Aku Yang Terlupakan

Aku Yang Terlupakan

Prolog.

Agatha (17) adalah anak dari kedua pasangan suami istri yang sibuk dengan dunianya (bekerja). Nama lengkapnya adalah Agatha William. William sendiri diambil dari nama keluarga daddynya. Agatha terlahir sebagai anak tunggal, karena setelah kelahirannya di dunia ini, orang tuanya belum diberikan kesempatan untuk memiliki sang buah hati lagi. Mungkin karena hal itulah yang membuat mereka menyibukkan diri di dunia kerja. Agatha yang terlahir menjadi anak yang bergelimang harta, tak membuatnya sombong apalagi memamerkan kekayaannya. Justru dia merasa malu jika memamerkan kekayaan milik orang tuanya.

Daddy nya, Thomas William (40) sibuk mengurus pekerjaannya di kantor, karena beliau adalah pemilik dari “Thomas Group” dan juga merupakan seorang donatur sama seperti istrinya.

Dan mommy nya, Daria Kamanda (34), adalah wanita sosialita yang juga sibuk dengan kariernya. Beliau (Daria Kamanda) adalah donatur terbesar dari Panti Asuhan “Kasih Itu Berkat”. Tidak hanya itu juga, mommy nya Agatha juga banyak menjadi donatur-donatur baik panti maupun rumah sakit yang ada di kotanya tersebut, sebut saja kota A.

Di usianya yang sudah menginjak 17 tahun lebih beberapa bulan, membuat paras cantik Agatha terpancar begitu nyata bagi siapa saja yang melihatnya. Rambutnya kecokelatan yang sedikit bergelombang, manik mata kehitaman yang begitu memikat, alis tipis bagaikan busur panah, bibir merah merekah dan tipis yang seperti mengandung madu, hidung yang mancung dan lancip bagaikan pisau, dagu yang sedikit terbelah, yang mana itu semua membuat nilai tersendiri bagi Agatha. Sifatnya yang sedikit ketus namun baik, sedikit keras namun penyabar lengkap dengan karakter serta sifatnya yang hangat.

Kendati demikian, seiring bertambahnya usia, kini Agatha menjadi orang yang sedikit pendiam semenjak sering diabaikan orang tuanya. Dalam soal pergaulan, Agatha tidak pernah memilih siapa saja dan dari golongan mana saja yang akan menjadi temannya. Bisa dikatakan, Agatha adalah orang yang tidak pilih kasih dalam memilih teman. Jika di dalam dunia pendidikan, Agatha termasuk dalam kategori rata-rata, tidak terlalu cerdas dan tidak terlalu bodoh, namun cukup untuk menunjang hidupnya ke depan bila sudah memasuki jenjang yang lebih tinggi, yakni kehidupan di dunia universitas.

Banyak anak tunggal yang dimanjakan oleh orang tuanya, namun berbanding terbalik dengan Agatha. Mengingat usianya yang dalam kategori remaja, kehidupannya memang tidak terlepas dari segala macam persoalan di dalamnya. Baik itu urusan pergaulan, percintaan, dan lain sebagainya. Ada yang menyukai dan ada juga yang tidak menyukainya, semua tergantung dari karakter masing-masing.

 

Suatu pagi di hari senin, adalah awal Agatha memasuki kelas XII. Pagi ini, dia bangun kesiangan, karena semalam dia berkemas untuk keperluan sekolahnya. Dia tak mendengar ketika asisten rumah mengetuk pintu kamarnya berulang-ulang, sehingga membuat si asisten merasa kesal dibuatnya (sebut saja si asisten Bi Momon ya readers😊).

“Nih Non Agatha tidur apa pingsan ya, kok kagak bangun-bangun? Udah diketok-ketok kagak ada sautan sama sekali?” gumam Bi Momon yang merasa bosan karena ulah nona kecilnya.

Alhasil, Bi Momon memanggilnya dengan sedikit menaikan volume suaranya, agar dapat didengar oleh Agatha.

“Non Agatha, buka pintunya dong Non! Udah siang nih. Non pagi ini kan hari pertama di kelas XII, jadi harus semangat,” kata Bi Momon membangunkan Agatha dan memberikan sebuah dukungan.

Karena belum ada jawaban sama sekali dari sang nona kecilnya, akhirnya Bi Momon berteriak.

“Non, kabur Non, ada gempa di atas atap,” teriaknya.

“Eh, kok gempa ada di atap ya?” gumam Bi Momon sambil terkekeh.

Dan akhirnya, tak lama kemudian, Agatha bangun dengan sedikit terkejut karena mendengar kata gempa dari asisten rumah tangganya.

“Aduh, Bi Momon. Ada apa sih teriak-teriak subuh-subuh kayak gini?” tanya Agatha dari dalam sambil menguap dan mengumpulkan kesadarannya, karena dia terlalu lelap akan tidurnya.

Agatha berjalan menuju pintu kamar dan membukanya.

Ceklek! Suara pintu terbuka.

“Ada apa sih, Bi? Teriak-teriak udah kayak manggil tukang bakso aja,” tanya Agatha yang masih menguap berusaha mengumpulkan kesadarannya yang masih tertinggal di alam mimpi.

“Aduh, Non, kalau Bibi kagak teriak mah Non kagak bakalan bangun. Lagian kan Non Agatha pagi ini harus masuk sekolah. Liat tuh jamnya sudah menunjukkan pukul 06.45,” kata Bi Momon sambil menunjuk ke arah jam dinding yang ada di kamar nona kecilnya.

“Haaaaaaaa tidakkkkkkkkkkkkkkkkk.”

Seketika Agatha berteriak sekencang yang dia bisa karena dia lupa akan kegiatannya pagi ini. Teriakan tersebut alhasil membuat Bi Momon menutup kedua kupingnya karena bising.

“Aduh, Non. Kalo mau teriak kasih aba-aba dong, biar Bi Momon bisa pasang kuda-kuda, eh tutup kuping,” cetus Bi Momon sambil cemberut.

“Helehhhh Bi Momon. Mana ada orang teriak kasih aba-aba dulu, Bibi mah ngawur,” celetuk Agatha.

“Hehe, maaf Non. Hampir saja gendang telinga Bibi pecah karena teriakan, Non.” Bi Momon cengengesan.

“Yaudah, Non. Buruan sana mandi! Abis itu siap-siap berangkat sekolah. Bibi duluan ke meja makan ya, Bibi tungguin Non di sana. Okehhhhh, Non?” tukas Bi Momon sambil bercanda dengan Agatha.

“Iya, Bi Mon. Thanks yah, Bi. Kalo gitu aku siap-siap dulu,” lanjut Agatha menuruti perintah Bi Momon.

Bi Momon menjawab.

“Siap komandan!” jawabnya sambil mengangkat tangan layaknya seorang inspektur upacara.

 

Sepeninggalan Bi Momon, kini Agatha bergegas ke kamar mandi. Dia melakukan ritual mandinya itu dengan sedikit tergesa-gesa karena takut terlambat.

Kini, Agatha sudah bersiap dengan pakaian sekolahnya, menyisir rambut yang sedikit berantakan, dan tidak lupa juga dia menyemprotkan parfum mahalnya ke tubuhnya yang bak gitar Spanyol itu.

Dia menuruni tangga untuk menuju ke dapur, karena dia ingin sarapan.

“Wah, Non.” Bi Momon memutar bola matanya ketika melihat Agatha.

“Kenapa pagi ini Non cantik sekali sih? Wangi lagi. Hehe,” ucap Bi Momon cengengesan.

“Ya iya dong Bi, masa iya aku ganteng. Kan kagak cocok,” celetuk Agatha.

“Yaudah, Bi. Daddy sama mommy ke mana, kok kagak keliatan dari tadi sih?” tanya Agatha seraya melihat sekeliling rumahnya.

Bi Momon menjawab dengan sedikit rasa kasihan, karena pada dasarnya, anak majikannya itu sering kali diabaikan orang tuanya.

“Tuan sama nyonya udah berangkat pagi sekali tadi Non, tepatnya sih subuh kalau jam segitu,” jawab Bi Momon dengan hati-hati.

Agatha mendengus kasar.

“Huhhhhhhh, kenapa mereka sama sekali tak memperhatikan aku ya, Bi?” ucap Agatha sambil berkaca-kaca.

Bi Momon yang merasa kasihan terhadap nonanya, hanya bisa berkata dan meyakinkan Agatha mengenai kesibukan orang tuanya.

“Tuan sama nyonya kan harus bekerja, Non. Itu juga untuk keperluan Non nantinya,” jawab Bi Momon meyakinkan Agatha.

“Yaudah, Bi. Aku gak jadi sarapan, nanti makan di sekolah aja, Bi. Bibi gak usah repot-repot mempedulikan aku,” ujar Agatha karena kesal dengan kedua orang tuanya.

Hi, penasaran ya sama visualnya?😊

Nih Author liatin😊.

1. Agatha William.

2. Welson.

3. Dirgo.

4. Alzio Steward.

5. Nadine.

Terpopuler

Comments

ꋬꋊꋊꋬꗥ⁵

ꋬꋊꋊꋬꗥ⁵

jejak dl biar ga ilang 👣👣

2023-01-28

0

Rӊᷩуͦηᷠιͤєᷜ Kαⷼzⷻυⷿмꚟι✰͜͡v᭄🏡

Rӊᷩуͦηᷠιͤєᷜ Kαⷼzⷻυⷿмꚟι✰͜͡v᭄🏡

kurang kasih sayang nampak Nie Agatha...

2023-01-18

1

Candraᵉˡ̳༆💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

Candraᵉˡ̳༆💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

tes boy

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Hari Pertama Sekolah.
3 Kemanakah Mereka?
4 Alone.
5 Belajar Kelompok.
6 Pertanyaan Konyol Lagi.
7 Doa Agatha.
8 Takut Menjadi Kenyataan.
9 Takut Menjadi Kenyataan 2.
10 Bi Markonah.
11 Gara-gara Kiranti.
12 Hampir Saja.
13 Apa Maksudnya?
14 Menyalahkan.
15 Nomor Baru.
16 Cek-cok.
17 Siapa Dia?
18 Sepertinya Salah Orang.
19 Malam Yang Kelabu.
20 Pagi yang Sial.
21 Sendu.
22 Aneh
23 Dinner Pertama.
24 Menggerutu.
25 Amarah Welson.
26 Wangi Sekali.
27 Apakah Dia?
28 Tak Sengaja.
29 Tak Sengaja 2.
30 Menyukai Dalam Diam.
31 Kembali Menangis.
32 Meriang.
33 Meriang 2.
34 Apotik.
35 Apotik 2.
36 Cafe XY.
37 Sedikit Kumat.
38 Rencana Liburan.
39 Liburan ke Kota L.
40 Villa Kota L.
41 Kekenyangan.
42 Jangan Salah Paham!
43 Liburan Hari Pertama.
44 Ke Kebun Binatang.
45 Drama di Kebun Binatang.
46 Dengar Dulu Penjelasanku!
47 Berpura-pura Pingsan.
48 Harapan Agatha.
49 Terima Kasih Sudah Bertahan.
50 Hari Terakhir di Kota L.
51 Hari Terakhir di Kota L-Main di Pantai.
52 Meruntuhkan Nadine.
53 Kembali ke Kota A.
54 Semoga Tidak Sesaat Saja!
55 Makan Bersama ART.
56 Kalian Bagian dari Keluargaku.
57 Tertidur di Sofa.
58 Menyetir Sendiri.
59 Bikin Malu Saja.
60 Menjenguk Nadine.
61 Menjenguk Nadine 2.
62 Kalau Tidak Mau, Anggap Saja Musuh.
63 Bertemu dengan Dirgo.
64 Aroma Parfumnya...
65 Sabtu Terakhir.
66 Don't Say Anything!
67 Ini Bukan Pesta!
68 Lukisan.
69 Traktiran Dirgo
70 Menjelang Ujian Kelulusan.
71 Tunggu Saja Saatnya.
72 Dasar Omes!
73 Hilang.
74 Kenapa Begini?
75 Pengkhianat!
76 Nungguin Daddy.
77 Hanya Beban.
78 Ganteng Kamuflase.
79 Shock.
80 Sepupu Nyebelin.
81 Jadi Sahabat Selamanya?
82 Persetan!
83 Anak Punk.
84 Tamu Baru.
85 Kesepakatan.
86 Minggat.
87 Memo Agatha.
88 Senyum Tulus.
89 Tidur di Mobil.
90 Berubah.
91 Perubahan Agatha.
92 Kehilangan.
93 Terpuruk.
94 Agatha Kembali.
95 Ke Kantor Daddy.
96 Melepas Rindu.
97 Bertemu Kembali.
98 Yes, I Will.
99 Happy.
100 Pengumuman
101 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog.
2
Hari Pertama Sekolah.
3
Kemanakah Mereka?
4
Alone.
5
Belajar Kelompok.
6
Pertanyaan Konyol Lagi.
7
Doa Agatha.
8
Takut Menjadi Kenyataan.
9
Takut Menjadi Kenyataan 2.
10
Bi Markonah.
11
Gara-gara Kiranti.
12
Hampir Saja.
13
Apa Maksudnya?
14
Menyalahkan.
15
Nomor Baru.
16
Cek-cok.
17
Siapa Dia?
18
Sepertinya Salah Orang.
19
Malam Yang Kelabu.
20
Pagi yang Sial.
21
Sendu.
22
Aneh
23
Dinner Pertama.
24
Menggerutu.
25
Amarah Welson.
26
Wangi Sekali.
27
Apakah Dia?
28
Tak Sengaja.
29
Tak Sengaja 2.
30
Menyukai Dalam Diam.
31
Kembali Menangis.
32
Meriang.
33
Meriang 2.
34
Apotik.
35
Apotik 2.
36
Cafe XY.
37
Sedikit Kumat.
38
Rencana Liburan.
39
Liburan ke Kota L.
40
Villa Kota L.
41
Kekenyangan.
42
Jangan Salah Paham!
43
Liburan Hari Pertama.
44
Ke Kebun Binatang.
45
Drama di Kebun Binatang.
46
Dengar Dulu Penjelasanku!
47
Berpura-pura Pingsan.
48
Harapan Agatha.
49
Terima Kasih Sudah Bertahan.
50
Hari Terakhir di Kota L.
51
Hari Terakhir di Kota L-Main di Pantai.
52
Meruntuhkan Nadine.
53
Kembali ke Kota A.
54
Semoga Tidak Sesaat Saja!
55
Makan Bersama ART.
56
Kalian Bagian dari Keluargaku.
57
Tertidur di Sofa.
58
Menyetir Sendiri.
59
Bikin Malu Saja.
60
Menjenguk Nadine.
61
Menjenguk Nadine 2.
62
Kalau Tidak Mau, Anggap Saja Musuh.
63
Bertemu dengan Dirgo.
64
Aroma Parfumnya...
65
Sabtu Terakhir.
66
Don't Say Anything!
67
Ini Bukan Pesta!
68
Lukisan.
69
Traktiran Dirgo
70
Menjelang Ujian Kelulusan.
71
Tunggu Saja Saatnya.
72
Dasar Omes!
73
Hilang.
74
Kenapa Begini?
75
Pengkhianat!
76
Nungguin Daddy.
77
Hanya Beban.
78
Ganteng Kamuflase.
79
Shock.
80
Sepupu Nyebelin.
81
Jadi Sahabat Selamanya?
82
Persetan!
83
Anak Punk.
84
Tamu Baru.
85
Kesepakatan.
86
Minggat.
87
Memo Agatha.
88
Senyum Tulus.
89
Tidur di Mobil.
90
Berubah.
91
Perubahan Agatha.
92
Kehilangan.
93
Terpuruk.
94
Agatha Kembali.
95
Ke Kantor Daddy.
96
Melepas Rindu.
97
Bertemu Kembali.
98
Yes, I Will.
99
Happy.
100
Pengumuman
101
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!