Kembalinya Nona Muda Tak Berguna

Kembalinya Nona Muda Tak Berguna

Bab 1 - Kediaman Jenderal Mu

Angin sejuk mulai bertiup pada malam hari, membawa suasana dingin menjadi lebih dingin di awal musim gugur. Kediaman Jenderal Mu sebelum ini sangat sunyi jauh dari keramaian, terlebih dia harus menjalankan tugas di perbatasan. Setelah mereka menemukan bayi perempuan cantik yang ditinggalkan begitu saja di depan pintu rumah, kediaman mereka menjadi hangat dan ceria.

Bayi itu diberi nama Mu Xia, kini telah menjelma menjadi gadis rupawan. Namun sayangnya, Mu Xia punya keterbatasan dalam mempelajari semua ilmu di empat bidang yang wajib dipelajari oleh para bangsawan. Seni, Filsafat, Bela diri dan juga Tata Krama. Tahun ini Mu Xia telah berusia lima belas tahun, dengan rambut putih berkilau hampir senada dengan kulit putih susunya dia menjadi wanita tercantik di kediaman jenderal bahkan di seluruh Kota Beiji.

Dari dua rumah tangga di kediaman Mu, ayahnya lah yang paling sering meninggalkan rumah untuk menjalankan tugas di perbatasan sebagai jenderal terpercaya oleh Kaisar Ming. Sedangkan, pamannya bekerja di Pengadilan Istana Qin.

Dari sinilah banyak permasalahan muncul, Mu Xia yang memiliki keterbatasan dalam tubuhnya menjadi sering tidak fokus dan sulit mempelajari berbagai hal. Sedangkan, semua wanita bangsawan di kota sedang berlomba untuk mendapat gelar agar masuk ke istana dalam, setidaknya menjadi pengajar atau pelayan Putri Raja.

Permasalahan ada pada titik akupuntur nya. Sejak ditemukannya Mu Xia, ia memang telah memiliki meridian yang rusak. Akibatnya, banyak hal yang tidak mampu ia lakukan dan tidak dibiarkan dilakukan oleh ayahnya. Namun kasih sayang Jenderal dan Nyonya besar amatlah tulus pada Mu Xia. Hal itu membuat nyonya rumah tangga lainnya menjadi cemburu sebab segala perhatian dan fasilitas telah dimiliki Mu Xia yang berstatus sebagai anak angkat saja.

Apalagi oleh kedua kakak sepupunya, Mu Xia acap kali dihina bahkan dijahili dengan sengaja. Namun, keadaan berbeda ketika Jenderal Mu Dan Nyonya Besar ada di kediaman, mereka berubah drastis mengenakan wajah yang lainnya untuk terlihat baik dan perhatian pada Mu Xia.

Beberapa minggu yang lalu, Jenderal Mu dan istri baru saja mengalami penolakan yang tidak manusiawi dari Pangeran Liu Jin yang tidak lain adalah Putra Mahkota Kerajaan Ming. Mu Xia yang ternyata menyimpan perasaan pada pangeran tampan dan penuh karisma itu secara gamblang meminta ayahnya untuk mencalonkannya sebagai Selir Putra Mahkota. Tapi, yang didapat hanyalah hinaan dari Putra Mahkota langsung serta Ratu Wu Tian yang merasa terhina karena Jenderal Mu dengan lancang menawarkan anak yang tidak diketahui asal-usulnya sebagai Selir Putra Mahkota.

Jenderal Mu kembali dengan perasaan terhina, ia meminta Mu Xia untuk melupakan perasaannya pada Pangeran Liu Jin. Sebab, itu adalah kemustahilan baginya. Belum sembuh luka yang didapat, adik Jenderal Mu yang tidak lain adalah Mu Yi Yang, mendapat undangan untuk putrinya Mu Rong dari Kerajaan Ming sebagai calon Selir pengganti bagi Putra Mahkota dari kediaman Mu.

Padahal di antara dua rumah tangga yang ada di Kediaman Mu, tidak diragukan lagi, rumah tangga pertama milik Jenderal Mu lah yang memegang posisi resmi tertinggi yang memungkinkan bisa menjadi anggota keluarga kerajaan. Dikarenakan mereka tidak memiliki putri sah sehingga kerajaan menolak permintaan Jenderal Mu untuk mencalonkan Mu Xia anak angkatnya sebagai Selir Putra Mahkota.

Di dalam kamar milik Mu Xia, kediaman utama Jenderal Mu. Gadis itu sedang duduk termenung sembari membaca buku yang sebenarnya tidak ia perhatikan sama sekali. Pelayan pribadinya Xie Xie membawakan air hangat untuk membasuh kaki Mu Xia yang mungkin akan kedinginan karena telah berjam-jam duduk tanpa alas kaki.

“Nona, tidak baik jika berdiam diri seperti itu. Sebentar lagi Jenderal dan Nyonya akan segera sampai, kamu tidak akan kesepian lagi. Orang-orang itupun tidak akan berani menindas mu lagi, kamu harus bersemangat.”

Mu Xia yang mengenakan gaun merah menoleh ke arah Xie Xie dengan senyuman ringan. Jika ditilik, Mu Xia nampak berwajah teduh dan tidak bosan untuk dilihat. “Xie sangat memperhatikanku. Kamu benar, kita harus segera bersiap untuk menyambut kedatangan ayah dan ibu!”

Belum sempat keluar dari kamar, suara ketukan pintu terdengar dengan keras beberapa kali. “Anak tidak tahu diri, Putraku akan segera pulang kamu seharusnya menyambut dia dengan baik. Sebagai anak angkat yang disayang olehnya kamu bahkan tidak tahu caranya berterimakasih!” itu adalah suara Nyonya besar, nenek angkat Mu Xia yang tidak lain adalah ibu kandung Jenderal Mu, Chen Qiu.

Mu Xia bergegas memakai alas kaki kemudian membuka pintu kamar dengan wajah pucat. “Maaf atas kelalaian ku nyonya besar. Tapi aku sudah sejak lama menyiapkan hadiah untuk ayah dan ibu.”

“Masih mengelak, karenamu putraku memutuskan untuk berhenti dari pangkatnya yang susah ia dapatkan. Jika bukan karena Shen Rou tidak bisa memiliki anak pasti putraku tidak akan semenderita ini bahkan ia pun harus memungut anak menjijikan sepertimu!” Nenek Chen Qiu menatap Mu Xia dengan bergidik dan penuh benci.

“Nenek, kamu tidak boleh berkata seperti itu tentang ibu!” pinta Mu Xia dengan intonasi yang lembut namun kecewa.

“Itu kenyataannya, kalian memang pembawa sial di Kediaman Mu. Andai saja, putraku tidak begitu mencintai Shen Rou, sudah pasti akan ku minta ia untuk menceraikannya!” Chen Qiu meninggalkan kamar Mu Xia dengan perasaan marah seperti biasanya. Setiap kali ia melihat Mu Xia, maka ia juga akan merasa kesal pada menantunya yang ia anggap tidak bisa memberikan keturunan pada putranya.

Mu Xia menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, di belakangnya ada Xie yang menyentuh lembut bahu untuk membantu Mu Xia tenang. Mereka kemudian pergi ke kediaman utama Jenderal Mu, mulai menata hiasan dan masakan kesukaan pasangan itu di meja makan. Hari ini, Mu Xia ingin menghadiahkan Jenderal dan istrinya sebuah makan malam hangat bersama.

Ia juga sudah lama tidak bertemu dengan ayah ibunya sehingga akan menjadikan hal ini momen berharga untuknya.

Tidak perlu menunggu lama, kereta kuda milik Jenderal akhirnya tiba di kediaman. Semua anggota keluarga menyambut dengan perasan gembira. Namun hanya Chen Qiu yang merasa berat hati atas keputusan putranya kembali ke kediaman dan memiliki hubungan renggang dengan kerajaan.

“Bu, aku merindukanmu!” Jenderal Mu memeluk ibundanya dengan perasaan tulus.

“Karena gadis itu, kamu sampai harus melakukan ini!” protes Chen Qiu.

“Bu, Mu Xia adalah putriku. Aku ingin yang terbaik untuknya, dia adalah putri kecilku.” mendengar ucapan Sang Ayah, Mu Xia merasa senang karena ia begitu dihargai dan dicintai dengan tulus oleh pria itu.

“Ayah! Ibu!” Mu Xia tersenyum bahagia saat ayah dan ibunya mulai mendekat ke arah dirinya.

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

mampir thor

2024-08-05

0

Andi Ilma Apriani

Andi Ilma Apriani

hadirr thoorr

2023-12-14

1

Yani Setyani

Yani Setyani

Hadir Thor...

2023-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!