Sold To The Mafia
"Lepaskan! Atau saya teriak?!" ancam Lisa kepada lelaki yang tidak dikenalinya itu, yang dengan berani datang ke rumahnya lalu memaksanya ingin membawanya.
"Maaf Nona, tapi Anda perlu tau yang sebenarnya," ucap lelaki yang berpakaian rapi itu.
Ucapan lelaki itu membuat Lisa mengurungkan niatnya untuk menutup pintu. Ia pun penasaran siapa orang ini dan ada hubungan apa dirinya dengan orang-orang sangar ini. Lisa menghembuskan napas panjangnya dan akhirnya membuka pintu untuk beberapa lelaki yang sudah berdiri didepan pintu rumahnya.
"Orang tua Anda, Bapak Tommy Anjani meminjam sejumlah uang kepada Tuan Erol Oxley dan sudah sebulan ini Bapak Tommy belum mengembalikanya!"
Lisa terkejut sekaligus bingung dengan penjelasan dari lelaki yang ada di hadapannya. Setahu Lisa selama ini ia dan keluarganya tidak pernah berhutang. Walaupun hidup dengan penuh kesederhanaan keluarganya tidak pernah memaksakan nafsunya untuk hal-hal diluar kemampuan ekonomi keluarganya.
"Hutang? Bapak jangan bercanda ya!" kata Lisa sambil tertawa kecil seakan tidak percaya dengan ucapan pria yang berada di hadapanya.
"Tidak Nona, kami tidak bercanda. Bahkan Bapak Tommy menyertakan jaminannya,"
"Apa jaminannya?" tanya Lisa yang hanya berpikir cetek.
"Anda. Nona Melissa," sahutnya singkat.
Jawaban dari lelaki itu berhasil membuat Lisa menjadi semakin takut. Jantung Lisa berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia yakin bahwa orang tuanya tidak mungkin menjadikannya sebagai jaminan hutang. Lalu sekarang bagaimana? Orang tuanya telah wafat, apa yang harus dilakukannya?
"Mohon Anda bisa ikut kami dengan tenang karena Tuan Erol sedang menunggu Anda,"
Bukannya tenang, Lisa malah mengusir dan memberontak. Namun dengan segera lelaki itu mengisyaratkan kepada lelaki lainnya untuk membungkam mulut Lisa dan membopongnya masuk kedalam mobil sedan berwarna hitam. Lisa berusaha untuk melawan tapi tenaganya tidak sebanding dengan lawannya yang bertubuh kekar.
"Lepaskan!!" teriak Lisa melawan.
Karena Lisa terus memberontak, akhirnya sebuah suntik langsung ditancapkan ke lengannya dn dengan cepat membuat kesadarannya menghilang.
***
Disinilah Lisa sekarang, , di dalam sebuah kamar dengan penjagaan ketat yang berada di sekitarnya.
Tuan Erol memerintahkan asistennya untuk membawa Lisa kesebuah mansion yang sangat mewah dan sangat luas. Mansion ini milik Erol Oxley, seorang pengusaha sekaligus ketua mafia yang terkenal didalam dan luar negeri. Erol Oxley adalah pria keturunan Indonesia-Eropa. Wajahnya sangat tampan dan digandrungi banyak wanita, bahkan artis ibukota banyak yang mengantri agar bisa menjadi wanitanya.
"Permisi Tuan, saya sudah membawa nona Lisa, seperti yang Tuan inginkan. Tuan dapat bertemu dengannya, namun saat ini ia masih dalam pengaruh obat biusnya," ucap asisten yang bernama Dion itu saat sudah berada di hadapan Tuannya.
"Oke. Segera bawa dia dihadapanku setelah dia sadar!" perintah Erol.
"Baik Tuan," sahut Dion.
Dion adalah tangan kanan Erol, dia selalu menuruti perintah yang diberikan Erol kepadanya. Ia sudah bekerja dengan Erol selama tujuh belas tahun. Dion melangkah menuju kamar Lisa untuk memeriksa. Gadis itu masih terlelap karena obat bius yang disuntikkan.
Ternyata sebelum mereka datang kesini, Dion dengan cepat sudah membawa beberapa keperluan Lisa. Ia pun juga mengambil beberapa buku mata kuliahnya dan juga ponsel Lisa yang dari tadi bergetar karena ada panggilan masuk.
***
Lisa mencoba membuka matanya yang masih berat, mencoba melihat sekelilingnya. Ia berada disebuah kamar yang besar dan mewah. Lisa berusaha mengingat bagaimana ia bisa sampai disini.
Lisa berusaha melangkah menuju pintu dan mencoba membukanya, tapi tidak berhasil terbuka karena pintu itu terkunci.
"Buka pintunya!! Buka!!" jerit Lisa, ia berharap ada seseorang membukakan pintunya.
"Nona Lisa sudah bangun, segera laporkan pada Tuan Erol!" ucap salah satu penjaga yang berada di depan kamar Lisa berada.
Tak lama setelahnya, Lisa seketika mundur beberapa langkah setelah mendengar seseorang dari luar mencoba pintu kamarnya. Ternyata asisten Tuan Erol yang membuka pintunya dan ada beberapa pria di belakangnya. Lisa berusaha menjaga keseimbangannya karena obat biusnya belum sepenuhnya hilang.
"Nona Lisa minumlah ini agar Anda sadar, Tuan kami sudah menunggu Anda" ucap asisten Tuan Erol sembari memberikan sebuah gelas yang berisikan air hangat.
"Siapa kalian semua?!!" teriak Lisa sambil membuang gelas yang diberikan oleh Dion.
"Tenang Nona, saya akan antarkan pada kepada Tuan Erol sekarang. Mari ikuti saya," ucap asisten Tuan Erol.
Lisa melangkah berjalan dibelakang Dion menuju kelantai satu, dibelakang Lisa juga ada beberapa pria mengikutinya. Ia sampai pada satu ruangan yang katanya adalah ruang kerja Tuan Erol. Lisa melihat asisten itu mengetuk pintu besar yang tinggnya mencapai tiga meter.
"Silahkan Nona," ucap Dion mempersilahkan Lisa untuk berjalan memasuki ruangan tersebut.
Lisa melihat ada seorang pria yang menurut pandangannya pria itu masuk kedalam kriteria pria idaman baginya. Wajah yang tampan, tinggi yang melebihinya, badan yang tegap dan berotot. Pria tinggi menjulang itu mengamati Lisa dari dekat. Lengannya yang kekar secara tiba-tiba mencengkeram dagu Lisa agar gadis itu tidak mengalihkan pandangannya.
Setelah beberapa saat, Erol tersenyum tipis. "Kamu berbeda dengan foto yang kuterima,"
Sontak Lisa menepis tangan Erol yang mencengkram dagunya. "Kenapa kamu bawa aku kesini?" tanyanya dengan tatapan penuh emosi.
Erol menegakkan punggungnya. Sepasang mata tajamnya menatap lurus ke arah Lisa sebelum akhirnya ia melemparkan selembar kertas pada gadis itu.
"Aku turut berduka atas meninggalnya kedua orang tuamu. Tapi, hutang adalah hutang dan kamu harus membayarnya," ucap Erol datar.
Lisa berusaha membaca dan mencerna setiap tulisan yang ada diatas kertas yang dilempar tepat diwajahnya. Nafasnya tercekat dan dadanya terasa sesak saat ia membaca bahwa jaminan jika ayahnya tidak bisa mengembalikkan hutangnya diaitu tertulis Melissa Anjani, dirinya. Kedua matanya yang dari tadi sudah berkaca-kaca akhirnya tumpah jg. Air matanya membasahi kedua pipinya, Lisa harus menelan kenyataan pahit jika ayahnya menjual dirinya kepada seseorang.
"So, you're mine baby," ucap Erol sambil tersenyum licik.
Lisa menatap wajah Erol lalu membaca berapa nominal yang ayahnya pinjam dari pria tidak bermoral itu. Matanya melebar saat tahu jika ayahnya meminjam sebesar sepuluh milyar rupiah. Ia bahkan tidak tahu dimana ayahnya menghabiskan uang tersebut karena tidak ada perubahan dalam perekonomian keluarganya.
"Aku akan lunasi semua hutang ayahku, jadi please let me go," ucap Lisa memelas.
"Siapkan sepuluh milyar malam ini. Apa kau sanggup?" ejek Erol meremehkan gadis yang berada dihadapannya saat ini.
Lisa menahan mengusap kedua pipinya yang sudah basah karena air matanya. Otaknya berpikir bagaimana ia bisa menyiapkan uang sebegitu banyaknya. Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Apa mau mu?" ucap Lisa yang tidak tahu harus bagaimana.
Pria bertubuh kekar ini mulai melangkah mendekatinya lagi, "Mmm.. bagaimana kalau kamu, bekerja dirumah bordilku? Atau... menjadi wanitaku? Aku tahu kamu masih perawan," ucap Erol sambil tersenyum puas.
"Gila kamu!" teriak Lisa.
"Kalau tidak, siapkan sepuluh milyar malam ini," sahut Erol dengan tersenyum miring.
Lisa berpikir keras ia tidak ingin menjadi pelacur. Ia juga tidak ingin melakukan zinah. Air matanya kembali mengalir.
"Oke, I'm yours. Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi!" ucap Lisa tegas.
"Apa itu sayang?" tanya Erol dengan menatap dalam-dalam mata Lisa.
"Nikahi aku secara sah!" ucap Lisa sembari mengusap kedua pipinya.
Bibir Lisa bergetar saat menantang Erol untuk menikahinya. Dia harus menelan pahitnya kenyataan, baru saja dua hari yang lalu kedua orang tuanya meninggalkan dia untuk selamanya karena kecelakaan tunggal dan sekarang ia mengetahui fakta tentang surat perjanjian antara ayahnya sendiri dengan seorang pria yang ia tidak kenal sama sekali. Tatapannya masih terus menatap lelaki yang melangkah mendekatinya dengan senyuman licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
terima lah nasib mu Lisa... semoga Erol melayan kau dengan baik....
2024-04-17
0
Ruk Mini
suka .nih sm figur yg ga Cemen
2024-01-14
0