa menumpahkan air es kelantai tersebut. Keyla terpeleset karena menginjak lantai yang basah tersebut
Buk!
Keyla tak terjatuh kelantai, orang yang di belakang Keyla dengan sigap menangkapnya yang tak lain ialah Ferdi. Bahkan mata Keyla membulat seketika melihat Ferdi memeluknya dan mereka sempat beradu pandang.
"Oh My God! Apa aku bermimpi bisa berada di pelukan Ferdi dan bahkan dengan jarak yang sedekat ini," gumam Keyla dengan mata tak berkedip melihat wajah ganteng Ferdi dari jarak sangatlah dekat. Namun suara Ferdi seketika membuatnya tersadar dan segera menarik tubuhnya pelan dari pelukan Ferdi.
"Key apa kamu baik-baik saja?" Tanya Ferdi menatap ke arah Keyla.
"Ti. . tidak papa!" Sahut Keyla singkat dengan raut wajah kelihatan memerah dengan jantung berdebar. karna merasa baper ini kali pertama Ferdi terlihat memperhatikannya wajar jika gadis itu tersipu malu.
Wah! Beruntung sekali Keyla bisa di tolong oleh Ferdi. Aku merasa iri kepada Keyla memang apa bagusnya gadis itu dia bahkan tak cantik! Ucap para gadis di dalam kerumunan besar yang sedang menatap tajam ke arah Keyla.
"Maaf aku tidak memperhatikan jalan, hingga tak melihat ada genangan air dilantai." Cetus Keyla dengan menundukkan kepalanya.
"Tidak masalah, sudah seharusnya aku membantumu!"Sahut Ferdi dengan menyungingkan senyuman manisnya, "Key. . terimakasih sudah mau datang menonton pertandingan ku." Imbuh Ferdi pada Keyla.
"Walau pun tidak kamu undang pun, aku juga akan tetap datang!" Gumam Keyla dalam hati, karna Keyla memang tak pernah melewatkan kesempatan untuk menonton pertandingan Ferdi sejak kelas 1 SMA.
"Baiklah Fer, aku harus mencari Resni." Ucap Keyla sembari berbalik arah dan pergi. Keyla sempat menyungingkan senyumannya sebelum melangkah pergi.
Ferdi hanya diam mematung melihat punggung Keyla mulai menjauh.
"Key, aku sangat ingin bicara aku mencintai mu. Tapi kenpa mulut ku serasah kaku jika berada di hadapan mu;" Gumam Ferdi yang masih melihat kearah Keyla yang perlahan menjauh dari nya.
Sore hari itu pukul 15.00
Setelah Keyla bertemu dengan Resni, Keyla menceritakan kejadian yang terjadi antara dia dan Ferdi di halaman sekolah tadi setelah puas bercerita Keyla berpamitan pulang lebih dulu karna mobil Pak Hari sudah terparkir di halaman sekolahnya. Tak lama kemudian Resni juga ikut pulang di jemput oleh supirnya.
"Pak berhenti di depan restoran A ya!" Perintah Keyla dengan sopan.
"Apa nona akan membeli makan" Tanya Pak Hari sembari melirik dari kaca spion.
"Ya! Aku ingin makan gula kapas faforit ku di restorsan itu." Jawab Keyla pada Pak Hari sembari membuka pintu mobil
Keyla pun berjalan menuju restorsn A dan memesan gula kapas, restoran itu terlihat ramai pengunjung karna biarpun harganya terbilang mahal namun restoran tersebut hampir tak pernah sepi pengunjung. Keyla terlihat berjalan menuju kasir untuk memesan menu favoritnya.
"Pak satu gula kapas, dan jus jeruk ya," ucap Keyla pelayan tersebut. sembari menyungingkan senyumannya.
"Ini nona!" Ucap pelayan tersebut sembari menyodorkan nampan berisikan pesanan Keyla.
Tanpa berkata Keyla mengambil alih nampan yang ada di tangan pelayan restoran tersebut. Setelah nampan berpindah ke tangannya Keyla segera berbalik arah. Mata Key terlihat berkeliling mencari kursi yang masih kosong setelah menemukan satu meja yang terlihat masih kosong Keyla segera mempercepat langkahnya menuju meja yang masih kosong itu. Tak di sangka sepasang kekasih lebih dulu menempati meja tersebut yang tak lain ialah Martin orang yang sempat bertengkar dengan Keyla beberapa waktu yang lalu! Pria tersebut terlihat sedang bersama kekasih barunya!
"Sial! Bisa bertemu play boy itu di sini!" Cetus Keyla dengan raut wajah terlihat sangat jutek.
Keyla tetap menuju meja Martin dan kekasih barunya karna hanya di meja itu saja yang masih tersisah 2 kursi kosong, tanpa meminta izin terlebih dahulu, Keyla segera mendudukkan tubuhnya dengan kasar di kursi kosong yang ada di samping kekasih baru Martin. Keyla tak mengetahui jika kursi tersebut ialah kursi yang sengaja di pesan oleh Martin. "Om, ternyata laris juga ya! belum ada satu minggu sudah mendapat pelangan baru." Cetus Keyla pada Martin dengan menyungingkan sebelah senyumnya yang terlihat sinis
"Hei anak kecil jaga mulut mu, kamu tidak tau siapa pria ini?" Balas kekasih baru Martin pada Keyla dengan nada tak kalah judes sembari menatap tajam ke arah Keyla.
"Tentu aku tau! Dia om Martin ****** internasional!" Sindir Keyla pada Martin.
Martin terlihat mengepalkan tangannya dan menatap tajam ke arah Keyla yang terlihat masih melirik kearahnya.
"Sayang pulanglah dulu, aku akan mengurus gadis kecil ini!" Perintah Martin dengan suara lembut pada kekasih nya dan menyungingkan senyumannya.
"Baiklah sayang," jawab wanita tersebut dengan mencium pipi Martin sebelum pergi. bahkan wanita tersebut sempat melirik sinis ke arah Keyla.
setelah kekasih Martin pergi, Martin memanggil salah satu pelayan dan berbisik pelan di telinga pelayan restoran tersebut, entah apa yang sedang mereka bicarakan! Pelayan tersebut terlihat serius mendengarkan apa yang Martin ucapkan, dengan sesekali mengangguk kepalanya. Tak lama kemudian semua orang terlihat bergantian keluar dari restoran tersebut hingga hanya menyisahkan mereka berdua.
"Eh, kenapa di dalam restoran hanya ada aku dan play boy ini," gumam Keyla dengan mengerutkan keningnya.
"loh. . semua pada selesai makan bersama. An kok kayak ada yang aneh ya"
"Tentu saja tidak aneh karna aku sudah memboking restoran ini!" Sahut Martin karna mengetahui apa yang sedang Keyla fikirkan.
"Aku harus kabur," gumam Keyla dalam hati ketika Keyla hendak melangkah pergi!
Dengan cepat Martin menarik tangan Keyla hingga Keyla jatuh di pangkuan Pria itu.
"Om apa yang kamu lakukan?" Teriak Keyla pada Martin sembari berusaha melepaskan diri.
" Sial! Gadis ini pintar sekali memancing api dalam diri ku!" Gumam Martin sembari mengigit bibir bawahnya.
"Lepaskan aku apa kamu tau. . aku berasal dari keluarga bangsawan, jika papa ku tau," belum selesai Keyla bicara Martin pun sudah mencium bibir gadis itu dengan kasar.
Cup!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
main sosor aja martin
2021-08-28
1
Ketut Suartini
ciuman jeni
2021-08-25
1
Susilawati Dewi
oh my good
2021-08-11
1