Bab 3

Manik mata Dera berotasi menatap sepatu yang terlihat cantik namun, sederhana. Mawar hanya memberikan tatapan sungkan pada gadis berkulit eksotis itu.

"Wah! Hebat sekali. Dia membunuh buaya Amazon untuk membuatkan aku sepasang sepatu," ujar Dera dengan wajah tak percaya.

Ingin sekali Dera membuang sepatu yang sudah jadi itu, Mawar tersenyum lembut. Gadis cantik itu hanya bisa tersenyum saja mendengar kedongkolan Dera, dengan ekspresi kesal yang jelas membingkai wajah sang gadis tawanan.

"Bukankah Bos begitu perhatian," imbuh Mawar dengan nada lembut.

"Perhatikan lubang cina," tukas Dera remeh disertai dengan decisan di akhir kata.

"Mawar!" Seruan berat itu membuat gadis cantik itu berbalik.

Mawar tercekat di ambang pintu lelaki berwajah anime tampan itu terlihat begitu menakutkan dengan pistol di tangannya. Bukan hanya Mawar saja, gadis bermata sipit itu juga sama takutnya. Keberanian yang tadi ada langsung menyusut kala manik mata Dera menyorot mulut pistol yang di arah, kan pada mereka.

"Bos," gumam Mawar dengan wajah ketakutan.

"Aku merasa ada yang sedang membicarakan diriku," tutur Hiro melangkah dengan lebar masuk ke dalam kamar luas miliknya.

Dera terkekeh di buat-buat, ia berdiri dari posisi nyamannya. Dera dengan sigap mengambil cepat sepatu yang mengkilat berada pasrah di atas lantai marmer, tak lupa tersenyum lebar mengelus sepatu dari kulit Buaya buas itu.

"T——tentu saja itu karena aku sedang mengatakan pada Mawar jika sepatunya bagus, dan aku suka sekali," sahut Dera penuh dusta. Gadis berdarah Padang-Manado itu tergagap di awal kata.

Ia mengelus kulit sepatu, lain di wajah lain di hati. Dera merasa sangat takut dan jijik mengelus sepatu kulit yang di buat oleh bos mafia itu, pistol yang di acungkan diturunkan dengan perlahan.

Garis bibirnya terangkat tingg, senyum ganjil ditampilkan. Hiro Yamato, ia mendengarkan perkataan dan gerutu kucing nakalnya itu tapi memilih pura-pura tak mendengar apa yang dikatakan oleh gadis itu.

"Ah, begitu ternyata," balas Hiro manggut-manggut. "Lain kali aku akan membuatkan tas dari kulit ular piton untukmu. Dan jika kau mau aku akan membuatkan juga sepatu dari kulit harimau," lanjut Hiro dengan senyum penuh kemenangan.

Bibir Dera terbuka, dahinya berlipat mendengar perkataan Hiro. Wajahnya langsung seperti orang bodoh saja, kala mendengar kata Ular dan Harimau.

Ular dan harimau? Dia sungguh gila, dengan susah payah Dera meneguk air liurnya sendiri.

"Ular dan harimau," ulamg Dera dengan wajah bodohnya. "Tuan Hiro, aku lebih suka jika mereka tetap hidup. Tidak usah dibunuh mereka terlalu lucu untuk dibunuh," lanjut Dera dengan kekehan di paksa.

Kedua pupil mata Mawar membulat sempurna mendengar perkataan Dera. Lucu? Dari mananya coba, Mawar merasa otak gadis itu sudah geser dari tempatnya. Hinga hewan buas tersebut dikatakan lucu.

"Bos saya harus melanjutkan pekerjaan yang tertunda, kalau begitu saya permisi," pamit Mawar langsung kabur dari kamar sang bos.

Dalam hati kecil Dera menjerit keras tanpa suara, bagaimana bisa Mawar meninggalkan dirinya dengan bos mafia psikopat itu. Hiro dengan santai menyimpan senjatanya di dalam laci.

"Ternyata mereka lucu untuk kucing liarku, ya?" Hiro berucap dengan mengusap dagunya.

Dera mengigit bibir bawahnya dengan pelan, ekspresi wajahnya langsung memucat.

"Kalau begitu mulai mereka bisa menjadi teman bermainmu," ujar Hiro membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Dera.

"Oh," pekik Dera tertahan. "B——bukan begitu, maksudnya, aku. Ah, tidak! Jadi begini," lanjut Dera dengan panik hingga kata-kata yang keluar dari bibirnya terdengar begitu kacau.

"Ya, aku tahu, kok. Aku akan membuat mereka tetap hidup untuk bermain denganmu jadi, kau bisa tenang saja," potong Hiro dengan wajah serius.

Dera berdiri dari duduknya, langsung berlari ke arah Hiro. Ia meraih tangan Hiro dengan panik gila saja, mati saja kedua binatang itu sudah mengerikan. Bagaimana jika hidup, dan bermain dengannya.

"Aku benci. Ah tidak! Aku takut dengan buaya, ular, dan harimau. Jadi aku mohon jangan bawa mereka padaku," pinta Dera dengan wajah panik.

"Bukankah kau mengatakan jika hewan itu lucu?" tanya Hiro masih dengan wajah datarnya.

Wajah seriusnya mengundang ketakutan dari Dera, gadis berkulit sawo matang itu merasa semakin ketakutan saja. Hati Hiro terasa tergelitik melihat bagaimana ekspresi wajah Dera saat ini.

"Tidak! Mereka tak lucu. Aku hanya berbohong. Aku mohon maafkan aku. Aku janji akan patuh padamu. Tapi, jangan ada tiga binatang itu ya, hem," ujar Dera dengan teriakan di awal dan cicitan di akhir.

Kedua matanya terlihat berkaca-kaca ingin menangis, air matanya jatuh kala tak melihat ekspresi lain atau pun suara yang tak keluar dari mulut Hiro.

Gelak besar terdengar Hiro tertawa sedang Dera menangis. Gadis itu menangis dengan raut wajah heran. Apa lagi saat suara tawa besar Hiro. Ternya bos mafia terlihat tampan saat tertawa air mata Dera berhenti mengalir menatap wajah tampan itu.

"Kau sungguh lucu. Aku suka kau," imbuh Hiro melepaskan tangan Dera dari tangan nya.

Ia mengusap puncak kepala Dera dengan lembut, lalu melangkah menuju tempat tidur. Merebahkan tubuhnya, ia sangat letih seharian melakukan banyak kegiatan membaca setiap laporan yang ditulis oleh anak buahnya. Belum lagi dari kemarin membuat sepatu kulit yang pas dan cocok untuk Dera.

"Kau tidak tidur?" tanya Hiro dengan mata menatap Dera yang masih berdiri di tempatnya.

Mulutnya terbuka sebelum tertutup kembali, ia tak bisa berkata apa-apa. Ia mengusap air mata yang masih berada di pipinya. Melangkah pelan menuju ranjang king size. Membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang sama dengan Hiro. Dera Sandya adalah peliharaan spesial Hiro, gadis itu dibiarkan tidur bersama Hiro. Tidur dalam tanda kutip hanya tidur tanpa melakukan apa-apa.

"Kenapa kau tak masuk dalam pelukanku? Kau itu kucingku jadi cepat sini. Majikanmu ini ingin memeluk kucingnya," titah Hiro membuat Dera menggembungkan kedua sisi pipinya sebelum melakukan apa yang Hiro inginkan.

Ia bergeser, lalu masuk dalam pelukan Hiro. Gemericik dari gelang kaki yang dibuat Hiro terdengar, gelang kaki terbuat dari emas murni. Terdapat pelacak di dalamnya. Gadis yang kini ada dalam pelukan mafia kejam itu tak akan bisa kemana-mana, tanpa seizin Hiro.

"Bos! Kau tak akan membuat aku bermain dengan mereka bukan?" tanya Dera memastikan sekali lagi.

Gadis itu menengadah menatap wajah tampan lelaki berdarah Jepang itu, Hiro mengusap pelan surai hitam milik Dera.

"Tergantung, jika kau nakal maka aku akan memberikan mereka untuk bermain denganmu," jawab Hiro berupa ancaman.

"Tidak. Aku tidak akan nakal," bujuk Dera dengan lembut.

Hiro tersenyum lebar. Sedangkan di luar kamar Yeko dan Clara saling adu tatapan.

"Baru kali ini aku mendengar tawa Bos dengan lepas," ketus Clara heran.

"Ya, sepertinya kucing liar memang mampu membuat Bos lebih baik," sahut Yeko dengan senyum ganjil.

***

Hanya rintihan sakit, dan permintaan ampun yang menggema di dalam ruangan khusus. Kedua matanya memerah, perawatan kulit untuknya begitu menyiksa. Bulu di tubuhnya memang menghilang namun, sakit yang ia rasakan sangat menyiksa.

Beberapa kali ia mengeluh minta perawatannya diberhentikan, mana berani orang-orang itu menghentikannya sebelum pekerjaan mereka selesai. Hal hasil lebih baik mendengar pekikan serta teriakan marah dari Dera daripada dari bos mafia berdarah dingin.

"Berapa lama lagi Mawar?" tanya Dera dengan suara pelan.

"Tiga puluh menit lagi Nona, masker nona akan mengering dan begitu juga dengan lulur yang di tubuh," papar Mawar menjelaskan dengan intonasi nada pelan.

"Sial," umpat Dera terdengar pelan.

Gadis berdarah Cina dengan nama asli Ziying itu tersenyum, dengan hasil yang ia dapatkan. Kulit gadis itu menjadi lebih cerah tanpa bulu.

"Nona Clara setelah ini tidak ada lagi, kan yang seperti ini?" tanya Dera menghadap gadis cina dengan nama populer Clara.

"Hem... entahlah, mungkin saja tidak," jawabnya dengan logat Cina.

Beberapa jam gadis itu telah bersih dan terlihat manis. Bukan cantik, karena level yang biasa di capai oleh orang jelek hanya lah manis bukan cantik.

Ia bahkan tertidur mulas di atas tempat tidur setelah ritual kecantikan yang menyakitkan. Ia menguap pelan, membuka matanya dengan perlahan. Beberapa berkedip menyesuaikan pencahayaan yang masuk dalam retina matanya. Kedua matanya membulat sempurna maka wajah tampan ternyata tepat berada di depan wajahnya.

"Sepertinya menyenangkan tidur siang," kata Hiro dengan wajah yang Err... sangat mempesona.

Terpopuler

Comments

Riris Panda

Riris Panda

cerita ini AQ baca berulang kali g pernah bosan sampe ganti hp tetep AQ baca

2024-01-27

2

evita19

evita19

baca ulang ceritanya, seru dan gak bikin bosan

2023-03-18

0

inayah machmud

inayah machmud

karena level yg di dapat dari orang jelek' adalah manis bukan cantik, ,, 🤭🤭🤭🤭

2023-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41 (End)
42 Season 2 (Pengenalan Visual tokoh Novel)
43 Bab 42 (Season 2)
44 Bab 43 (Season 2)
45 Bab 44 (Season 2)
46 Bab 45 (Season 2)
47 Bab 46 (Season 2)
48 Bab 47 (Season 2)
49 Bab 48 (Season 2)
50 Visual 2
51 Bab 49 (Season 2)
52 Bab 50 (Season 2)
53 Bab 51 (Season 2)
54 Bab 52 (Season 2)
55 Bab 53 (Season 2)
56 Ucapan Terimakasih
57 Bab 54 (Season 2)
58 Bab 55 (Season 2)
59 Bab 56 (Season 2)
60 Bab 57 (Season 2)
61 Bab 58 (Season 2)
62 Bab 59 (Season 2)
63 Bab 60 (Season 2) Bonus Hari Raya Idul Fitri
64 Bab 61 (Season 2)
65 Bab 62 (Season 2)
66 Bab 63 (Seanson 2)
67 Bab 64 (Season 2)
68 Bab 65 (Season 2)
69 Pengumuman
70 Bab 66 (Season 2)
71 Bab 67 (Season 2)
72 Bab 68 (Season 2)
73 Bab 69 (Season 2)
74 Bab 70 (Season 2)
75 Bab 71 (Season 2)
76 Bab 72 (Season 2)
77 Bab 73 (Season 2)
78 Bab 74 (Season 2)
79 Bab 75 (Season 2)
80 -
81 Bab 76 (Season 2)
82 Bab 77 (Season 2)
83 Bab 78 (Season 2)
84 Bab 79 (Season 2)
85 Bab 80 (Season 2) spesial Double update
86 Bab 81 (Season 2) Double update
87 Bab 82 (Season 2)
88 Bab 83 (Season 2)
89 Bab 84 (Season 2)
90 Bab 85 (Season 2)
91 Bab 86 (Season 2)
92 Bab 87 (Season 2)
93 Bab 88 (Season 2)
94 Bab 89 (Season 2)
95 Bab 90 (Season 2)
96 Bab 91 (Season 2)
97 Bab 92 (Season 2)
98 Bab 93 (Season 2)
99 Bab 94 (Season 2)
100 Bab 95 (Season 2)
101 Bab 96 (Season 2)
102 Bab 97 (Season 2)
103 Bab 98 (Season 2)
104 Bab 99 (Season 2)
105 Bab 100 (Season 2)
106 Bab 101 (Season 2)
107 Bab 102 (Season 2)
108 Bab 103 (Season 2)
109 Bab 104 (Season 2)
110 pengumuman
111 Bab 105 (Season 2)
112 Bab 106 (Season 2)
113 Bab 107 (Season 2)
114 Bab 108 (Season 2)
115 Bab 109 (Season 2)
116 Bab 110 END (S2)
117 Promosi
118 Pemberitahuan
119 Promosi Cerita Baru
120 Promosi
121 Bab 111. Awal Yang Baru [Season 3]
122 Bab 112. Kencan Yang Gagal [Season 3]
123 Bab 113. Pelatihan Sean dan Vian [Season 3]
124 PENGUMUMAN
125 PROMOSI New Novel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41 (End)
42
Season 2 (Pengenalan Visual tokoh Novel)
43
Bab 42 (Season 2)
44
Bab 43 (Season 2)
45
Bab 44 (Season 2)
46
Bab 45 (Season 2)
47
Bab 46 (Season 2)
48
Bab 47 (Season 2)
49
Bab 48 (Season 2)
50
Visual 2
51
Bab 49 (Season 2)
52
Bab 50 (Season 2)
53
Bab 51 (Season 2)
54
Bab 52 (Season 2)
55
Bab 53 (Season 2)
56
Ucapan Terimakasih
57
Bab 54 (Season 2)
58
Bab 55 (Season 2)
59
Bab 56 (Season 2)
60
Bab 57 (Season 2)
61
Bab 58 (Season 2)
62
Bab 59 (Season 2)
63
Bab 60 (Season 2) Bonus Hari Raya Idul Fitri
64
Bab 61 (Season 2)
65
Bab 62 (Season 2)
66
Bab 63 (Seanson 2)
67
Bab 64 (Season 2)
68
Bab 65 (Season 2)
69
Pengumuman
70
Bab 66 (Season 2)
71
Bab 67 (Season 2)
72
Bab 68 (Season 2)
73
Bab 69 (Season 2)
74
Bab 70 (Season 2)
75
Bab 71 (Season 2)
76
Bab 72 (Season 2)
77
Bab 73 (Season 2)
78
Bab 74 (Season 2)
79
Bab 75 (Season 2)
80
-
81
Bab 76 (Season 2)
82
Bab 77 (Season 2)
83
Bab 78 (Season 2)
84
Bab 79 (Season 2)
85
Bab 80 (Season 2) spesial Double update
86
Bab 81 (Season 2) Double update
87
Bab 82 (Season 2)
88
Bab 83 (Season 2)
89
Bab 84 (Season 2)
90
Bab 85 (Season 2)
91
Bab 86 (Season 2)
92
Bab 87 (Season 2)
93
Bab 88 (Season 2)
94
Bab 89 (Season 2)
95
Bab 90 (Season 2)
96
Bab 91 (Season 2)
97
Bab 92 (Season 2)
98
Bab 93 (Season 2)
99
Bab 94 (Season 2)
100
Bab 95 (Season 2)
101
Bab 96 (Season 2)
102
Bab 97 (Season 2)
103
Bab 98 (Season 2)
104
Bab 99 (Season 2)
105
Bab 100 (Season 2)
106
Bab 101 (Season 2)
107
Bab 102 (Season 2)
108
Bab 103 (Season 2)
109
Bab 104 (Season 2)
110
pengumuman
111
Bab 105 (Season 2)
112
Bab 106 (Season 2)
113
Bab 107 (Season 2)
114
Bab 108 (Season 2)
115
Bab 109 (Season 2)
116
Bab 110 END (S2)
117
Promosi
118
Pemberitahuan
119
Promosi Cerita Baru
120
Promosi
121
Bab 111. Awal Yang Baru [Season 3]
122
Bab 112. Kencan Yang Gagal [Season 3]
123
Bab 113. Pelatihan Sean dan Vian [Season 3]
124
PENGUMUMAN
125
PROMOSI New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!