Di Paksa Menikahi CEO
"Sial! Pak Hari kenapa telat menjemput ku?" Gerutu Keyla pada supirnya sembari melihat jam tanganya yang menunjukkan jam 13.30.
Cuaca di kota B saat itu sedang panas, debu-debu di jalanan terlihat bertaburan tertiup angin yang kencang dan menerpa tubuh kecil Keyla yang berdiri di halaman sekolahnya dengan wajah yang di tekuk, Keyla berjalan dan mengarahkan pandangannya ke setiap sudut parkiran. Mata Keyla terlihat mencari-cari keberadaan mobilnya namun, tetap saja tak ditemukan mobilnya di halaman parkir sekolah bahkan sekolahpun mulai terlihat sepi dan sunyi, karna hampir semua murid sudah pulang.
Karna bosan menunggu hampir setengah jam Keyla segera keluar dari gerbang sekolahnya hendak mencari camilan untuk mengganjal perutnya yang sudah mulai lapar. Namun dari ke jauhan Keyla mendengar suara seorang laki-laki dan perempuan sedang bertengkar. Karena penasaran Keyla mencoba mendekati asal suara tersebut, dilihatnya seorang pria ganteng yang tidak Keyla kenal itu sedang menindas kekasihnya yang terlihat cantik dan molek.
"Sayang tolong jangan tingalkan aku," rengek wanita cantik tersebut dengan menangis tersedu-sedu, memohon Pada kekasihnya, agar mengabulkan permintaannya. Pria yang terlihat dingin dan arogan, ternyata pria tersebut bernama Martian Kwang. Penguasa di kota B
"Aku tidak akan luluh dengan air mata mu itu!" Bentak Martin pada kekasihnya, dengan membelakangi kekasihnya itu
Mungkin wanita tersebut sangat mencintai Martin hingga dirinya rela ditindas dan di permalukan di pinggiran jalanan kota B yang sangatlah ramai di siang hari itu. Dan terlihat beberapa pejalan kaki dan pengendara lainnya sesekali melirik ke arah sepasang kekasih itu yang terlihat masih berseteru.
"Aku akan melakukan semua yang kamu mau sayang, tapi tolong jangan tinggalkan aku," ucap wanita tersebut dengan wajah memelas dan terlihat sesekali menyeka air matanya yang jatuh di kedua pipinya.
Namun Martin masih saja tak bisa luluh dengan rayuan Kekasihnya itu, karna Martin tau dengan sangatlah jelas jika Wanitanya itu hanya menginginkan hidup mewah saja, karna Martin selalu memanjakan dan memenuhi kebutuhan setiap kekasihnya.
"Pergilah dari hadapan ku! Aku tidak pernah memakai gadis yang sama lebih dari satu minggu." Bentak Martin dengan tatapan tajam dan terlihat begitu arogan dan tak memiliki sedikitpun belas kasih.
Keyla semakin tak tahan melihat orang lain di tindas seperti itu, Keyla langsung mengambil langkah panjang menghampiri Martin.
" Om!" Bentak Keyla sembari melangkah mendekati Martin.
Plak!
Karena tak bisa menahan emosinya Keyla pun melayangkan satu tamparan keras di pipi Martin Kwang. Walaupun itu bukan urusan Keyla. Namun Keyla tetap merasa harus ikut campur, karna tak ingin melihat orang lain di sakiti di hadapannya.
"Dengarkan aku Om! Apa bagusnya diri mu memperlakukan wanita seenak jidat mu," maki Keyla dengan darah mendidih seperti lahar gunung yang baru saja memuntahkan cairan panasnya.
"Gadis berani sekali kamu menampar ku. Apa kamu tidak tau siapa aku?" Ucap Martin dengan balas meloto
Keyla memang tidak mengenal Martin, namun menurut Keyla tindakan Martin tidaklah benar berbuat semena-mena terhadap perempuan yang lemah, hingga membuat Keyla harus ikut campur dalam masalah tersebut.
"Tentu saja aku tau," jawab Keyla dengan sangat jutek.
"Kamu adalah pria sombong, angkuh, tidak terlalu tampan, dan juga yang paling penting tidak punya sopan!" Sindir Keyla pada Martin sembari menghitung dengan jarinya.
Martin tersenyum kecut mendengar ucapan Keyla, karena baru kali ini ada orang yang berani bicara kasar padanya, dengan wajah merah padam Martin mencoba menekan emosinya.
"Adek Kecil, kamu tidak tau siapa pria ini," ucap Lani, kekasih Martin Kwang pada Keyla dengan nada memperingatkan Keyla
"Kakak cantik, tentu saja aku tau siapa pria ini." Jawab Keyla pada Lani lirih,"jika di lihat dari penampilanya yang terlihat rapi dan dengan bentuk tubuhya yang sispek, dia pasti seorang Pria malam!" imbuh Keyla pada Lani sembari menatap tajam ke arah Martin dengan alis hampir menyatuh.
Martin pun semakin marah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Keyla, dan cuaca di siang hari itu semakin panas karna pertengkaran mereka tak juga berhenti, hingga terlihat beberapa kali Keyla dan Lani terlihat menyeka peluh di jidatnya yang dengan perlahan mulai jatuh membasahi pipi mereka.
"Berani sekali kamu berkata seperti itu!" Teriak Martin, dengan rahang mulai mengeras
"Kenapa aku tidak boleh berkata sesuka ku? Aku berkata pakai mulut ku sendiri kan! Dan juga aku tidak meminjam mulut mu," balas Keyla dengan meloto ke arah Martin
"Adek Kecil kumohon hentikan, aku akan meninggalkan kekasih ku itu!" Bisik Lani lirih mencoba menenagkan Keyla.
"Kakak benar sekali, kamu terlalu cantik dan terlalu baik, buat pria jelek sepertinya," sindir Keyla pada Martin dan menyetujui keputusan Lani,"kakak akan mendapatkan pria yang kaya dan jauh lebih baik dari Om jahat sepertinya!" Imbuh Keyla, menyindir Martin untuk yang ke sekian kalinya.
" Heii, gadis kecil berani sekali kamu memangil ku dengan sebutan Pria malam!" Kata Martin sembari menatap tajam ke arah Keyla, seakan mau menerkam gadis dihadapannya itu.
"Jika bukan Pria malam,alu apa? Bukanya kamu sendiri yang bilang jika kamu tidak pernah memakai wanita yang sama lebih dari satu minggu," Tanya Keyla dengan lantang dan bertolak pingang pada Martin.
"Tuan, tolong maafkan aku dan Adik kecil ini, aku tidak akan muncul di hadapan mu lagi setelah hari ini." Ucap Lani pada Martin dengan nada suara bergetar dan wajah memelas.
Keyla tak terima Lani yang meminta maaf kepada Martin, karna menurutnya Martin lah yang harus meminta maaf pada Lani,"kakak kamu tidak slah kenapa kamu minta maaf dengan laki laki sepertinya? "Sahut Keyla pada Lani dengan wajah terlihat sangatlah kesal.
"Dia adalah Martin Kwang! Jangan cari masalah dengannya. Cepatlah minta maaf padanya," perintah Lani pada Keyla dengan raut wajah terlihat sangat khawatir.
"buat apa minta maaf pada Pria malam sepertinya," ucap Keyla dengan nada terdengar sangat judes sembari membuang mukanya.
" Pergilah! aku sudah tidak ada urusan dengan mu." Perintah Martin sembari menatap tajam ke arah Lani.
Lani yang ketakutan pun langsung mengambil langkah panjang dan pergi meningalkan Keyla dan Martin di pingiran kota yang mulai terlihat sepi itu, karena sudah mulai jarang ada kendaraan yang melintas di siang itu, karna cuaca mulai mendung.
" Kakak hati hati," ucap Keyla sembari melambaikan tangannya pada Lani.
Ketikan Martin hendak memberi peringatan pada Keyla. Di waktu yang tepat juga supir Keyla datang menghampiri Keyla, dengan terburu-buru karna merasa bersalah membiarkan Keyla menunggu lama.
"Nona Keyla, maaf saya telat menjemput anda," ucap Pak Hari, sopir Keyla sembari membungkukan badanya.
"Lama sekali aku menunggu Pak Hari datang! Untung saja ada yang menghibur ku barusan, hingga aku tak merasa bosan." Sahut Keyla dengan menyungingkan sebelah senyumnya sembari melirik sinis ke arah Martin.
"Ayo Pak kita pulang aku sudah lapar sekali!" Ajak Keyla pada Pak Hari sambil mengelus pelan perut nya yang terlihat rata itu karna belum di isi makan siang.
" Permisi Tuan, saya pergi dulu." Pamit Pak Hari pada Martin sembari membungkukan badanya memberi hormat.
"Ayolah aku lapar! Dan jangan menghina ku dengan memberi hormat pada orang tak di kenal," seru Keyla dengan raut wajah dongkol sembari membanting keras pintu mobil
🌺🌺🌺
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Renesme Kiky
menarik
2023-04-03
0
Rita Margareth
bru mulai baca..semoga menarik..
2022-01-12
0
Nur Borhap
hadir
2022-01-10
0