JODOH PILIHAN ALAN

JODOH PILIHAN ALAN

Rasa ibu tiri

"Ma"

"Jangan manja deh ta, kamu sudah besar." Keluh deswina yang sejak tadi menyaksikan anak perempuannya tak berhenti menangis.

"Aku belum mau nikah." Rengek desta yang sejak kemarin terus menangis karena tiba-tiba disuruh menikah.

"Memangnya kenapa sih kamu ga mau nikah?"

"Aku masih kecil mama."

"Sekarang aja ngomongnya masih kecil kemarin marah-marah bilang dirinya udah besar pas minta dibelikan motor." Ejek feri kakak lelaki desta.

"Diem lu bang." Desta mendelik garang.

"Udah, lu ga usah nangis terus sakit kuping gue dengernya. Cuma disuruh nikah aja lu udah nangis kayak mau dikirim ke palestina."

"Ga lucu lu bang."

Bugh

Bantal sofa berhasil mendarat cantik di kepala feri karena tangan desta secepat kilang langsung melempar bantal sofa yang ada disebelahnya.

"Adek durhaka lu."

"Udah ma, emang paling bagus dia disuruh nikah cepet biar damai rumah kita."

Feri berpura-pura marah dan berlalu dari ruang tamu untuk masuk ke kamarnya.

"Ta, sikap mu selalu begitu. Jangan kasar terus, mama kan sudah sering bilang. Anak perempuan itu harus lembut dan santun."

"Tata janji akan berubah jadi cewek manis ma, tapi jangan nikahkan tata. Apa kata orang nanti mama memaksa anak gadisnya yang belum cukup umur untuk menikah."

"Apa emangnya yang orang akan bicarakan tentang mama? Usia mu sudah 18tahun dan kamu sudah memiliki ktp jadi mama tidak menikahkan anak dibawah umur."

"Mama" desta menghentakkan kakinya.

"Berhenti dan duduk desta." Titah deswina saat desta akan masuk kedalam kamar.

Mata sudah berlinang, mau tak mau desta kembali berbalik dan duduk di sofa tempatnya semula.

"Dengarkan mama, mama melakukan ini karena ada alasannya. Mama harus menikahkan kamu karena balas budi, kamu sudah tau cerita bagaimana mama dan papa dulu mengalami masa sulit. Sekaranglah lah saatnya mama membalasnya."

"Dengan menikahkan tata dengan om om senang? Kok mama tega banget, mama jahat tau ga. Hiks hiks hiks"

Desta tersedu, ia masih ingin bebas. Melanjutkan pendidikannya bermain bersama teman-temannya menikmati masa muda seperti kebanyakan orang. Tapi apa, ijasah SMA yang baru kemarin sore ia dapatkan tak lagi memiliki arti karena jenjang selanjutnya dalam hidup desta bukannya melanjutkan pendidikan melainkan menikah.

"Ta, dia bukan om om."

"Bukan om om kata mama? Jelas-jelas bang feri bilang usianya 12tahun diatas tata itu artinya tua 7tahun dari bang feri."

"Hmm" deswina mendesah kehabisan kata-kata.

"Kalau ni ya ma, kalau mama memang ingin tata menikah ya coba disesuaikan gitu loh. Yang usianya seumuran tata atau dua tahun diatas tata, jangan yang kelewat tua seperti ini."

Tata menjerit frustasi. Ia sudah membayangkan pria yang akan menikahinya pasti gendut jelek dan iuuh.

"Terserah kamu ta mau ngomong apa, mama capek. Ingat kamu dipenjara tidak lagi boleh bermain ponsel apalagi keluar rumah karena mama yakin kamu pasti sudah merencanakan sesuatu. Seperti kabur dari rumah misalnya."

"Mamaaaa"

"Ayo masuk ke kamar, sepertinya kamar mu sudah aman sekarang."

"Ha aman?" Tanya desta dengan wajah bego.

"Iya aman untuk mama karena mang diman sudah selesai memaku semua jendela dari luar." Jawab deswina enteng namun berhasil membuat desta melongo.

Benar-benar ibu kandung rasa ibu tiri batin desta dongkol pada ibunya.

"Ayo masuk ta, mama mau pergi urus sesuatu yang penting dulu."

"Auh, mama."

Desta didorong masuk kedalam kamarnya dan langsung dikunci dari luar.

"Ma, mama"

Dok dok dok

"Ma"

"Yang anteng ta, mama mau urus banyak hal. Semua sudah tersedia dikamar, kamu hanya perlu diam dan jangan membuat ulah." Ancam deswina dari luar kamar.

......__________......

Terpopuler

Comments

Dewi Fajar

Dewi Fajar

mampir thor

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!