Kehidupan Kedua Sebagai Istri Mafia

Kehidupan Kedua Sebagai Istri Mafia

Bab 1

Aku terbangun di sebuah tempat yang tidak ku ketahui. Tempat yang sunyi dengan langit-langit yang gelap, ruangan yang seperti rumah sakit tetapi tidak seperti yang pernah kulihat sebelumnya.

Seluruh tubuhku penuh luka bahkan wajahku tertutup rapat dengan kain perban.

Badanku tidak bertenaga, suaraku bahkan tidak bisa keluar dari mulutku yang terasa kaku dan kering seperti tidak pernah ada air yang mengalir dalam tenggorokanku.

"Kreeek" Suara pintu ruangan itu terbuka

Beberapa orang masuk yang nampaknya adalah petugas medis.

Aku sangat ketakutan karena tidak ada siapapun di ruangan itu.

"Panggil wali pasien" Ucap dokter tersebut setelah memeriksa tubuhku

Pandanganku sangat terbatas dan tidak terlalu jelas tetapi di luar pintu terlihat beberapa orang berjejer rapi seolah menyambut kedatangan orang penting.

Tak.. Tuk.. Tak.. Tuk

Suara langkah kaki yang terdengar semakin dekat menghampiriku.

Seorang pria berbadan tinggi besar dengan berpakaian hitam berdiri di samping dokter itu.

"Jika bukan hal baik seharusnya tidak perlu membuat keributan, ada apa sampai memintaku kemari, bukannya dia masih terbaring seperti orang yang sudah mati" Ucap pria itu dengan sangat ketus

Deg..

Mendengar suara pria misterius itu membuatku tercengang.

"Apa maksudnya dan siapa dia?" Tetapi ucapan ku tidak keluar sama sekali

Dokter itu terlihat gemetar dan ketakutan seperti mendapatkan ancaman hanya dengan tatapan pria itu.

"Sa.. Saya hanya ingin menyampaikan kondisi pasien ini sudah sadar dan selanjutnya hanya perlu melakukan terapi agar semua sarafnya bisa berfungsi kembali dengan baik"

Seketika itu pandangan pria itu langsung berubah dan menatap tajam ke arahku.

"Baiklah, ku harap hasil yang bagus jika kamu masih ingin hidup. Sekarang antar dokter itu keluar"

Dokter yang ketakutan itu dibawa oleh 2 orang berbadan besar dengan berpakaian serba hitam dan meninggal pria yang memerintah mereka.

Yang terlintas di benakku mungkin dia bos mereka tetapi apa hubungannya dengan ku.

Bahkan aku tidak mengenalinya dan untuk apa dia berada di sampingku.

"Syukurlah kalau kamu sudah sadar, apa kamu tahu sudah hampir sebulan kamu tidak bangun?" Ucap pria itu sambil duduk menatap kearah ku

Aku tidak bisa menjawab apapun karena tidak ada suara yang keluar dari mulutku sehingga aku hanya bisa menggelengkan kepalaku dengan tubuh yang gemetar.

"Aku akan datang lagi besok dan pastikan kamu sudah bisa menjawab apa yang akan aku tanyakan"

Ucapan yang egois itu terdengar seperti sebuah perintah yang tidak bisa jika tidak ku lakukan.

Sedangkan aku sedang berusaha untuk bisa berbicara tetapi masih belum bisa.

"Apa-apaan orang ini?"

Tapi bagaimana bisa dia meminta ku untuk berbicara dengannya.

Aku merasa seperti akan terbunuh melihat sorot matanya yang tajam.

Setelah dengan kejamnya mengancam pasien sepertiku dia pergi begitu saja.

Tetapi setelah keluar dari ruangan ku dan berhenti sejenak di pintu tatapannya berubah menjadi sedih seperti dia telah kehilangan sesuatu yang berharga.

"Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku, kenapa juga aku ada di tempat ini?"

Dengan keadaan tubuhku yang sekarang aku tidak punya pilihan selain menjalani apa yang ada meskipun penuh dengan tanda tanya.

Setelah kepergian pria misterius itu, beberapa perawat wanita masuk dan memberiku perawatan yang sangat baik.

Mereka membersihkan badanku, mengganti pakaianku dan melakukan segala yang aku butuhkan meskipun tidak ku minta.

Bahkan hal seperti ini tidak pernah aku rasakan meski dalam kondisi sehat.

Aku merasa seperti menjadi bangsawan yang sedang mendapatkan pelayanan dari pelayan pribadiku.

Tetapi mereka sama sekali tidak menyentuh ataupun membuka perban yang menutupi wajahku.

"Sebenarnya ada apa dengan wajahku dan kenapa tertutup seperti ini? Apa aku terluka parah?"

Sambil menyentuh perban di wajah dengan sedikit tenaga yang tersisa

Jika tenagaku cukup pasti sudah ku buka sendiri karena sangat penasaran tetapi kondisi ku benar-benar tak bertenaga.

Setelah memastikan aku sudah merasa nyaman mereka membiarkanku beristirahat dan meninggalkan rungan itu.

Aku merasa sangat kesepian, tidak ada keluarga, tidak ada teman dan tidak ada mereka yang sudah membuatku seperti ini.

Untuk menemukan jawabannya aku ingin sekali cepat bisa berbicara dan bertenaga serta menanyai mereka yang tampak asing bagiku.

Kemudian karena badanku masih terasa lemas akhirnya aku tertidur di ranjang yang sepertinya sudah lama bersamaku.

"Tidakkk" Seketika itu aku terbangun dan suaraku kembali

"hosh.. Hos.." Nafasku terengah-engah dan hatiku terasa sangat sakit

Aku teringat kejadian sebelum aku mengalami kecelakaan.

Rupanya aku adalah korban kecelakaan yang di sengaja oleh orang yang tidak pernah terpikirkan akan mengkhianati ku hingga melakukan perbuatan yang kotor.

Sebelum kecelakaan.

Namaku Fiona Deluna umurku 28 tahun dan aku sudah menikah dengan seorang yang sangat menyayangiku.

Dia adalah Stefan lebih tua 3 tahun dariku.

Selama menikah dia sangat baik dan perhatian bahkan dia terlihat tidak bisa hidup tanpaku.

Tetapi semua itu berubah setelah 2 tahun pernikahan kami. Semua perilakunya ternyata palsu, dia berbuat baik kepadaku hanya untuk memanfaatkan hartaku.

Semua hasil jerih payahku diambil, tidak cukup dengan itu ternyata di balik sifatnya yang pendiam, dia bermain gila dengan atasan dikantornya sendiri.

Hari itu saat aku tidak sengaja meninggalkan flashdisk di rumah. Aku kembali ke rumah berniat untuk mengambilnya.

Tetapi saat aku sedang di kamar tiba-tiba pintu rumahku terbuka dan terdengar suara tawa yang tidak asing menuju ke kamarku.

Karena terdesak aku bersembunyi di dalam lemari yang terdapat rongga-rongga sehingga aku bisa melihat apa yang terjadi di luar.

Dia orang yang selama ini mengucapkan banyak kata cinta yang seolah tulus ternyata bermain gila di belakangku.

"Hah?!" terkejut sambil menutup mulutku dengan kedua tanganku dan hampir saja aku bersuara

Suamiku mencium wanita itu dengan sangat bergairah.

Aku semakin di buat tercengang karena perempuan itu adalah atasannya yang pernah kutemui sebelumnya.

"Bukankah perempuan itu sudah bersuami?"

"Bisa-bisanya berbuat hal yang tidak sepatutnya" itulah yang terpikir di benakku

Mereka semakin bersemangat dan melakukan hal layaknya suami istri.

Hatiku hancur berkeping-keping seperti gelas yang pecah dan hancur lebur.

Badanku terasa kotor dan jijik melihat mereka.

Meskipun tanganku gemetar tapi aku masih berfikir logis dan merekam perbuatan mereka sebagai bukti saat mereka menyangkal hubungan mereka.

"Oh Tuhan, apa dosaku selama ini terlalu banyak hingga kau tunjukan perbuatan mereka dengan mata kepalaku sendiri"

Aku tidak sanggup melihat mereka tetapi rekaman video mereka tetap berjalan meskipun aku tidak menginginkannya.

"Stefan, antara aku dan istrimu siapa yang lebih baik di ranjang?" ucap perempuan itu sambil tersenyum

Aku sampai tidak percaya dia merendahkan dirinya demi mendapatkan kepuasan semata hingga membandingkan diriku.

"Haha, tentu saja kamu dong"

Deg..

Mendengar jawaban suamiku membuatku tidak bisa berfikir jernih.

"Haa..ha" nafasku bahkan terasa sesak di dalam lemari yang terasa semakin sempit

Dia yang selama ini bicara seolah hanya aku yang terbaik hingga dia tidak bisa melirik wanita lain, dengan mudahnya memuji wanita lain dengan bangganya dan yang paling ku benci adalah senyumannya.

"Kalau aku dan suamimu, mana yang terbaik"

"Kamu dong, kamu jauh lebih memuaskan, haha" sambil tertawa dan berpelukan

Perkataan yang saling menggoda itu terlontar kan dari mulut mereka seakan dunia ini milik mereka tanpa memikirkan perasaan pasangan masing-masing.

Setelah mereka selesai melakukan hubungan kotor yang berlangsung tidak lama, mereka pergi ke kantor mereka seolah tidak ada hubungan apa-apa di antara mereka.

Mereka benar-benar pintar menyembunyikan hubungan terlarang dan membalutnya dengan hubungan sebatas atasan dan bawahannya saja.

Aku menunggu sangat lama di dalam lemari hingga mereka benar-benar sudah pergi.

Hari itu aku ijin terlambat dan membereskan semua barang yang penting untuk langsung pergi dari sana karena aku merasa tidak sanggup jika tidur di kasur bekas mereka bercumbu.

Aku langsung pergi ke hotel untuk sementara waktu dan kembali ke kantor karena ada hal yang mendesak yang mengharuskan kehadiranku di sana.

Bahkan air mataku harus tertahan lebih lama karena ini proyek yang sangat penting dan aku tidak bisa menyia-nyiakannya hanya karena perbuatan mereka yang membuatku gentar.

Sesampainya di kantor semua orang yang berkepentingan dalam proyek ini sudah menunggu.

Aku melakukan presentasi sesuai dengan materi yang sudah ku persiapkan dengan matang dan nampaknya investor tertarik dengan proposal yang ku buat.

"Bagus Manager Fiona, pertahankan kinerja kamu" ucap atasanku

"Baik Pak"

Setelah semua terselesaikan dengan baik, aku langsung menuju ruangan ku dan melepaskan sepatu berhak tinggi yang terasa sudah tidak mampu menopang tubuhku yang hampir tumbang.

Aku terduduk di bawah dan membuka kancing kemejaku karena terasa sangat sesak.

"Tolong siapapun, aku tidak bisa berfikir logis lagi" bergumam sambil menangis

Aku ingin membasahi seluruh tubuhku yang sudah pernah dia sentuh karena aku merasa kotor.

Keadaan ku sangat kacau, benar-benar kacau.

Tok..Tok..Tok.. suara ketukan pintu ruangan ku

Aku sudah tidak bisa bergerak rasanya badanku sangat lemas tak bertenaga dan gemetar.

"Bu, ini saya Devan" ucap seseorang di balik pintu ruangan

Aku tidak menjawab apapun bahkan aku tidak tahu apa yang dia ucapkan ataupun siapa dia.

"Bu.." mengetuk kembali pintu

"Kenapa tidak di jawab ya, bukannya bu Fiona baru masuk ke ruangannya" merasa khawatir

"Bu Fiona?!" terkejut sambil berlari kearahku

Kemudian dia masuk ke ruanganku dan terkejut melihat diriku yang kacau terbaring di lantai dengan kemeja yang terbuka dan tatapan yang kosong serta ruangan yang sangat berantakan.

Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya tetapi seingat ku dia menutup bagian tubuhku yang terbuka dengan kemeja yang ia kenakan sehingga dia hanya mengenakan kaos polos di balik kemejanya dan terlihat sangat mengkhawatirkan keadaanku.

"Bertahanlah bu, kita akan pergi ke rumah sakit"

Meskipun aku melihatnya menggendong tubuhku sambil berlari dan meneteskan air mata melihat kondisi ku tapi anehnya aku tidak bisa bersuara dan hanya tersenyum melihatnya karena ternyata ada orang yang sangat peduli terhadapku.

Setelah itu aku sudah tidak sadarkan diri.

Aku tidak pernah menunjukkan sisi diriku yang lemah karena aku selalu berusaha terlihat mendominasi dimanapun itu sehingga aku di hormati bawahan ku serta di sukai atasanku karena pekerjaanku selalu bagus dengan kepribadian yang kuat.

Aku sudah tidak memikirkan pandangan orang lain terlepas bagaimana diriku sebelumnya.

Kupikir semua akan baik-baik saja ternyata aku tidak bisa lebih lama menahan guncangan yang terjadi dalam hidupku dan menghancurkan kebahagiaanku.

Terpopuler

Comments

tsuraya kenko

tsuraya kenko

br mampir... awal yg bagus thor
sgt rapi, ga ada typo

2024-02-17

2

Moh Rifti

Moh Rifti

up

2023-12-11

1

Mulya Ningsih

Mulya Ningsih

ceritanya bagus

2023-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Kebenaran yang terkuak
7 Kebenaran yang terungkap ke-2
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Fakta sebenarnya
12 Perjanjian
13 Kilas balik
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Pertemuan tidak terduga
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Kabar gembira
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Konflik di mulai
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Kebenaran yang terkuak
7
Kebenaran yang terungkap ke-2
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Fakta sebenarnya
12
Perjanjian
13
Kilas balik
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Pertemuan tidak terduga
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Kabar gembira
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Konflik di mulai
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!