Ide gila

Enam bulan berlalu , waktu yang Marsya dan Juan sepakati telah habis. Nyatanya Marsya tak kunjung hamil meski telah mengikuti keinginan Juan untuk mengurangi kesibukan. Akhirnya dengan berat hati Juan mengikuti keinginan Marsya untuk cek kesuburan agar mengetahui penyebab sulitnya Marsya untuk hamil.

Setelah di periksa dan sampel cairan Juan telah diambil, kini tinggal menunggu hasilnya. Begitupun dengan Marsya  , menjalani beberapa tes dan cek kesuburan. Kini keduanya menunggu hasil pemeriksaan.

" Mas, gimana kalau salah satu kita bermasalah dan sulit untuk memiliki anak. Kita sama sama anak tunggal dan keluarga kita sama sama mengharapkan keturunan sebagai pewaris. " Ucap Marsya gelisah.

" Entahlah, aku juga tidak tahu harus apa. Aku memilih pasrah saja pada takdir. " Jawab Juan yang juga terlihat tegang.

" Bagaimana kalau kira pakai bibit pengganti, Mas. Temanku ada yang seperti itu. " Ucap Marsya hati hati sambil menunggu reaksi Juan.

" Maksudmu apa, Sya. Benih pengganti, berarti sperm* pengganti. Apa kamu...

"Tunggu Mas, jangan salah paham dulu. Begini... Seandainya aku yang tidak subur, kita bisa pakai ibu pengganti. Benihmu dimasukkan ke rahim wanita lain dengan cara inseminasi. Begitupun jika kamu tidak subur, maka benih pria lain dimasukkan ke rahim ku dengan cara inseminasi. Di negara kita ini dilarang, tapi kita bisa melakukannya di luar negeri. "

Juan yang mendengar penjelasan Marsya merasa tidak nyaman. Bagaimana mungkin anaknya lahir dari rahim wanita lain. Dan bagaimana pula rasanya istrinya hamil anak pria lain. Entah kenapa Juan merasa ini tidak baik.

" Entahlah, Sya. Rasanya kok aneh dan aku merasa tidak bisa menerima. Hatiku tak nyaman mendengarnya. " Jawab Juan jujur.

" Ok, Mas. Mungkin terlalu cepat untuk membahas ini. Apapun itu kita akan berjuang sampai akhir. Jika tidak juga berhasil aku harap kamu mau mempertimbangkan usulku. " Marsya tersenyum sangat manis tapi hatinya menyimpan kekesalan.

" Tuan Juanda Mahardika dan Nyonya Marsya Utami. " Seorang suster memanggil nama pasangan suami istri itu. Dan keduanya pun beranjak menuju ruang Dokter yang telah menunggu keduanya.

" Maaf Tuan, Nyonya. Saya harus menyampaikan berita ini pada kalian. Mungkin ini sangat tidak menyenangkan, tapi saya harap anda bisa bersabar. Masih ada harapan dan beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi masalah kalian. " Ucap Dokter itu saat Juan dan Marsya sudah duduk di hadapan nya.

" Katakan dengan jelas, Dok. Apa maksud anda  ? " Balas Marsya tidak sabar.

" Begini Nyonya, Tuan Juanda mengalami Azoospermia . " Ucap Dokter itu terlihat sedikit gugup.

" Apa maksudnya itu, Dok. Bisa Anda jelaskan dengan bahasa yang mudah kami mengerti. " Juan merasa ada yang tidak beres dari raut sang Dokter.

" Maaf, Tuan anda mengalami ****** kosong. Atau cairan yang anda keluarkan tidak memiliki bibit. Azoospermia merupakan kondisi dimana air mani yang keluar tidak mengandung ******. Anda tidak bisa membuahi, Tuan. Bahasa awamnya mandul. " Terang sang Dokter dengan raut takut takut.

" Apa ada obat untuk itu, Dok. Mungkin sejenis terapi atau apalah, yang bisa menyembuhkan suami saya. " Marsya terlihat antusias ingin mengetahui lebih lanjut

Berbanding terbalik dengan Juan yang tersandar dan tidak bisa berkata apapun. Kata mandul yang dokter itu ucapkan tertanam dalam benaknya dan menyakiti harga dirinya. Juan merasa lemah dan insecure dengan dirinya sendiri.

" Tentu ada Nyonya, tapi pada kasus Tuan Juanda hal ini sangat sulit. Karena tidak ditemukan satupun bibit di sana. Tapi tetap ada harapan saya tidak ingin mendahului Sang pencipta tentunya. "

Juan semakin tidak memiliki harapan lagi. Dia hanya bisa diam membisu. Hingga mereka sampai di rumah. Juan tetap tak bergeming. Marsya tetap berusaha menyemangati Juan walaupun tidak ada respon sedikitpun darinya.

Seminggu setelah pulang dari Dokter Juan lebih banyak diam. Marsya yang selalu membangkitkan semangatnya pun mulai terlihat lelah. Bahkan Juan menolak untuk berhubungan badan dengan Marsya dan membuat Marsya kesal dengannya.

Melihat Juan tidak memiliki keinginan untuk berobat, Marsya akhirnya kembali membicarakan tentang rencananya untuk melakukan inseminasi buatan . Marsya ingin memiliki keturunan, tidak peduli bagaimana caranya. Yang penting sekarang persetujuan Juan harus dia dapatkan.

" Bagaimana, Mas. Kamu setuju, kan  ? Toh kita diuntungkan disini. Aku bisa hamil tanpa disentuh pria lain. Aku akan tetap menjadi istrimu walau aku hamil bibit orang lain. Lagian ini rahasia kita berdua, Mas. Tidak ada yang tahu baik dari keluarga, maupun teman teman kita. Tenang saja  pemilik ****** dan kita sama sekali terjaga kerahasiaan nya. Jadi tidak ada masalah suatu saat nanti. " Marsya berusaha keras membujuk Juan.

Namun Juan hanya menanggapi datar. Baginya itu tidak menyenangkan tapi Marsya ada benarnya, mereka butuh keturunan. Tapi entah mengapa hati Juan menolak untuk menerima. Tapi menolak keinginan Marsya bukan kah itu sangat egois. Bahkan Marsya masih menerimanya meskipun tidak mampu membuahi nya.

" Aku akan keluar kota selama seminggu. Beri aku waktu berpikir selama seminggu ini. Pulang nanti aku akan memberikan keputusanku. " Jawab Juan akhirnya.

Meski merasa tidak puas dengan jawaban Juan tapi Marsya masih mampu untuk tersenyum menutupi kekesalan nya.

" Take your time, Mas. Aku menunggumu. Percayalah apapun nanti keputusan mu, aku tetap mencintaimu dan menerima dirimu apa adanya. " Marsya berusaha bersikap baik agar Juan tersentuh dan menyetujui permintaannya.

Marsya mengecup bibir Juan dengan lembut. Hasratnya tertahan seminggu ini, tapi sikap Juan malah dingin padanya. Marsya tersiksa sebenarnya, namun dia harus menjaga sikapnya di dekat Juan.

Juan membiarkan Marsya melakukan apa yang dia mau. Marsya tidak pernah mengeluh walaupun Juan kurang perhatian padanya. Di mata Juan Marsya istri yang baik hanya saja kesibukan Marsya membuatnya kesal karena Marsya tidak punya waktu untuk melakukan tugasnya melayani Juan. Tapi Juan tidak bisa berbuat banyak karena Marsya tidak banyak menuntut padanya.

Juan akhirnya membalas Marsya dengan lembut. Istrinya butuh pelepasan begitu juga dengannya. Kemarin dia tidak bernafsu karena masih shock dengan kenyataan yang dia dengar. Tapi kali ini Marsya telah berusaha keras membakar gairahnya. Juan pun mengabulkan nya.

Akhirnya suami istri itu larut dalam balutan gelora. Saling memberikan rasa puas dan dipuaskan. Marsya terlihat lebih aktif, karena seminggu ini keinginannya tertahan. Dengan senang hati Juan meladeni keberingasan istrinya yang memang sangat pro untuk urusan ranjang.

" Aaakh...

" Ahhhm...

Keduanya mencapai puncak kepuasan mereka bersamaan. Marsya ambruk di atas tubuh Juan dengan bermandikan peluh. Napas kedua pasangan itu terengah engah diantara rasa nikmat yang masih terasa.

" Aku mencintaimu Mas. " Ucap Marsya lembut sambil mengecup bibir Juan. Dan Juan hanya tersenyum menanggapi nya.

Marsya kesal tapi tetap tersenyum seakan dia sangat bahagia. Ungkapan cinta yang sering Marsya ucapkan tak sekalipun Juan balas. Meski mereka menikah tanpa cinta pada awalnya. Tidakkah Juan berusaha untuk mencintai nya. Setidaknya membalas ucapan nya walaupun itu kebohongan.

Marsya semakin ke sini semakin kehilangan rasa. Beruntung Juan sangat tampan dan memuaskan di ranjang. Walaupun Marsya selalu merasakan Juan bersikap hambar padanya. Marsya hanya ingin memuaskan dirinya saja. Dan membanggakan dirinya menjadi istri seorang pengusaha berlian terkaya di negeri ini.

...----------------...

Boom lima bab sekaligus Guys 💗

Di like ya ✌😁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!