Kamu Milikku
"Pengawal! Ikuti nona muda yang menggunakan sepeda ! " teriak salah satu seorang pelayan, yang diyakini adalah kepala pelayan utama dirumah besar itu. Setelah mendengar suara itu, beberapa bodyguard mengikuti seorang gadis yang cepat mengayuh sepedanya.
Kayla Serena Albern gadis cantik yang memiliki tubuh imut berisi, kulit putih dan juga memiliki bola mata yang indah dengan bulu mata yang melentik sempurna. Kayla memiliki paras yang cantik, dengan pipi yang merah seakan buah apel yang selalu ingin digigit. Tidak lupa bibir kecilnya yang tipis, memiliki volume yang seksi juga merah tanpa memakai lipstik sekalipun.
Kayla dari keluarga ternama, keluarga besar nya dikenal sebagai keluarga terhormat dan memiliki hak penting, terutama kepada ayahnya. Meskipun memiliki keluarga yang sempurna, Kayla tidak memanfaatkan hal itu untuk menjadikan dirinya sebagai gadis sombong ataupun tinggi hati. Kayla memiliki kepribadian rendah hati dan sangat ramah pada siapapun, bahkan hampir dirinya tidak memberikan perintah pada pelayannya. Seperti sekarang ini, berbagai mobil disiapkan oleh pelayanan untuk Kayla gunakan berangkat ke kampus. Tapi Kayla memilih untuk mengambil sepedanya, dan menuju kampus menggunakan sepeda itu.
Kayla selalu mendapat omelan dari ayahnya, karena tidak menurut yang tidak memperbolehkan nya naik sepeda. Tapi bagi Kayla ia tidak peduli, karena apa yang menjadi keinginannya maka itu yang harus terjadi.
"Nona anda harus berhenti, biarkan kami mengantarmu menggunakan mobil!" ucap seorang supir pada nya, Kayla hanya tersenyum dan tetap mengayuh sepedanya.
"Tuan besar akan marah nona, tolong berhentilah!"
"Aku lebih suka naik sepeda, kalian pulang saja!" teriak Kayla yang mengayuh sepedanya, beberapa bodyguard itu semakin bingung dan juga khawatir dengan nona atasannya itu. "jika kalian tidak ingin pulang, maka ikuti saja aku dari belakang dan jangan mengangguku!" teriak Kayla lagi, para bodyguard itu pun mengalah. Mereka memundurkan mobilnya dan memilih untuk mengikuti Kayla dari belakang, Kayla dengan cuek membiarkan mereka mengikutinya.
Sampainya dikampus Kayla menyerahkan sepedanya kepada para pengawalnya, ia memasuki kampus itu dengan senang dan ceria. Kayla memilih seni desain dikampusnya, meskipun ayahnya melarangnya tapi bukan Kayla jika tidak mematuhi itu.
"Kay naik sepeda lagi?" ucap seorang gadis cantik disebelahnya, Jenny yang sekaligus sahabat Kayla.
"Yups!" saut Kayla membuka lokernya, Jenny menggelengkan kepalanya karena tidak mengerti jalan pikir sahabatnya.
"Sudah diberikan berbagai macam mobil, tapi malah memilih naik sepeda!"
"Naik sepeda itu menyenangkan, kita bisa melihat jalan dan merasakan angin sepoi sepoi!" saut Kayla yang tersenyum seperti merasakan udara, Jenny mengelap keringat yang ada didahi Kayla lumayan banyak.
"Hoho sepoi ya, sampai keringat se ember!" ucap Jenny, Kayla hanya tertawa dan juga diikuti Jenny. Sampai suara keras mengejutkan mereka, dengan datang nya satu sahabat nya lagi.
"(Brak!!) guys !!! " teriak seorang gadis, Ana juga salah satu sahabat mereka. Kayla dan Jenny memegang dada mereka karena terkejut, kemudian Jenny memukul Ana dengan buku yang ia bawa. "Maaf maaf, hehe!" ucap Ana, Kayla dan Jenny menggelengnkan kepalanya.
"Apasih, masih pagi juga udah ribut!" ucap Kayla, Ana tersenyum dan berdiri ditengah tengah Kayla dan juga Jenny.
"Aku dapet berita loh dari papaku, katanya tuan muda yang terkenal itu akan belajar dikampus kita!!!" ucap Ana kegirangan, tapi tidak membuat Kayla dan juga Jenny sama girangnya. "Kalian kok gak ada reaksi, kasih reaksi dong!" ucap Ana lagi, Kayla tertawa keras diikuti Jenny.
"Terus kita harus apa, yaudah lah ya biarin aja. Biar dia seorang tuan muda terkenal kek atau seorang pangeran raja, kita sih biasa aja!" ucap Kayla diangguki Jenny, Ana kesal dan mengerucutkan bibirnya. "nah tambah tua loh, kalau kau marah haha..." ucap Kayla lagi dengan tertawa, Jenny ikut tertawa dengan itu.
"Oke yuk masuk kelas, jangan memikirkan seorang lelaki terus. Bisa bisa kamu tidak lulus nanti, dan jika tidak lulus kami akan melihatmu yang masih belajar disini!" ucap Jenny merangkul Ana, dengan tawa mereka berjalan bertiga bersamaan.
Ketiga gadis itu sangat populer dikalangan mahasiswi, mereka menjadi bahan pembicaraan hangat diseluruh kampus. Siapa yang tidak mengenal Kayla, Jenny, dan juga Anastasia, ketiga gadis dari keluarga besar. Dengan status mereka dan kepribadian mereka, semua orang menyukainya karena mereka tidak memilih teman dalam bergaul.
Jenny Wilson adalah putri dari seorang pengusaha ternama sekaligus teman baik ayah Kayla, memiliki postur tubuh yang ideal dan tidak kalah cantik dari Kayla. Jenny memiliki kriteria tidak suka manja, serta lebih memiliki sifat cuek dan angkuh, Jenny dikenal galak dalam kalangan mahasiswa. Begitu pun dengan Anastasia Oberoi adalah putri dari ketua rektor dikampus mereka, kecantikan Ana juga tidak kalah dari kedua temannya. Hanya saja Ana dikenal sebagai gadis yang lemot, dan susah nyambung jika diajak bicara. terkesan bodoh menurut mereka, tapi jika ada yang mengganggu Ana, Kayla dan Jenny akan menjadi perisainya.
Mereka menjadi sahabat sejak mereka SMA, dan saat lulus pun mereka memilih jurusan kuliah yang sama agar mereka tetap bersama.
****
Sebuah mobil hitam pekat berjalan memasuki sebuah rumah yang sangat megah, dengan keindahan rumah itu sering disebut sebagai istana dan bukannya rumah. Mobil itu milik tuan muda mereka, yaitu Grissham Prince Winston. Griss yang kembali dari Inggris, begitu tampan saat turun dari mobil hitamnya itu.
Griss memiliki tubuh yang sangat gagah, dengan tinggi semampai yang ideal. Ia berjalan dengan angkuh memasuki rumah besarnya, beberapa pelayan menundukkan kepalanya untuk memberi hormat selamat datang. Griss tidak menggubris mereka, bahkan Gris tidak melihat mereka mungkin hanya dengan lirikan pun tidak. Griss dikenal memiliki sifat arogan dan kedinginannya yang memiliki level melampaui batas, Griss memiliki wajah tampan juga manis jika ia tersenyum. Tapi kata senyum tidak ada dalam kamus Griss, sifat angkuhnya membuatnya jarang tersenyum apalagi tertawa.
Griss menghampiri orang tuanya yang sedang duduk diruang keluarga, Griss memberikan salam kepada mereka dengan senyum tipis.
"Griss duduklah, kamu pasti lelah!" ucap ibu Griss, dengan mengangguk tipis Griss duduk disamping ibunya dengan gaya sempurna.
"Apa kabarmu nak, bagaimana perjalananmu?" ucap sang ayah, Griss tersenyum dengan itu.
"Sangat baik ayah, bagaimana dengan kalian disini?" ucap Griss, ibunya tersenyum dan memegang kedua tangannya.
"Ibu sangat senang Griss, bisa melihatmu disini lagi!"
"Ibu akan melihatku setiap hari mulai saat ini, aku tidak akan meninggalkan ibu lagi!" ucap Griss, ibu dan ayahnya merasa senang dengan keputusan nya yang memilih belajar di Amerika.
"Aku udah mendaftarkanmu di Universitas keluarga, kamu bisa pergi belajar besok!" ucap ayahnya, Griss mengangguk setuju. "Aku sudah memilih bisnis untuk kau pelajari, agar kau bisa mengurus semua aset yang ayah miliki kelak. dan untuk hobimu, kau bisa melakukan sesuka hatimu, ayah tidak akan ikut campur!"
"Terima kasih ayah, aku sangat menghargainya!" saut Griss sopan, ayahnya mengangguk dan tersenyum.
"Kamu pasti lelah, pergi dan istirahat!" ucap ibunya, Griss pun setuju dan kemudian pergi dari sana dengan sopan. Griss berjalan dan memikirkan sesuatu dalam otaknya, ia memikirkan Universitas yang dibicarakan ayahnya.
"Apa nama Universitas keluarga?" tanya Griss pada seorang pelayan yang menjadi pelayan pribadinya, pelayan itu terlihat sudah paruh baya dan tersenyum padanya.
"Universitas Winston , sesuai dengan marga keluarga!" saut pelayan itu, Griss tampak terkejut mendengar itu. Dirinya tampak ingat dengan seseorang yang berhubungan dengan Universitas keluarganya, dan sesaat kemudian ia teringat pada seseorang yang dikenalnya.
"siapkan satu motor untukku, jika aku pergi ke kampus besok aku ingin menggunakan motor!" perintah Griss dengan mengganti pakaiannya, pelayan itu tampak tidak setuju dan mengerutkan dahinya. "paman, aku tidak ingin ada penolakan. Siapkan segera, atau aku yang akan bertindak sendiri!"
"Baik tuan muda, saya akan pergi sekarang!" ujar pelayan itu kemudian pergi dari sana, Griss berkutik dengan hp nya dan menghubungi seseorang.
Tut tut tut ...
Nada sambung telfon terus berbunyi, sampai suara lembut seorang wanita terdengar ditelinga Griss.
"Halo ... Prince, itu kah kamu?" ucap wanita itu, Griss sedikit tersenyum mendengar suara itu.
"Sedang apa kamu sekarang?" ucap Griss dengan senyum bahagia, hanya wanita itu yang bisa membuat Griss tersenyum senang.
"Aku sedang dikampus, tepatnya sedang merindukan tuan mudaku tersayang!" suara itu sangat lembut didengar, Griss tersenyum semakin lebar mendengarnya.
"Ahh ... Aku tebak sekarang kamu lagi tersenyum, aku merindukan wajahmu!" ucapnya lagi, Griss berdehem dengan itu.
"Aku akan menemuimu jika kamu merindukanku, bagaimana apakah itu obat yang ampuh?" ucap Griss, terdengar suara wanita itu tertawa dengan lembut.
"Obat yang paling ampuh memang itu, tapi bagaimana kamu akan ke Amerika jika kamu sibuk di Inggris?"
"Menggunakan pesawat, aku akan menemuimu tepat dihadapanmu!"
"Benarkah, maka aku akan merasa sangat bahagia. Kapan dan dimana kamu akan menemuiku?"
"Dimana kamu akan berdiri besok, maka kamu akan melihatku!"
"Aku menunggumu sayang, semoga itu bukan bualan seorang pria angkuh padaku!"
"Aku berjanji padamu, aku pergi dulu!"
"Aku pegang janjimu, Prince?"
"Iya?"
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu!"
"Aku juga mencintaimu!" setelah mengatakan itu, Griss mematikan telfonnya. Senyum Griss terus terukir saat lihat hpnya, hp yang terpasang walpaper seorang wanita cantik. Yang tidak lain adalah kekasih rahasia Griss, gadis yang berhasil memenangkan hati Griss. hanya wanita itu yang bisaengukir senyum Griss, bukan hanya senyum tetapi jugatawa Griss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Reeyantie
prolog nya Lumayan menarik,coba baca ahh moga gak bosen in yakk
2021-06-20
0
Fisal izza Nur
mampir ya kak makasih🥰
2020-08-28
2