Gadis itu mencoba melepaskan diri namun sia sia, tenaga Martin begitu kuat. Tangan pria itu terlihat memeluk erat gadis kecil itu dan tak memberikannya cela untuk bisa lepas dari gengamanya.
Berani sekali Bajin**n ini mengambil ciuman Pertamaku! Sungguh pria tak tau aturan apakah otaknya sudah rusak.
Gadis itu dengan terpaksa memberikan ciuman pertamanya pada orang yang dia anggap menjadi musuhnya beberapa waktu yang lalu.
Kringgg. . kringgg. . . ponsel Pria itu mulai berdering. . tak lama kemudian Martin melepaskan perlahan ciumannya pada gadis kecil itu. Martin berdiri dari posisi duduknya dan memasukkan tangannya kedalam saku celananya untuk mengambil ponsel, setelah ponselnya berada di tangannya Martin segera melangkah pergi begitu saja meninggalkan gadis kecil itu tanpa rasa bersalah.
"Hei! Pencuri," maki Keyla sembari berdiri dari posisi duduknya.
Mendengar teriakkan gadis yang baru di ciumnya Martin segera menghentikan langkahnya dan mematikan sambungan telponnya, "Memang nya apa yang aku curi dari mu gadis?" Balas Martin sembari menatap gadis yang berdiri tak jauh dari tempatnya.
gadis itu menatap Martin dengan tajam seakan mau mencabik-cabik tubuh pria yang ada di hadapannya.
"Sial!" Gumam Keyla geram dengan melangkahkan kaki nya menghampiri Martin,
"Dasar pria kurang waras, berani sekali kamu mengambil ciuman pertama ku," maki Keyla dengan menyatukan alisnya. Setelah Keyla berada di hadapan Martin dia segera menghentikan langkahnya.
"Bagai mana dengan ini," ucap Martin sambil kembali mencium bibir Keyla untuk yang ke dua kalinya.
Entah apa yang difikirkan pria itu hingga dirinya tak memiliki rasa malu atau merasa bersalah sedikitpun, Keyla meloto setelah bibirnya bersentuhan dengan Martin untuk yang kedua kalinya.
Keyla sangatlah geram dengan tingkah Martin , karna merasa jengkel Keyla dengan sengaja mengigit keras keras bibir Martin sampai pria itu meringis kesakitan, dan melepaskan ciuman ya pada Keyla.
"Hei! Bajinga**, apa otak mu itu sudah rusak? Gak kenal siapa aku main nyosor aja kayak bebek," gerutu Keyla pada Martin judes dan seperti engan menatap wajah Martin
"Dasar Gadis ingusan ini, berani sekali dia melakukanya pada ku," gumam Martin jengkel pada Keyla, "begitu banyak wanita yang ingin dekat dengan ku, tapi gadis ingusan ini malah kelihatan jijik dengan ku." Imbuh Martin merasa geram menatap kearah Gadis itu sembari menyatuhkan ke dua alis nya
Keyla menahan senyumnya melihat musuhnya meringis kesakitan, gadis itu terlihat sangat puas bisa membalas perlakuan Martin, "Ini pasti hari sial ku, semoga aku tak bertemu dengan mu lagi di lain waktu bahkan di kehidupan berikut nya!" kata Keyla pada Martin sebelum dia pergi.
Gadis itu segera membalikkan badannya dan melangkah panjang keluar dari restoran tersebut. Keyla segera melangkah kakinya mendekati mobil miliknya, gadis itu masuk ke dalam mobil dengan mulut masih berkomat kamit jengkel.
"Cih! Sunggu menarik, baru kali ini aku di tolak oleh seorang gadis," gumam Martin yang masih menatap punggung Keyla dengan memegang bibirnya yang kesakitan.
Mobil
"Pak pulang ke rumah!" Ucap Keyla singkat pada sopir tersebut
"Sial sekali aku bisa bertemu om mesum itu dan lebih sial dan menyedihkan lagi aku kehilangan ciuman pertama ku, tuhan ku mohon kabulkan permintaan'an ku untuk tidak bertemu dengan bajinga itu lagi." gerutu Keyla dalam hati dengan mata berkaca kaca menahan amarah nya.
Di sisi lain
Setelah melihat mobil Keyla pergi dari halaman resto Martin pun segera melangkah menuju mobilnya yang sempat terparkir di halaman resto tersebut, dan segera menyalakan mesin mobil dan menuju ke tempat yang telah Sendi sebutkan di dalam telvon, setelah sampai di depan kedai Martin segera memarkir mobil nya di halaman resto, dan masuk segera masuk ke resto tersebut! Begitu sampai di dalam resto Martin melihat seseorang melambaikan tangannya, ya ternyata itu adalah Sendi. Martin bergegas menghampiri lambaian tangan tersebut.
"Kenapa lama sekali?" tanya Sendi pada Martin yang sudah ada di hadapannya.
"Diamlah! Pesankan aku kopi dengan sedikit gula." Sahut Martin sembari menjatuhkan pelan tubuhnya di kursi
"Pelayan, pesan 2 cangkir kopi dengan sedikit gula." Kata Sendi pada pelayan tersebut
"Apa yang terjadi dengan mu? Kenapa mood mu sepertinya kurang baik hari ini!" tutur Sendi karena melihat gelagat Martin yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Aku bertemu dengan gadis ingusan itu lagi."
Balas Martin dengan tatapan dingin karena menahan emosinya mendapat penolakan keras dari Keyla.
"Memang seperti apa gadis itu? Aku sangat penasaran!" Ujar Sendi sambil memegangi dagunya seperti sedang berfikir.
"Martin menceritakan pada Sendi kejadian di resto saat Martin sedang asyik makan siang bersama kekasihnya dan tak sengaja bertemu Keyla, tak hanya itu Martin pun menceritakan secara detail setiap kata dan setiap hinaan yang di lontarkan dari mulut Keyla pada Martin, tak lama kemudian pelayan datang mengantar kopi pesanan Sendi.
"Ini 2 cangkir kopi pesanannya, dengan sedikit gula" ucap pelayan tersebut sembari menaruh pelan kopi pesanan tersebut di atas meja, pelayan tersebut sempat menyungingkan sedikit senyumya sebelum beranjak pergi.
"Sudah sore aku pulang dulu," ucap Sendi.
"Baiklah aku juga ingin menemani kekasih baruku!" Sambung Martin sembari beranjak berdiri dan melangkahkan kaki menuju mobilnya begitu pula dengan Sendi.
pukul 20.00
"Bi, cepat pangin nona Keyla, sudah waktunya makan malam," kata Sinta pada pelayan rumah nya.
"Baik nyonya." Sahut pelayan tersebut sambil berjalan menaiki tangga menuju ke kamar Keyla.
tokkk. . tokk. . tokk. .
"Siapa?" Tanya Keyla dari dalam kamarnya.
"Nyonya Sinta menyuruh Bibik memangil nona Keyla untuk makan malam." Sahut pelayan tersebut dari luar kamar Keyla.
"Katakan pada mama aku tidak lapar!" Jawab Keyla dari dalam kamar yang seperti kehilangan selera makan karena kejadian siang tadi di resto.
"Baik non."
_ _ _
"Nyonya Sinta, nona Keyla bilang dia tidak lapar," tutur Bi Ina, pembantu rumah Keyla.
"Apa Keyla sedang sakit ya? Tidak biasanya dia melewatkan makan malam." ucap Sinta pada Jordan
"Sudahlah mama janga terlalu khawatir! Key sudah besar, jika lapar key akan minta Bi Ina buatkan makanan," sahut Jordan mencoba menepis pikiran Sinta.
akhirnya Jordan ,Sinta dan Jeni pun makan malam tanpa kehadiran Keyla,sedangkan Keyla di dalam kamar tidak bisa tidur dan semalaman membolak balik kan badanya ke kanan dan ke kiri mengelilingi ranjang karna menahan amarah akan tingkah laku Martin dan tiap Keyla mencoba memejamkan mata namun bayangan Martin selalu saja terlintas jelas di angannya mungkin rasa ini juga yang di alami Martin.
Selesai baca jangan lupa like dan komen terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Lestari Lestari
visualnya dong thor
2021-09-11
1
Safari Kamran
lanjut
2021-09-06
1
Sugiyanto Samsung
apa mungkin Martin jodohnya keyla
2021-08-28
1