Sepupu Tercinta Ku
Sepasang muda mudi sedang berboncengan menggunakan sepeda motor menuju sekolah mereka. Remaja pria mengenakan putih abu sementara yang gadis remaja itu mengenakan putih dongker. Itu menandakan jika mereka sekolah di tempat yang berbeda.
Tentu saja berbeda, sebab yang pria sudah SMA sementara yang gadis cantik itu masih SMP. Sekilas orang akan menyangka jika mereka sepasang kekasih. Tapi pada kenyataannya mereka bersaudara. Tepatnya saudara sepupu.
Karena dibesarkan di rumah yang sama membuat mereka sangat akrab dan saling menyayangi . Mereka sama sama dibesarkan di rumah kakek nenek mereka.
Juanda Mahardika cucu laki laki satu satunya dari Zain Sanjaya . Anak dari putrinya yang bernama Marina Sanjaya. Sementara Medina Sanjaya adalah anak perempuan dari putra Zain yang bernama Asykar Sanjaya.
Sangat disayangkan Zain tidak memiliki cucu laki laki dari anak laki lakinya. Sehingga perkebunan sawit miliknya serta tambang intan nya tidak memiliki pewaris yang sah. Hingga pertentangan itu bermula dari sini.
*****
Dua tahun yang lalu
Keluarga Sanjaya sedang berduka , Asykar putra tunggal dari Zain Sanjaya meninggal dunia. Asykar yang sedang mengurus perkebunan sawit milik ayahnya di pulau Kalimantan, ditemukan tewas di semak semak sekitar kebun. Hal ini membuat shock semua anggota keluarga termasuk istri dan putri semata wayangnya.
Hanum adalah istri dari Asykar sekaligus ibu dari Medina Sanjaya. Wanita tiga puluh lima tahun itu bahkan sampai tidak sadarkan diri. Kepergian suaminya menghancurkan hatinya meski ada rahasia yang harus dia pendam seumur hidupnya. Demi menjaga nama baik sang suami .
Tapi tetap saja perasaan kehilangan dia rasakan begitu besar. Hanum berusaha tegar hanya demi sang putri yang lebih terpukul daripada dirinya. Bagaimana tidak Medina adalah putri kesayangan sang ayah. Karena itu jugalah Hanum menyimpan rapat rahasia suaminya dari semua orang. Karena tidak ingin orang lain merasa kecewa seperti dirinya. Terutama Medina.
Tapi setelah pemakaman ada hal yang lebih mengejutkan yang menyebabkan perpecahan dalam keluarga Sanjaya. Perkebunan kelapa sawit milik Zain yang telah dia pindah tangankan atas nama anak, menantu dan cucunya raib. Dalam arti kata pindah nama atas nama orang lain yang tidak mereka kenali.
Zain telah menyerahkan perkebunan ratusan hektar untuk Asykar kelola. Dengan kepemilikan atas nama Asykar, Hanum dan Medina. Tapi siapa sangka semuanya telah menjadi milik orang lain sehari setelah Asykar dikebumikan.
Penderitaan Hanum tidak cukup sampai disitu malah semakin menyakitkan . Ketika menemukan fakta semua penjualan perkebunan sawit itu ternyata atas namanya. Hanum pun dibuat tidak berkutik oleh fakta yang ada tanpa bisa membela diri.
" Bagaimana mungkin kamu menjual semua kebun sawit itu, Hanum. Aku sungguh tidak menyangka kamu tega mengkhianati suamimu dan Ayah. " Ucap seorang wanita yang tetap cantik di usia kepala empat.
Dia Marina Sanjaya, kakak dari Asykar. Suara lantangnya menggema di penjuru ruangan kerja ayahnya. Semua mata memandang Hanum yang tidak mampu untuk menjawab.
" Ayah lihat...! Dari awal aku tidak menyukai wanita ini. Karena firasat ku mengatakan dia hanya pemain peran yang baik. Inilah resikonya menikah dengan seorang artis. Meski cuma artis figuran. " Ucap Marina yang sangat menusuk hati Hanum.
Ya... Hanum adalah mantan seorang artis pemain FTV . Saat Asykar melamarnya Hanum masih memulai kariernya. Belum begitu terkenal tetapi harus terpaksa mundur karena dia memilih untuk mengabdi sebagai seorang istri seorang Asykar Sanjaya.
" Cukup Marin... biar ayahmu yang bicara. " Ucap seorang wanita tua bernama Ramlah, ibu dari Marina dan Asykar.
" Hanum bisa kamu jelaskan ini semua ? " Zain yang sedari tadi diam kini mulai bicara.
" Aku tidak tahu Ayah, sungguh aku benar benar tidak tahu. Dan aku tidak pernah melakukan ini semua. Tidak mungkin aku sanggup . " Hanum telah berurai air mata. Dadanya sesak dengan semua kenyataan ini.
" Tapi semua akta jual beli itu atas namamu, Hanum. Bagaimana kamu menjelaskan ini. Ayah juga tidak mau gegabah menuduh mu. Tapi Ayah telah menyelidiki dan itu tanda tanganmu yang asli. " Walaupun Zain tidak percaya ini ulah menantunya, tapi kenyataan tidak bisa dipungkiri. Dan Zain ingin Hanum berkata jujur.
" Maaf Ayah aku benar benar tidak tahu. " Jawab Hanum lirih. Zain menarik napas lelah dan menyandarkan punggungnya yang terasa sangat letih.
Putranya baru saja pergi untuk selamanya dengan menyisakan tanda tanya besar dalam benaknya. Bagaimana caranya mendapatkan jawaban jika orang yang paling mengerti akan semua ini telah bungkam dalam lahatnya.
" Jangan percaya saja Ayah, selidiki kemana hasil penjualan kebun itu. Aku yakin dia bekerjasama dengan seseorang untuk mengkhianati kita, terutama Asykar. Jangan jangan dia telah berselingkuh....
" Diam Marin... jangan bicara sesuka hatimu. Ini tuduhan serius, jangan sampai kamu menyesali ucapanmu ini suatu hari nanti. " Zain terlihat murka. Masalah yang ada sudah membuatnya pusing ditambah dengan spekulasi Marina yang tak berdasar.
" Kamu boleh pergi, Hanum. Ayah tahu kamu adalah orang yang paling berduka saat ini. Istirahatlah... Kita akan bicara lagi nanti. " Ucap Zain akhirnya.
Hanum beranjak dari ruang kerja Ayah mertuanya menuju pintu keluar. Sementara Marina mendengus kasar melihat wajah sendu adik iparnya. Tapi belum sempat Hanum menutup pintu dengan rapat dia mendengar hal yang menyakiti hatinya.
" Jangan terlalu percaya dengan wajah sedih Hanum, Bang. Kita harus segera mencari tahu aliran dana penjualan itu. Aku juga mencurigai nya . Belakangan ini aku sering melihatnya keluar rumah. Dan satu hal lagi aku sering melihat Asykar tidur di kamar lain setiap kali dia pulang dari Kalimantan. Bukan kah itu sebuah pertanda kalau hubungan mereka tidak baik baik saja. Siapa tahu Asykar mulai menyadari jika Hanum bukanlah wanita yang baik. "
Suara ibu mertua yang selama ini sangat menyayangi nya menusuk langsung tepat pada jantungnya. Hanum tak menyangka jika semua telah berubah. Seiring kepergian suaminya yang meninggalkan banyak rahasia dan kesakitan.
Hanum melangkah menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di ranjang empuk miliknya. Ranjang yang dingin, bukan karena suaminya telah meninggal. Melainkan sejak Medina berusia lima tahun. Tapi hanya Hanum yang tahu dan akan begitu selamanya. Karena Hanum akan membawa rahasia itu hingga akhir hayatnya.
Tanpa Hanum dan keluarga lainnya tahu, seorang gadis dua belas tahun menangis tanpa suara dibalik sebuah pilar besar rumah keluarga Sanjaya.Gadis itu Medina. Dan dia mendengar semua percakapan keluarganya di ruang kerja. Termasuk ucapan sang nenek yang sangat dia sayangi.
Medina begitu terluka setelah kehilangan cinta pertamanya kini keluarganya membenci sang Bunda. Medina tidak sanggup melihat penderitaan Bundanya. Dan Medina tahu ibunya tidak tahu menahu masalah kebun.
Meski masih kecil, tapi Medina cukup paham dengan keadaan Bundanya. Pertengkaran antara ayah dan Bundanya yang selalu di membuat Medina mengerti duduk perkara sesungguhnya. Tapi Medina hanyalah anak kecil yang tidak boleh ikut campur masalah orang dewasa.
Tubuh kecil yang ringkih itu kini duduk meringkuk di balik pilar diantara rak dan meja pajangan benda benda klasik milik sang kakek. Medina bahkan tak sanggup untuk tegak karena merasa lemas terlalu banyak menangis sejak kemarin.
Tiba tiba sepasang tangan kokoh yang selalu menggandeng nya terulur untuk membantunya berdiri. Tanpa berpikir Medina menyambut tangan itu dan berdiri dengan sekali tarik.
Juanda Mahardika yang dipanggil Juan menarik tangan lemah sepupu kecilnya itu. Dan merengkuh nya dalam dekapan untuk memenangkan Medina . Saudara satu satunya yang dia punya meski hanya sepupu. Tapi mereka selalu bersama bahkan sejak Medina bayi. Karena mereka tinggal di rumah yang sama.
...----------------...
Hai guys karya baru ku semoga suka 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments