Beberapa malam telah berlalu sejak kebangkitan Mu Xia, tidak lama kemudian semuanya memudar seolah itu hanya mimpi. Ning Shuang kini penuh kendali terhadap hidup Mu Xia, misinya baru saja dimulai. Dengan segala perbekalan yang diberikan sistem padanya. Wanita itu mampu mengingat setiap hal yang pernah terjadi di kehidupan protagonis sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu Xie Xie yang dengan setia berada di samping Sang Majikan mulai melihat perbedaan yang mencolok di dalam diri Mu Xia yang baru. Seolah, wanita itu adalah pribadi yang berbeda sangat berbanding terbalik dari sebelumnya. Kini Nona Mudanya itu tengah menatap dirinya sendiri di cermin sembari menyisir rambutnya yang seputih salju dengan lembut hingga tak ingin sehelai rambut pun terjatuh.
Keheningan yang cukup mencekam itu menjadi lelehan senyuman manis yang diukir Mu Xia padanya. “Xie ’er, kamu bisa beristirahat lebih dulu!” katanya dengan raut wajah yang manis, namun sorotan matanya terkesan mengintimidasi.
Tatapan tidak percaya Xie membuat dirinya sedikit ragu, bagaimana mungkin ia bisa beristirahat saat nona nya masih dalam kondisi terjaga? Walau dulu, Mu Xia memang sering menyuruhnya beristirahat terlebih dahulu namun itu semata-mata karena ia memang kasihan padanya. Tetapi, setelah kebangkitan Mu Xia dari kematiannya membuat Xie menjadi ragu.
Apakah benar yang dikatakan Nyonya Besar Chen Qiu mengenai Nona nya yang sekarang ternyata jelmaan iblis?
Xie menggeleng kuat berusaha menghilangkan pikiran kejinya pada Sang Majikan. “Jika Nona tidak keberatan maka aku akan beristirahat terlebih dahulu.” ucap Xie dengan tangan agak gemetar setelah pemikiran dia sebelumnya.
Mu Xia hanya memberikan isyarat melalui tangannya yang terangkat, tanpa menoleh ke arah Xie di belakangnya. Kiko yang masih dalam mode tak terlihat menghela napas panjang. “Kamu harus lebih ramah terhadapnya, dia adalah Pelayan yang paling bisa dipercaya.”
“Entahlah, aku tidak terbiasa memiliki kepercayaan besar pada seseorang bahkan jika itu teman dekatku sendiri.” jawab Mu Xia dengan nada dingin.
“Tetap saja, kamu tidak boleh terlalu kaku padanya. Dia satu-satunya orang yang bisa dipercaya di dunia ini selain aku.” Pinta Kiko.
“Baiklah, lain kali aku akan lebih ramah padanya. Kini, waktunya beristirahat karena aku sangat lelah.” Mu Xia bergegas menuju ranjangnya yang dihiasi dengan tirai berbahan sifon.
Di tengah malam yang dingin, ia bisa merasakan angin menusuk kulitnya. Dalam posisi berbaring seperti janin Mu Xia berusaha mencari kehangatan melalui selimut yang berada di kakinya. Suara lembut kemudian terdengar cukup jelas, langkah kaki yang berjalan ke arahnya. Jiwanya mengerjap dengan cepat dan kesadarannya kembali penuh. Namun masih dengan hati-hati matanya tetap tertutup sembari meraih sebuah belati di balik selimut.
Hembusan napas lembut terdengar di telinganya, membuat ia berkeringat dingin tentang sosok di depannya yang ia rasa memperhatikannya dengan detail. Tanpa pikir panjang, Mu Xia melemparkan belati itu tepat ke arah depan sebelum pria itu menangkapnya dengan satu gerakan. Mu Xia duduk dengan rambut yang berantakan, memanggil Kiko untuk meminta bantuannya.
Tetapi, pria di depannya sangat santai dan hanya tersenyum tipis. “Bakat yang cukup terampil untuk Nona Muda tidak berguna sepertimu.” katanya dengan nada mengejek.
Mu Xia terdiam dengan alis mengerut berusaha menahan kesabarannya yang setipis tisu. “Apa Tuan penggemar beratku?” tanyanya tanpa ragu membuat pria di depannya tertawa hampir terbahak.
“Kamu sungguh menarik, sama seperti pertama kali kita bertemu Nona.” ujar pemuda menawan di depannya.
Entah mengapa tubuh Mu Xia bergetar agak hebat, angin malam yang menusuk kulitnya semakin terasa menyakitkan. Selemah inikah tubuh pemilik asli? Ia enggan memikirkan hal itu dan kembali fokus pada pria di depannya yang ia tandai sebagai pengancam. Kiko berusaha membantu Mu Xia dengan mencari tahu identitas pria di depannya, namun aneh karena pria itu sama sekali tidak terdeteksi oleh sistem. Tidak ada informasi apapun yang merujuk padanya.
“Nona, hasil pencarian nihil. Identitasnya dirahasiakan.” ucap Nemo dengan gamblang, membuat helaan napas Mu Xia menjadi lebih berat.
“Aku bisa mengobati titik akupuntur mu, Nona Mu Xia.” Pria itu bersenandung sebelum akhirnya menyeringai.
“Jika benar aku mungkin sudah menjadi sakti sekarang! Sudah lima belas tahun tubuh ini hidup dalam kelemahannya yang sungguh menyebalkan, ayah dan ibuku sudah mencari seluruh tabib terbaik sampai ujung dunia. Namun, mereka tetap tidak bisa menyembuhkan ku. Lalu kamu, orang asing yang datang secara tiba-tiba menawarkan sebuah hal yang mustahil dilakukan.” Mu Xia tertawa kecil sembari terus memicing tajam ke arah pemuda yang menyilangkan kaki di depannya. Dengan santai duduk di kursi meja riasnya.
“Jika tidak dicoba bagaimana bisa membuktikannya pada Nona?” Pria itu memegang dagunya yang runcing sembari menatap Mu Xia tanpa jeda.
“Aku tidak akan memercayakan tubuhku pada orang yang tidak kukenal!” Jelas Mu Xia yang mulai terganggu.
“Percayalah, jika ini gagal nyawaku adalah milikmu, tapi jika aku berhasil maka harus ada kompensasi yang memuaskan hasrat ku.” Pemuda itu menyeringai lagi dan lagi, seolah ia tidak terganggu dengan udara dingin yang bahkan bisa mengeringkan bibirnya dalam sekejap.
“Tidak ada tanda bahaya padanya, Nona kamu mungkin bisa memercayainya Dia sudah berjanji jika ini tidak berhasil nyawanya adalah milikmu.” Usul Kiko pada Mu Xia.
Mu Xia menghela napas pelan. “Baiklah, jika tidak berhasil nyawamu adalah milik ku!”
Pemuda itu akhirnya tersenyum puas, ia mendekat ke arah Mu Xia mengeluarkan jarum emas andalannya. Meminta Mu Xia merubah posisi meditasi dan membelakanginya.
“Tidakkah Nona ingin aku membantu membuka pakaianmu?” Pria itu menyeringai jahil pada Mu Xia.
“Sebelum itu terjadi tanganmu sudah terbelah dua!” Mu Xia membuka pakaiannya secara perlahan membiarkan punggung telanjangnya diperhatikan pada pria asing yang Kiko kira adalah kunci dari keberhasilan misi. Tidak ada salahnya mempercayai pria itu, karena Kiko tidak mendeteksi adanya bahaya yang ada pada diri pria tersebut.
Mu Xia merasa lebih dingin dari sebelumnya, hingga tanpa sadar badannya gemetar hebat saat pemuda di belakangnya menusuk beberapa titik akupuntur nya yang rapuh. Selama beberapa jam akhirnya pengobatan pertamanya selesai. Percaya tidak percaya, Mu Xia merasa tubuhnya lebih ringan dan rasa dingin yang sebelumnya menyerang telah hilang sepenuhnya.
Ia tersenyum kemudian melihat pria itu berdiri dan memasukan kembali jarum emas miliknya. Tidak berselang lama, suara hentakan kaki dengan cepat memasuki ruangan. “Si pembawa sial ini, cepat pergi dari rumah! Kamu beraninya membuat nenek menjadi jatuh sakit.”
Suara lantang itu terhenti ketika ia mendapati Mu Xia berduaan dengan seorang pria yang baru ia temui. “Apa kamu berniat menjadikan tempat ini sebagai rumah bordil? Sungguh tidak tahu malu, entah apa yang kamu lakukan sehingga Mendiang Paman dan Bibi mengadopsi iblis sepertimu!”
“Kak Mu Rong, kamu tidak perlu sejahat itu. Ini hanya salah paham,” kata Mu Xia dengan lembut.
Pria itu hanya duduk di tempat tidur sembari menyaksikan hal yang akan menarik baginya. “Kebetulan ada bahan uji coba yang datang dengan sendirinya.”
Mu Xia menoleh ke arah pria itu, dia mengerti apa maksudnya. Sebelum akhirnya berjalan maju menuju Mu Rong dan melemparkan sebuah tamparan keras pada pipi kanan kakak sepupunya. Mu Rong nampak terkejut, karena dalam sekali tampar dirinya bisa tersungkur ke lantai dengan keras.
“Kamu benar-benar iblis Mu Xia! Aku akan melaporkannya pada nenek dan pengadilan kerajaan. Kamu tahu aku adalah calon Selir Putra Mahkota!” kecam Mu Rong pada Mu Xia.
“Silahkan saja!” jawab Mu Xia dengan acuh tak acuh.
Pemuda itu kemudian beranjak dari duduknya dan melewati Mu Xia yang masih berurusan dengan Mu Rong yang bersimpuh. “Tuan, siapa namamu?" tanya Mu Xia yang kini mengabaikan Mu Rong.
“Namaku adalah Ye Chen.” Jawab pria itu sembari tersenyum kemudian melompat ke luar jendela dan pergi seolah terbang terbawa angin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Biyan Narendra
Calon pendampingkah.....????
2023-12-16
1
mia0211
menarik
2023-11-14
1