ARKANAISHA
...Novel pertama yang aku buat, jadi mohon maaf jika masih banyak kekurangannya yaa....
Suasana hening menyelimuti ruangan seorang dokter. Usianya yang sudah menginjak dua puluh enam tahun, ia sudah bekerja di sebuah rumah sakit di Kairo, Mesir. Ia juga lulusan dari universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Dokter tersebut bernama Arkana Mahaprana. Arkana merupakan anak tunggal dari pasangan Taufik dan juga Sarah. Selama menempuh pendidikannya, Arkana tidak lupa menghubungi kedua orang tuanya.
"Arkana, apakah kau sudah memesan tiket pesawat?" suara tersebut merupakan suara Agung, teman Arkana. Agung berasal dari negara Malaysia. Ibu Agung asli orang Indonesia, sedangkan ayahnya asli orang Malaysia.
"Tentu saja sudah, besok adalah hari penerbangan," jawab Arkana.
"Wah, Hati-hati di perjalanan kawan," Agung menepuk pundak temannya tersebut.
"Kapan kau akan pulang?" Tanya Arkana kepada Agung.
"Mungkin satu tahun lagi, aku masih ingin mencari uang di sini, untuk modal nikah ku dengan kekasihku yang berada di Malaysia," kata Agung dengan senyuman mengembangkan.
"Semangat kawan! Kau pasti bisa! segera pinang gadis yang kau incar," Arkana menepuk tegas bahu Agung. Agung mengangguk dan tersenyum kecil.
"Kenapa kau terburu-buru untuk pulang? Padahal baru satu tahun setengah kau bekerja di sini," Kata Agung penasaran.
"Sebenarnya kepulanganku untuk meminang seorang gadis," jawab Arkana jujur.
Ralat , sebenarnya bukan untuk meminang terlebih dahulu, tapi Arkana ingin mendekatinya dulu.
"Wah!!" Agung speechless.
Arkana melihat jam dinding ruangannya, di lihatnya sudah pukul dua siang. Arkana segera mengemasi barang-barangnya, ia akan kembali ke apartemen.
"Sudah pergantian jam, aku pulang dulu, kawan," Kata Arkana.
"Baiklah, Hati-hati di jalan!" Kata Agung kepada Arkana.
Agung pergi dari ruangan Arkana, lalu di susul dengan Arkana yang keluar dari ruangannya. Arkana berjalan menuju pintu keluar rumah sakit, ia segera menunggu taxi yang biasanya ada di sekitar rumah sakit.
Sebuah taxi melintas di jalanan dekat dengan rumah sakit tempat Arkana bekerja. Arkana memberhentikan taxi tersebut, lalu ia masuk ke dalam taxi.
Supir taxi tersebut berjalan sesuai alamat yang Arkana tujukan. Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk menuju apartemen Arkana. Arkana keluar dari taxi, lalu ia memberikan uang kepada supir taxi.
Arkana segera menuju ke apartemen , ia merasa sangat gerah, cuaca siang ini memang sangat panas. Sesampainya di pintu masuk apartemen Arakan, ia memasukkan password pintu apartemennya.
Arkana membuka pintu tersebut , lalu menguncinya lagi. Terlihat apartemen Arkana sangat bersih, ia membayangkan bagaimana nanti jika dirinya sudah mempunyai keluarga, pasti Arkana akan merasa senang.
"Besok sudah waktunya aku untuk pulang ke tanah kelahiran ku, aku harap semuanya akan berjalan dengan lancar," gumam Arkana.
Arkana menaruh tas kerjanya di ruangan kerja, ia lalu mengambil handuk untuk mandi. Selesai mandi, ia memilih baju santainya untuk di pakai.
Arkana menuju ke dapur, cacing cacing di perutnya sudah berdemo, itu tandanya minta makan. Arkana menyiapkan alat masak terlebih dahulu.
Arkana ingin memasak masakan Khosari. Khosari dibuat dari beras yang dibumbui dan kacang lentil yang dikombiinasikan dengan buncis dan pasta berukuran kecil.
Sembari memasak, Arkana menelepon ibunya. Ibunya bernama Sarah, ia merupakan wanita yang sangat pemberani. Arkana bersyukur mempunyai seorang ibu seperti Sarah, bahkan Arkana sangat menyayanginya.
"Eh nak, lagi ngapain?" Tanya Sarah kepada putranya lewat video call.
"Bunda, Arkana lagi masak, laper," jawab Arkana.
"Hmm begitu ya? besok kamu jadi pulang?" Tanya Sarah lagi.
"Jadi dong, Bunda sama Ayah nggak usah jemput Arkana ya? Biar Arkana besok naik taxi aja dari bandara," kata Arkana, ia mengiris tomat sebagai hiasan masakannya.
"Ya sudah kalau itu mau kamu, padahal kan Bunda mau sekalian ajak calon mantu Bunda, tapi kamu nggak mau," Sarah melihat Arkana yang tengah menahan rasa malu.
"Kayaknya kalau pulang kerja di sambut sama istri enak ya, Bun? Arkana jadi nggak sabar pengen punya istri," ujar Arkana malu-malu.
"Makanya besok kamu langsung sat set aja! Daripada keburu di ambil orang lain," perkataan dari Sarah, tentu saja membuat Arkana gelisah. Bagaimana tidak? Gadis yang di sukai Arkana tentu saja sangat cantik! Jelas jika Arkana takut kalah cepat dengan orang lain.
"Udah dulu ya, Bunda. Arkana mau fokus ke masakan Arkana dulu," Kata Arkana.
"Iya , jangan lupa makan yang banyak biar kenyang! Bunda tutup teleponnya ya? Assalamu'alaikum," Kata Sarah kepada anaknya.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Arkana.
Arakan kembali memasak masakannya, sembari memasak, ia juga bersholawat. Tak lama kemudian, masakan yang di buat oleh tangan Arkana sendiri, kini sudah jadi dan sudah bisa di nikmati.
Setelah makan, Arkana akan beristirahat, ia juga sudah mengemasi barang-barangnya yang akan di bawa pulang ke tanah kelahirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Al Fatih
mampir Kaka,, slalu tertarik kalo ad tokoh yg bernama arka....,, keren gt ya
2023-12-18
0