-Apa yang saya ketahui, bukan berarti saya mengetahui segalanya. Hidup memang begini-begini saja, ada suka dan ada juga duka. Bijaklah dalam mengambil keputusan, karena Anda lah yang akan menentukan bagaimana kehidupan Anda selanjutnya-
(Quote By : Author )
Setibanya di sekolah, banyak para murid berlalu lalang dengan berbagai kesibukannya masing-masing. Ada yang berjalan sambil membaca buku, ada juga yang sambil bergurau, dan ada juga yang berjalan sambil memainkan handphone (ponsel).
Hingga tiba di ujung ruangan kelas Agatha, ada salah seorang siswa cowok yang entah datang dari mana tiba-tiba menabrak Agatha. Untungnya Agatha tidak tumbang, justru si cowok itulah yang duduk terpental di lantai.
“Eh, kalo jalan pakai mata dong. Jangan asal nabrak!” ucap Agatha sembari berkacak pinggang di depan cowok itu.
“Yaelah, emang bisa jalan pake mata? Trus gue harus tengkurap di lantai, gitu?” Si cowok itu menjawab dengan sinis.
“Ini nih kalo punya pikiran yang dangkal kayak selokan. Gak ngerti apa yang diomongin orang,” jawab Agatha kembali dan melotot pada orang yang sedang terpental di lantai.
Pasalnya, si cowok itulah yang salah sebenarnya. Namun ia malah mengatai Agatha sombong.
“Rese banget lo jadi orang, cewek sombong,” hardik si cowok yang masih memulai ancang-ancang untuk berdiri.
“Udah jelas-jelas lo yang salah malah nyolot. Mau gue tabok tuh muka pake panci?” ancam Agatha, yang mana ancaman tersebut membuat cowok itu tak kuasa menahan tawanya.
“Lama-lama gue berhadapan sama lo bisa gila gue!” pungkas cowok itu terkekeh.
“Yaudah, gila aja sendiri, jangan bawa-bawa gue,” ujar Agatha dan berlalu meninggalkan cowok itu.
🕊️🕊️🕊️
Hari ini, di kelas Agatha, mereka mendapatkan tugas dari guru Biologi. Tugas tersebut akan dikerjakan secara kelompok. Agatha dan sahabat-sahabatnya menjadi kelompok pertama. Tugas tersebut adalah mengamati perkembangan tumbuhan.
Mereka berencana akan mengerjakan tugas tersebut di rumah Welson, karena orang tuanya sedang keluar kota menjenguk sanak familinya yang sedang sakit.
“Eh Guys, gimana kalo tugas tersebut kita kerjakan di rumah gue? Mumpung papa sama mama lagi di luar kota.” Welson memulai pembicaraan.
“Kita sih oke-oke aja,” jawab yang lainnya, kecuali si Agatha. Agatha tampak termenung, pikirannya melayang entah kemana.
“Sayang, kamu kenapa sih termenung aja dari tadi?” tanya Welson dan memegang tangan Agatha.
“Eh, gak kok. Gak kenapa-kenapa,” jawab Agatha dengan mengulas sebuah senyum paksaan.
"Cieeee co cweet banget sih kalian,” sambung Memey dengan kata-kata alay bin lebay nya.
“Makanya lo cepet cari gebetan, biar kagak iri,” ucap yang lainnya serentak, yang mana membuat Memey mengerucutkan bibbirnya yang tipis dan sexy. Ia kesal karena tidak ada yang mendukungnya.
🕊️🕊️🕊️
Bel berbunyi dan jam pelajaran pun kini sudah berakhir. Saatnya mereka kembali ke rumah masing-masing. Namun, Agatha dan sahabat-sahabatnya, langsung menuju ke rumah Welson karena mereka akan mengerjakan tugas kelompok tersebut dan menentukan tumbuhan apa yang akan mereka amati sebagai tugasnya.
Setibanya di rumah Welson, mereka duduk di sofa ruang tamu. Namun, Agatha kelihatan sekali tidak bersemangat semenjak dari sekolah. Entah apa yang dipikirkannya. Atau memang dia lagi memikirkan sikap orang tuanya.
“Kalian mau minum apa, Guys?” tanya Welson pada sahabat-sahabatnya yang menjadi tamu di rumahnya.
“Air putih aja, Wels,” jawab Nadine, yang lainnya juga setuju dengan jawaban yang dilontarkan Nadine. Lagi, lagi, dan lagi Agatha tak menjawab sama sekali.
“Yaudah, nanti gue suruh Bibi yang ambil. Kalian di sini sebentar ya, gue mau ke belakang sama Agatha,” ucap Welson berpamitan sambil mengarahkan pandangannya pada Agatha.
Mereka semua mengangguk tanda setuju dan mengerti akan keadaan Agatha yang tampak tak bersemangat.
🕊️🕊️🕊️
Di belakang, Welson menggenggam tangan Agatha sangat erat. Agatha duduk dengan kepalanya menyender ke bahu Welson.
“Sayang, kenapa dari tadi gak bersemangat? Apa yang kamu pikirkan? Gak mau cerita sama aku, hm?” Welson memulai pembicaraan sembari membelai rambut Agatha dengan lembut.
“Aku bingung dengan daddy sama mommy, Yank. Kenapa mereka sama sekali tak memperdulikanku. Sebenarnya apa salahku sehingga mereka mengabaikanku? Apa aku membuat mereka susah, apa aku telah membuat mereka malu di depan orang-orang?” ucap Agatha panjang lebar mengeluarkan isi hatinya yang tak bisa dibendungnya lagi.
Agatha saat ini butuh orang untuk berbagi rasa, menceritakan bagaimana kehidupannya yang sebenarnya. Hingga akhirnya dia menceritakan apa yang dia rasa selama ini kepada sang pacar.
“Eitssss, gak boleh ngomong kayak gitu, sayang. Bukankah mereka sibuk bekerja, jadi maklumin aja ya,” tutur Welson dan meraih tangan Agatha, lalu mencium punggung tangannya. Tiba-tiba Agatha menangis.
“Tapi tak seharusnya mereka mengabaikanku. Sesibuk apapun, luangkanlah sedikit waktu untukku,Yank. Apa kamu tau bahwa selama ini sebenarnya aku kesepian? Di rumah, hanya Bi Momon dan Mang Judas yang perhatian sama aku. Sebenarnya aku anak daddy sama mommy atau anak Bi Momon sama Mang Judas, Yank?” Agatha semakin terisak akan tangisannya.
Hal itulah yang membuat Welson tak tega melihat pacarnya menangis. Dia memutarkan tubuhnya dan meraih wajah Agatha untuk berhadapan dengannya. Tak lama, Welson memberikan ketenangan pada Agatha dan meraihnya dalam pelukan. Sekian lama mereka berpelukan, hingga akhirnya kepala Agatha mendongak menatap manik pacarnya.
“Kamu janji kan gak bakalan ninggalin aku, Yank?” tanya Agatha lirih dan secara tiba-tiba.
“Aku janji gak bakal ninggalin kamu, Yank. Tapi, kamu masih ingatkan janji kita ketika selesai SMA nanti?” tukas Welson yang membuat Agatha bergeming.
Agatha tak menjawab. Dia ingat sekali bahwa kekasihnya itu ingin tidur bersama dengannya. Karena tak ada jawaban dari Agatha, akhirnya Welson melepaskan pelukannya. Lalu meraih wajah Agatha sehingga jarak pandang di antara mereka hanya setipis kertas. Hembusan napas keduanya beradu.
Dan, cup. Seketika Welson mencium bibir Agatha dan mel***tnya dengan pelan. Namun, ciuman itu tak dibalas oleh Agatha. Tangan Welson kini mulai menari ria meraba seragam Agatha, dan berniat membuka kancingnya.
Namun, ketika tangan Welson sedang asyik menari ria, Nadine tak sengaja melewati mereka berdua. Nadine terperangah dan menatap kaget pada sosok di depannya. Ketika menyadari kehadiran Nadine, sontak membuat Welson kaget dan membatalkan aksinya dan melepaskan ciuman mereka. Agatha merapikan seragamnya yang hampir terbuka oleh tangan nakal Welson.
“Upssss, sorry Wels, ganggu,” ucap Nadine menutup mulutnya tak percaya. Kejadian di depan matanya sungguh di luar dugaannya.
Nadine sebenarnya sudah curiga dengan dengan gerak-gerik Welson setibanya mereka sampai di rumah. Dan tanpa sahabat-sahabatnya sadari, Nadine telah lama menyukai Welson. Betapa sialnya nasib Agatha. Dia dikhianati oleh pacar dan sahabatnya yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri, yaitu si Nadine. Welson dan Nadine menjalin hubungan tanpa diketahui oleh sahabatnya. (Yang pasti duluan si Agatha ya Readers).
“I...ini gak seperti yang lo liat kok, Nad.” Welson gelapan seraya mengusap tengkuknya.
“Jelas-jelas gue liat lo bercumbu mesra sama dia, malah ngelak.” Batin Nadine dalam hati.
“Yaudah, buruan ke tujuan awal kita di sini. Mereka udah pada nunggu tuh di sana. Nanti kita gak dapet nilai karena sibuk sendiri,” sindir Nadine dengan membuang muka kemudian berlalu pergi mendahului Agatha dan Welson.
Agatha hanya menunduk karena malu dengan ulah Welson, yang berani-beraninya menari di seragamnya.
“Tapi syukurlah Nadine datang, kalau tidak pasti permintaan Welson waktu itu akan terkabulkan,” pikir Agatha dan bernapas lega.
🕊️🕊️🕊️
Tugas kelompok mereka sudah disiapkan, tinggal mengamati setiap hari bagaimana perkembangan dari tumbuhan tersebut. Kini mereka semua bubar dari rumah Welson. Yang masih tersisa di situ adalah Agatha. Agatha menunggu Mang Judas menjemputnya. Tiba-tiba Welson merangkulnya dari belakang, Agatha terperanjat kaget.
“Yank, maafin aku ya soal yang tadi,” ucap Welson, namun sebenarnya dia senang karena hampir saja permintaannya waktu itu terwujudkan.
“Lain kali awas ya kalo sampai kayak gitu lagi. Ku potong tuh gagang sapu, biar gak nakal.” Agatha mendengus kesal.
“Aduh sayang, jangan dipotonglah. Ini kan gagang kesayangan yang bikin ehem-ehem. Kalo kamu udah nyoba pasti ketagihan deh, Yank. Hehe.” Ucap Welson layaknya tak berdosa sama sekali.
“Huh, sebel tau gak?” pungkas Agatha.
Tak lama, Mang Judas pun tiba di rumah Welson. Akhirnya Agatha berpamitan pulang dari rumah kekasihnya itu.
“Aku pulang ya. Jangan nakal. Awas!” pamit Agatha sambil mengancam Welson.
“Hehehe, siap boss. Be careful ya. Love you.” Welson mencium kening Agatha.
Kemudian Agatha melangkah menuju mobilnya setelah Welson mencium keningnya. Mang Judas kembali menyalakan mesin mobil dan mobil mereka pun meninggalkan halaman rumah Welson ketika Agatha sudah berada di dalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Humff, selamat Tha, selamat
untung ada Nadine, jadi gk bablas😖😖
2023-01-06
1
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
Yahh kena prank, aku kira Welson cowo baik, nyata ehh jahat bener🤧🤧
2023-01-02
1
cumi manis
wah welson aga kurang ajar juga ea
2020-10-07
1